Anda di halaman 1dari 4

FUNGSI, PERAN DAN ORGANISASI KURIKULUM

A. Pengertian Kurikulum
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk menggunakan aktivitas belajar mengajar.

B. Fungsi Kurikulum
Fungsi kurikulum dalam pendidikan tidak lain merupakan alat untuk mencapai tujuan
pendidikan, dalam hal ini, alat untuk menempa manusia yang diharapkan sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Dengan demikian dalam belajar mengajar, kedudukan kurikulum
sangatlah penting, karena dengan kurikulum anak didik akan memperoleh manfaat (benefits).
Namun demikian, disamping kurikulum bermanfaat bagi anak didik, ia juga mempunyai
fungsi-fungsi lain, yakni:

1) Fungsi Kurikulum dalam Rangka 5) Fungsi Kurikulum bagi Orang Tua


6) Fungsi Kurikulum bagi Sekolah
Pencapaian Tujuan Pendidikan
Tingkat di Atasnya
2) Fungsi Kurikulum bagi Anak Didik 7) Fungsi Kurikulum bagi Masyarakat
3) Fungsi Kurikulum bagi Pendidik dan Pemakai Lulusan Sekolah
4) Fungsi Kurikulum bagi
/Madrasah
Kepala/Pembina Sekolah/Madrasah

Sebagaimana dikemukakan Alexander Inglis dalam bukunya Principle of Secondary


education (1981) sebagai berikut:

a. Fungsi Penyesuaian d. Fungsi Persiapan


b. Fungsi Pengintegrasian e. Fungsi Pemilihan
c. Fungsi Perbedaan f. Fungsi Diagnostik

C. Peranan Kurikulum
1. Peranan Konservatif 3. Peranan Kreatif
2. Peranan Kritis dan Evaluatif

Ketiga peranan diatas harus dilaksanakan secara seimbang, dengan demikian, kurikulum
dapat memenuhi tuntutan waktu dan keadaan untuk membantu peserta didik menjadi
generasi yang siap dan trampil dalam segala hal.
D. Organisasi Kurikulum
Organisasi kurikulum adalah struktur program kurikulum yang berupa kerangka umum
program-pengajaran-pengajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik (Nurgiantoro,
1988: 111).
Faktor-Faktor pada Organisasi Kurikulum, Dalam penyusunan organisasi kurikulum ada
sejumlah faktor yang harus diperhatikan, yakni :

1. Ruang lingkup (Scope) 4. Keseimbangan

2. Urutan bahan (Sequence) 5. Integrasi atau keterpaduan

3. Kontinuitas

Ada beberapa pola organisasi kurikulum, yang dikenal juga dengan sebutan jenis-jenis
kurikulum atau tipe-tipe kurikulum. Jenis-jenis kurikulum tersebut adalah:

1. Separated Subject Curriculum 3. Broad Field Curriculum


4. Integrated Curriculum
2. Correlated Curriculum 5. Core Curriculum
TANYA – JAWAB

1. Diantara fungsi-fungsi kurikulum yang ada apakah ada fungsi kurikulum yang lebih
penting diantara yang lainnya, ataukah ada tingkatan-tingkatan yang harus lebih
diutamakan ?

Jawaban : Tidak ada tingkatan-tingkatan yang harus lebih diutamakan / atau lebih
dipentingkan, karena beberapa fungsi yang ada harus dilaksanakan secara seimbang
sehingga tercipta keharmonisan. Karena satu sama lain dari fungsi kurikulum yang ada
merupakan suatu hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Misalnya saja fungsi orang tua,
orang tua harus selalu ikut memantau perkembangan anaknya sampai dimana, walaupun
anak tersebut sudah dititipkan oleh guru (pendidik). Karena waktu terbanyak anak adalah
dirumah, begitu juga sebaliknya. Dengan demikian, jika fungsi kurikulum berjalan
dengan baik maka kurikulum dapat memenuhi tuntutan waktu dan keadaan untuk
membantu peserta didik untuk menghasilkan suatu tujuan pendidikan yang maksimal.

2. Apakah ada perbedaan yang menonjol antara kedua fungsi menurut Alexande dengan
ketujuh fungsi yang lainnya ?

Jawaban : Menurut pendapat kelompok kami, sebenarnya anatara kedua fungsi tersebut
saling berkaitan. Dimana ketujuh fungsi umum tersebut di jabarkan kembali didalam
fungsi menurut Alexander. Jika fungsi umum tersebut lebih tertuju pada obyek langsung,
dan fungsi menurut Alexander tersebut lebih menekankan kepada pengertian dan
fungsinya.

3. Bagaimana implementasi fungsi kurikulum bagi sekolah tingkat atasnya ?

Jawaban :
 Jika sebagai kurikulum sekolah bersangkutan telah diajarkan pada sekolah yang
berada di bawahnya, sekolah dapat meninjau kembali perlu tidaknya bagian tersebut
diajarkan.
Sebagai contoh pada tingkat SMP, pada saat SMP seorang siswa sudah medapatkan
mata pelajaran IPS salah satunya yaitu lapisan bumi. Di tingkat SMA, mata pelajaran
IPS tersebut salah satunya terdiri sari Geografi yang membahasan lapisan bumi karena
dirasa materi SMP sudah cukup, maka guru di SMA hanya sekedar mengulang agar
siswanya tidak lupa dan menambahkan bagian-bagian yang dirasa masih kurang.

 Jika keterampilan-keterampilan tertentu yang diperlukan dalam mempelajari


kurikulum suatu sekolah belum diajarkan pada sekolah yang berada di bawahnya,
sekolah dapat mempertimbangkan masuknya program tentang keterampilan-
keterampilan ini ke dalam kurikulumnya.
Sebagai contoh pelajaran Akuntansi, karena pada tingkat SMP belum pernah diajarkan
maka pada tingkat SMA, mata pelajaran Akuntansi ini dapat dipertimbangkan untuk
masuk kedalam kurikulum program pembelajaran pada tingkat SMA.

Anda mungkin juga menyukai