Anda di halaman 1dari 12

“PRAKTEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DI

INDONESIA“
Musdalifa
17.1100.007
A. Rencana Pelajaran 1947
• Rencana Pelajaran 1947 baru dilaksanakan sekolah-sekolah pada 1950. Sejumlah
kalangan menyebut sejarah perkembangan kurikulum diawali dari Kurikulum
1950. Bentuknya memuat dua hal pokok: daftar mata pelajaran dan jam
pengajarannya, plus garis-garis besar pengajaran. Rencana Pelajaran 1947
mengurangi pendidikan pikiran.
B. Rencana Pelajaran Terurai 1952

• Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran yang disebut Rencana Pelajaran
Terurai 1952. “Silabus mata pelajarannya jelas sekali. seorang guru mengajar satu
mata pelajaran,” kata Djauzak Ahmad, Direktur Pendidikan Dasar Depdiknas
periode 1991-1995.
C. Kurikulum 1968

• Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi materi pelajaran: kelompok


pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Jumlah
pelajarannya 9.
• Djauzak menyebut Kurikulum 1968 sebagai kurikulum bulat. “Hanya memuat
mata pelajaran pokok-pokok saja,” katanya.
D. Kurikulum 1975

• Kurikulum 1975 adalah penyempurnaan dari kurikulum 1968 yang  menekankan


pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan efektif. Metode, materi, dan tujuan
pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional
(PPSI). Zaman ini dikenal istilah “satuan pelajaran”, yaitu rencana pelajaran setiap
satuan bahasan.
E. Kurikulum 1984
• Kurikulum 1984 merupakan penyempurna dari kurikulum 1975 yang  mengusung
process skill approach. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor
tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering disebut “Kurikulum 1975 yang
disempurnakan”. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati
sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Leaming (SAL).
F. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999

• Kurikulum 1994 bergulir lebih pada upaya memadukan kurikulum-kurikulum


sebelumnya. “Jiwanya ingin mengkombinasikan antara Kurikulum 1975 dan
Kurikulum 1984, antara pendekatan proses,” Kurikulum 1994 bersifat populis,
yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh
Indonesia. Kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehingga daerah yang khusus
dapat mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan
kebutuhan masyarakat sekitar.
G. Kurikulum 2004
• Bahasa kerennya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Setiap pelajaran diurai
berdasar kompetensi apakah yang mesti dicapai siswa. Kurikulum ini memiliki
empat komponen utama, yaitu kurikulum dan hasil belajar, penilaian berbasis
kelas, kegiatan belajar mengajar dan pengelolaan berbasis sekolah.
H. KTSP 2006

• Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Tinjauan dari segi isi dan proses pencapaian
target kompetensi pelajaran oleh siswa hingga teknis evaluasi tidaklah banyak
perbedaan dengan Kurikulum 2004. Perbedaan yang paling menonjol adalah guru
lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan
lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada. Hal ini disebabkan
karangka dasar (KD), standar kompetensi lulusan (SKL), standar kompetensi dan
kompetensi dasar (SKKD) setiap mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan
telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional.
I. Kurikulum 2013
• Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013 – Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
a.       Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata pelajaran hanya merupakan sumber materi
pembelajaran untuk mencapai kompetensi.
b.      Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program
pendidikan.
c.       Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi.
d.      Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk
Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaidah kurikulum berbasis kompetensi.
e.       Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam
kemampuan dan minat.
f.       Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
i.        Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang
hayat.
j.        Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah.k.    
k. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi 
• Demikianlah praktek pengembangan kurikulum di Indonesia yang pada
hakikatnya selalu berupaya untuk memajukan pendidikan di Indonesia dan
berusaha membuat kurikulu yang relevan, efesien dan efektif.
• Pada hakikatnya perkembangan tersebut juga di dasari oleh realita dalam
kehidupan. Sehingga terkadang kurikulum yang telah di susun tidak lagi sesuai
dengan tuntutan zaman.
Syukron Katsiiran

Anda mungkin juga menyukai