Anda di halaman 1dari 20

TA’ALLUM: Jurnal Pendidikan Islam

Volume 1, Nomor 1, Juni 2023, Halaman 1-20


p-ISSN: 2303-1891; e-ISSN: 2549-2926

MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI

Alfresta Chasanah Dewi1, Prof. Dr. H. Nur kholis, M.Pd2,


Prof. Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd.I3
1
Mahasiswa Pascasarjana UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung; 2&3 Dosen Pascasarjana UIN Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung
alfrestadewi1310@gmail.com

Abstrak: Pengembangan kurikulum merupakan istilah


komprehensif, didalamnya mencakup perencanaan, penerapan,
dan evaluasi yang sesuai dengan standar Nasional Pendidikan.
Kurikulum dapat dipandang sebagai buku atau dokumen yang
digunakan guru sebagai pegangan dalam proses belajar
mengajar. Perencanaan kurikulum adalah langkah pertama
dalam membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum
membuat keputusan dan mengambil sebuah tindakan untuk
menghasilkan suatu perencanaan yang akan digunakan oleh
guru dan peserta didik. penerapan kurikulum atau biasa disebut
juga mengimplementasikan kurikulum berusaha menstransfer
perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional.
Pengembangan suatu kurikulum merupakan tahap akhir dari
sebuah pengembangan kurikulum untuk menentukan seberapa

1
Alfresta Chasanah Dewi: Model Pengembangan...

besar hasil-hasil program-program yang telah direncanakan dan


hasil-hasil kurikulum itu sendiri.
Kata Kunci: Pengembangan, Kurikulum, PAI
PENDAHULUAN
Pendidikan agama Islam saat ini menuai berbagai kritik
yang tajam karena ketidak mampuaannya dalam menanggulangi
berbagai isu penting dalam kehidupan masyarakat.1

Pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam


adalah suatu proses kegiatan penyusunan, pelaksanaan,
penilaian, dan penyempurnaan kurikulum pendidikan agama
Islam.ada empat asas dalam pengembangan kurikulum yaitu
asas filosofis, sosiologis, organisatoris, dan psikologis. Selain
itu, terdapat empat pendekatan dalam pengembangan kurikulum
di antaranya, yaitu pendekatan subjek akademik, pendekatan
humanistic, pendekatan teknologi, dan pendekatan rekonstruksi
sosial. Untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan dalam
pendidikan, maka diperlukan adanya jalan atau sarana yang
dapat mengantarkan pada tujuan tersebut. Adapaun sarana atau
jalan dalam istilah pendidikan sering disebut dengan kurikulum.
Perubahan atau pengembangan perlu dikalukan, namun konsep
perubahan itu tidak mengesampingkan kemampuan dasar yang
harus dimiliki peserta didik. Pendidikan agama Islam memiliki
peranan yang sangat vital dalam kehidupan manusia sebagai

1
Sutrisno, Revolusi Pendidikan di Indonesia: Membedah Metode
dan Teknik Pendidikan Berbasis Kompetensi, (Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2006)
hal 5

2 ж TA’ALLUM, Vol. 1, No.1, Juni 2023


Alfresta Chasanah Dewi: Model Pengembangan…

tata nilai, pedoman, pembimbing, dan pendorong atau


penggerak untuk mencapai kualitas hidup yang lebih layak dan
kebahagian hidup dunia akhirat.

Upaya perbaikan pendidikan disekolah merupakan


bagian dari inovasi kurikulum yang disesuaikan dengan tuntutan
dan perkembangan zaman. Karena kurikulum bukan sesuatu
yang sekali jadi, maka kurikulum harus bersifat fleksibel,
dinamis, dan dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi
sekolah, karakteristik peserta didik, kondisi sosial budaya
masyarakat, dan dengan memperhatikan kearifan lokal. 2

Pemerintah menempatkan pendidikan agama sebagai


khasanah bangsa yang harus dilestarikan da ditumbuh
kembangkan di kalangan generasi muda. Dalam setiap jenjang
pendidikan, agama menjadi mata pelajaran tanpa terkecuali.
Dari pemaparan di atas akan membahas tentang bagaimana
model-model pengembangan kurikulum secara umum.

PEMBAHASAN

Pengembangan Kurikulum PAI


Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan
dan pemnyusunan kurikulum oleh pengembang kurikulum
(curriculum developer) dan kegiatan yang dilakukan agar

2
Rahmat Raharjo, Inovasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam:
Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Magnum
Pustaka, 2010) hal 3

TA’ALLUM, Vol. 1, No. 1, Juni 2023 ж 3


Alfresta Chasanah Dewi: Model Pengembangan...

kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan


yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. 3 Senada
dengan pendapat para ahli lainnya, bahwa pengembangan
kurikulum merupakan perencanaan, pelaksanaan, penilai, dan
pengembang kurikulum sebenarnya. Suatu kurikulum
diharapkan memberikan landasan, isi, dan menjadi pedoman
bagi pengembang kemampuan siswa secara optimal sesuai
dengan tuntutan dan tantangan perkembangan masyarakat.4
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan, bahwa
pengembangan kurikulum itu harus sesuai dengan konsep yang
akan ditempuh atau dipilih oleh suatu lembaga agar
pengembangan kurikulumnya dapat terarah dan terukur.
Dalam pengembangan kurikulum, hendaknya sebisa
mungkin didasarkan pada faktor-faktor konstan sehingga ulasan
mengenai hal yang dibahas dapat dilakukan secara konsisten.
Faktor-faktor konstan yang dimaksud adalah dalam
pengembangan kurikulum perlu didasarkan pada tujuan, bahan
pelajaran, proses belajar mengajar, dan evaluasi yang
menggambarkan dalam pengembangan tersebut.5
Agar dapat mengembangkan kurikulum secara baik,
pengembangan kurikulum semestinya memahami berbagai jenis
model pengembangan kurikulum. Yang dimaksud dengan

3
Suparlan, Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum dan Materi
Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011) hal 79
4
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan
Praktek, (Jakarta: PT Rosda Karya Remaja, 2011) hal 150
5
Rizal Kailani, Model Pengembangan Kurikulum Pendidikan
Agama Islam, Jurnal Inovasi Kurikulum, Vol. 2, Tahun 2021, hal 178

4 ж TA’ALLUM, Vol. 1, No.1, Juni 2023


Alfresta Chasanah Dewi: Model Pengembangan…

model pengembangan kurikulum yaitu langkah atau prosedur


sistematis dalam proses penyusunan suatu kurikulum. Dengan
memahami esensi model pengembangan kurikulum dan
sejumlah alternatif model pengembangan kurikulum, para
pengembang kurikulum diharapkan akan bisa bekerja secara
lebih sistematis, sistemik, dan optimal. Sehingga harapan ideal
teerwujudnya suatu kurikulum yang akomodasi dengan
berbagai kepentingan, teori, dan praktik, bisa diwujudkan.
Model-Model pengembangan kurikulum PAI
Model atau konstruksi merupakan ulasan teoritis tentang
suatu konsepsi dasar. Dalam pengembangan kurikulum, model
merupakan uraian teoritis tentang suatu proses kurikulum secara
menyeluruh atau dapat pula merupakan ulasan tentang salah
satu bagian kurikulum. 6
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang
merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan bagi
peserta didik di sekolah. rancangan ini disusun dengan maksud
memberi pedoman kepada para pelaksana pendidikan dalam
proses pembimbing perkembangan peserta didik untuk
mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh peserta didik sendiri,
keluarga, maupun masyarakat. Demikian ini terdapat pula
dalam kurikulum PAI.
Pengembangan kurikulum sekolah, termasuk bagi PAI,
memerlukan suatu model yang dijadikan landasan teoretis untuk

6
Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011) hal 137

TA’ALLUM, Vol. 1, No. 1, Juni 2023 ж 5


Alfresta Chasanah Dewi: Model Pengembangan...

melaksanakan kegiatan tersebut. Model atau konstruksi


merupakan uiasan teoretis tentang suatu konsepsi dasar. Banyak
model yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum.
Pemilihan suatu model pengembangan kurikulum tidak hanya
didasarkan atas kelebihan dan kebaikan-kebaikannya serta
kemungkinan pencapaian hasil yang optimal tetapi juga perlu
disesuaikan dengan sistem pendidikan yang digunakan. Model
pengembangan kurikulum dalam sistem pendidikan dan
pengelolaan yang sifatnya sentralisasi berbeda dengan yang
desentralisasi. Model pengembangan kurikulum yang sifatnya
subjek akademis berbeda dengan kurikulum humanistik,
teknologis, dan rekonstruksi sosial. 7
Model pengembangan kurikulum merupakan model
yang digunakan untuk mengembangkan suatu kurikulum
dimana pengembangan kurikulum dibutuhkan untuk
memperbaiki atau menyempurnakan kurikulum yang dibuat
untuk dikembangkan sendiri baik dari perintah pusat,
pemerintah daerah/sekolah. dengan perkataan lain, model
pengembangan kurikulum merupakan teori-teori tentang
langkah-langkah pengembangan kurikulum. 8
Ada beberapa model yang digunakan sebagai acuan
dalam pengembangan kurikulum, Abdul Majid dan Dian
Andayani menjelaskan dalam bukunya bahwa model

7
Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007) hal 52
8
Sukiman, Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015) hal 73

6 ж TA’ALLUM, Vol. 1, No.1, Juni 2023


Alfresta Chasanah Dewi: Model Pengembangan…

pengembangan kurikulum dijelaskan dalam dua pembagian,


yaitu yang pertama, pengembangan kurikulum model makro
yaitu model pengembangan yang mempunyai cakupan yang
luas bukan hanya ditingkat guru, analisis kebutuhan masalah
pendidikan akan tetapi sampai pada tingkat nasional. Model ini
dikembangkan diantaranya oleh Romizowsky, model Transmisi
oleh Gagne dan Briggs dan model Tyler dan Blank tentang
kompetensi. 9 Yang kedua, pengembangan kurikulum model
mikro yaitu model pengembangan yang mempunyai cakupan
lebih sempit, yaitu berkisar pada kepentingan bagaimana guru
mengajar. di antara contoh model ini adalah model Desain
Instruksional Gerlach dan Ely, Dick and Carey, Banathy, dan
Balnk. Model ini dikembangkan setelah mengetahui standar
kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa. 10
Aplikasi model-model pengembangan menurut Robrt S.
Zais mengemukakan bahwa setidaknya delapan model
pengembangan kurikulum. Dasar teoritisnya adalah institusi
atau orang yang menyelenggarakan pengembangan,
pengambilan keputusan, penetapan ruang lingkup kegiatan yang
termuat dalam kurikulum, realitas implementasinya, pendekatan
permasalahan dengan cara pelaksanaannya, penelitian sistematis
tentang masalahnya, dan pemanfaatan teknologi dalam

9
Abdul Majid, dan Dian Andayani, Pendidikan Islam Berbasis
Kompetensi, Konsep dan Implementasi Kurikulum Kurikulum 2004,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005) hal 19
10
Ibid, hal 32

TA’ALLUM, Vol. 1, No. 1, Juni 2023 ж 7


Alfresta Chasanah Dewi: Model Pengembangan...

pengembangan kurikulum. Secara singkat model-model tersebut


adalah sebagai berikut.11
1. The Administrative (Line Staff) Model
Model pengembangan kurikulum yang paling
awal dan sangat umum dikenal adalah model
administrative karena model ini menggunakan
prosedur “garis-staf” atau garis komando dari
atas ke bawah. Maksudnya, inisiatif
pengembangan kurikulum dari pejabat tinggi
(Kemendiknas), kemudia secara konstektual
dilaksanakan di tingkat bawah.12
Kemudian mereka membentuk kelompok
kerja sesuai dengan keperluan. Anggota
kelompok kerja merumuskan tujuan kurikulum
yang spesifik, menyusun materi, kegiatan
pembelajaran, sistem penilaian, dan sebagainya
sesuai dengan kebijakan. Pengembangan
kurikulum model administratif menekankan
kegiatannya pada orang-orang yang terlibat
sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-
masing. Karena oengarahan kegiatan berasal dari
atas ke bawah, pada dasarnya model ini mudah
dilaksanakan pada Negara yang menganut sistem

11
Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011) hal 137
12
Zainal Arifin, Konsep dan Model... hal 137

8 ж TA’ALLUM, Vol. 1, No.1, Juni 2023


Alfresta Chasanah Dewi: Model Pengembangan…

sentralisasi dan Negara yang kemampuan


professional tenaga pengajarnya masih rendah.
Kelemahan pengembangan pada model ini
adalah kurang pekanya terhadap perubahan
dalam masyarakat yang begitu cepat dan karena
biasanya kurikulumnya bersifat nasional
sehingga kadang melupakan kebutuhan dan
kearifan lokal setiap daerah yang kita ketahui
bahwa setiap daerah memiliki khas tertentu.13
2. The Grass-Roots Model
Pada model ini inisiatif pengembangan
kurikulum berada di tangan guru sebagai
pelaksana kurikulum di sekolah, baik yang
bersumber dari satu sekolah maupun dari
beberapa sekolah sekaligus.14 Pengembangan
model dari bawah ini menurut adanya kerjasama
antara guru, antar sekolah, antar pihak di luar
sekolah khususnya orang tua murid, dan
masyarakat.
Dalam pelaksanaannya para administrator
hanya memberikan bimbingan dan dorongan,
sehingga guru dapat melaksanakan tugas
pengembangan kurikulumnya secara demokratis,
keuntungan dari model ini adalah proses

13
Ibid, hal 138
14
Ibid, hal 139

TA’ALLUM, Vol. 1, No. 1, Juni 2023 ж 9


Alfresta Chasanah Dewi: Model Pengembangan...

pengambilan keputusan terletak pada staf


pengajar. Kekurangan pengembangan kurikulum
model ini terutama pada sifat mengabaikan segi
keknis dan professional dari pengembangan
kurikulum.
3. The Demonstration Model
Model ini dikembangkan untuk
memperkenalkan suatu inovasi kurikulum dalam
skala kecil. Model ini diprakarsai oleh kelompok
guru yang bekerja sama dengan ahli yang
bermaksud mengadakan perbaikan kurikulum.
Dalam pengembangannya model ini menurut
guru dalam satu sekolah untuk
mengorganisasikan dirinya dalam memperbarui
kurikulum. Ada beberapa kelebihan
pengembangan model demonstrasi ini. Pertama,
karena kurikulum yang dihasilkan memulai uji
coba dan praktik yang nyata, maka hasilnya
dapat digunakan sebagai kurikulum yang lebih
praktis. Kedua, perubahan kurikulum pada
bagian tertentu lebih mudah disepakati dan
diterima dari pada perubahan secara keseluruhan.
Ketiga, mudah menghadapi hambatan. Keempat,
menempatkan guru sebagai pengambil inisiatif.
Sehingga guru dapat mengembangkan program-
program baru.

10 ж TA’ALLUM, Vol. 1, No.1, Juni 2023


Alfresta Chasanah Dewi: Model Pengembangan…

Kelemahan model ini adalah bagi guru-guru


yang tidak turut berpartisipasi mereka akan
menerimanya dengan setengah hati, enggan-
enggan dan dalam keadaan yang terburuk
mungkin akan terjadi apatisme.15
4. Beauchamp’s
Sistem yang dikembangkan oleh G.A
Beauchamp dalam bukunya Curriculum Theory,
menjelaskan bahwa ada lima langkah dalam
pengembangan kurikulum ini, yaitu: 16
a. Menetapkan arena wilayah kerja yang
dilakukan perubahan kurikulum.
Arena itu biasa berupa kelas, sekolah,
sistem pendidikan regional atau
sistem pendidikan nasional.
b. Memilih dan mengikutkan
pengembangan kurikulum yang
berunsur dari pakar kurikulum,
perwakilan kelompok-kelompok
professional, dan pihak lain yang
dapat dilibatkan yang mempunyai
kemampuan untuk memberikan

15
Nik Haryati, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama
Islam, (Bandung: Alfabeta, 2011) hal 101
16
Zainal Arifin, Konsep dan Model... hal 140

TA’ALLUM, Vol. 1, No. 1, Juni 2023 ж 11


Alfresta Chasanah Dewi: Model Pengembangan...

kontribusi bagi pengembangan


kurikulum.
c. Menetapkan prosedur yang akan
ditempuh dalam hal merumuskan
tujuan umum, khusus isi, pengalaman
belajar, serta evaluasi.
d. Implementasi kurikulum
e. Evaluasi kurikulum.
Pengembangan model ini memandang
kurikulum dalam prosesnya menyeluruh.
Keuntungan model ini terutama adalah adanya
penegasan area, yang akan mempermudah dan
menjelaskan ruang lingkup kegiatan.
Kekurangannya, seperti halnya model
administrative, adalah kurang pekanya terhadap
perubahan masyarakat dan kurang memperhatikan
daerah antara satu dengan lainnya menurut adanya
kekhususan tertentu.

5. Taba’s Inverted Model


Model pengembangan kurikulum Hilda
Taba berbeda dengan lainnya yang bersifat
deduktif karena caranya bersifat induktif.
Pengembangan kurikulum ini melalui lima tahap
sebagai berikut:

12 ж TA’ALLUM, Vol. 1, No.1, Juni 2023


Alfresta Chasanah Dewi: Model Pengembangan…

a. Menyusun unit-unit kurikulum yang


ada dan diuji kan oleh staf pengajar.
b. Uji coba untuk mengetahui kesahihan
dan kelayakan kegiatan pembelajaran.
c. Menganalisis dan merevisi hasil uji
coba dan mengonsolidasikan unit
kurikulum.
d. Menyusun kerangka teoritis.
e. Menyusun kurikulum yang
dikembangkan secara menyeluruh
dan mengimplementasikannya. 17
Pengembangan model terbalik ini
berusaha mendekatkan kurikulum realitas
dengan pelaksanaannya, yaitu melalui pengujian
terlebih dahulu oleh staf pengajar yang
profesional. Dengan demikian model ini benar-
benar memadukan teori dan praktik. Akan tetapi,
ini dipandang sebagai kelamahannya, model ini
sulit diorganisasikan karena menuntut
kemampuan teoritis dan profesional yang tinggi
dari para pengajar dan pelaksananya.

17
Nik Haryati, Pengembangan Kurikulum... hal 92

TA’ALLUM, Vol. 1, No. 1, Juni 2023 ж 13


Alfresta Chasanah Dewi: Model Pengembangan...

6. Roger’s Interpersonal Relation Model


Model ini dikembangkan oleh psikolog
Carl Rogers. Dia berasumsi bahwa kurikulum
diperlukan dalam rangka mengembangkan
individu yang terbuka, luwes, dan adabtif
terhadap situasi perubahan. Kurikulum demikian
hanya dapat disusun dan diterapkan oleh
pendidik yang terbuka, luwes, dan berorientasi
pada proses. langkah-langkah dalam model ini
adalah:
a. Memilih suatu sasaran administrator
dalam sistem pendidikan dengan
syarat bahwa individu yang terlibat
hendaknya ikut aktif berpartisipasi
dalam kegiatan kelompok secara
intensif.
b. Mengikut sertakan guru-guru dalam
pengalaman kelompok secara
intensif.
c. Mengikutsertakan kelas dalam
pertemuan lima hari. dengan harapan
menghasilkan pertemuan yang
intensif.
d. Menyelenggarakan secara
interpersonal antara administrator,
guru, dan orang tua peserta didik,

14 ж TA’ALLUM, Vol. 1, No.1, Juni 2023


Alfresta Chasanah Dewi: Model Pengembangan…

dengan tujuan agar seluruh komponen


sekolah bisa saling mengenal.
e. Pertemuan vertikal yang mendobrak
hierarki, birokrasi, dan status sosial.
Melalui cara ini, diharapkan
keputusan dalam pengembangan
kurikulum akan lebih mendekati
relitas karena diselenggarakan dalam
suasana bebas tanpa tekan.
7. The Systematic Action-Research Model
Tiga faktor utama yang dijadikan bahan
pertimbangan dalam model ini adalah adanya
hubungan antar manusia, organisasi sekolah, dan
masyarakat, serta otoritas ilmu. Langkah-langkah
dalam model ini adalah:
a. Merasakan adanya suatu masalah
dalam kelas atau sekolah yang perlu
diteliti secara mendalam.
b. Mengidentifikasi faktor yang
mempengaruhinya
c. Merencanakan secara mendalam
tentang bagaimana pemecahan
masalah.
d. Menentukan keputusan-keputusan
apa yang perlu diambil sehubungan
dengan masalah tersebut.

TA’ALLUM, Vol. 1, No. 1, Juni 2023 ж 15


Alfresta Chasanah Dewi: Model Pengembangan...

e. Melaksanakan keputusan yang telah


diambil dan menjalankan rencana
yang telah disusun.
f. Mencari fakta secara meluas.
g. Menilai tentang kekuatan dan
kelemahan.
8. Emerging Technical Model
Model teknologis ini terdiri atas variasi
model, yaitu model analisis tingkah laku, model
analisis sistem, dan model berdasarkan
computer.
Model tingkah laku memulai kegiatannya
dengan jalan melatih kemampuan anak mulai
dari yang sederhana sampai pada yang kompleks
secara bertahap. Model analisis sistem memulai
kegiatannya dengan jalan menjabarkan tujuan-
tujuan secara khusus, kemudian menyusun alat-
alat ukur untuk menilai keberhasilannya,
selanjutnya proses penyelenggaraannya. 18 Model
berdasarkan computer memulai kegiatannya
dengan jalan mengidentifikasi sejumlah unit-unit
kurikulum lengkap dengan tujuan pembelajaran
khususnya. Setelah tu guru dan peserta didik
diwawancarai tentang pencapaian tujuan

18
Baderiah, Buku Ajar Pengembangan Kurikulum, (Palopo:
Kampus IAIN Palopo, 2018) hal 56

16 ж TA’ALLUM, Vol. 1, No.1, Juni 2023


Alfresta Chasanah Dewi: Model Pengembangan…

tersebut, dan data itu disimpan di dalam


computer. Data computer tersebut dimanfaatkan
dalam menyusun materi pembalajaran untuk
peserta didik.
A. Kesimpulan
Kurikulum pendidikan agama Islam merupakan
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, bahan, serta cara pembelajaran yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan. Model pengembangan kurikulum
PAI pada kurikulum 2013 menggunakan The
Administrative (Line Staff) Model karena konten dalam
kurikulum dikembangkan oleh pemerintah pusat, The
Grass-Roots Model, pada model ini inisiatif
pengembangan kurikulum berada di tangan guru sebagai
pelaksana kurikulum di sekolah, baik yang bersumber
dari satu sekolah maupun dari beberapa sekolah
sekaligus. The Demonstration Model, model ini
dikembangkan untuk memperkenalkan suatu inovasi
kurikulum dalam skala kecil, Beauchamp’s, sistem yang
dikembangkan oleh G.A Beauchamp dalam bukunya
Curriculum Theory, menjelaskan bahwa ada lima
langkah dalam pengembangan kurikulum ini. Roger’s
Interpersonal Relation Model, model bahwa kurikulum
diperlukan dalam rangka mengembangkan individu yang

TA’ALLUM, Vol. 1, No. 1, Juni 2023 ж 17


Alfresta Chasanah Dewi: Model Pengembangan...

terbuka, luwes, dan adabtif terhadap situasi perubahan.


The Systematic Action-Research Model, tiga faktor
utama yang dijadikan bahan pertimbangan dalam model
ini adalah adanya hubungan antar manusia, organisasi
sekolah, dan masyarakat, serta otoritas ilmu. Emerging
Technical Model, model teknologis ini terdiri atas
variasi model, yaitu model analisis tingkah laku, model
analisis sistem, dan model berdasarkan computer.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
memperbaiki makalah ini dengan mengacu sumber-
sumber yang dapat di pertanggung jawabkan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai
pembahasan makalah di atas.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2011. Konsep dan Model Pengembangan


Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Baderiah. 2018. Buku Ajar Pengembangan Kurikulum. Palopo:


Kampus IAIN Palopo.

Raharjo, Rahmat. 2010. Inovasi Kurikulum Pendidikan Agama


Islam: Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Magnum Pustaka.

18 ж TA’ALLUM, Vol. 1, No.1, Juni 2023


Alfresta Chasanah Dewi: Model Pengembangan…

Hamalik, Oemar. 2007. Manajemen Pengembangan Kurikulum.


Bandung: Remaja Rosdakarya.
Haryati, Nik. 2011. Pengembangan Kurikulum Pendidikan
Agama Islam. Bandung: Alfabeta.

Kailani, Rizal. 2021. Model Pengembangan Kurikulum


Pendidikan Agama Islam, Jurnal Inovasi Kurikulum,
Vol. 2.

Majid, Abdul, dan Dian Andayani. 2004. Pendidikan Islam


Berbasis Kompetensi, Konsep dan Implementasi
Kurikulum Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sutrisno. 2006. Revolusi Pendidikan di Indonesia: Membedah


Metode dan Teknik Pendidikan Berbasis Kompetensi.
Yogyakarta: Ar-Ruzz.

Suparlan. 20111. Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum dan


Materi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Syaodih, Nana Sukmadinata. 2011. Pengembangan Kurikulum
Teori dan Praktek. Jakarta: PT Rosda Karya Remaja.
Sukiman. 2015. Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

TA’ALLUM, Vol. 1, No. 1, Juni 2023 ж 19


Alfresta Chasanah Dewi: Model Pengembangan...

20 ж TA’ALLUM, Vol. 1, No.1, Juni 2023

Anda mungkin juga menyukai