Puput Roniansyah
(21220181000033)
1
BAB II
Deskripsi Isi Buku
2
tujuan, merumuskan materi, menetapkan metode, dan merancang evaluasi yang
harus berlandaskan psikologis, filosofis, dan sosial budaya serta ilmu pengetahuan
dan teknologi. Selain itu suatu kurikulum harus memiliki kesesuaian yang meliputi
keseuaian antara kebutuhan, tuntutan, kondisi, dan perkembangan masyarakat.
Kesesuaian antara komponen komponen kurikulum yakni isi dengan tujuan, proses
sesuai dengan isi dan tujuan dan evaluasi sesuai dengan proses, isi dan tujuan
kurikulum.
Buku ini juga membahas tentang model model pengembangan kurikulum
yang dapat diaplikasikan oleh para pengembang Kurikulum diantaranya model
administratif, model dari bawah, model demonstrasi, model beuchamp, model
terbalik Hilda Taba, model hubungan interpersonal Rogers, model action research
yang sistematis.
Dalam dunia pendidikan anak usia dini, perkembangan siswa merupakan
hal yang harus diperhatikan karena secara lanjut akan menentukan proses
pembelajaran siswa tersebut dijenjang selanjutnya. Maka dibutuhkan manajemen
pengembangan kurikulum yang sesuai dengan konsep kurikulum PAUD terdiri dari
enam aspek kurikulum pendidikan nasional yaitu : Moral dan nilai nilai keagamaan,
sosial, emosional, dan kemandirian, kemampuan berbahasa kognitif, fisik atau
motorik dan seni. Selain memperhatikan konsep kurikulum perlu diperhatikan pula
pendekatan pengembangan kurikulum PAUD diantaranya : Pendekatan tematik,
Pusat kegiatan belajar atau sentra, Pengelolaan kelas berpindah.
Pada buku yang terdiri dari tujuh bab, lima bab yang sudah dipaparkan
diatas ditambah dengan dua bab terakhir yang memuat tentang studi kasus yang
relevan pada manajemen pengembangan kurikulum PAUD di KBIT Al Furqon dan
Playgroup Genus. Pengembangan kurikulum KBIT Al Furqon yang dilakukan
terdapat kurikulum intra, yakni menambahkan sentra main peran yang sebelumnya
tidak ada. Efek yang diharapkan adalah siswa dapat bersosialisasi dan berinteraksi
dengan teman dan lingkungan sekitar dan mengembangkan Bahasa secara optimal.
Implementasi kurikulum di KBIT Al furqon meliputi kurikulum intra, kurikulum
plus, kurikulum ekstra, dan pembiasaan.
3
Sedangkan manajemen pengembangan kurikulum di Playgroup Genus
mengadakan inovasi dan pengembangan kurikulum mencakup intra dan ekstra.
Kurikulum intra yang mencakup lingkup pengembangan nilai-nilai agama dan
moral, lingkup pengembangan fisik/motorik, lingkup pengembangan bahasa,
lingkup pengembangan sosial emosional, dan kemandirian. Pada Playgroup genus
menyusun kurikulum berdasarkan kebutuhan perkembangan anak usia dini, dengan
mempertimbangkan beberapa hal yakni visi dan misi Lembaga, perkembangan dan
potensi peserta didik, aspirasi orangtua, kebijakan Yayasan dan kebijakan
pemerintah.
4
BAB III
Pembahasan
5
2. Prosedur Manajemen Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum berdasarkan manajemen berarti melaksanakan
kegiatan pengembangan kurikulum berdasarkan pola fikir manajemen atau
berdasarkan proses manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen yang
terdiri dari aspek-aspek sebagai berikut :
a. Perencanaan kurikulum
Hamalik berpendapat bahwa perencanaan merupakan rangkaian tindakan
ke depan yang bertujuan untuk mencapai seperangkat operasi yang konsisten dan
berkoordinasi guna memperoleh hasil-hasil yang diinginkan. Perencanaan
kurikulum memiliki tiga fungsi, pertama, sebagai pedoman yang berisi petunjuk
tentang jenis dan sumber peserta, tindakan yang perlu dilakukan, biaya, sarana,
serta evaluasi. Kedua sebagai penggerak roda organisasi dan tata laksana untuk
menciptakan perubahan dalam masyarakat sesuai dengan tujuan organisasi.
Ketiga sebagai motivasi untuk melaksanakan sistem pendidikan. Pengembang
kurikulum harus memperhtikan landasan-landasan pengembangan kurikulum
landasan Psikologis, landasan Filosofis, landasan sosial budaya serta ilmu
pengetahuan dan teknologi. Tahapan perencanaan meliputi langkah-langkah
berikut :
1) Analisis kebutuhan
2) Merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofis
3) Menentukan desain kurikulum
b. Pengorganisasian Kurikulum
c. Implementasi Kurikulum
Implementasi yaitu pelaksanaan kurikulum dilapangan atau penerapan
atau pelaksanaan program kurikulum yang telah dikembangkan dalam tahap
sebelumnya, kemudian diujicobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan,
sambal senantiasa dilakukan penyesuaian terhadap situasi lapangan dan
karakteristik peserta didik, baik perkembangan intelektual, emosional, maupun
fisiknya. Tahap Implementasi kurikulum :
6
1) Pengembangan program mencakup program tahunan, semester, bulanan,
mingguan dan harian. Selain itu ada juga program bimbingan konseling dan
program remedial.
2) Pelaksanaan pembelajaran, pada hakikatnya pembelajaran adalah proses interaksi
antara peserta didik dan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku
kearah yang lebih baik.
d. Evaluasi Kurikulum
3. Komponen Kurikulum
1) Tujuan terdiri dari Aim (suatu tujuan umum yang akan dicapai dalam waktu
yang relative lama), Objektif, Goal, dan target.
2) Materi, isi program atau materi pelajaran dalam suatu kurikulum adalah
segala sesuatu yang diberikan kepada siswa dalam kegiatan belajar mengajar
dalam rangka mencapai tujuan.
3) Strategi Pembelajaran
4) Media pembelajaran
5) Evaluasi
7
b. Model dari bawah (grass-roots), model ini merupakan lawan dari model yang
pertama, inisiatif dan upaya pengembang kurikulum dating dari bawah yaitu
guru atau sekolah.
c. Model demonstrasi
d. Model Beauchamp, langkah-langkahnya suatu gagasan pengembangan
kurikulum yang telah dilaksanakan di kelas, diperluas di sekolah,
disebarluaskan didaerah tertentu baik berskala regional maupun nasional,
membentuk tim pengembang, tim penyusun tujuan pengajaran, melaksanakan
kurikulum di sekolah, mengevaluasi kurikulum yang berlaku.
e. Model Hilda Taba, pengembangan model hilda taba pada intinya lebih
memfokuskan pada upaya mengembangkan kurikulum sebagai suatu proses
perbaikan dan penyempurnaan.
f. Model Hubungan interpersonal Rogers, kurikulum yang dikembangkan
hendaknya dapat mengembangkan individu secara fleksibel terhadap
perubahan dengan cara melatih diri berkomunikasi secara interpersonal.
g. Model action research yang sistematis.
8
kepribadian membentuk satu kesatuan yang terintegrasi. Secara umum, dapat
dibedakan beberapa aspek utama kepribadian anak, yaitu aspek intelektual
(Kecerdasan/Kognitif), sosial, emosional, bahasa, dan keagamaan.
9
b. Pengorganisasian Kurikulum PAUD
1. KBIT Al Furqon
10
kemudia ditambah outbound. Jadi kurikulum ekstra tahun ajaran 2015/2016
meliputi senam, outing class, cooking dan outbound.
2. Playgroup Genus
Play group Genus (Generasi Nusantara) berada dibawah naungan Yayasan
Generasi Nusantara adalah tempat penitipan siswa (TPA) Generasi Nusantara,
Play group (PG) Generasi Nusantara.
Play group (PG) Generasi Nusantara mengadakan inovasi dan
pengembangan kurikulum. Inovasi dan pengembangan kurikulum tersebut
mencakup ekstra dan intra. Kurikulum intra yang mencakup lingkungan
pengembangan nilai-nilai agama dan moral, lingkup pengembangan
fisik,/motorik, lingkup pengembangan kognitif,, lingkup pengembangan bahasa,
lingkup pengembangan sosial emosional dan kemandirian. Kurikulum intra
diterapkan melalui pendekatan sentra.
Inovasi dan pengembangan kurikulum Play group (PG) Generasi
Nusantara yang dilakukan terhadap kurikulum intra adalah meniadakan sentra
bahasa dan sentra leadership yang dulunya dibuka tujuh sentra, yaitu sentra imtaq,
sentra persiapan, sentra main peran, sentra balok, sentra alam cair, sentra bahasa
dan leadership. Kebijakan tersebut diambil agar siswa didik Play group (PG)
Generasi Nusantara lebih memfokuskan diri pada sentra imtaq, sentra persiapan,
sentra main peran, sentra balok, dan sentra alam cair. Hal ini dikarenakan dalam
satu minggu waktu pembelajaran hanya lima hari sehingga dikhawatirkan dapat
mengakibatkan kegiatan kurang efektif.
E. Kelebihan Buku
Ulpah Maspupah, M.Pd.I memiliki ciri khas dalam menulis buku yang
berjudul “Manajemen Pengembangan Kurikulum PAUD Teori dan Aplikasi”
sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam mempelajari ilmu manajemen dan
kurikulum secara umum dan khususnya bagi para pengembang Lembaga di jenjang
Pendidikan Anak Usia Dini.
Teori-teori yang dituliskan yang telah dipilih penulis dengan menggunakan
bahasa yang jelas dan mudah dipahami, dimulai dari pengertian manajemen,
kurikulum, pengertian dan pendidikan satuan Paud, manajemen pengembangan
kurikulum paud, konsep dan prosedur manajemen kurikulum Paud. Serta disertai
studi kasus yang relevan pada dua sekolah yang dibahas secara terperinci yang bisa
menjadi acuan bagi para guru dan pengembang kurikulum.
11
F. Kekurangan Buku
12
BAB IV
Kesimpulan
13