Anda di halaman 1dari 27

MODEL-MODEL PUSAT SUMBER BELAJAR

(Studi Kasus: Model PSB di SMAN 16 Palembang)

Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pengembangan Pusat Sumber Belajar

DISUSUN OLEH:

ELCE PURWANDARI (06032681318015)

DOSEN PENGAMPU: 1. Dr. Hartono, M. A.


2. Dr. Nyayu Khodijah, M. Si.

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................. i


Daftar Isi .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 3
A. Model-Model PSB di Sekolah.............................................................. 3
B. Model PSB di Balai Tekkom................................................................ 18
C. Model PSB di SKB............................................................................... 20
BAB III PENUTUP.................................................................................... 24
A. Kesimpulan........................................................................................... 24
B. Saran..................................................................................................... 24
Daftar Rujukan............................................................................................. 25

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya sumber belajar dapat berupa manusia dan bukan manusia.
Pusat Sumber Belajar (PSB) merupakan pemusatan secara terpadu berbagai
sumber belajar yang meliputi orang, bahan, peralatan, fasilitas lingkungan, tujuan
dan proses. Secara umum PSB berisi komponen-komponen perpustakaan,
pelayanan audio-visual, peralatan dan produksi, tempat berlatih mengembangkan
kegiatan program instruksional dan tempat mengembangkan alat-alat bantu dalam
pengembangan sistem instruksional. PSB juga merupakan tempat bagi tenaga
kependidikan untuk mengembangkan bahan-bahan pengajaran dengan bantuan
multimedia pendidikan terpadu yang terdiri atas unsur-unsur perpustakaan,
workshop, audio-visual dan laboratorium.
Dalam kenyatannya, PSB yang ideal masih sulit ditemui, terlebih di kota-kota
kecil, bahkan PSB masih langka ditemukan pada satuan pendidikan ataupun
lembaga pendidikan di Indonesia. Sumber belajar yang jelas dapat dilihat masih
dalam bentuk perpustakaan yang pada dasarnya merupakan salah satu komponen
Pusat Sumber Belajar itu sendiri. Namun demikian pengembangan PSB sesuai
kebutuhan yang baik akan memberikan tujuan-tujuan lembaga yang optimal pula.
Sebagaimana suatu lembaga, untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
dalam proses pembelajaran dan mengoptimalkan fungsi PSB perlu didukung
dengan sistem pengelolaan yang memadai, yaitu organisasi yang baik, dan tenaga
profesional yang mampu mengelola dan mengembangkan sumber-sumber belajar.
Tulisan ini dibatasi dalam lingkup model-model PSB. Bagaimana model-model
PSB yang ada di sekolah, Balai tekkom, dan SKB yang dapat dikembangkan
dalam upaya peningkatan maksud dan tujuan diadakannya PSB sehingga
memperoleh hasil yang optimal akan dibahas dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari uraian latar belakang di atas, masalah dalam penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:

1
1) Bagaimana Model-model Pusat Sumber Belajar di Sekolah?
2) Bagaimana Model Pusat Sumber Belajar di Balai Tekkom (Tingkat
Provinsi)?
3) Bagaimana Model Pusat Sumber Belajar di SKB (Tingkat Kabupaten/ Kota)?

C. Tujuan
Bertolak dari rumusan masalah di atas maka penulisan makalah ini bertujuan
untuk:
1) Mengetahui Model-model Pusat Sumber Belajar di Sekolah
2) Mengetahui Model Pusat Sumber Belajar di Balai Tekkom (Tingkat Provinsi)
3) Mengetahui Model Pusat Sumber Belajar di SKB (Tingkat Kabupaten/ Kota)

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Model-Model PSB di Sekolah


Ada beberapa model/ tipe PSB yang dapat dikembangkan di sekolah. Tipe
PSB yang akan dikembangkan di sekolah hendaklah disesuaikan dengan kondisi
dan kebutuhan pada masing-masing sekolah. Berdasarkan kompleksitas dan
keluasan fungsi yang ada pada PSB, maka tipe PSB sekolah dapat dikategorikan
menjadi 4 tipe, yaitu tipe A, B, C, dan D (Rahadi, 2005: 194).
1. PSB Berbasis Sekolah Tipe A
PSB tipe A merupakan PSB yang memiliki fungsi-fungsi yang paling lengkap
sehingga PSB ini memiliki struktur organisasi yang paling besar dibandingkan
dengan ketiga tipe PSB lainnya. Di samping itu, PSB tipe A memiliki kualifikasi
ketenagaan paling tinggi dengan sarana/ prasarana dan koleksi bahan ajar yang
paling lengkap.
Fungsi PSB Tipe A
Adapun fungsi PSB Tipe A memiliki 4, yaitu sebagai berikut:
a. Fungsi administrasi
Fungsi administrasi meliputi kegiatan: penyusunan rencana dan program
PSB; inventarisasi sarana dan prasarana PSB; pengadaan koleksi sumber
belajar; pengelolaan sistem informasi PSB; supervisi dan evaluasi layanan
PSB dan penyusunan laporan kegiatan PSB.
b. Fungsi pengembangan sistem pembelajaran
Fungsi pengembangan sistem pembelajaran meliputi: pelayanan konsultasi
dalam perencanaan pembelajaran; pelayanan konsultasi dalam pelaksanaan
pembelajaran; pelayanan konsultasi dalam evaluasi belajar; pelatihan dalam
penyusunan rencana pembelajaran; pelatihan dalam pengembangan media
pembelajaran; pelatihan dalam pemanfaatan media dan Pelatihan dalam
evaluasi hasil belajar.
c. Fungsi pelayanan dan pemeliharaan

3
Fungsi pelayanan dan pemeliharaan meliputi kegiatan: pelayanan dalam
pemanfaatan bengkel kerja, misalnya otomotif, bangunan, listrik, tata boga,
tata busana, kesekretariatan, perhotelan, kesenian, keolahragaan; pelayanan
dalam pemanfaatan perpustakaan, baik cetak, maupun non cetak; pelayanan
dalam pemanfaatan laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS), Bahasa, Teknologi Informasi dan Komunikasi;
pemeliharaan peralatan bengkel kerja, perpustakaan, laboratorium dan
pemeliharaan peralatan produksi media.
d. Fungsi pengembangan media
Fungsi pengembangan media meliputi kegiatan: penyusunan bahan ajar cetak;
penyusunan program multimedia pembelajaran; produksi program audio;
produksi program visual; dan produksi program audio-visual.

Struktur Organisasi PSB tipe A


Adapun struktur organisasi PSB berbasis sekolah tipe A yaitu sebagai berikut:

Ketenagaan PSB Tipe A


Berdasarkan fungsi dan struktur PSB berbasis sekolah Tipe A sebagaimana yang
telah dikemukakan maka jumlah dan kualifikasi tenaga yang diperlukan untuk
menyelenggarakan PSB berbasis sekolah Tipe A adalah sebagai berkut:

4
Jumlah Tenaga
a. Seorang penanggungjawab PSB (kepala sekolah);
b. Seorang koordinator PSB;
c. Seorang tenaga administrasi;
d. Seorang ketua unit pelayanan dan pemeliharaan dibantu pengelola
perpustakaan, laboratorium, dan bengkel kerja sesuai kebutuhan sekolah ;
e. Seorang ketua unit pengembangan sistem dibantu beberapa tenaga yang
memiliki kompetensi di bidang desain pembelajaran, materi pelajaran, dan
media;
f. Seorang Ketua Unit Pengembangan Media dibantu oleh beberapa tenaga yang
memiliki keahlian di bidang media cetak, audiovisual, audio, grafis, dan
multimedia.
Kualifikasi Tenaga
a. Koordinator PSB bertanggung jawab kepada kepala sekolah selaku pimpinan
tertinggi di sekolah. Koordinator PSB dijabat oleh salah seorang guru yang
menguasai bidang pengembangan pembelajaran (instruksional) atau
pengembangan media. Kualifikasi pendidikan untuk koordinator PSB
minimal S1 bidang pendidikan
b. Tenaga administrasi harus memiliki kemampuan mengelola administrasi
ketatausahaan (kesekretariatan)seperti surat menyurat dan pembuatan laporan
pengoperasian komputer, dan inventarisasi barang dna pemeliharaannya.
Kualifikasi pendidikan untuk tenaga administrasi minimal D3 Sekretaris.
c. Ketua unit pengembangan sistem pembelajaran dipersyaratkan memiliki
kemampuan dalam:
1) Mendesain dan mengembangkan sistem pembelajaran, menganalisis
kebutuhan, merumuskan tujuan pembelajaran dengan baik, menentukan
prosedur evaluasi dan menyusun tes, mengembangkan strategi
pembelajaran, dan mengembangkan bahan pembelajaran.
2) Merevisi program pembelajaran yang dinilai kurang efektif untuk
meningkatkan kemampuan tenaga pembelajaran.
3) Melakukan penelitian untuk meningkatkan proses pembelajaran.

5
Kualifikasi untuk ketua unit pengembangan sistem pembelajaran minimal
berlatar belakang pendidikan S1 bidang pendidikan terutama teknologi
pembelajaran.
d. Ketua unit pelayanan dan pemeliharaan bertugas mengatur sirkulasi bahan
pustaka baik cetak maupun non cetak termasuk bahan untuk melakukan
penyimpanan, pemeliharaan, dan peminjaman produk-produk PSB serta
mengontrol bengkel dan laboratorium. Kualifikasi untuk ketua unit pelayanan
dan pemeliharaan minimal berlatar belakang pendidikan S1 bidang
pendidikan, dan pernah mengikuti diklat tentang perpustakaan dan
pengelolaan media pembelajaran.
e. Ketua unit pengembangan media merupakan orang yang mampu mendesain,
memproduksi, dan mengevaluasi media pembelajaran. Kualifikasi yang harus
dimiliki adalah kemampuan di bidang pengembangan media, perpustakaan,
teknologi informasi dan komunikasi, grafis, dan komputer. Kualifikasi untuk
ketua unit pengembangan media minimal berlatar belakang pendidikan S1
sesuai bidangnya.
Sarana dan Prasarana PSB Berbasis Sekolah Tipe A
Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung penyelenggaraan
PSB berbasis sekolah tipe A adalah sebagai berikut:
a. Ruangan:
1) Katalog/resepsionis;
2) Pimpinan/koordinator;
3) Sekretariat;
4) Informasi;
5) Pengembangan Pembelajaran (Instruksional);
6) Pengembangan Media;
7) Evaluasi Produk Media;
8) Peminjaman dan Penyimpanan;
9) Laboratorium;
10) Laboratorium multimedia dan internet; ..
11) Bengkel/Praktek (untuk SMK);

6
12) Pelatihan;
13) Perpustakaan;
14) Presentasi Media Audiovisual.
b. Peralatan Pendukung:
1) Rak-rak buku;
2) Lemari katalog;
3) Meja dan kursi baca;
4) Meja peminjaman;
5) Meja pelayanan pengguna (front office);
6) Meubeler berupa sofa; dan
7) Meja dan kursi untuk petugas.
c. Peralatan Media:
1) Peralatan Produksi Media:
a) Kamera foto;
b) Kamera video;
c) Video editing;
d) Komputer animasi;
e) Peralatan perekam audio; dan
f) Peralatan produksi untuk media grafis.
2) Peralatan Penyaji (hardware):
a) TV Monitor;
b) VCD/DVD Player;
c) Radio Tape Recorder;
d) OHP;
e) LCD;
f) Komputer; dan
g) Proyektor Slide.
h) Peralatan Laboratorium untuk Biologi, Fisika, Kimia, dan Bahasa.
i) Peralatan Bengkel (untuk SMK):
1) Bengkel bangunan;
2) Bengkel elektronika;

7
3) Bengkel listrik;
4) Bengkel mesin; dan
5) Bengkel otomotif.
Bahan Ajar (Software)
1) Media cetak (buku, jurnal, hasil penelitian, dll).
2) Media non-cetak (audio, video, CD pembelajaran, CAI).
3) Media realia model/tiruan, specimen.

2. Tipe B
Fungsi PSB Tipe B
a. Fungsi Pelayanan dan Pemeliharaan meliputi:
1) kegiatan perpustakaan;
2) kegiatan laboratorium; dan
3) kegiatan pemanfaatan media audiovisual dan pemeliharaannya.
b. Fungsi Pengembangan Media meliputi:
1) media cetak;
2) media audiovisual;
3) multimedia;
4) pengadaan perangkat keras & pemeliharaannya

Struktur Organisasi
PSB merupakan salah satu unit dalam struktur organisasi sekolah.
Koordinator PSB bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah. Sesuai dengan
fungsi yang diembannya, struktur organisasi PSB sekolah tipe B adalah sebagai
berikut:

8
Kepala Sekolah

Kepala TU

Wa Ka Sek

Sarana Kurikulum Kesiswaan PSB

Pelayanan Pemeliharaan Pengembangan Media

Perpustakaan Laboratorium Cetak Audio Multi


(Cetak, Non Cetak)
Visual Media

Siswa, Guru, Karyawan

Lingkup Kerja PSB Tipe B


a. Pengelolaan kegiatan perpustakaan;
b. Pengelolaan kegiatan laboratorium; dan
c. Pengelolaan kegiatan pengembangan media.
Ketenagaan PSB Tipe B
a. 1 orang koordinator PSB.
b. 1 orang tenaga perpustakaan.
c. 1 orang tenaga laboran.
d. 3 orang pengelola kegiatan pengembangan media.
Sarana dan Prasarana PSB Tipe B
a. Ruangan (perpustakaan, laboratorium, dan pengembangan media).
b. Peralatan untuk:
1) Perpustakaan (rak buku, katalog, perangkat komputer, TV monitor,
CD/DVD player, radio, tape recorder, OHP, dan LCD).

9
2) Laboratorium (peralatan laboratorium disesuaikan dengan kebutuhan dan
materi pembelajaran)
3) Pengembangan Media (kamera foto, kamera video, komputer animasi,
peralatan perekam audio, peralatan produksi untuk media grafis)
Bahan ajar PSB Tipe B
a. Media Cetak (buku, majalah, surat kabar, referensi, jurnal, hasil penelitian).
b. Media Audiovisual (kaset audio,kaset video, CD/VCD pembelajaran,
multimedia)
c. Media Visual (OHT, peta, globe, carta, realia/ model).
d. Media grafis

3. Tipe C
Fungsi PSB Tipe C
Memiliki fungsi pelayanan dan pemeliharaan meliputi pelayanan perpustakaan,
laboratorium, pemanfaatan media audio visual, dan pemeliharaan/ perawatan
perangkat lunak dan keras.
Struktur Organisasi
PSB berbasis sekolah tipe C merupakan satu unit kegiatan dalam struktur
organisasi sekolah di bawah koordinasi bidang kurikulum. Koordinator PSB
bertanggung jawab kepada kepala sekolah. Sesuai dengan fungsi yang diembannya,
struktur organisasi PSB berbasis sekolah tipe X adalah sebagai berikut:

10
Kepala Sekolah

Kepala TU

Wa Ka Sek

Sarana Kurikulum Kesiswaan

Koordinator PSB

Perpustakaan (Cetak, Non Cetak) Laboratorium

Siswa, Guru, Karyawan

Lingkup Kerja PSB Tipe C


 Perpustakaan
a. Pengelolaan Perpustakaan
Pengelolaan perpustakaan adalah bagaimana pengelolaan perpustakaan
tersebut. Pengelolaan perpustakaan sebagai pusat belajar adalah sebuah
wadah dimana dikumpulkan bebagai informasi, data-data ilmu pengetahuan,
gagasan manusia, baik dalam bentuk bahan-bahan tercetak (misalnya buku,
brosur, pamphlet, majalah dll) maupun dalam bentuk non cetak (misalnya
film, filmstrip, kaset, video cassette, dan lain-lain).
b. Pelayanan perpustakaan dapat pula berarti;
Suatu kerja pengoragnisasian secara teratur untuk mencatat, mengklasifikasi,
mengkatalog, memproses bahan pustaka, serta menyusun semua bahan yang
masuk dan yang ada di perpustakaan. Suatu kerja penyampaian semua
fasilitas tersebut kepada pemakai seefisien-efisiennya dan seefektif-
efektifnya. Hal ini merupakan pelayanan langsung.

11
Jenis layanan perpustakaan, terdiri dari :
1) Open Access System atau sistem layanan terbuka yaitu layanan bagi semua
pengguna baik yang sudah menjadi anggota atau pun belum menjadi
anggota diberi kebebasan mencari, memilih, dan mengambil sendiri bahan
perpustakaan yang diinginkan secara langsung ke rak sesuai dengan
kebutuhannya.
2) Layanan Terbitan Berkala yaitu layanan yang meliputi Surat Kabar,
Tabloid, Majalah, Jurnal, dan Buletin.
3) Layanan Sirkulasi yaitu layanan kepada masyarakat dalam pemenuhan
kebutuhan informasi terhadap koleksi bahan pustaka aik berupa
peminjaman dan pengembalian buku oleh anggota perpustakaan ataupun
sebaliknya.
4) Layanan Referensi atau Rujukan yaitu layanan informasi bahan pustaka
kepada masyarakat meliputi kamus-kamus, ensiklopedi dan tidak di
pinjamkan.
5) Layanan Story Telling yaitu layanan bercerita kepada anak-anak pra
sekolah dan taman kanak-kanak.
6) Layanan MUPK yaitu layanan perpustakaan dengan menggunakan Mobil
Pintar, Mobil Pusteling, Motor Pintar ke beberapa Kecamatan,
Desa/Kelurahan yang melayani siswa siswi sekolah (SD, SMP, SMU dan
Pondok Pesantren).
7) Layanan GMB (Gebyar Minat Baca) yaitu layanan perpustakaan melayani
seluruh lapisan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan informasi.
Kegiatan ini dilaksanakan pada saat santai, rekreasi atau berolah raga
setiap hari Minggu.
8) Layanan Perpustakaan Berbasis Informasi dan Teknologi yaitu layanan
berbasis Internet, OPAC (on-line public accses catalog).
Unsur-unsur yang menyebabkan terjadinya suatu pelayanan di Perpustakaan
adalah:
1) Koleksi, dibina untuk dilayankan, bukan untuk hiasan atau pajangan,
bagaimana pengembangannya serta pengaturannya.

12
2) Fasilitas, bagaimana ragam layanan, sistem, aturan layanan, lokasi
penempatan gedung, dan lain-lain.
3) Pelayanan/petugas, sebagai jembatan penghubung dapat berupa seorang ahli,
teknisi ataupun pembantu teknisi.
4) Pemakai, perorangan yang memanfatkan layanan, dapat seorang ahli, pelajar,
mahasiswa, atau umum.
Apabila salah satu unsur tersebut tidak ada, atau masing-masing
diselenggarakan asal jadi saja, tidak diselenggarakan secara baik, pelayanan tidak
akan tercipta seperti yang dikehendaki.
Tiga karakteristik Pelayanan
1) Mudah dimengerti, menggunakan cara yang mudah dimengerti oleh
pengunjung/pemakaimaupun oleh petugas itu sendiri.
2) Efisien dan ekonomis, menggunakan peralatan atau bahan-bahan pelengkap
dengan jumlah macam-macam sesedikit-sedikitnya.
3) Kelambatan yang minimal, menguasahakan tidak adanya kelambatan dalam
melayani pemakai.

 Laboratorium
a. Pengertian laboratorium
Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen,
pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya
dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara
terkendali.
b. Apek pengelolaan laboratorium
1) Perencanaan yaitu Sebuah proses pemikiran yang sistematis, analitis,
logis tentang kegiatan yang harus dilakukan, langkah-langkah, metode,
SDM, tenaga dan dana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan secara efektif dan efisien.
2) Penataan dan inventarisasi alat didasarkan pada:
Keadaan laboratorium, yang ditentukan oleh:
a) Fasilitas seperti: ada tidaknya ruang persiapan, ruang penyimpanan

13
b) Keadaan alat seperti: jenis alat, jenis bahan pembuat alat, seberapa
sering alat tersebut digunakan, termasuk alat mahal atau tidak.
c) Keadaan bahan seperti: wujud (padat, cair, gas), sifat bahan
(asam/basa) seberapa bahaya bahan tersebut dan seberapa sering
digunakan
3) Pengadministrasian/inventarisasi adalah pencatatan seluruh barang-
barang yang ada didalam laboratorium. Dengan adanya inventarisasi
yang tepat, semua fasilitas dan activitas laboratoriun dapat terorganisir.
Nilai postif yang dapat diperoleh jika ada inventarisasi laboratorium,
antara lain :
a) Memudahkan penggadaan dan pengecek bahan dan alat.
b) Mengefisiensikan pengguna budget.
c) Memperlancar pelaksanaan praktikum
d) Memudahkan membuat laporan pertanggungjawaban.
4) Pengamanan,perawatan dan pengawasan. Dalam pembelajaran, untuk
memonitor aktifitas siswa kita harus berkeliling melihat monitor mereka,
apa saja yang sedang mereka lakukan. Untuk mempermudah kegiatan
pengamanan di laboratorium sekolah, bisa digunakan beberapa software
seperti dibawah ini:
a) NetSupport School
b) NetOpSchool
c) LanSchool
d) Insight
Ketenagaan PSB Tipe C
1) Seorang koordinator PSB memiliki tugas untuk mengelola, memelihara, serta
mengkoordinasikan anggota, selain itu ia juga harus mampu memanfaatkan
semua pusat sumber belajar yang terintegrasi satu sama lain.
2) Seorang tenaga perpustakaan. Kekayaan dan kualitas penyelenggaraan
perpustakaan tergantung pada sumberdaya tenaga yang tersedia di dalam dan
di luar perpustakaan sekolah. Karena alasan inilah, maka amatlah penting
bagi perpustakaan sekolah memiliki tenaga berpendidikan serta bermotivasi

14
tinggi, jumlahnya mencukupi sesuai dengan ukuran sekolah dan kebutuhan
khusus sekolah menyangkut jasa perpustakaan. Pengertian “tenaga”, dalam
konteks ini, adalah pustakawan dan asisten pustakawan berkualifikasi. Di
samping itu, mungkin masih ada tenaga penunjang, seperti para guru, teknisi,
orang tua murid dan berbagai jenis relawan.
3) Pustakawan sekolah hendaknya memiliki pendidikan profesional dan
berkualifikasi, dengan pelatihan tambahan di bidang teori pendidikan dan
metodologi pembelajaran. Salah satu tujuan utama manajemen tenaga
perpustakaan sekolah ialah agar semua anggota staf harus memiliki
pemahaman yang jelas mengenai kebijakan jasa perpustakaan, tugas dan
tanggung jawab yang jelas, kondisi peraturan yang sesuai menyangkut
pekerjaan dan gaji yang kompetitif yang mencerminkan profesionalisme
pekerjaan.

Sarana dan Prasarana PSB Tipe C


Sarana dan Prasarana PSB Tipe C meliputi :
a. Ruangan (perpustakaan dan laboratorium);
b. Peralatan:
1) Perpustakaan (rak buku, katalog, seperangkat komputer, TV monitor,
VCD/DVD player, radio, tape recorder, OHP dan LCD).
2) Laboratorium ( sesuai kebutuhan pembelajaran).

Bahan Belajar
1) Media cetak
2) Media audio visual
3) Media visual
4) Media grafis

4. Tipe D
PSB sekolah tipe D merupakan PSB yang memiliki fungsi yang paling sedikit
sehingga PSB ini memiliki struktur organisasi yang paling kecil, kualifikasi

15
ketenagaan yang tidak terlalu tinggi, serta sarana/ prasarana, dan koleksi bahan
ajar yang paling sedikit.
Fungsi PSB Tipe D
PSB sekolah Tipe D memiliki fungsi administrasi dan layanan perpustakaan.
Fungsi ini mencakup kegiatan:
 Administrasi meliputi kegiatan:
1) Penyusunan rencana dan program PSB
2) Inventarisasi sarana dan prasarana PSB
3) Pengadaan koleksi sumber belajar
4) Pengelolaan sistem informasi PSB
5) Supervise dan evaluasi layanan PSB
6) Penyusunan laporan kegiatan PSB
 Layanan Perpustakaan

Struktur Organisasi
Berikut adalah struktur organisasi PSB berbasis sekolah tipe D

16
Ketenagaan PSB Tipe D
Berdasarkan fungsi dan struktur PSB berbasis sekolah tipe D sebagaimana yang telah
dikemukakan, maka jumlah dan kualifikasi tenaga yang diperlukanuntuk mengelola
penyelenggaraan PSB berbasis sekolah Tipe D adalah sebagai berikut:
Jumlah Tenaga:
1) Seorang penanggungjawab PSB (Kepala Sekolah)
2) Seorang koordinator PSB
3) Seorang tenaga admnistrasi
4) Seorang Ketua Unit Pelayanan perpustakaan cetak yang dibantu oleh pengelola
perpustakaan.
5) Seorang Ketua Unit Pelayanan Perpustakaan non cetak dibantu oleh pengelola
media non cetak.
Kualifikasi Tenaga
1) Koordinator PSB minimal D2 bidang pendidikan
2) Tenaga Administrasi minimal SLTA
3) Ketua Unit Pelayanan Perpustakaan Cetak minimal D2 dan pernah mengikuti
diklat tentang perpustakaan
4) Ketua Unit Pelayanan Perpustakaan Non Cetak minimal D2 dan pernah
mengikuti diklat tentang perpustakaan
Sarana dan Prasarana PSB Tipe D
Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung penyelenggaraan PSB
sekolah Tipe D adalah sebagai berikut:
a. Sebuah ruangan yang berfungsi untuk:
1) penyimpanan buku dan layanan perpustakaan;
2) sekretariat; dan
3) pelayanan audiovisual.
b. Peralatan pendukung:
1) rak-rak buku;
2) lemari katalog;
3) meja dan kursi baca;
4) meja peminjaman; dan
5) meja dan kursi untuk petugas.

17
c. Peralatan penyaji (hardware) seperti:
1) TV Monotor;
2) VCD/DVD Player;
3) Radio Tape Recorder;
4) OHP; dan
5) Komputer.
Bahan Ajar (Software) PSB Tipe D
1) Media cetak (buku, jurnal, hasil penelitan, dll);
2) Media non cetak (audio, VCD pembelajaran, CAI);
3) Media realia (model, tiruan, specimen); dan
4) Media grafis.

B. Model PSB di Balai Tekkom (Tingkat Provinsi)


1) Struktur Organisasi

Kepala Balai
Kepala PSB

Unit
Administrasi

Unit Unit Unit Unit Unit


Kerjasama Pendayagu Pengemba Produksi Pelatihan
Informasi naan ngan Media
Media sistem
instruksion
al

Pelayanan Pemanfaat Pemelihar Audio Audio Grafis


Cetak non an Cetak aan Cetak Visual dan
cetak non cetak non cetak Multimed
ia

18
2) Ketenagaan
Berdasarkan struktur organisasi yang dikembangkan di atas, maka tenaga
yang dibutuhkan PSB di Balai Tekkom adalah:
a. Kepala PSB langsung dijabat oleh kepala Balai Tekkom yang bertugas
merencanakan, mengkoordinir, mengawasi, dan mengevaluasi seluruh
kegiatan PSB. Kualifikasi kepala PSB minimal Sarjana di bidang
pendidikan dengan pengalaman kerja pada bidang Teknologi Pendidikan
minimal 3 tahun.
b. Unit Administrasi berperan menunjang unit-unit lain dalam melaksanakan
fungsi-fungsi PSB agar berjalan sesuai tujuan. Kualifikasi yang harus
dimiliki adalah sarjana bidang ekonomi, hukum, atau administrasi dan
berpengalaman dibidang ketatausahaan minimal 3 tahun.
c. Unit Kerjasama dan Informasi bertugas membantu kepala PSB dalam
sosialisasi dan kerjasama kepada sekolah, lembaga pendidikan lain, dan
masyarakat dalam pemanfaatan sumber belajar secara maksimal;
menerbitkan berbagai media informasi yang berkaitan dengan
pemanfaatan sumber belajar; mengadakan penyuluhan dan pengenalan
produk-produk media pembelajaran kepada masyarakat;menyelenggarakan
forum-forum komunikasi dalam hal pendayagunaan sumber belajar; dan
mengembangkan database. Kualifikasi yang harus dimiliki adalah sarjana
pendidikan bidang komunikasi.
d. Unit Pendayagunaan bertugas membantu kepala PSB dalam hal mengelola
pelayanan perpustakaan baik cetak maupun non cetak; melaksanakan
pemanfaatan/ peminjaman berbagai program media oleh pengguna, baik
cetak maupun non cetak; melaksanakan pemeliharaan sarana cetak dan
non cetak; melayani pemesanan reproduksi program media dari
pengguna/lembaga lain; mengusahakan penambahan jumlah dan jenis
koleksi program media pembelajaran; melayani permintaan lembaga lain
dalam hal pengadaan, pemanfaatan, dan perawatan media. Kualifikasi

19
yang harus dimiliki adalah S1 bidang pendidikan, perpustakaann TI dan
TP.
e. Unit Produksi Media bertugas membantu kepala dalam hal perawatan
studio produksi; menyusun naskah program-program instruksional;
memproduksi program-program media pembelajaran; menilai dan
mempernaiki program-program media bersama dengan unit yang lain;
mendukung unit lain dalam melaksanakan pelatihan produksi media; dan
mendokumentasikan semua program media yang pernah diproduksi dalam
bentuk master. Kualifikasi yang harus dimiliki adalah sarjana pendidikan
bidang teknologi pendidikan.
f. Unit Pengembangan Sistem Instruksional bertugas membantu kepala PSB
dalam hal menganalisis permasalahan dan kebutuhan pembelajaran yang
berada diwilayah kerjanya serta mencari alternative pemecahannya secara
sistematis; melakukan pengembangan model-model pembelajaran sesuai
kebutuhan lapangan; mengembangkan model-model produk media
pembelajaran; mengadakan berbagai pelatihan dalam bidang
pengembangan sistem instruksional; dan melakukan pengkajian dan
evaluasi terhadap berbagai produk media instruksional beserta sistem
pemanfaatannya. Kualifikasi yang harus dimiliki adalah sarjana bidang
teknologi pendidikan.
g. Unit Pelatihan bertugas menyelenggarakan pelatihan, dalam hal
pengembangan sistem instruksional bagi guru dan instruktur, widyaiswara,
dll; produksi media pembelajaran; pemanfaatan media pembelajaran;
pemeliharaan dan pengoperasian peralatan media pembelajaran;
pengelolaan PSB bagi lembaga yang menyelenggarakan; kemampuan
jurnalistik dan penyiaran; dan pengelolaan perpustakaan dan teknologi
informasi. Kualifikasi yang harus dimiliki adalah S1 bidang pendidikan.

C. Model PSB di SKB (Tingkat Kabupaten/ Kota)


1) Struktur Organisasi

20
Berikut ini adalah struktur organisasi Model PSB di Sanggar Kegiatan Belajar
(SKB) di tingkat Kabupaten/ Kota:

Kepala SKB/Kepala PSB

Unit Unit Unit Unit Unit


Informasi Layanan Satuan Produksi Pelatihan
Media PLS Media

Perpustakaan Cetak Pemanfaatan dan


non cetak Pemeliharaan

2) Ketenagaan
Berdasarkan struktur organisasi yang dikembangkan di atas, maka tenaga
yang dibutuhkan PSB di SKB adalah:
a. Kepala PSB langsung dijabat oleh kepala SKB yang bertugas
merencanakan, mengkoordinir, mengawasi, dan mengevaluasi seluruh
kegiatan PSB. Kualifikasi kepala PSB minimal Sarjana di bidang
pendidikan dengan pengalaman kerja pada bidang Teknologi
Pendidikan minimal 3 tahun.
b. Unit Informasi bertugas membantu kepala PSB dalam sosialisasi dan
kerjasama kepada sekolah, lembaga pendidikan lain, dan masyarakat
dalam pemanfaatan sumber belajar secara maksimal; menerbitkan
berbagai media informasi yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber
belajar; mengadakan penyuluhan dan pengenalan produk-produk
media pembelajaran kepada masyarakat;menyelenggarakan forum-

21
forum komunikasi dalam hal pendayagunaan sumber belajar; dan
mengembangkan database. Kualifikasi yang harus dimiliki adalah
sarjana pendidikan bidang komunikasi.
c. Unit pelayanan Media bertugas membantu kepala PSB dalam hal
mengelola pelayanan perpustakaan baik cetak maupun non cetak;
melaksanakan pemanfaatan/ peminjaman berbagai program media
oleh pengguna, baik cetak maupun non cetak; melaksanakan
pemeliharaan sarana cetak dan non cetak; melayani pemesanan
reproduksi program media dari pengguna/lembaga lain;
mengusahakan penambahan jumlah dan jenis koleksi program media
pembelajaran; melayani permintaan lembaga lain dalam hal
pengadaan, pemanfaatan, dan perawatan media. Kualifikasi yang
harus dimiliki adalah sarjana dalam bidang pengembangan dan
pemanfaatan media atau minimal pernah mengikuti pelatihan
pengembangan media pembelajaran.
d. Unit Produksi Media bertugas membantu kepala dalam hal perawatan
studio produksi; menyusun naskah program-program instruksional;
memproduksi program-program media pembelajaran; menilai dan
mempernaiki program-program media bersama dengan unit yang lain;
mendukung unit lain dalam melaksanakan pelatihan produksi media;
dan mendokumentasikan semua program media yang pernah
diproduksi dalam bentuk master. Kualifikasi yang harus dimiliki
adalah sarjana pendidikan bidang teknologi pendidikan/
pengembangan media atau minimal pernah mengikuti pelatihan
pengembangan media/ teknologi pendidikan.
e. Unit Satuan PLS bertugas membantu kepala PSB dalam hal
menganalisis permasalahan dan kebutuhan pembelajaran yang berada
diwilayah kerjanya serta mencari alternative pemecahannya secara
sistematis; menyusun rancangan/ rencana pembelajaran sesuai
kebutuhan lapangan pada setiap satual PLS; melaksanakan/
menyelenggarakan proses pembelajaran pada setiap satuan PLS; dan

22
melakukan evaluasi terhadap hasil belajar pada wajib belajar disetiap
satuan PLS. kualifikasi yang harus dimiliki adalah kepala unit satuan
PLS minimal berpendidikan sarjana PLS
f. Unit Pelatihan bertugas menyelenggarakan pelatihan, dalam hal
pengembangan sistem instruksional bagi guru dan instruktur,
widyaiswara, dll; produksi media pembelajaran; pemanfaatan media
pembelajaran; pemeliharaan dan pengoperasian peralatan media
pembelajaran; pengelolaan PSB bagi lembaga yang
menyelenggarakan; kemampuan jurnalistik dan penyiaran; dan
pengelolaan perpustakaan dan teknologi informasi. Kualifikasi yang
harus dimiliki adalah S1 bidang pendidikan.

23
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Model-model PSB yang telah dikembangkan terdiri dari model PSB di sekolah,
model PSB di Balai Tekkom, dan Model PSB di SKB. Model PSB di sekolah terdapat
4 model/ tipe yang dapat dikembangkan sesuai kondisi, kebutuhan dan keterpentingan
masing-masing sekolah terhadap PSB. 4 tipe model PSB di sekolah terdiri dari tipe A,
tipe B, tipe C, dan tipe D. Tipe A merupakan tipe PSB yang paling lengkap karena
memiliki 4 fungsi yaitu fungsi administrasi, fungsi pengembangan sistem
pembelajaran, fungsi pelayanan dan pemeliharaan, dan fungsi pengembangan media.
Tipe B memiliki 2 fungsi yaitu fungsi pelayanan pemeliharaan, dan fungsi
pengembangan media. Tipe C hanya memiliki fungsi pelayanan dan pemeliharaan.
Sedangkan Tipe D merupakan PSB yang memiliki fungsi yang paling sedikit yaitu
fungsi administrasi dan layanan perpustakaan sehingga PSB ini memiliki struktur
organisasi yang paling kecil, kualifikasi ketenagaan yang tidak terlalu tinggi, sarana
dan prasarana serta bahan ajar yang paling sedikit. Selain di sekolah PSB juga
dikembangkan di tingkat provinsi dengan nama Balai Tekkom (Teknologi dan
Komunikasi) sehingga Model pengembangan ini disebut dengan Model PSB di Balai
Tekkom. Model PSB di Balai Tekkom memiliki 7 pembagian ketenagaan dengan
tugasnya masing-masing. Selanjutnya PSB juga dikembangkan di tingkat Kabupaten/
Kota dengan nama SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) sehingga model pengembangan
ini disebut dengan Model PSB di SKB. Model PSB di SKB memiliki 6 pembagian
ketenagaan dengan tugasnya masing-masing.

B. Saran
Dalam mengembangkan suatu model PSB hendaknya disesuaikan pada kondisi
dan kebutuhan. Apabila dalam suatu sekolah membutuhkan PSB dengan Tipe B yang
sebelumnya hanya bertipe C maka pihak sekolah diharapkan bisa mewujudkan

24
kebutuhan tersebut. Begitupun sebaliknya agar tujuan yang ingin dicapai dapat tepat
sasaran dan pemanfaatan PSB dapat optimal.

Daftar Rujukan

Rahadi, A. 2005. Menuju Kelembagaan Pusat Sumber Belajar (Learning


Resources Center). In Purwanto (ed). Jejak langkah perkembangan
teknologi pendidikan di Indonesia. Jakarta: Depdiknas Pustekkom.

25

Anda mungkin juga menyukai