Dosen Pengampu :
Dr. Irsyad, M.Pd.,
Nikmah Hayati, M.Pd
Oleh :
2. Laboratorium
Labolatorium merupakan sarana pendukung dalam pembelajaran disekolah.
Secara sederhana laboratorium dapat diartikan sebagai suatu tempat dimana dosen,
mahasiswa, guru, siswa, dan orang lain melaksanakan kegiatan kerja ilmiah seperti
pratikum, observasi, penelitian, demokrasi dan pembuatan model- model dalam
rangka kegiatan belajar mengajar.
a. Jenis-jenis Laboratorium
Laboratorium di sekolah dapat dibedakan atas beberapa jenis. Jenis-jenis tersebut
biasanya disesuaikan dengan bidang studi atau kelompok bidang studi tertentu. Jenis
labor tersebut antara lain :
Menurut bidang studi. Misalnya: laboratorium kimia, fisika, PMP dan lain
sebagainya.
Menurut kelompok bidang studi. Misalnya labor IPS dan labor IPA.
Menurut bidang ilmu teknik labor. Laboratorium digunakan sebagai workshop
atau bengkel kerja.
4. Kafetaria Sekolah
Kafetaria/warung/kantin sekolah pada awalnya didirikan bukan hanya
mempertimbangkan unsur bisnis semata, tetapi lebih daripada itu. Keberadaan
kafetaria/warung/kantin sekolah diharapkan mampu menyokong kelancaran proses
belajar mengajar dari sisi keperluan akan makanan bagi siswa.
Kafetaria/warung/kantin sekolah secara tidak langsung mempunyai kaitan yang
erat dengan proses belajar- mengajar di sekolah. Adakalanya proses belajar-mengajar
tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya karena siswa dalam keadaan lapar dan
haus. Kafetaria/warung/kantin sekolah tidak harus diadministrasikan oleh pihak
sekolah, tetapi juga dapat diadministrasikan oleh pribadi di luar sekolah atau seperti
darma wanita sekolah. Namun kafetaria/warung/kantin sekolah ini tetap tidak boleh
terlepas dari perhatian kepala sekolah. Kepala sekolah harus memikirkan serta
mengupayakan agar kehadiran kafetaria/warung/kantin sekolah itu mempunyai
sumbangan positif dalam proses belajar-mengajar anak di sekolah.
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam administrasi kafetaria itu
adalah:
Administrasi kafetaria/warung/kantin sekolah harus menjaga kebersihan
(higienitas) masakan yang dijajakan kepada para siswa.
Tempat yang digunakan juga harus menjadi pertimbangan utama, karena
kebersihan diharapkan dapat menjauhkan penyebaran hama penyakit.
Makanan yang disediakan hendaknya makanan yang bergizi tinggi, memiliki
vitamin-vitamin yang diperlukan siswa pada umumnya.
Harga makanan-makanan hendaknya dapat dijangkau atau sesuai dengan
kondisi ekonomi siswa.
Mengupayakan agar kafetaria/warung/kantin sekolah tidak memberikan
layanan dan kesempatan kepada para siswa untuk dapat berlama- lama atau
nongkrong. Kondisi yang seperti itu akan menyokong munculnya perilaku-
perilau negatif.
5. Sarana Ibadah
Di setiap sekolah ang ada, layanan sarana peribadatan sangatlah diperlukan.
Layanan sarana peribadatan merupakan layanan yang diberikan sekolah dengan
tujuan agar layanan tersebut bisa digunakan untuk beribadah, melaksanakan kegiatan
keagamaan lainnya, serta bisa membentuk kerohanian bagi peserta didik khususnya
agar mampu menjadi manusia yang baik dan beriman.
Adanya sebuah layanan sarana peribadatan di sekolah sangatlah menunjang
proses pembelajaran karena pembelajaran bisa dilakukan dimana saja temasuk salah
satunya adalah di rumah peribadatan. Adapun layanan rumah peribadatan yang
biasanya ada di sekolah adalah masjid dan gereja.
6. Asrama
Bagi para peserta didik, khususnya jenjang pendidikan menengah dan pendidikan
tinggi, terutama bagi mereka yang bertempat tinggal jauh dari sekolah diperlukan
asrama. Selain bermanfaat untuk peserta didik, asrama juga bermanfaat bagi para
pendidik dan petugas asrama tersebut.
Manfaat dari layanan asrama sekolah adalah sebagai berikut:
Tugas sekolah dapat dikerjakan dengan cepat dan opimal terutama jika
berbentuk tugas kelompok,
Sikap dan tingkah laku dari peserta didik dapat diawasi oleh petugas asrama
dan para pendidik,
Jika diantara peserta didik mengalami kesulitan (misalnya: kiriman orangtua
terlambat), dapat saling membantu.
Dapat meringankan kecemasan dari orangtua terhadap putra-putrinya
Merupakan salah satu cara untuk mengendalikan tingkah laku remaja yang
kurang baik.
7. Koperasi
Koperasi berasal dari dua kata, yaitu co dan operation, yang berarti kerja sama
untuk mencapi tujuan. Koperasi adalah “suatu perkumpulan yang beranggotakan
beberapa orang atau badan-badan, dengan bekerja sama dengan menggunakan asas
kekeluargaan dalam menjalankan usaha, serta untuk mempertinggi kesejahteraan
jasmaniah para anggotanya”.
Unsur-unsur dalam koperasi adalah bahwa:
Perkumpulan koperasi bukan merupakan perkumpulan modal (bukan
akumulasi modal), akan tetapi persekutuan sosial.
Sukarela untuk menjadi anggota, netral terhadap aliran dan agama.
Tujuannya mempertinggi kesejahteraan jasmaniah anggota-anggota dengan
kerja sama secara kekeluargaan.
Layanan koperasi mendidik para peserta didik untuk dapat berwirausaha. Hal ini
sangat membantu peserta didik di kehidupan ketika telah dewasa dan mandiri.
Koperasi yang ada disekolah terbagi atas dua, yaitu koperasi sekolah dan koperasi
siswa. Koperasi sekolah adalah koperasi yang dikembangkan di pihak sekolah, baik
pada jenjang sekolah dasar (SD), jenjang sekolah menengah (SMP/SMA), yang
dalam pengelolaa dan pengembangannya melibatkan guru dan personalia sekolah.
Sedangkan koperasi siswa atau biasa disingkat kopsis adalah koperasi yang ada di
sekolah tetapi pengelolaan dan pengembangannya dilakukan dan melibatkan pesera
didik, dan kedudukan guru di dalam Kopsis yaitu sebagai pembimbing saja.
8. Transportasi
Sarana transportasi bagi peserta didik merupakan sarana penunjang untuk
kelancaran proses belajar mengajar. Peserta didik akan merasa aman dan dapat datang
atau pulang dengan waktu yang tepat. Transportasi yang disediakan oleh pihak
sekolah sangatlah diperlukan terutama bagi peserta didik ditingkat prasekolah (tingkat
pendidikan TK/PAUD) dan sekolah dasar (SD). Penyelenggara transportasi sebaiknya
dilaksanakan oleh sekolah yang bersangkutan atau pihak swasta.