MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Pengembangan Kurikulum PAI”
Oleh:
MOHAMAD SAMSUL HADI (F52319320)
NUR KHOIRONI (F52319322)
Dosen Pengampu:
Dr. Hanun Asrohah, M.Ag
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan jantung dalam proses pendidikan. Ia termasuk
salah satu komponen penting yang paling berpengaruh secara langsung
terhadap hasil pendidikan. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa setiap
proses pembelajaran memiliki tujuan. Maka dengan adanya kurikulum, tujuan
pendidikan akan mudah tercapai. Peran kurikulum sangat besar dalam
kemajuan peserta didik untuk memperoleh hasil pembelajaran yang mereka
inginkan. Tidak hanya itu, kurikulum juga sangat erat kaitannya dengan
kesuksesan orang tua maupun guru dalam mendidik anak-anak mereka.
Disamping environment support, tentu keberhasilan seorang siswa dalam
mencapai cita-citanya sebagian besar tergantung pada penjabaran kurikulum
yang bagus.
Kurikulum mengalami dinamika dalam penerapannya dari masa ke
masa. Perkembangan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya
adalah perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan serta perubahan
masyarakat, baik secara politik, sosial, ekonomi maupun budaya. Dengan
adanya perkembangan tersebut, seorang pendidik harus mampu
merelevansikan kurikulum dengan suasana pembelajaran yang tentu semakin
maju dari sebelumnya. Maka berangkat dari perkembangan faktor tersebut,
nantinya akan menghasilkan model-model pengembangan kurikulum.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut menuntut
para pengamat, praktisi maupun pengajar untuk menaruh perhatian khusus
terhadap pengembangan kurikulum. Mereka harus memikirkan bagaimana
caranya mengombinasikan kurikulum dengan IPTEK yang diharapkan para
peserta didik. Agar dikemudian hari beragam model pembelajaran yang
disampaikan tidak terkesan tertinggal dan tereduksi, terutama di era
globalisasi seperti sekarang ini.
C. Tujuan
Dari rumusan masalah yang telah disebutkan diatas, penulis dapat
memaparkan tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui definisi model pengembangan kurikulum
2. Untuk mengetahui macam-macam model pengembangan kurikulum
3. Untuk mengetahui model pengembangan kurikulum PAI
4. Untuk mengetahui model pengembangan kurikulum di Indonesia
1
Lihat Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum (Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya, 2012), 6.
2
Syafrudin Nurdin & Adriantoni, Kurikulum dan Pembelajaran (Depok : Rajawali
Pers, 2016), 145.
3
H. M. Ahmad dkk., Pengembangan Kurikulum (Bandung : CV. Pustaka Setia,
1998), 62.
1. Model Administratif
Pada dasarnya, model administratif tersebut cenderung mudah dilaksanakan
pada negara yang menganut sistem sentralisasi. Model ini sering pula disebut
dengan model topdown (atas ke bawah) atau model garis staf (line-staff).
Suatu negara tentu memiliki atasan pejabat pendidikan yang berwenang.
Kemudian kegiatan pengembangan kurikulum dilaksanakan mulai dari atasan
tersebut dengan membentuk panitia pengarah. Biasanya terdiri dari pengawas
pendidikan, kepala sekolah dan staf pengajar inti. Tugas panitia pengarah
tersebut diantaranya adalah merencanakan, memberikan arahan tentang garis
besar kebijaksanaan serta menyiapkan rumusan falsafah dan tujuan umum
pendidikan.
Selanjutnya panitia membentuk kelompok kerja untuk menyusun rencana
pembelajaran, garis besar bahan ajar serta rumusan tujuan pembelajaran.
4
Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2016), 183.
5
H.M. Ahmad dkk., Pengembangan Kurikulum….. 54.
6
Ibid., 54.
Lihat Muhammad Tisna Nugraha, “Pengembangan Model Kurikulum PAI Menuju
7
Masyarakat Ekonomi ASEAN”, At-Turats-Jurnal Pemikiran Islam, Vol. 10, No. I (2016), 18.
3. Model Demonstrasi
Menurut Zainal Arifin, model ini dikembangkan untuk memperkenalkan
suatu inovasi kurikulum dalam skala kecil9. Dalam penerapannya, guru
dituntut untuk mengorganisasikan dirinya dalam memperbarui kurikulum.
Model Demonstrasi ini melibatkan peran organisasi para guru dalam intra
sekolah, baik secara formal maupun non-formal. Secara formal, sekelompok
guru berada dalam organisasi suatu sekolah secara terpisah. Mereka bertugas
dalam pengembangan proyek percobaan kurikulum, guna memproduksi
segmen baru dalam suatu kurikulum, dengan harapan dapat diadopsi
kurikulum sekolah.
Selanjutnya jika terdapat kemungkinan para guru merasa kurang puas dengan
hasil pengembangan yang dilakukan secara terpisah dalam organisasi intra
sekolah, maka mereka mencoba membuat eksperimen pada area tertentu
8
Burhan Nurgiyantoro, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah
(Yogyakarta : BPFE (Bhakti Profesindo), 1998), 169.
9
Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum …139.
4. Model Beauchamp
G. A. Beauchamp (1975) mengemukakan model yang ia formulasikan dengan
lima langkah kritis dalam menanggapi pengembangan kurikulum, yaitu:
a. Menentukan arena pengembangan kurikulum. Arena tersebut dapat terdiri
dari kelas, sekolah, sistem persekolahan regional maupun sistem
pendidikan nasional. Menurutnya, penentuan area tersebut sangat
mempengaruhi langkah berikutnya;
b. Mengikutsertakan para pengembang kurikulum yang terdiri dari beberapa
lapisan seperti spesialis kurikulum, tenaga profesional, guru-guru kelas
terpilih, pihak-pihak yang kontributif terhadap sistem sekolah, serta
kelompok masyarakat yang representatif. Nantinya semua elemen tersebut
disesuaikan dengan arena pengembangan kurikulumnya;
c. Menentukan prosedur perencanaan kurikulum yang meliputi penetapan
tujuan kurikulum, menentukan materi pelajaran, pengembangan desain dan
kegiatan pembelajaran. Maka diperlukan pembentukan dewan kurikulum
sebagai penilai pelaksanaan kurikulum, menentukan mata pelajaran baru,
menentukan kriteria keputusan tentang segala sesuatu yang akan
dimasukkan ke dalam kurikulum serta menyusun kurikulum baru;
10
Ibid., 140.
11
Ibid., 141.
12
Yu’timalahuyatazaka, “Model Pengembangan Kurikulum Hilda Taba dan
Identifikasinya Dalam Kurikulum Pendidikan Islam” TADBIR : Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, Vol. 04, No. 02 (Agustus, 2016), 140.
13
Burhan Nurgiyantoro, Dasar-dasar Pengembangan …… 170.
14
Ibid., 171.
15
Lihat Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum ………. 142.
16
Ibid., 143.
17
Loeloek Endah Poerwati & Sofan Amri, Panduan Memahami Kurikulum 2013,
(Jakarta: PT Prestasi Pustakarya, 2013), 28.
18
Ibid., 29.
19
E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2013), 65.
20
Ibid.
21
Ibid., 82.