Anda di halaman 1dari 8

https://www.indonesiastudents.

com/pengertian-pusat-sumber-belajar-
dan-fungsinya-menurut-ahli/
A. Pengertian pusat sumber belajar
Pusat sumber belajar dapat diartikan sebagai lembaga yang
menyediakan berbagai sumber belajar yang telah diorganisasikan kedalam
sistem pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan pendidik dan yang dididik
(murid). Dengan demikian sederhannya, Pusat Sumber Belajar (PSB) akan
menjadi suatu sistem pendukung dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Setelah mendefiniskan pusat sumber belajar atau pengertian pusat
sumber belajar, penting bagi tulisan ini untuk mengungkapkan pengertian dari
berbagai ahli, sehingga pembahasan atas ulasan pusat sumber belajar akan
mendapatkan gambaran yang lebih terarah.
Pengertian pusat sumber belajar menurur para ahli yang
berkompenten dibidang pendidikan adalah sebagai berikut:
a. F. Persifal dan H. Elington
Memberikan pengertian bahwa pusat sumber belajar adalah tempat atau
bangunan yang dirancang khusus yang difungsikan sebagai menyimpan,
merawat, mengembangkan, dan memanfaatkan berbagai sumber belajar yang
ada, baik dilakukan untuk kebutuhan belajar individual maupun kelompok
b. Ricard N. Tuker
Memberikan pengertian bahwa PSB sebagai media center, yaitu suatu tempat
yang banyak memberikan fasilitas pendidikan, pelatihan, dan pengenalan
dalam upaya memaksimalkan pemberian layanan dalam penunjang
pembelajaran.
c. Merril dan Drop
Memberikan pengertian bahwa pusat sumber belajar adalah segala bentuk
kegiatan yang terorganisir yang berhubungan dengan kurikulum pendidikan
dan pengajaran pada suatu lembaga pendidikan.
d. Peterson
Memberikan pengertian bahwa pusat sumber belajar adalah lembaga yang
terdiri dari pengembangan sistem instruksional, perpustakaan, ruangan yang
mampu memaksimlkan lembaga pendidikan.
e. Bambang Warsita
Memberikan pengertian bahwa pusat sumber belajar adalah segala sesuatu
yang terpusat pada peserta didik sehingga mampu mengembangkan
kepribadiannya untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran pendidkan.
Dari 5 pengertian pusat sumber belajar menurut para ahli diatas dapat
dikatakan bahwa pusat sumber belajar adalah segala sesuatu diluar kurikulum
pendidikan akan tetapi dilakukan guna menunjang kurikulum pendidikan
sehingga memperudah untuk mencapai tujuan pendidikan yang dilakukan
tersebut.
B. Tujuan dan fungsi pusat sumber belajar
1) Tujuan pusat sumber belajar referensinya Drs. Mudhoffir, M.Sc., op. cit., h.
10-11.
a. Tujuan umum
Pusat sumber belajar bertujuan meningkatkan efektivitas dan efesiensi
kegiatan proses belajar-mengajar melalui perkembangan sistem instruksional.
Hal ini dilaksanakan dengan menyediakan berbagai macam pilihan untuk
menunjang kegiatan kelas tradisional dan untuk mendorong penggunaan cara-
cara yang baru (non-tradisional), yang paling sesuai untuk mencapai tujuan
program akademis dan kewajiban-kewajiban institusional yang direncanakan
lainnya.
2. Tujuan khusus
Pusat sumber belajar mempunyai peranan yang cukup menentukan didalam
meningakatkan efektivitas dan efesiensi proses belajar-mengajar. Dengan
demikian dari awal hendaknya selalu kita sadari bahwa pusat sumber belajar
bukan semata-mata suatu tempat ataupun gudang tempat menyimpan berbagai
macam peralatan dan bahan pengajaran.
Misi yang terutama dari pusat sumber belajar adalah pengembangan sistem
intruksional yang merupakan sarana utama untuk meningkatkan efektivitas
dan efesiensi kegiatan belajar dan mengajar. Dalam fungsi dan kegiatan yang
dilaksanakan pusat sumber belajar, termasuk pengadaan dan pelayanan
perpustakaan bahan pengajaran, dimaksudkan untuk mencapai keberhasilan
pelaksanaan misi tersebut
2) Fungsi pusat sumber belajar referensinya Drs. Cece Wijaya, Dkk, Upaya
pembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajaran, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1991), Cet. ke-3, h. 46
Pusat-pusat sumber belajar itu harus dipergunakan secara efektif sehingga
melakukan kontak pada pelajar secara tepat. Untuk menciptakan kegiatan
seperti itu personel yang terlibat di dalamnya harus melakukan fungsinya
sebagaimana mestinya.
Berdasarkan tujuan umum dan tujuan khusus yang sudah diuraikan diatas
pusat sumber belajar mempunyai fungsi dan kegiatan sebagai berikut:
1. Fungsi pengembangan sistem instruksional
Fungsi ini menolong jurusan atau departeman dan staf tenaga pengajar
secara individual dalam membuat rancanagan (desain) dan pemilihan option
(pilihan) untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi proses belajar-mengajar
2. Fungsi Informasi
Dalam kehidupan sehari-hari orang sering memerlukan informasi, baik
bentuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan usahanya ada beberapa
macam sumber informasi seperti pusat internet, pusat komputer, bahan
bacaan, radio, televisi, perorangan, lembaga, dan sebagainya. Jika informasi
yang diperlukan hanya sedikit dan yamg memerlukannya juga sedikit maka
bahan informasinya dapat disimpan dalam satu file jika lebih banyak, maka
perlu dibentuk perpustakaan lengkap dengan katalognya. Jika lebih banyak
lagi barangkali harus menggunakan komputer
3. Fungsi pelayanan media
Fungsi ini berhubungan dengan pembuatan rencana program media dan
pelayanan pendukung yang ditentukan oleh staf pengajar dan pelajar.
4. Fungsi produksi
Fungsi ini berhubungan dengan penyediaan materi atau bahan
instruksional yang tidak dapat diperoleh melalui sumber komersial. Hal ini
meliputi:
penyiapan karya seni asli (original at work) untuk tujuan instruksional
produksi transparansi untuk OHP, LCD, jaringan internet
produksi fhotografi (slide, film strit, fhoto dan lain-lain)
pelayanan reproduksi fhotografi
pemprograman, menyajikan dan reproduksi rekaman vita suara,
pemprograman, pemeliharaan, dan pengembangan sistem televise dikampus
5. Fungsi administrasi
Fungsi ini berhubungan dengan cara-cara bagaimana tujuan dan prioritas
program dapat tercapai. Fungsi ini behubungan dengan semua segi program
yang dilaksanakan dan akan malibatkan semua staf dan pemakai dengan cara-
cara yang sesuai.
Tanpa fungsi pusat sumber belajar dengan kegiatan-kegiatan diatas merupakan
fungsi dan kegiatan yang ideal. Seberapa jauh kegiatan ideal tersebut dapat
dilaksanakan oleh pusat sumber belajar, akan sangat tergantung pada tujuan
program pengajaran, fasilitas, peralatan yang dimiliki, staf dan personalia
yang ada dalam pusat sumber yang bersangkutan. Namun demikian, dapatlah
dipastikan bahwa keempat fungsi diatas akan selalu dijumpai setiap pusat
sumber belajar sebagai suatu lembaga yang berusaha untuk memajukan
efektifitas dan efesiensi kegiatan belajar dan mengajar. Yang berbeda hanya
kegiatan-kegiatan nyata yang berhubungan dengan keempat fungsi diatas,
sesuai dengan adanya pembatasan-pembatasan yang terdapat pada masing-
masing pusat sumber belajar sebagai telaah disebutkan diatas.

C. Perkembangan pusat sumber belajar referensinya http://multazam-


einstein.blogspot.com/2013/05/perkembangan-dan-pengembangan-
pusat_13.html?m=1
1. Perkembangan Pusat Sumber Belajar
Pada saat mengajar-belajar diatur dengan baik, maka belajar-mengajar itu
akan efisien. Dalam mengajar guru dibantu pula dengan bermacam-macam
sumber belajar.Gerakan pertumbuhan PSB merupakan suat kemajuan yang
bersifat gradual tetapi direncanakan, dari bentuknya yang pertama yaitu
perpustakaan yang memberikan penekanan yaitu berupa media cetak. Dalam
melaksanakan kegiatannya, perpustakaan mereaksi atas permintaan-
permintaan dan memberikan layanan kepada para konsumen yang bervariasi
secara luas. Selanjutnya karena adanya tuntutan semakin dibutuhkannya
pelayanan dan kegiatan non tradisional seperti pembelajaran modul, belajar
sendiri dan bebas dengan demikian salah satu alasan timbulnya PSB adalah
adanya pengembangan sistem instruksional (suatu proses yang sistematis dan
terus menerus yang akan membantu peserta didik mengembangkan
pengalaman-pengalaman belajar yang efektif dan efisien).
Adapun tahapan perkembangan PSB sebagai berikut:Pertama,
pemanfaatan dan pengembangan sumber belajar tidak dikelola oleh lembaga
formal, tetapi hanya oleh perorang saja.Kedua, dimulai dengan istilah
perpustakaan yang mengoleksi sumber belajar yang berupa bahan
cetak.Ketiga, sesuai dengan perkembangan media audiovisual dalam bidang
pendidikan, timbullah perpustakaan yang dilengkapi dengan pelayanan
audiovisual.Keempat, perpustakaan semacam ini kemudian dilengkapi dengan
ruang belajar non tradisional sehingga timbullah PSB yang terdiri dari
perpustakaan, ruang belajar tradisional dan pelayanan audiovisual. Kelima,
pengembangan sistem pembelajaran.
Pada pembahasan sebelumnya bahwa PSB dapat dikatakan pula seperti
perpustakaan dan laboratorium, dalam perkembangannya akan dibahas
sebagai berikut:
a. Perpustakaan
Perpustakaan sebagai PSB memiliki peran sangat penting dalam proses
belajar mengajar. Salah satu fungsi perpustakaan ialah bertujuan untuk
memotivasi siswa supaya lebih giat membaca. Perpustakaan adalah suat unit
kerja yang berupa tempat mengumpulkan, menyimpan, memelihara koleksi
bahan perpustakaan yang dikelola dan diatur secara sistematis digunakan
secara kontinu oleh pemakainya sebagai sumber informasi. Perkembangan
perpustakaan saat ini menunjukkan bahwa perpustakaan bukan hanya
merupakan tempat untuk menyimpan atau mengoleksi buku sebagai benda
mati. Buku memang dapat dikaitkan dengan bahan utama perpustakaan,
namun perpustakaan masa kini tidak sekedar pengelolaan buku saja, tapi
masih pula mengelola bahan pustaka selain buku, seperti video, mikrofilm,
slide, kaset, barang cetak lainnya dan audio visual. Peranan perpustakaan
selaku mata rantai kunci dalam proses belajar mengajar menjadikan salah satu
bagian amat penting dari sekolah. Perpustakaan yang baik mampu
menyediakan sumber-sumber belajar yang terpusat.[3]
b. Laboratorium
Laboratorium adalah suatu bentuk mengajar yang menghadapkan murid
dengan benda-benda dan peristiwa. Walaupun laboratorium dikaitkan dengan
pengajaran IPA, namun laboratorium dapat pula dikaitkan dengan yang lain.
Jika seorang guru membawa peserta didik berkaryawisata maka lingkungan
merupakan laboratorium geologi atau geografi dan IPS. Laboratorium
menggunakan benda dan peristiwa yang sebenarnya sebagai stimulus, dan
bukan terutama komunikasi verbal. Setiap eksperimen dalam laboratorium
hendaknya mengandung sesuatu yang baru, sehingga pekerjaan itu
merangsang dan bukan hanya sekedar mengikuti prosedur.
2. Pengembangan Pusat Sumber Belajar
a. Fungsi PSB
Pengembangan PSB merupakan bagian dari sistem penyelenggaraan
pendidikan pada setiap satuan pendidikan. Adapun indikator yang akan
dijadikan acuan dalam pengembangan PSB pada setiap satuan pendidikan
adalah mengacu pada lima fungsi yang terdapat dlam suatu PSB. Dlam setiap
fungsi PSB memiliki subfungsi yang menggambarkan rentang tugas dan
tanggung jawab yang harus dilaksanakan yaitu:
1. Fungsi pengembangan sistem intruksional
Fungsi ini menolong dinas atau bagian dan staf tenaga pendidik secara
individual dalam membuat rancangan (design) dan pemilihan option (pilihan)
yang akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran.
2. Fungsi pelayanan media Fungsi ini berhubungan dengan pelaksanaan
memprogram media dan pelayanan dukungan (supprot) yang dibutuhkan oleh
staf pendidik dan peserta didik.
3. Fungsi produksi Fungsi ini berhubungan dengan penyediaan materi atau
bahan-bahan intruksional yang tidak diperoleh melalui sumber-sumber yang
diperdagangkan.
4. Fungsi administrasi Fungsi ini berhubungan dengan cara-cara atas mana
tujuan dan prioritas program dapat tercapai.
5. Fungsi pelatihan Fungsi ini berhubungan dengan upaya meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia (SDM) baik untuk pengelola PSB maupun
masyarakat pengguna.
b. Langkah-langkah pengembangan PSB
Menurut Mayer pengembangan PSB berdasarkan pada empat hal, yaitu:
1. Berorientasi kepada peserta didik yang belajar atau berfungsi untuk
memberikan pelayanan kepada peserta didik
2. Desentralisasi, berarti penempatan bahan-bahan yang berbentuk media
perangkat lunak dan keras tersebut disebarkan dimana saja sepanjang proses
belajar dapat dilayani, seperti pusat-pusat belajar, di dalam kelas, atau
digunakan secara perorangan di rumah
3. Bahan-bahan belajar diproduksi dan dipelihara secara lokal
4. Program media dikembangkan secara terintegrasi dalam proses intruksional.
Sedangkan prinsip pengembangannya, yaitu dapat mencapai tujuan
pembelajaran, sesuai dengan karakteristik peserta didik, dan memberikan
kemudahan bagi peserta didik dalam belajar.
Pengembangan PSB yang efektif dan efisien diperlukan sebuah perencanaan
yang matang dan dukungan sumber daya yang memadai. Dalam mendesain
dan mengembangkan suatu PSB tentu diperlukan suatu proses yang sistematis
dan sistematis berdasarkan pada prinsip-prinsip desain sistem intruksional
(instructional System Design atau ISD).
Strategi pengembangan PSB dilaksanakan secara bertahap, dengan
pentahapan sebagai berikut:
a. Melakukan analisis kebutuhan dan studi kelayakan PSB di satuan
pendidikan.
Pengembangan PSB diawali dengan kegiatan analisis kebutuhan. Kegiatan
analisis kebutuhan ini merupakan suat ilmiah yang melibatkan berbagai teknik
pengumpulan data dari berbagai sumber informasi untuk mengetahui
kesenjangan antara keadaan yang seharusnya terjadi dengan keadaan yang
senyatanya terjadi dengan keadaan yang senyatanya terjadi. Apabila
kesenjangan tersebut dianggap sangat potensial sebagai suaut masalah yang
memerlukan pemecahan maka dianggap sebagai suat kebutuhan. Maka
kebutuhan pembelajaran adalah kebutuhan yang memerlukan penyelesaian
dengan menyediakan sumber-sumber belajar yang memadai dan dikelola oleh
suat lembaga yaitu PSB. Langkah-langkah dalam kegiatan analisis kebutuhan
meliputi 3 tahap:
1. Perencanaan, meliputi penentuan fokus analisis kebutuhan, penentuan
teknik pengumpulan data (wawancara, observasi, dokumentasi dan lain-lain),
dan pengembangan instrumen.
2. Pelaksanaan, yaitu melakukan pengumpulan data sesuai dengan teknik
pengumpulan data dan instrumen yang telah ditentukan dalam perencanaan
dan menganalisisnya.
3. Pelaporan, yaitu melaporkan hasil analisis kebutuhan tersebut. Isi dari
laporan tersebut adalah sumber-sumber belajar yang diperlukan untuk
kegiatan pembelajaran.
b. Mengembangkan sarana fisik PSB berdasarkan fungsi yang akan
dikembangkan. Banyak PSB yang sudah berdiri lambat laun tetapi tidak
terurus, karena kurangnya perawatan. Khususnya software pembelajaran
seperti media cetak, media non cetak, media grafik. Dalam mengembangkan
PSB perlu diperhatikan beberapa hal di antaranya, mengembangkan sarana
dan prasarana tidak semata-mata berorientasikan pada tujuan tetapi juga untuk
pencapaian benifit dan berorientasikan pada pemanfaatan teknologi informasi.
c. Mengembangkan program-program PSB yang berorientasikan pada tujuan,
sosial, dan benifet.
D. Strategi dan Teknis Pengelolaan Pusat Sumber Belajar
Pengelolaan PSB meliputi pengelolaan organisasi, dan peageloMan
personel.Pengelolaan organisasi menyangkut penentuan struktur/susunan
organisasi PSB.Sedangkau pengelolaan personel menyangkut pengangkatan,
pelatihan, penempatan, pemindahan, dan pemberhentian personel. Kegiatan P
SB meliputi perencanaan, pelaksanaan operasional, dan pengadministrasian
kegiatan PSB.Dalam rangka melaksanakan pengembangan dan pengelolaan
sumber belajaritulah PSB melaksanakan berbagai macaw kegiatan.
KegiataPSBn dapatdikelompokkan sesuai dengan fungsi/tugas PSB, enters
lain meliputi: disain, produksi, pemanfaatan, pelatihan, pelayanan, dan
administrasi.Pengelolaan organisasi meliputi kegiatan menentukan susunan/
strukturorganisasi PSB. Termasuk kegiatan penyusunan organisasi ini adalah
menentukan jabatan, bagian, bidang, atau unit yang ada, pembagian tugas
dan tanggungjawab,menentukan hubungan tatakerja/tatalaksana, care
pengisian jabatan, mesa kerja,hak dan kewajiban, dsb. Sedangkan kegiatan
pengelolaan personel meliputi pengangkatan, pemilihan, pelatihan, penem-
patan, pemindahan, promosi, pemberhentian, dsb

E. Pemilihan Sumber Belajar


(https://ilmu-pendidikan.net/pembelajaran/sumber-belajar/kriteria-pemilihan-
sumber-belajar-berkualitas)
Secara Umum
1. Ekonomis, yang berarti bahwa Sumber belajar tidak harus mahal. Sumber
belajar perlu disesuaikan dengan alokasi dana dan kebutuhan sumber belajar
yang akan digunakan. Seperti layaknya prinsip ekonomi, perlu diusahakan
agar mampu mendapatkan sumber belajar berkualitas yang sesuai kebutuhan
dengan alokasi dana yang seminimal mungkin.
2. Praktis dan sederhana, sumber belajar harus mudah digunakan dan tidak
membingungkan. Tidak memerlukan lagi tambahan pelayanan atau alat lain
yang sulit diadakan.
3. Mudah diperoleh, bahwa sumber belajar mudah dicari dan didapatkan. Jika
perlu dapat memanfaatkan lingkungan sekitar yang tersedia sehingga peserta
didik juga dapat dengan mudah memanfaatkan
4. Fleksibel atau kompatible, sumber belajar tidak harus mengikat pada satu
tujuan atau materi pembelajaran tertentu. Akan lebih baik jika dapat
dimanfaatkan untuk berbagai tujuan pembelajaran bahkan juga keperluan yang
lain.
5. Komponen-kompnennya sesuai dengan tujuan , hal ini untuk menghindari
hal-hal yangada diluar kemampuan guru
Secara Khusus
1. Sumber belajar dapat memotivasi peserta didik dalam belajar
2. Sumber belajar untuk tujuan pengajaran. Maksudnya sumber belajar yang
dipilih sebaiknya mendukung kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan.
3. Sumber belajar untuk penelitian. Maksudnya sumber belajar yang dipilih
hendaknya dapat diobservasi, dianalisis, dicatat secara teliti, dan sebagainya.
4. Sumber belajar untuk memecahkan masalah. Maksudnya sumberbelajar yang
dipilih hendaknya dapat mengatasi problem belajar peserta didik yang
dihadapi dalam kegiatan belajar mengajar.
5. Sumber belajar untuk presentasi. Maksudnya sumber belajar yang dipilih
hendaknya bisa berfungsi sebagai alat, metode, atau strategi penyampaian
pesan.

Anda mungkin juga menyukai