Anda di halaman 1dari 14

“KOMPONEN-KOMPONEN

KURIKUUM DAN MODEL-MODEL


PENGEMBANGAN KURIKULUM”
N A M A : M U S D A L I FA
N I M : 1 7 . 11 0 0 . 0 0 7

NEXT
1
Komponen-Komponen Kurikulum

2
Model-Model Pengembangan Kurikulum

BAC
K
PENGERTIAN KOMPONEN KURIKULUM

• Kurikulum adalah perangakat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh
suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan
kepada peserta didik dalam satu periode jenjang pendidikan.
• Komponen merupakan satu system dari berbagai komponen yang saling berkaitan dan tidak
bisa dipisahkan satu sama lainnya, sebab kalau satu komponen saja tidak ada atau tidak
berjalan sebagaimana mestinya.

NEXT
NEXT
KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM
1.      Tujuan Kurikulum
Pada hakikatnya tujuan kurikulum merupakan tujuan dari setiap program pendidikan yang akan
diberikan kepada anak didik, karena kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
• Sebelum menetapkan dan menyusun isi kurikulum, strategi pelaksanaan dan evaluasi
kurikulum, terlebih dahulu harus ditetapkan rumusan tujuannya, sebab:
– Tujuan berfungsi menentukan arah dan corak kegiatan pendidikan
– Tujuan menjadi indicator dari keberhasilan pelaksanaan pendidikan, dan
– Tujuan menjadi pegangan dalam setiap usaha dan tindakan dari pelaksana pendidikan.

NEXT
NEXT
2. Isi dan Struktur Kurikulum
• Isi berkaitan dengan pengetahuan ilmiah dan pengalaman belajar yang harus diberikan kepada
siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Untuk menentukan isi kurikulum tersebut
harus disesuaikan dengan tingkat dan jenjang pendidikan, perkembangan yang terjadi dalam
masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, disamping juga tidak terlepas dari
kaitannya dengan kondisi peserta didik (psikologi anak) pada setiap jenjang pendidikan
tersebut.
3.      Strategi pelaksanaan kurikulum
• Strategi pembelajaran dalam pelakasanaan suatu kurikulum adalah cara yang digunakan untuk
menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Suatu strategi
pembelajaran mengandung pengertian terlaksananya kegiatan guru dan kegiatan siswa dalam
proses pembelajaran. Mutu prose situ banyak sekali bergantung pada kemampuan guru dalam
menguasai dan mengaplikasikan teori-teori keilmuan pendidikan.

NEXT
NEXT

4.      Evaluasi kurikulum
• Evaluasi secara etimologis berasal dari kata “evaluation” berarti “penilaian terhadap sesuatu”. 
Evaluasi  menurut B.S. Bloom seperti yang dikutip Dryanto adalah pengumpulan fakta secara
sistematis untuk menetapkan bahwa telah terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan
tingkat perubahan tersebut.  Evaluasi  ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan-tujuan yang
telah ditentukan serta menilai proses pelaksanaan mengajar secara keseluruhan.
MODEL-MODEL PENGEMBANGAN
KURIKULUM
A. Pengertian Model Pengembangan Kurikulum
• Model adalah pola-pola penting yang berguna sebagai pedoman untuk melakukan suatu
tindakan. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan kurikulum bisa berarti
penyusunan kurikulum yang sama sekali baru (curriculum construction) bisa juga
menyempurnakan kurikulum yang telah ada (curriculum improvement).
B. Model-Model Pengembangan Kurikulum
1. Administratif
Model adminidtratif merupakan model pengembengan kurikulum paling lama, model ini
sering disebut  “garis dan staf”  atau  “top down”  atau “ line staff”. Munculnya model tersebut
berawal dari inisatif dan gagasan pengembangan dari para administrator pendidikan  dan
menggguanakan  prosedur adminitrasi.

NEXT
2. Model Grass Roots (dari bawah)
Model ini mendasarkan diri pada anggapan bahwa penerapan suatu kurikulum akan lebih efektif jika
para pelaksanaanya di sekolah sudah diikutsertakan sejak mula pengembangan kurikulum itu. Dalam model
pengmbangan yang bersifat grass roots seorang guru, sekelompok guru atau keseluruhan guru di suatu
sekolah mengadakan upaya pengembangan kurikulum.
3. Beuchamp
Sesuai dengan namanya, model ini diformulasikan oleh G.A. Beauchamp (1964) , yaitu mengemukan
ada lima langkah penting dalam pengembilan keputusan pengembangan kurikulum.  Menurut Beauchamp
untuk nierancang sebuah kurikulum harus ditempuh lima (5) langkah. 
Langkah Pertama, Pejabat pemerintah yang berwenang dalam pengembangan kurikulum harus menentukan
lebih dahulu lokasi atau wilayah yang akan dijadikan pilot proyek untuk pengembangan kurikulum.
Langkah Kedua, Setelah wilayah atau lokasi yang akan menjadi pilot proyek sudah ditetapkan, maka langkah
berikutnya adalah menentukan personalia yang akan ikut terlibat di dalam pengembangan kurikulum.
Langkah Ketiga, Bila personalia sudah disusun dengan baik maka langkah berikutnya adalah
pengorganisasian person-person.
Langkah Keempat, Pada langkah ini ditentukan implementasi kurikulum.
Langkah Kelima, langkah terakhir dari pengembangan kurikulum model beauchamp adalah mengevaluasi
kurikulum.
NEXT
4) Ralph Tyler
Dalam bukunya yang berjudul Basic Principles Curriculum and Instruction (1949), Tyler
mengatakan bahwa curriculum development needed to be treted logically and systematically. Ia
berupaya menjelasskan tentang pentingnya pendapat secara rasional, menganalisis,
menginterpretasi kurikulum dan program pengajarannya dari suatu pengajaran dari suatu lembaga
pendidikan.
5) Inverted Model Taba
Model pengembangan kurikulum ini oleh Hilda Tiba ini berbeda dengan lazimnya yang
banyak diitempuh secara yang bersifat dekduktif karena caranya induktif. Oleh Karena itu sring
disebut “Model Terbalik” atau “Inverted Model” .
6) The demotrasion model
Model demontrasi pada dasarnya bersifat graas roots datangya dari bawah. Model ini
diprakasai oleh sekelompok guru atau sekelompok guru berkerja sama dengan ahli yang
bermaksud mengadakan perbaikana kurikulum.

NEXT
7) Roger Interpersonal Relations Model
Dengan model pengembangan kurikulum interpersonal relation ini, Carl Rogers berpendapat,
bahwa kurikulum diperlakukan dalam rangka mengembangkan individu yang terbuka, luwes dan
adaptif terhadap situasi perubahan.
8) D. K. Wheeler
Dalam bukunya yang cukup berpengaruh, Curriculum Process, Wheeler (1967) mempunyai
argumen tersendiri pengembangan kurikulum (curriculum developers) dapat menggunakan suatu
proses melingkar (a cycle process), yang namanya setiap elemen saling berhubungan dan
bergantungan. 
9) Audrey dan Howard Nicholls
Nicholas menitikberatkan pada pendekatan pengembangan kurikulum yang rasional,
khususnya kebutuhan untuk kurikulum yag munculnya dari adanya perubahan situasi.

NEXT
10) Decker Walker
Ada empat fase dalam pengembangan model kurikulum ini yakni:
a.       Fase pertama
Walker mempunyai argument bahwa  pernyataan platform di organisasikan oleh para pengembang kurikulum dan
pernyataan tersebut berisi serangkian ide, prefensi dan pilihan, pendapat, keyakinan, dan nilai-nilai yang dimiliki
kurikulum.  
b.      Fase kedua
Walker berpendaoat bahwa pengembang kurikulum tidak memula tugas dalam keadaan kosong (a blank state), nilai-
nilai, konnsepsi, dan hal-hal pengembangan kurikulum sebagai menngindinkasikan adanya kesukaan den perlakuan
sebagai dasar (paltfrom) mengembangkan kurikulum.
c.       Fase ketiga
Ketika interaksi di antara individu dimulai, mererka kemudian memasuki fase pertimabangan yang mendalam. Walker
berpendapat bahwa selama fase ini, individu mempertahankan pertanyaan platform mereka sendiri dan menekanakan
pada idde-ide yang ada.
d.      Fase keempat
Fase model terakhir Walker adalah menggunakan bentuk design. Pada fase ini, developers membuat keputusan tentang
berbagai komponen proses atau elemen-elemen kurikulum.

NEXT
11) Malcolm Skilbeck
Malkom Skilback, direktur Pusat Pengembangan Kurikulum Austalia ( Australia’s Curriculum
Development Center), mengembangkan suatu interaksi altertnatif atau model dinamis bagi suatu
interaksi alternatif atau model dinamis bagi model proses kurikulum. Dalam sebuah artikelnya, Skilbeck
(1976) mengajurkan suatu pendekatan dan mengembangkan kurikulum pada tingkat sekolah.
Pendapatnya mengenai sekolah di dasarkan pada pengembangan kurikulum (SCBD), sehingga Skilbeck
memberikan suatu model yang membuat pendidik dapat mengembangkan kurikulum secara tepat dan
realistic.
12) The Systematic action-reasearch model
Model kurikulum ini didasarkan pada asumsi bahwa perkembangan kurikulum merupakan
perubahan sosial. Hal itu mencakup suatu proses yang melbatkan kepribadian orang tua, siswa guru,
strutur sistem sekolah, pola hubungan pribadi dan kelompok dari sekolah dan maysrakat.
13) Emerging Thenical models
The behevorial analysis models, menekakan pengusaaan prilaku atau kemampuan. Suatu
kemampuan/prilaku yang kompleks diuraiakan menjadi perilaku-perilaku yang sedehana yang tersususn
secara hierakis.

NEXT
14) The Leyton Soto Model
Leyton Soto telah mempersentasikan sebuah intergrasi dan komperhensif, meskipun model yang
relative kompleks untuk pengembangan kurikulum dari sudut memilih tujuan ke titik mengevaluasi
pengalaman.
15) The Saylor and Alexander Model
Model ini membentuk curriculum planning process (proses perencanaan kurikulum).Untuk
mengerti model ini, kita harus menganalisa konsep kurikulum dan konsep rencana kurikulum mereka.
Model ini menunjukkan bahwa perencana kurikulum mulai dengan menentukan atau menetapkan
tujuan sasaran pendidikan yang khusus dan utama yang akan mereka capai.
16) Model Olivia
Model perkembangan kurikulurn menurut Oliva terdiri dari tiga kriteria, yaitu : simpel,
komprehensif dan sistematis.
17) Kurikulum terpadu (integrated curriculum)
Kurikulum terpadu pada dasarnya pemecahan pada suatu problem, yakni ‘problem sosial’ (social
problem) yang dianggap penting dan menarik bagi anak didik.

NEXT
SYUKRON KATSIIRAN

Anda mungkin juga menyukai