Tutor :
Supian, S.Pd., M.Sc
Disusun Oleh :
Nama : Riski Maulida
Nim : 858296423
Kelas : A
UPBJJ BANJARMASIN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
BARABAI
NOPEMBER 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat-Nya
sehingga kami sebagai penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah Evaluasi
Pendidikan di Sekolah Dasar ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mendapat banyak bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak. Kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan.
Hal ini dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan kemampuan kami sebagai
penyusun. Walaupun demikian kami telah berusaha dengan kemampuan yang ada
untuk dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan. Amin.
Penyusun
P a g e i | 13
DAFTAR ISI
P a g e ii | 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pusat Sumber belajar merupakan suatu tempat pengelolaan dan pengembangan
sumber-sumber belajar dengan tujuan membantu atau memberikan fasititas belajar
manusia. Tucker menyatakan bahwa pusat sumber belajar yang disebutnya dengan
istilah media center adalah suatu departemen yang memberikan fasilitas pendidikan,
latihan dan pengenalan melalui produksi bahan media (seperti slide, transparansi
overhead, filmstrip, videotape, fihn 16 mm dan lain-lain) dan pemberian pekyanan
penunjang (seperti sirkuksi peralatan audiovisual, penyajian program-program video,
pembuatan katalog, dan pemanfaatan layanan sumber- sumber belajar pada
perpustakaan..
Dalam undang-undangan nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 35 berbunyi setiap satuan Pendidikan jalur pendidikan sekolah baik
yang diselenggarakan oleh Pemerintah maupun masyarakat harus menyediakan
sumber belajar. Penjelasan Pasal 35 tersebut adalah sebagai berikut : Pendidikan tidak
mungkin dapat terselenggara dengan baik apabila para tenaga kependidikan maupun
para peserta didik tidak didukung oleh sumber belajar yang diperlukan untuk
penyelenggaraan kegiatan belajar yang bersangkutan salah satu sumber belajar yang
amat penting tetapi bukan satu-satunya adalah perpustakaan yang harus
memungkinkan para tenaga kependidikan dan peserta didik memperoleh kesempatan
untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan dengan membaca bahan pustaka
yang mengandung ilmu pengetahuan yang diperlukan. Sumber belajar lain adalah
misalnya, laboratorium, bengkel dan fasilitas olah raga.
Sarana dan prasarana pendidikan seperti perpustakaan, laboratorium, bengkel
kerja, sarana ketrampilan dan pelatihan, media pengajaran, teknologi pendidikan,
serta fasilitas pendidikan jasmani dikembangkan dan disebarluaskan secara merata
untuk membantu terselenggaranya dan meningkatkan kualitas pendidikan sesuai
P a g e 1 | 13
dengan tuntutan persyaratan pendidikan serta kebutuhan pembangunan. Mengingat
hal-hal tersebut di atas, sangatlah penting peranan media belajar dalam kegiatan
belajar mengajar.
P a g e 2 | 13
BAB II
PEMBAHASAN
P a g e 3 | 13
2.2. PERPUSTAKAAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perpustakaan mempunyai dua
pengertian, yaitu bangunan untuk menyimpan buku dan koleksi atau kumpulan buku-
buku. Akan tetapi, perpustakaan yang hanya merupakan gedung tempat menyimpan
buku adalah perpustakaan yang mati. Harus ada kegiatan di perpustakaan tersebut.
Menurut UU No.43 Tahun 2007, perpustakaan merupakan institusi pengelola koleksi
karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang
baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan
rekreasi pemustaka. Jadi perpustakaan adalah tempat di mana terdapat koleksi
pustaka yang diatur sedemikian rupa untuk keperluan tertentu sesuai dengan maksud
diselenggarakannya pengumpulan koleksi pustaka tersebut.
Perpustakaan Universitas Lambung Mangkurat
(Sumber: Zahratunnisa.2011)
P a g e 4 | 13
Perpustakaan Institut Pertanian Bogor
P a g e 6 | 13
b. Bengkel Kerja
Bengkel kerja sekolah merupakan suatu wadah yaitu tempat gedung
ruang dengan berbagai macam alat keras yang diperlukan dalam kegiatan
praktikum siswa , merupakan tempat bagi siswa, guru, atau orang lain untuk
melakukan kegiatan praktikum dalam rangka belajar mengajar. Bengkel kerja
sekolah merupakan pusat inovasi atau sumber pembelajaran. Bengkel kerja
memiliki fungsi sebagai tempat untuk mengembangkan daya cipta dan karya
peserta didik, sehingga menghasilkan karya yang dapat bermanfaat, baik bagi
peserta didik, prodi ataupun khalayak umum. Di samping itu, bengkel kerja
dapat digunakan untuk pengujian alat yang akan diterapkan pada pekerjaan
tertentu.
P a g e 7 | 13
c. Guru dengan siswa, atau antar siswa dapat mengirim informasi melalui
milling list.
d. Guru dan siswa dapat men-download materi belajar yang diperlukan, dan
e. Sumber belajar dapat diakses dari mana dan kapan saja
P a g e 8 | 13
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
1. Peranan pusat sumber belajar sebagai tempat pengelolaan dan pengembangan
sumber-sumber belajar dengan tujuan membantu atau memberikan fasititas
belajar manusia.
2. Peranan perpustakaan pada umumnya, yaitu sebagai sumber informasi ilmu
pengetahuan, teknologi dan kebudayaan.
3. Laboratorium merupakan salah satu sumber belajar yang mempunyai peranan
penting. Tanpa laboratorium, maka pembelajar akan sulit memahami
pelajaran, terutama materi yang bersifat aplikasi. Laboratorium biasanya ada
dalam pembelajaran sains, atau bahasa.
4. Peranan bengkel kerja adalah sebagai tempat untuk mengembangkan daya
cipta dan karya peserta didik, sehingga menghasilkan karya yang dapat
bermanfaat, baik bagi peserta didik, prodi ataupun khalayak umum
5. Peranan dari Pustekkom adalah sebagai komponen – komponen pendukung
lembaga pendidikan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan pihak
pengambil keputusan saat melakukan aktivitas pendidikan.
3.2. SARAN
Dalam dunia pendidikan, untuk menunjang berjalannya proses belajar
mengajar yang relevan maka sangat diperlukan sekali berbagai sumber belajar,
seperti perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, dan pustekkom. Sumber –
sumber belajar ini harus dipenuhi oleh pemerintah agar rakyatnya bisa
mendapatkan pendidikan yang terbaik.
P a g e 9 | 13
DAFTAR PUSTAKA
Sutarno, NS. 2003. Perpustakaan dan Masyarakat. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta
P a g e 10 | 13