Kelas: MPI IV D
Disusun oleh:
Kelompok 1
2019/2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmat
dan hidayahNya pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
diajukan guna memenuhi nilai mata kuliah yang diberikan oleh Dosen. Tidak lupa,
kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam
penyusunan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beragamnya jenis sumber belajar, menuntut adanya pengelolaan dan
pengorganisasian terhadap sumber belajar tersebut. Hal ini bertujuan agar sumber
belajar mudah untuk diakses dan juga dimanfaatkan oleh pihak yang
berkepentingan. Oleh karena itu dibentuklah Pusat Sumber Belajar. Timbulnya
pusat sumber belajar dimungkinkan pula oleh pertumbuhan berikutnya yang berupa
pengakuan akan semakin dibutuhkannya pelayanan dan kegiatan belajar non-
tradisional yang membutuhkan ruangan belajar tertentu sesuai dengan kebutuhan,
misalnya belajar mandiri dengan modul, simulasi dan permainan, dan sebagainya.
Pusat sumber belajar merupakan sarana untuk mengelola dan mengembangkan
sumber belajar. Pusat sumber belajar sering disebut juga sebagai media center, yang
diartikan sebagai lembaga yang memberikan fasilitas pendidikan, pelatihan, dan
pengenalan berbagai media pembelajaran. Pusat sumber belajar dirancang untuk
memberikan kemudahan kepada peserta didik baik secara individu maupun
kelompok atau guru untuk memanfaatkan sumber belajar yang tersedia. Dengan
demikian, kebutuhan akan sumber belajar dalam proses pembelajaran bisa
terpenuhi dengan adanya pusat sumber belajar.
Pembentukan Pusat sumber belajar juga didasari oleh pentingnya sebuah
lingkungan dalam mendukung proses belajar siswa. Tidak dapat dipungkiri bahwa
salah satu faktor pendukung siswa dalam belajar adalah kondisi lingkungan yang
nyaman. Dengan adanya Pusat sumber belajar, siswa bisa diorientasikan untuk
melakukan proses belajar di tempat tersebut. Dengan demikian, pusat sumber
belajar yang sudah disetting sedemikian rupa agar memberikan kenyamanan pada
penggunanya, dapat membantu siswa dalam proses belajar. Pengembangan sistem
pembelajaran menuntut peningkatan efektifitas kegiatan belajar mengajar dengan
4
memberikan penekanan pada aktivitas siswa dimana kegiatan belajar di kelas dan
pusat sumber belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terpadu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pusat Sumber Belajar?
2. Apa saja jenis layanan Pusat Sumber Belajar?
3. Bagaimana Sejarah Pertumbuhan Pusat Sumber Belajar?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pusat Sumber Belajar
2. Untuk mengetahui jenis layanan Pusat Sumber Belajar
3. Untuk mengetahui Sejarah Pertumbuhan Pusat Sumber Belajar
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian sumber belajar
Sumber berarti tempat keluar atau asal.1 Jadi sumber merupakan sesuatu dari
mana hal itu muncul. Sedangkan belajar berarti berlatih, berusaha memperoleh
kepandaian.2 Belajar merupakan kegiatan ilmu pengetahuan/ informasi. Hanafy
mengemukakan pendapatnya tentang belajar merupakan aktivitas yang dilaksanakan
secara fisik maupun psikis untuk memunculkan perubahan perilaku baru pada setiap
individu yang belajar berbentuk membentuk kemampuan yang konsisten dan bukan
sesuatu yang bersifat sementara. Pendapat berbeda dikemukakan oleh Winkle dan
Hermawan, belajar adalah suatu kegiatan mental yang menuju pada suatu proses
mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperoleh, kemudian
disimpan dan dilaksanakan hinggah pada akhirnya memunculkan perubahan
perilaku yang progresif dan adaptif. Belajar pada dasar merupakan upaya
pemerolehan ilmu pengetahuan, yang meliputi kemampuan pemahaman,
keterampilan, sikap yang tersimpan dan mampu diimplementasikan sehinggah
memunculkan perubahan pengetahuan dan perilaku. Belajar juga bisa dipahami dari
dinamika masyarat, yaitu dari pandangan tradisonal dan pandangan modern.
"pengetahuan memegang peranan penting dalam konsep belajar, maka dari itu
pengetahuan" memiliki peran penting/utama dalam hidup manusia.
Sumber belajar adalah orang yang dapat dijadikan tempat bertanya tentang
berbagai pengetahuan.3 Jadi sumber belajar merupakan segala tempat dimana kita
memperoleh ilmu pengetahuan. Sudjana mengemukakan pendapatnya mengenai
sumber belajar menjelaskan dalam arti sempit dan luas. Pengertian secara sempit
diarahkan pada bahan belajar cetak misalnya, buku buku atau bahan-bahan cetak
lainnya. Sedangkan sumber belajar dalam arti luas merupakan sarana pengajaran
1
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Ed. II, Cet.IV;
Jakarta: PT. Balai Pustaka, 2007), h. 1102
2
Ibid., h.17
3
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Op. Cit., h. 1102
6
berupa alat visual maupun auditif yang dapat memberikan bantuan dalam proses
kegiatan belajar mengajar agar informasi dapat tersampaikan dengan lebih muda.
Kecanggihan teknologi dimanfaatkan menjadi sumber belajar bagi peserta didik dan
mempermudah para pendidik dlam menyampaikan informasi serta lingkungan-
lingkungan sekitar memiliki akses-akses pengetahuan yang bisa menjadi sumber
belajar peserta didik.4 Rivai mengemukakan pendapatnya mengenai sumber belajar
yaitu segala daya yang dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada
seseorang dalam belajarnya.5 Kemudian Anita mengutarakan pernyataan yang
hamper mirip bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk memfasilitasi kegiatan belajar.6 Dari beberapa penjelasan tersebut dapat
penulis simpulkan bahwa sumber belajar pada hakikatnya adalah segala sesuatu
yang bisa dijadikan tempat memperoleh ilmu pengetahuan. Adapun contoh dari
sumber belajar yaitu berupa buku paket, modul, LKS, bank, museum, dan pasar.
Perceival dan Ellington menyebutkan bahwa untuk menjamin bahwa sumber
belajar adalah sebagai sumber belajar yang cocok dan efektif, sumber tersebut harus
memenuhi tiga persyaratan sebagai berikut:
• Harus dapat tersedia dengan cepat
• Harus memungkinkan siswa untuk memacu diri sendiri
• Harus bersifat individual, misalnya memenuhi kebutuhan para siswa
dalam belajar mandiri.
Berdasarkan persyaratan tersebut, maka sebuah sumber belajar harus
berorientasi pada siswa secara individual yang berbeda dengan sumber belajar yang
tradisional, yaitu suatu sumber belajar yang dibuat berdasarkan pada pendekatan
yang berorientasi pada guru atau lembaga pendidikan. Dalam pendekatan seperti
ini melibatkan cara mengajar seperti metode eksposisi, ceramah, praktik di
laboratorium secara klasikal dan buku teks.sumber-sumber belajar dapat berasal
dari berbagai bentuk, misalnya orang juga dapat menjadi sumber belajar yakni
4
Faradillah, Sumber Belajar IPS Berbasis Lingkungan, (Sumedang Jawa Barat: Upi
Sumedang Press, 2019)., h. 66
5
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, (Cet. V; Bandung: Sinar Biru
Algesindo, 2007)., h. 77
6
Sri Anitah, Media Pembelajaran, (Surakarta: Uns Press, 2008)., h. 5
7
ketika guru tersebut menyediakan diri mereka sebagai manusia sumber yang dapat
bersedia setiap saat sehingga dapat memecahkan berbagai kesulitan siswa secara
individual. Jadi kesimpulan dari pendapat perceival dan ellington bahwa berbagai
bentuk media pembelajaran dapat diartikan sebagai sumber belajar, misalnya buku,
catatan terstruktur, kaset video dan computer.7
Secara umum sumber belajar diketegorikan ke dalam 6 jenis yaitu:
• Pesan merupakan informasi yang disampaikan berupa ide, fakta maupun
data
• Orang adalah penyimpan, penyalur pesan antara lain guru, siswa, ahli,
narasumber dan masyarakat
• Bahan merupakan barang yang berisi pesan berbentuk penyajian seperti
buku, gambar, grafik, candi, komik dan slide
• Alat/ perlengkapan merupakan barang untuk menyampaikan pesan
misalnya computer, radio, televisi dan kamera
• Pendekatan/ metode/ teknik merupakan prosedur dalam menggunakan
bahan, alat dan orang untuk menyampaikan pesan misalnya diskusi,
seminar, permainan, debat, talk shaw dan percakapan biasa.8
Secara umum pengembangan sumber belajar adalah meningkatkan kualitas
proses dan hasil belajar siswa secara individu dan keseluruhan dengan
menggunakan aneka sumber belajar. Secara khusus tujuan penyusunan bahan ajar
maka pengembangan sumber belajar bertujuan untuk:
• Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum dengan
mempertimbangkan kebutuhan siswa yang berupa karakteristik maupun
lingkungan social siswa
• Membantu siswa dalam memperoleh alternative bahan ajar yang
mungkin sulit diperoleh
7
Fred Perceival dan Henry Ellington, Teknologi Pendidikan, Diterj.Oleh: Sudjarwo, (Jakarta:
Erlangga, 1984)., h. 125-126
8
Https:Aldham.Wordpress.Com/2011/09/22/Sumber-Belajar-Menurut-Para-Ahli-Beserta-6-
Jenis-Sumber-Belajar-Secara-Umum/ (22 September 2011)
8
• Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran9
9
Tim Penyusun Depdiknas, Panduan Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pendidikan Dasar Dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional,2008)., h. 11
10
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia., h. 911
11
Fred Perceival dan Henry Ellington, Teknologi Pendidikan., h. 126
12
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada
Press,2008)., h. 214-215
13
Ibid.,
9
• Fungsi pelayanan media. Fungsi ini berhubungan dengan pelaksanaan
pelayanan dukungan yang dibutuhkan oleh staf pendidik dan peserta
didik
• Fungsi produksi. Fungsi ini berhubungan dengan penyediaan materi
atas bahan-bahan instruksional yang tidak dapat diperoleh melalui
sumber yang diperdagangkan
• Fungsi administrasi. Fungsi ini berhubungan dengan semua segi
program yang akan dilaksanakan dan akan melibatkan semua staf dan
pemakai dalam cara-cara yang cocok
• Fungsi pelatihan. Fungsi ini berhubungan dengan upaya untuk
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, baik untuk pengelola
maupun masyarakat pengguna pusat sumber belajar14
14
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran: Landasan Dan Aplikasinya, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2008)., h. 218-219
15
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gedung Persada
Press, 2008). hlm.37
16
Ibid..,hlm.38
10
terdapat pada sumber belajar. Sama halnya yang diungkapkan Torkleson bahwa
sumber belajar itu sedemikian luasnya, bisa meliputi segala apa yang ada disekolah
pada masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang.17
Secara umum dapat disebutkan bahwa menurut tipe atau asal-usulnya, seperti
disebutkan oleh Warsita, bahwa jenis sumber belajar dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu:18
• Learning Resources by Design (sumber belajar yang dirancang).
Sumber belajar yang dirancang adalah sumber belajar yang secara sengaja
direncanakan dan dibuat untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu,
contohnya: buku paket, LKS, modul, petunjuk praktikum, transparansi,
film, ensiklopedia, brosur, film strips, slides, dan video.
• Learning Resources by Utilization (Sumber belajar yang dimanfaatkan).
Sumber belajar yang dimanfaatkan adalah segala sesuatu yang ada disekitar
kita yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan belajar, Contohnya: surat
kabar, siaran televise, pasar, museum, kebun binatang, mesjid dan pemuka
agama.
Sementara itu, menurut Donald P. Elly sumber belajar dibedakan menjadi
empat jenis, yaitu:19
1. Man sebagai pihak yang mengalurkan atau mentranmisikan pesan.
2. Material and Divices sebagai bahan (software) dan perlengkapan
(hardware).
3. Methods sebagai cara atau metode yang dipakai dalam menyajikan
informasi.
4. Setting sebagai lingkungan tempat, interaksi belajar mengajar terjadi.
17
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Tekhnologi Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,
2007),Cet. V, hlm. 77-79
18
Bambang Warista, Tekhnologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2008), hlm.212
19
Ibid..., hlm. 79
11
Dari beberapa jenis sumber belajar tersebut, ada delapan kriteria yang harus
dipertimbangkan oleh seorang guru, yaiitu:20
1. Ekonomis atau biaya, apakah biaya untuk penggunaan suatu sumber belajar
(yang menyalurkan biaya), misalnya OHP beserta transparansinya, LCD
proyektor dengan laptop/PC/gawai.
2. Teknisi (tenaga), yaitu guru atau pihak lain yang mengoperasikan suatu alat
tertentu yang dijadikan sumber belajar.
3. Sisis kepraktisan dan kesederhanaan, yaitu mudah dijangkau, mudah
dilaksanakan, dan tidak begitu sulit dicari/langka.
4. Bersifat fleksibel, maksudnya suatu yang di manfaatkan sebagai sumber
belajar yang bersifat kaku atau paten, tetapi harus mudah dikembangkan,
tidak dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pembelajaran, tidak mudah
dipengaruhi oleh faktor lain.
5. Relevan dengan tujuan pembelajaran dan komponen-komponen
pembelajaran lainnya.
6. Dapat membantu pencapaian efisiensi pembelajaran dan kemudahan
pencapaian tujuan pembelajaran.
7. Memiliki nilai positif bagi proses atau aktivitas proses pembelajaran,
khususnya siswa.
8. Sesuai dengan interaksi dan strategi pembelajaran yang telah dirancang atau
sedang dilaksanakan.
20
Fattah Syukur NC, Tekhnologi Pendidikan, (Semarang: Rasail Media Group, 2008), hlm.
102-103.
12
menekankan kepada individu yang belajar melalui pemanfaatan dan penggunaan
berbagai jenis sumber belajar.
21
Yendra partial, 2012, pengembangan pusat sumber belajar,
http://yendrapatrial.blogspot.com/2012/11/pengembangan-pusat-sumber-belajar.html?m=1
(di akses 20 maret)
13
dibandingkan dengan fungsi Pusat Sumber Belajar, karena hanya melaksanakan
sebagian saja fungsi yang dilaksanakan oleh Pusat Sumber Belajar.22
22
SABTU, 17 NOVEMBER 2012
http://yendrapatrial.blogspot.com/2012/11/pengembangan-pusat-sumber-belajar.html
Pengembangan Pusat Sumber Belajar
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pusat sumber belajar merupakan sarana untuk mengelola dan
mengembangkan sumber belajar. Pusat sumber belajar sering disebut juga
sebagai media center, yang diartikan sebagai lembaga yang memberikan
fasilitas pendidikan, pelatihan, dan pengenalan berbagai media pembelajaran.
Pusat sumber belajar dirancang untuk memberikan kemudahan kepada peserta
didik baik secara individu maupun kelompok atau guru untuk memanfaatkan
sumber belajar yang tersedia.
Pusat berarti tempat yang letaknya di bagian tengah, pokok pangkal atau
yang menjadi pumpunan. Tujuan umum pusat sumber belajar adalah
meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran melalui
pengembangan system instruksional.
Secara umum dapat disebutkan bahwa menurut tipe atau asal-usulnya, seperti
disebutkan oleh Warsita, bahwa jenis sumber belajar dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu:
• Learning Resources by Design (sumber belajar yang dirancang).
Sumber belajar yang dirancang adalah sumber belajar yang secara sengaja
direncanakan dan dibuat untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu,
contohnya: buku paket, LKS, modul, petunjuk praktikum, transparansi,
film, ensiklopedia, brosur, film strips, slides, dan video.
• Learning Resources by Utilization (Sumber belajar yang dimanfaatkan).
Sumber belajar yang dimanfaatkan adalah segala sesuatu yang ada disekitar
kita yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan belajar, Contohnya: surat
15
kabar, siaran televise, pasar, museum, kebun binatang, mesjid dan pemuka
agama.
Sejak pertengahan dekade 1970-an terdapat perkembangan yang pesat di
bidang dan konsep teknologi pendidikan dan teknologi instruksional
(pembelajaran) dalam dunia pendidikan dan pembelajaran, tidak saja di Amerika
Serikat tetapi juga di negara-negara lain seperti Canada, Australia, Korea Selatan,
Jepang, Singapura, Malaysia, dan tentunya juga di Indonesia.
Pada awal 1960-an, khususnya di Amerika Serikat, beberapa perpustakaan
universitas diubah namanya menjadi Pusat Sumber Belajar (Learning Resource
Centre). Pusat Sumber Belajar ini memberikan layanan yang diperluas meliputi
penelitian, pembelajaran, evaluasi belajar, pengembangan perkuliahan, layanan
pelatihan, produksi bahan belajar di samping melaksanakan layanan bahan cetakan
dan audio visual yang biasa dilaksanakan oleh perpustakaan, seperti seleksi
(pemilihan), distribusi, dan penggunaan semua bahan belajar dan fasilitas.
B. SARAN
Pemakalah adalah manusia biasa dan pastinya banyak melakukan kesalahan,
terutama dalam memperoleh materi makalah ini. Terdapat beberapa kesulitan yang
dialami pemakalah karena sedikit referensi yang pemakalah dapatkan sehingga
makalah ini tidak sempurna. Maka dari itu, dibutuhkan kritik dari pembaca agar
pemakalah dapat memperbaiki kesalahan yang pemakalah lakukan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. II,
Cet.IV; Jakarta: PT. Balai Pustaka, 2007
Faradillah, Sumber Belajar IPS Berbasis Lingkungan, Sumedang Jawa Barat: Upi
Sumedang Press, 2019
Sudjana. Nana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, Cet. V; Bandung: Sinar
Biru Algesindo, 2007
Https:Aldham.Wordpress.Com/2011/09/22/Sumber-Belajar-Menurut-Para-Ahli-
Beserta-6-Jenis-Sumber-Belajar-Secara-Umum/ 22 September 2011
17
Yendra partial, 2012, pengembangan pusat sumber belajar,
http://yendrapatrial.blogspot.com/2012/11/pengembangan-pusat-sumber-
belajar.html?m=1 (di akses 20 maret)
18