Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah IPS SD/MI yang diampu oleh :
Kelompok 7:
Ahna Hailu Shabilah 11230183000051
Bunaya Rizkia Arifah 11230183000053
Nadia Sabrina 11230183000060
Holifa Chantika Fakeh 11230183000085
Pemakalah
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar.....................................................................................................................ii
Daftar Isi.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian sumber belajar........................................................................................2
2.2 Tujuan sumber-sumber belajar..................................................................................2
2.3 Manfaat sumber-sumber belajar................................................................................2
2.4 Sekolah sebagai sumber belajar.................................................................................3
2.5 Keluarga sebagai sumber belajar...............................................................................4
2.6 Masyarakat sebagai sumber belajar...........................................................................6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kalimat merupakan bagian terkecil ujaran yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara
ketatabahasaan. Sebagai bagian terkecil dari ujaran, kalimat berstatus sebagai satuan dasar
dari terciptanya sebuah teks. Kalimat yang dapat mencapai sasaran dengan baik disebut
dengan kalimat efektif. Kalimat efektif merupakan kalimat yang dapat mengungkapkan
gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca secara
tepat pula.
Kalimat efektif merupakan elemen penting dalam komunikasi tertulis maupun lisan.
Kemampuan untuk menyusun kalimat yang tepat dan padat memungkinkan penyampaian
informasi menjadi lebih jelas, ringkas, dan memikat bagi pembaca atau pendengar. Dalam era
digital yang semakin berkembang, kemampuan untuk menghasilkan kalimat efektif juga
menjadi keterampilan yang sangat berharga dalam berbagai konteks, termasuk komunikasi
bisnis, akademis, dan sosial.
kalimat-kalimat yang efektif memiliki beberapa karakteristik seperti kejelasan, ketepatan,
kepadatan, dan kekuatan ekspresif. Dalam penulisan akademis, penggunaan kalimat efektif
dapat memperkuat argumen dan membuat karya tulis menjadi lebih meyakinkan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian sumber belajar
2. Tujuan sumber-sumber belajar
3. Manfaat sumber-sumber belajar
4. Sekolah sebagai sumber belajar
5. Keluarga sebagai sumber belajar
6. Masyarakat sebagai sumber belajar
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian sumber belajar
Sumber belajar adalah alat atau media yang digunakan untuk mendapatkan informasi,
pengetahuan, atau keterampilan baru. Sumber belajar dapat berupa buku, artikel, video,
webinar, ataupun interaksi langsung dengan orang lain. Tujuan utama dari sumber belajar
adalah untuk memfasilitasi proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
2
2.4 Sekolah sebagai sumber belajar
Sumber belajar merujuk kepada segala hal yang dapat digunakan oleh guru atau siswa
untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan dalam suatu bidang studi
tertentu, dalam hal ini, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk Sekolah Dasar (SD) atau
Madrasah Ibtidaiyah (MI). Dalam konteks pengembangan materi IPS SD/MI, sumber
belajar adalah segala sesuatu yang dapat membantu guru merancang dan
mengembangkan materi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan
siswa. Ini dapat mencakup berbagai jenis materi, seperti buku teks, buku sumber
tambahan, materi digital, media visual, sumber primer seperti artikel dan dokumen
sejarah, serta pengalaman langsung melalui kunjungan lapangan atau interaksi dengan
masyarakat lokal. Tujuan dari penggunaan sumber belajar dalam pengembangan materi
IPS adalah untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna, relevan, dan
memotivasi bagi siswa dalam memahami konsep-konsep IPS dan mengembangkan
keterampilan mereka dalam bidang tersebut.
Tentu, berikut adalah beberapa materi yang bisa diajarkan kepada siswa mengenai
sekolah sebagai sumber belajar:
1) Fasilitas Sekolah:Mengenalkan fasilitas-fasilitas yang tersedia di sekolah seperti
perpustakaan, laboratorium komputer, laboratorium sains, lapangan olahraga, dan
ruang kelas sebagai tempat-tempat di mana siswa dapat belajar.
2) Peran Guru dan Staf:Memahamkan siswa tentang peran guru dan staf sekolah
dalam memberikan pembelajaran dan dukungan kepada siswa, serta mengelola
lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
3) Aturan dan Tata Tertib:Menyampaikan pentingnya aturan dan tata tertib di
sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang teratur dan disiplin.
4) Kegiatan Ekstrakurikuler:Mengenalkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang
tersedia di sekolah, seperti klub, kompetisi, dan organisasi siswa, yang dapat
membantu siswa mengembangkan minat dan bakat mereka di luar jam pelajaran
reguler.
5) Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran:Memperkenalkan penggunaan
teknologi seperti komputer, internet, dan perangkat lunak pendidikan sebagai alat
bantu dalam proses belajar mengajar di sekolah.
6) Kerjasama dengan Orang Tua:Menyoroti pentingnya kerjasama antara sekolah
dan orang tua dalam mendukung pembelajaran siswa di rumah dan di sekolah.
7) Kunjungan Lapangan:Merencanakan kunjungan lapangan ke tempat-tempat
terkait di luar sekolah yang dapat menjadi sumber belajar tambahan, seperti
museum, perpustakaan umum, atau tempat bersejarah.
8) Pengembangan Keterampilan Belajar:Membantu siswa dalam mengembangkan
keterampilan belajar mandiri, seperti cara mengatur waktu, membuat catatan, dan
memecahkan masalah, sehingga mereka dapat memanfaatkan sumber belajar yang
tersedia di sekolah secara efektif.
9) Buku Teks: Sekolah menyediakan buku teks sebagai bahan bacaan utama untuk
mempelajari berbagai subjek. Buku-buku teks ini mencakup informasi dasar dan
3
materi yang diperlukan untuk memahami pelajaran.
10) Tantangan Akademik: Sekolah sering menyelenggarakan kompetisi dan tantangan
akademik seperti olimpiade sains, matematika, atau sastra. Ini memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menguji pengetahuan mereka dan mengasah
keterampilan dalam konteks yang kompetitif.
11) Konselor dan Mentor: Konselor sekolah dan mentor akademis dapat memberikan
dukungan dan bimbingan kepada siswa dalam hal pemilihan mata pelajaran,
rencana karir, dan strategi belajar yang efektif.
12) Diskusi Kelas: Diskusi kelas memungkinkan siswa untuk berbagi pendapat,
bertukar ide, dan mendiskusikan konsep yang dipelajari. Ini membantu
memperluas pemahaman siswa dan melatih keterampilan berpikir kritis.
Terdapat beberapa tantangan yang mungkin dihadapi dalam penggunaan sumber belajar
dalam pengembangan materi IPS untuk SD/MI:
a) Ketersediaan Sumber yang Relevan:Tidak semua materi atau sumber belajar
yang tersedia sesuai dengan kurikulum atau kebutuhan spesifik siswa di
tingkat SD/MI, sehingga guru perlu mencari atau membuat materi yang sesuai
dengan konteks lokal dan tingkat pemahaman siswa.
b) Keterbatasan Akses Teknologi:Beberapa sekolah mungkin memiliki
keterbatasan akses terhadap teknologi seperti komputer atau internet, yang
menghambat penggunaan materi digital atau media online dalam pembelajaran
IPS.
c) Keterbatasan Sumber Daya Finansial:Keterbatasan anggaran dapat menjadi
hambatan dalam memperoleh sumber belajar yang berkualitas, seperti buku
teks atau perangkat pembelajaran tambahan.
d) Kesesuaian dengan Kebutuhan Siswa:Tidak semua siswa memiliki gaya
belajar yang sama, sehingga materi pembelajaran haruslah fleksibel dan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan dan minat siswa secara individual.
e) Pembaruan dan Relevansi Materi:Materi pembelajaran dalam bidang IPS
sering kali memerlukan pembaruan reguler untuk mencerminkan
perkembangan sosial, politik, dan ekonomi terkini, sehingga guru perlu
memastikan bahwa materi yang digunakan tetap relevan dan akurat.
f) Keterbatasan Waktu: Waktu pembelajaran yang terbatas dapat menjadi
tantangan dalam mengintegrasikan berbagai jenis sumber belajar dan
pengalaman langsung ke dalam kurikulum pembelajaran IPS SD/MI.
g) Keterbatasan Keterampilan Guru:Tidak semua guru mungkin memiliki
keterampilan atau pengetahuan yang cukup untuk efektif mengintegrasikan
berbagai jenis sumber belajar ke dalam proses pembelajaran IPS.
Mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan kolaborasi antara guru, sekolah, orang
tua, dan pihak terkait lainnya untuk menyediakan sumber belajar yang berkualitas dan
mendukung pengembangan materi IPS yang efektif untuk siswa SD/MI.
4
2.5 Keluarga sebagai sumber belajar
A. Pengertian Keluarga Sebagai Sumber Belajar
Keluarga merupakan sumber belajar yang sangat penting dan berharga dalam
kehidupan seseorang. Sebagai lingkungan pertama dan terdekat, keluarga
memberikan pelajaran tentang kehidupan, kepribadian, dan interaksi sosial. Nilai-
nilai, norma-norma sosial, dan keterampilan yang diperoleh dari keluarga menjadi
dasar penting dalam pembentukan karakter individu.
B. Manfaat Keluarga Sebagai Sumber Belajar
1. Pembentukan Identitas dan Nilai: Interaksi dengan anggota keluarga membentuk
identitas dan nilai-nilai seseorang, seperti kasih sayang, rasa hormat, dan
tanggung jawab.
2. Pengembangan Keterampilan Sosial: Keluarga merupakan tempat pertama di
mana individu belajar keterampilan sosial seperti komunikasi, kolaborasi, dan
penyelesaian konflik.
3. Pendidikan Moral dan Etika: Keluarga menjadi sumber utama pendidikan moral
dan etika melalui cerita, perilaku, dan pengalaman yang mengajarkan konsep
seperti kejujuran, keberanian, dan keadilan.
4. Pendidikan Emosional: Interaksi dengan anggota keluarga membentuk
pemahaman tentang pengelolaan emosi, empati, dan penanganan masalah
emosional.
5. Pendidikan Kehidupan: Keluarga memberikan pembelajaran praktis tentang
kehidupan sehari-hari, termasuk kebersihan, kebutuhan dasar, dan keterampilan
hidup lainnya.
C. Tantangan dalam Menggunakan Keluarga Sebagai Sumber Belajar
1. Kompleksitas Interaksi Keluarga: Interaksi dalam keluarga sering kompleks dan
melibatkan dinamika yang beragam, menjadi tantangan dalam proses belajar.
2. Perbedaan Nilai dan Norma: Perbedaan nilai dan norma dalam keluarga dapat
menimbulkan konflik atau kesalahpahaman.
3. Keterbatasan Waktu dan Akses: Waktu dan akses untuk belajar dari keluarga
mungkin terbatas, terutama bagi individu yang tinggal jauh atau memiliki
keluarga yang tidak tersedia secara fisik.
D. Strategi Menggunakan Keluarga Sebagai Sumber Belajar
1. Menghargai dan Menghormati Anggota Keluarga: Penting untuk menghargai
peran anggota keluarga sebagai sumber belajar dan menghormati perbedaan serta
perspektif mereka.
2. Membangun Komunikasi yang Efektif: Komunikasi yang efektif dengan anggota
keluarga membantu dalam memahami dan belajar dari pengalaman mereka.
3. Menggunakan Keluarga Sebagai Alat Refleksi: Keluarga dapat digunakan sebagai
alat refleksi untuk menganalisis dan memahami diri sendiri, serta interaksi dengan
orang lain.
E. Contoh bagaimana keluarga dapat menjadi sumber belajar yang efektif :
5
1. Pembelajaran dari Pengalaman Sehari-hari: Keluarga memberikan kesempatan
untuk belajar dari pengalaman sehari-hari. Misalnya, belajar tentang masakan
tradisional dari nenek, atau memahami konsep matematika melalui kegiatan
belanja dengan orang tua.
2. Membaca Bersama: Membaca bersama di rumah merupakan kebiasaan yang
sangat baik. Keluarga dapat membaca buku cerita, majalah, atau artikel bersama,
dan membahas apa yang telah mereka baca untuk meningkatkan pemahaman dan
keterampilan membaca.
3. Diskusi dan Debat: Diskusi dan debat di meja makan dapat menjadi cara yang
bagus untuk mempelajari pandangan yang berbeda dan mengembangkan
keterampilan berbicara dan mendengarkan.
4. Mengajar dengan Contoh: Anggota keluarga yang lebih tua atau berpengalaman
dapat mengajarkan hal-hal baru kepada yang lebih muda dengan memberikan
contoh langsung. Misalnya, belajar cara merawat tanaman dari orang tua atau
belajar cara memasak dari kakak.
5. Mendukung Pendidikan Formal: Keluarga dapat memberikan dukungan dan
dorongan untuk pendidikan formal dengan membantu dengan pekerjaan rumah,
membantu mempersiapkan ujian, atau menyediakan lingkungan belajar yang
nyaman.
6. Menggunakan Teknologi: Banyak keluarga menggunakan teknologi untuk
mendukung pembelajaran, seperti menonton video tutorial bersama atau
menggunakan aplikasi pembelajaran yang interaktif.
7. Menghargai Budaya dan Tradisi: Keluarga juga dapat menjadi sumber belajar
tentang budaya dan tradisi mereka sendiri. Melibatkan anak-anak dalam perayaan
tradisional atau mengajarkan bahasa ibu dapat membantu mereka memahami
identitas mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka.
8. Perjalanan dan Liburan: Perjalanan dan liburan bersama keluarga dapat menjadi
kesempatan untuk belajar tentang sejarah, budaya, dan geografi. Mengunjungi
tempat-tempat bersejarah atau alam dapat memberikan pengalaman belajar yang
tak terlupakan.
9. Pembelajaran Kolaboratif: Keluarga dapat bekerja sama untuk menyelesaikan
proyek atau mengeksplorasi minat bersama. Misalnya, membuat proyek seni
bersama atau membangun model bersama-sama dapat menjadi pengalaman
belajar yang menyenangkan dan bermanfaat.
10. Mendukung Minat dan Bakat: Keluarga dapat membantu mengidentifikasi dan
mengembangkan minat dan bakat anak-anak dengan memberikan akses ke
kegiatan ekstrakurikuler, kursus tambahan, atau pelatihan khusus. Ini dapat
membantu anak-anak meraih potensi mereka penuh dalam bidang yang mereka
sukai.
Menggunakan keluarga sebagai sumber belajar memerlukan kesadaran akan nilai-nilai,
komunikasi yang efektif, dan penghormatan terhadap perbedaan. Dengan memanfaatkan
secara optimal potensi keluarga sebagai lingkungan pembelajaran, individu dapat
6
mengembangkan diri secara holistik dan mempersiapkan diri untuk menghadapi
kehidupan dengan lebih baik.
Pengembangan materi IPS untuk Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah
(MI) membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang sumber belajar dan tantangan
yang mungkin dihadapi dalam mengintegrasikannya ke dalam kurikulum
pembelajaran. Materi IPS tidak hanya mencakup aspek teks dalam buku pelajaran,
tetapi juga berbagai sumber belajar lainnya yang dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa.
Dalam mengajarkan IPS, penting untuk memperkenalkan siswa pada berbagai
aspek yang terkait dengan sekolah sebagai sumber belajar. Hal ini mencakup
memahamkan siswa tentang fasilitas sekolah, peran guru dan staf, aturan dan tata
tertib, kegiatan ekstrakurikuler, penggunaan teknologi dalam pembelajaran, kerjasama
dengan orang tua, kunjungan lapangan, dan pengembangan keterampilan belajar.
Pengenalan ini membantu siswa memahami lingkungan belajar mereka secara
menyeluruh dan merangsang minat serta partisipasi mereka dalam proses
pembelajaran.
Namun, dalam pengembangan materi IPS, beberapa tantangan mungkin
dihadapi. Ini termasuk ketersediaan sumber yang relevan, keterbatasan akses
teknologi, keterbatasan sumber daya finansial, kesesuaian dengan kebutuhan siswa,
pembaruan dan relevansi materi, keterbatasan waktu, dan keterbatasan keterampilan
guru. Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, kolaborasi antara berbagai pihak
seperti guru, sekolah, orang tua, dan pihak terkait lainnya sangat penting.
Dengan memahami tantangan tersebut dan bekerja sama dalam menyediakan
sumber belajar yang berkualitas, dapat memastikan bahwa pengembangan materi IPS
untuk SD/MI dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna, relevan, dan
memotivasi bagi siswa dalam memahami konsep-konsep IPS dan mengembangkan
keterampilan mereka dalam bidang tersebut.
9
Daftar Pustaka
https://penerbitdeepublish.com/syarat-kalimat-efektif/#1_Sesuai_EYD
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230822100809-569-988843/
pengertian-ciri-ciri-dan- contoh-kalimat-efektif
https://www.detik.com/sumut/berita/d-6933952/20-contoh-kalimat-efektif-dan-
tidak-efektif- pahami-yuk
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. (2017). Materi Pelatihan
Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.
Kemendikbud. (2020). Panduan Pengembangan Bahan Ajar Tematik Integratif
untuk Guru Kelas I-VI Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Tim Pengembang Kurikulum. (2019). Panduan Penyusunan Silabus Mata
Pelajaran Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,dan Teknologi Republik
Indonesia.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan (P4TK) IPS.
Balai Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan (Balitbang)
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial (PPPPTK IPS).
10
11
12
13
14