A. Latar Belakang
Keberhasilan pendidikan di sekolah dapat dilihat dari berbagai
komponen, salah satunya adalah prestasi belajar. Ukuran prestasi belajar
biasanya dilihat dari hasil ulangan atau penilaian. Misalnya dari hasil penilaian
tengah semester, akhir semester, atau penilaian kenaikan kelas. Dapat juga
dari hasil ujian sekolah khusus bagi kelas enam. Tinggi rendahnya hasil
penilaian tersebut sebanding dengan tinggi rendahnya prestasi belajar siswa.
Prestasi belajar yang tinggi menjadi dambaan semua sekolah. Segala
sumber daya yang ada di sekolah akan dimanfaatkan secara maksimal.
Termasuk di dalamnya adalah pengelolaan perpustakaan sekolah sebagai
bentuk program layanan khusus yang sangat penting. Dalam hal ini
kemampuan manajerial kepala sekolah sangat dibutuhkan. Sebagaimana
disebutkan dalam Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah, bahwa kepala sekolah dalam dimensi kompetensi manajerial harus
mampu mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka
pendayagunaan secara optimal, dan mengelola unit pelayanan khusus
sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan
peserta didik di sekolah/madrasah.
Perpustakaan adalah sebuah sarana belajar bagi siswa selain kelas
dengan gurunya. Perpustakaan menjadi guru bagi siswa dengan segudang ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang tergambarkan dalam aneka koleksi
perpustakaan. Jika perpustakaan betul-betul dimanfaatkan dengan maksimal
akan tumbuh dan berkembang budaya literasi dan budaya belajar mandiri. Dan
ini akan sangat mendukung pada kemajuan belajar siswa. Dan tentu saja
prestasi belajar yang tinggi akan mudah diwujudkan.
Kenyataannya perpustakaan belum dimanfaatkan secara maksimal. Ini
berpengaruh pada rendahnya budaya literasi dan kurang berkembangnya
budaya belajar mandiri. Dan jika dilihat dari prestasi belajar siswa, baik dari
hasil penilaian maupun ujian sekolah belum memuaskan.
Sudah adanya perpustakaan namun belum memberikan kontribusi yang
signifikan bagi peningkatan prestasi belajar siswa, menjadi tantangan
tersendiri yang harus dipecahkan oleh seorang kepala sekolah.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas dapat dirumuskan sebuah masalah, bagaimana cara
mengoptimalkan perpustakaan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di
SD Negeri 2 Kasih?
A. Optimalisasi
Optimalisasi merupakan kata bentukan. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia optimalisasi berasal dari kata dasar optimal yang berarti terbaik,
tertinggi, paling menguntungkan, menjadikan paling baik, menjadikan paling
tinggi, pengoptimalan proses, cara, perbuatan (Balai Pustaka, 1994:800).
Sementara itu Anggi Warsito menambahkan (https://dosenbahasa.com)
imbuhan isasi bermakna proses atau menjadikan sesuatu. Dari pendapat
tersebut dapat dikatakan bahwa optimalisasi adalah sebuah usaha atau proses
menjadikan sesuatu agar menjadi paling tinggi atau paling baik.
B. Perpustakaan
Perpustakaan berasal dari kata pustaka yang artinya buku atau kitab,
yaitu kumpulan atau bahan berisi hasil tulisan atau cetakan, dijilid menjadi
satu agar mudah dibaca dan sedikitnya adalah 48 halaman. Perpustakaan yaitu
kumpulan buku atau bangunan fisik tempat buku dikumpulkan, disusun
menurut sistem tertentu untuk kepentingan pemakai (Purwoko, 2014:1.20).
sementara itu dalam Surat Keputusan dari Menpan Nomor 18 tahun 1988
menyebutkan bahwa perpustakaan adalah suatu unit kerja yang sekurang-
kurangnya mempunyai koleksi 1000 judul bahan pustaka atau 2500 ekslempar
dan dibentuk dengan keputusan pejabat yang berwenang. Suatu unit kerja
artinya menunjukkan bahwa perpustakaan harus memiliki personil atau tenaga
perpustakaan juga harus memiliki struktur organisasi yang jelas. Di samping
itu juga harus berdiri sendiri atau memiliki gedung tersendiri. Sementara
dilihat dari segi koleksi juga terdapat syarat minimalnya yaitu 1000 judul buku
dan 2500 ekslempar.
Selanjutnya dalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2007 tentang perpustakaan menyatakan bahwa perpustakaan adalah
institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam
secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan
pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka.
Perpustakaan merupakan sebuah institusi atau lembaga. Perpustakaan bukan
hanya tempat menyimpan buku, karya tulis atau karya cetak, tetapi juga karya
rekam.
Senada apa yang disampaikan Purwono (2014: 1.18) perpustakaan
adalah suatu unit kerja yang memiliki sumber daya manusia, ruang khusus,
dan kumpulan koleksi sesuai dengan jenis perpustakaannya. Berdasarkan
pendapat itu ada syarat yang harus dipenuhi untuk dikatakan sebuah
perpustakaan yaitu ada tenaga perpustakaannya, ada organisasi yang jelas,
memiliki ruang khusus atau gedung khusus perpustakaan, dan tentu saja harus
memiliki koleksi buku yang memadai.
Menurut Purwono (2014: 1.21) perpustakaan memiliki beberapa fungsi
yaitu, 1) Fungsi Penyimpanan, 2) Fungsi Pendidikan, 3) Fungsi Penelitian, 4)
Fungsi Informasi, 5) Rekreasi Kultural. Fungsi penyimpanan adalah bahwa
perpustakaan bertugas untuk menyimpan koleksi atau informasi yang
diterimanya. Fungsi pendidikan yaitu bahwa perpustakaan merupakan tempat
belajar seumur hidup, terlebih mereka yang sudah bekerja, telah meninggalkan
bangku sekolah atau putus sekolah.
Selanjutnya fungsi penelitian dari perpustakaan adalah bahwa dengan
koleksi atau informasi yang ada dapat digunakan sebagai pedoman, acuan,
atau bahan bagi tindakan penelitian yang dilakukan oleh pemakai. Sementara
fungsi informasi dari perpustakaan yaitu bahwa perpustakaan menyediakan
berbagai jenis informasi yang dibutuhkan oleh pemakai.
Di samping itu sebuah perpustakaan juga dapat digunakan sebagai
sarana rekreasi atau hiburan. Hiburan di sini bukan sekedar mencari
kesenangan tetapi sebuah hiburan yang mampu meningkatkan apresiasi dari
masyarakat terhadap khasanah budaya di Indonesia.
Selain itu perpustakaan juga memiliki tugas utama, sebagaimana
disebutkan oleh Abdul Rahman Saleh (2009:1.6)bahwa secara garis besar
tugas perpustakaan adalah, 1) mengumpulkan, menyimpan dan menyediakan
informasi dalam bentuk tercetak ataupun dalam elektronik dan multimedia
kepada pemakai, 2) menyediakan informasi yang dapat diakses lewat internet,
namun harus pula menyediakan peraturan-peraturan yang dapat melindungi
kepentingan perpustakaan dan kemanan informasi tersebut.
Berdasarkan kajian teori di atas mengenai optimalisai dan
perpustakaan, dapat dikatakan bahwa optimalisasi perpustakaan adalah sebuah
usaha yang dilakukan secara terencana dan terintegrasi untuk memaksimalkan
layanan perpustakaan terhadap siswa-siswa SD Negeri 2 Kasih Koorwil
Dindikbud kecamatan Kertanegara.
C. Prestasi Belajar.
Menurut Winataputra (2008: 1.4) belajar adalah proses mendapatkan
pengetahuan dengan membaca menggunakan pengalaman sebagai
pengetahuan yang memandu perilaku pada masa yang akan datang. Sementara
menurut Bell-Gredler (dalam Winataputra, 2008: 1.5) menyatakan bahwa
belajar adalah proses yang dilakukan untuk mendapatkan aneka ragam
kemampuan, keterampilan, dan sikap. Fontana (dalam Winataputra, 2008: 1.8)
menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan yang relatif tetap
dalam perilaku individu sebgai hasil dari pengalaman. Sedangkan Gagne
(dalam Dahar, 2011:2) menyebutkan bahwa belajar adalah proses di mana
suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Berdasarkan
semua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses
yang dilakukan oleh individu untuk mendapatkan pengalaman sehingga akan
terjadi perubahan perilaku baik pengetahuan, sikap maupun keterampilan yang
bersifat tetap.
Sedangkan kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yang artinya hasil
dari usaha (http:id.wikipedia.org/wiki/Prestasi). Prestasi diperoleh dari usaha
yang teah dikerjakan. Jadi prestasi belajar adalah hasil dari usaha belajar yang
telah dilakukan. Menurut Drs, H Abu Ahmadi pengertian presatsi belajar
bahwa secara teori bila sesuatu kegiatan dapat memuaskan suatu kebutuhan
maka ada kecenderungan besar unuk mengulanginya. Dia juga menyampaikan
bahwa presatsi belajar adalah hasil usaha bekerja atau belajar yang
menunjukkan ukuran kecakapan yang dicapai dalam bentuk nilai.
(https://belajarpsikologi.com/pengertian-prestasi-belajar)
BAB III PEMBAHASAN MASALAH
B. Pembahasan
Tahapan yang dilaksanakan dalam usaha untuk mengoptimalkan
pemanfaatan perpustakaan sekolah yaitu tahap persiapan, pelaksanaan,
evaluasi dan tahap tindak lanjut.
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini semua faktor atau komponen yang akan mendukung
keberhasilan ditata, diatur, dan dipersiapkan secara matang. Termasuk
dalam tahap persiapan adalah:
a. Melakukan kegiatan sosialisasi
Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran.
Sasarannya adalah guru, siswa, dan orangtua siswa. Terhadap guru-
guru dilakukan pada saat rapat, kepada para siswa saat upacara
bendera. Sedangkan kepada orangtua siswa dapat dilakukan rapat
orangtua siswa di awal tahun pelajaran. Materi sosialisasi di antaranya
manfaat dan pentingnya perpustakaan, program-program terkait
dengan pemanfaatan perpustakaan.
Lebih jelasnya pelaksanaan sosialisasi dapat dilihat pada tabel 3.1 di
bawah ini.
Tabel 3.1
Pelaksanaan Sosialisasi
No Materi Petugas Sasaran Waktu
1 Pentingnya KS Guru Rapat
Perpustakaan Guru Siswa KBM,
Upacara
Bendera,
MPLS
KS/Guru Orangtua Rapat
siswa Pleno:
Agustus
2017
Penerimaan
Raport :
Desember
2017, dan
Juni 2018
2 Program KS/Guru Siswa Rapat Guru
Perpustakaan Orangtua/ Rapat Pleno
Wali Siswa
3 Pelayanan Pustakawan/ Siswa Upacara
Perpustakaan Guru KBM
MPLS
4 Pengembangan KS/Guru/ Orangtua/ Rapat Pleno
Perpustakaan Pustakawan Wali Siswa Penerimaan
Raport
5 Budaya Membaca KS/Guru Guru, Rapat
dan Literasi Orangtua Upacara
Siswa, Bendera
Siswa Dalam
KBM
Selain materi sosialisasi di atas, ada materi yang juga tidak boleh
ditinggalkan dalam kegiatan sosialisasi ini. Materi tersebut adalah
tentang Program Optimalisasi Perpustakaan Tahun Pelajaran
2017/2018. Program tersbut dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini.
Tabel 3.2
Program Optimalisasi Perpustakaan
Waktua
No Jenis Program Rencana Biaya
Pelaksanaan
Pembuatan jadwal
1 Juli BOS
Kunjungan Rutin tiap kelas
Kegiatan pengenalan
2 pepustakaan pada saat Juli BOS
MOS/MPLS
Sesuai
Pelaksanaan kegiatan kebutuhan
3 pembelajaran di minimal sekali -
perpustakaan dalam 1
semester
Membawa perpustakaan di Sesuai
4
dalam kelas kebutuhan
November
Pelaksanaan lomba tahun gasal dan
5 membaca buku Juni tahun BOS
perpustakaan genap (pasca
UAS/UKK)
Pemberian
penghargaan/hadiah bagi Juni akhir tahun
6 BOS
siswa peminjam terbanyak pelajaran
dalam satu tahun pelajaran
Kenang-kenangan dari kelas Juni-Juli (saat Sumbangan
7
VI satu siswa satu buku. kelulusan) Siswa
Kepala Perpustakaan
Drs, H, Solikhin
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pembuatan jadwal kunjungan rutin tiap kelas.
Untuk menjamin bahwa semua siswa benar-benar memanfaatkan
perpustakaan maka penting untuk mengawalinya dibuatkan jadwal
kunjungan siswa.
Tabel 3.5
Jadwal Kunjungan Siswa ke Perpustakaan
No Kelas Hari Kunjungan Pemandu
Pustakawan dan Guru
1 I Senin
Kelas I
Pustakawan dan Guru
2 II Selasa
Kelas II
3 III Rabu Pustakawan dan Guru
No Kelas Hari Kunjungan Pemandu
Kelas III
4 IV Kamis Pustakawan
5 V Jumat Pustakawan
6 VI Sabtu Pustakawan
3. Tahap Evaluasi
Untuk menilai sejauh mana tingkat keberasilan dan keterlaksanaan
program optimalsasi perpustakaan selama satu tahun pelajaran maka
dilaksanakan evaluasi. Evaluasi ini dilakukan dengan melihat administrasi
perpustakaan, misalnya melihat daftar kunjungan, daftrar peminjam buku,
daftar peminjaman buku klaksikal saat pembelajaran, atau juga catatan
khusus dari guru kelas atau petugas pustakawan.
Di bawah ini contoh hasil evaluasi program optimalisasi
perpustakaan tahun pelajaran 2016/2017
Tabel 3.9
Hasil Evaluasi Program Optimalisasi Perpustakaan
Tahun Pelajaran 2016//2017
No Jenis Program Hasil Evaluasi
1 Masih terdapat anak yang belum
Pembuatan jadwal Kunjungan
Rutin tiap kelas berkunjung ke perpustakaan
2 Kegiatan pengenalan Berjalan lancar
pepustakaan pada saat
MOS/MPLS
3 Masih kurang nyaman ketika
Pelaksanaan kegiatan
pembelajaran di perpustakaan jumlah siswanya lebih dari 20
4 Beberapa siswa mengeluh dengan
Membawa perpustakaan di
dalam kelas buku yang tidak disukai.
5 Berjalan lancar
Pelaksanaan lomba membaca Terdapat anak yang masih belum
buku perpustakaan
lancar membaca
6 Pemberian penghargaan/hadiah Kadang ada beberapa anak yang
bagi siswa peminjam terbanyak
tidak tercatat, lupa atau kelalean.
dalam satu tahun pelajaran
7 Berjalan lancar, buku kurang
Kenang-kenangan dari kelas
VI satu siswa satu buku. berkualitas.
Dahar, Ratna Wilis. 2002. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.