Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MATA KULIAH : MATERI PAI SMP/SMA/SMK


DOSEN PENGAMPU : Dr. SITI NUR SYAMSIYAH M.Pd

DISUSUN OLEH
KELOMPOK VI

SYARI ADE NUZAIN

DANU PRATAMA ARDIANSYAH

ILMIN ILMIYAH

ALVI NURUL KAMILAH


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas ridho dankehendak-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah MATERI PAI SMP/SMA/SMK dengan judul tepat
pada waktunya. Shalawat serta salam taklupa kami sampaikan kepada nabi besar Muhammad
SAW beserta para sahabatdan pengikutnya yang setia.

Dalam penulisan tugas makalah ini, tentunya tidak lepas dari bantuanberbagai
pihak. Karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
seluruh pihak yang telah mendukung kami hingga tugas makalahini dapat terselesaikan.

Kami memohon maaf apabila banyak kesalahan baik dalam penyusunan,tata bahasa,
dan sebagainya. Saran dan kritik tentu kami harapkan dari parapembaca atas
kekurangan makalah kami. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membaca, dan tentunya sebagai pembelajaran bagi penulissendiri.

Jember, 28 Mei 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................
1.1 LatarBelakang...................................................................................
1.2 RumusanMasalah..............................................................................
1.3 TujuanPenulisan...............................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................


3.1 Kesimpulan.......................................................................................
PENDAHULUAN

Guru PAI adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
menengah.)
Dalam Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang guru dan Dosen Bab II pasal 2 (1)
Bahwa guru SMP mempunyai kedudukan sebagai tenaga professional pada jenjang pendidikan
menengah, mengandung arti bahwa pilihan menjadi guru adalah pekerjaan profesional,
merupakan pekerjaan hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang mempunyai kualifikasi
akademik, kompetensi dan sertifikat pendidik sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan
jenjang pendidikan, sertifikat diperoleh dengan uji kompetensi melalui sertifikasi guru dalam
jabatan diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2007 dilakukan melalui jalur
penilain portofolio dan melalui jalur pendidikan.
Jalur pendidikan harus dilakukan apabila jalur penilaian portofolio tidak lulus, maka
diasumsikan bahwa empat kompetensi yan harus dimiliki seorang guru profesional, meliputi
kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi social dan kompetensi professional )
belum terpenuhi, maka pendalaman materi adalah untuk memenuhi tuntutan kompetensi
professional.
Tujuan Pendalaman Materi PAI
1. Pendalaman materi PAI dapat meningkatkan kemampuan guru PAI dalam :
Menginterpretasikan materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam; Menganalisis materi, struktur, konsep, dan pola pikir
ilmu-ilmu yang relevan dengan pembelajaran Pendidikan Agama Islam
2. Pendalaman materi PAI dapat meningkatkan kemampuan penguasaan materi , bagaimana
seorang guru mampu mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran dengan mepertimbangkan :1.
relevansi materi pokok dengan SK dan KD; 2. tingkat perkembangan fisik, intelektual,
emosional, sosial, dan spiritual peserta didik; 3.kebermanfaatan bagi peserta didik; 4.struktur
keilmuan; 5. kedalaman dan keluasan materi;6.relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan
tuntutan lingkungan; 6. alokasi waktu. Selain itu harus diperhatikan:1. kesahihan (validity):
materi memang benar-benar teruji kebenaran dan kesahihannya; 2. tingkat kepentingan
(significance): materi yang diajarkan memang benar-benar diperlukan oleh siswa;3.
kebermanfaatan (utility): materi tersebut memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan
pada jenjang berikutnya;4.layak dipelajari (learnability): materi layak dipelajari baik dari aspek
tingkat kesulitan maupun aspek pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat;5. menarik minat
(interest): materinya menarik minat siswa dan memotivasinya untuk mempelajari lebih lanjut.
3. Guru PAI dapat memperkaya materi PAI dengan berbagai sumber/ bahan yang relevan, dari
berbagai bidang ilmu, baik ilmu pengetahuan sosial seperti geografi, sosiologi, antropologi,
pendidikan kewarganegaraan dll., ilmu pengetahuan Alam seperti fisika, biologi, kimia, juga
memperhatikan perkembangan teknologi, sehingga pengetahuan, pemahaman dan penerapan PAI
dapat lebih fungsional bagi peserta didik.
PEMBAHASAN

Model pendalaman Materi PAI SMP


1. Berpedoman pada standar Isi 2006 PAI SMP, Memilih Standar Kompeensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) , memilih materi meliputi Al-Quran , akidah, akhlak, fikih, tarikh dan
Kebudayaan Islam, baru menentukan kelas dan semester
2. Mereview materi PAI SMP yang telah dikembangkan para penulis buku teks PAI SMP
3. Memperbanyak buku bacaan atau referensi yang sesuai ruang lingkup PAI
4. Memperkaya materi PAI SMP dengan menggunakan ragam sudut pandang
5. Mendiskusikan materi PAI dengan teman sejawat, bisa dengan guru mata pelajaran ilmu-ilmu
sosial, guru mata pelajaran ilmu alam, serta guru mata pelajaran lain yang memiliki keterkaitan
topik bahasan.
6. Mengidentifikasi realitas kehidupan umat Islam dan masyarakat secara luas , agar
pengembangan materi PAI dapat mengikuti perkembangan zaman.
7. Mengikuti berbagai kegiatan ilmiah seperti: seminar, workshop, lokakarya,

 
Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau dipelajari siswa disekolah atau perguruan
tinggi untuk memperoleh ijazah tertentu.
Sejumlah mata pelajaran yang ditawarkan oleh suatu lembaga pndidikan atau jurusan.
Kurikulum (manhaj/curriculum) adalah seperangkat perencanaan dan media untuk mengantar
lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang diinginkan. Kosakata
Kurikulum telah masuk kedalam kosakata bahasa Indonesia, dengan arti susunan rencana
pengajaran. Sekian banyak pengertian kosakata tentang kurikulum dari segi bahasa ini dapat
diartikan, bahwa kurikulum ialah rencana atau bahasan pengajaran, sehingga arah kegiatan
pendidikan menjadi jelas dan terang. Pengertian ini terkait dengan hal yang paling menonjol dari
isi kurikulum, yaitu susunan bahan atau mata pelajaran yang akan digunakan sebagai acuan
dalam kegiatan pendidikan. Pada masa islam klasik, pakar pendidikan islam menggunakan kata
al-maddah untuk pengertian kurikulum. Karena pada masa itu kurikulum lebih identik dengan
serangkaian mata pelajaran yang harus diberikan pada murid pada tingkat tertentu. Sejalan
dengan perjalanan waktu, pengertian kurikulum mulai berkembang dan cakupannya lebih luas,
yaitu mencakup segala aspek yang mempengaruhi pribadi siswa.Kurikulum dalam pengertian
yang modern ini mencakup tujuan, mata pelajaran, proses belajar dan mengajar serta evaluasi.
Selanjutnya dijumpai pula pengertian kurikulum yang dikemukakan para ahli pendidikan, di
antaranya ialah kurikulum menurut Ali Muhammad alKhawli adalah seperangakat perencanaan
dan media untuk mengantar lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang
diinginkan. Sedangkan menurut Muhammad Omar Muhammad al Thoumy al Syaibany,
kurikulum pendidikan Islam dikenal dengan istilah manhaj yang berarti jalan terang yang dilalui
oleh pendidik bersama anak didiknya untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan
sikap mereka.
Hakikat Kurikulum
Pendidikan Islam Kurikulum pendidikan Islam adalah bahan-bahan pendidikan Islam berupa
kegiatan, pengetahuan dan pengalaman yang dengan sengaja dan sistematis diberikan kepada
anak didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Islam. Atau dengan kata lain kurikulum
pendidikan Islam adalah semua aktivitas, pengetahuan dan pengalaman yang dengan sengaja dan
secara sistematis diberikan oleh pendidik kepada anak didik dalam rangka tujuan pendidikan
Islam (H.syamsul Bahri Tanrere, 1993).Konsep dasar kurikulum sebenarnya tidak sesederhana
itu,tetapi kurikulum dapat diartiakan menurut fungsinya sebagaimana pengertian berikut:
1. Kurikulum sebagai program studi.
2. Kurikulum sebagai konten.
3. Kurikulum sebagai kegiatan terencana
4. Kurikulum sebagai hasil belajar
5. Kurikulum sebagai reproduksi cultural
6. Kurikulum sebagai pengalaman belajar
7. Kurikulum sebagai produksi
Berdasarkan keterangan di atas, maka kurikulum pendidikan Islam itu merupakan satu
komponen pendidikan agama berupa alat untuk mencapai tujuan. Ini bermakna untuk mencapai
tujuan pendidikan agama (pendidikan Islam) diperlukan adanya kurikulum yang sesuai dengan
tujuan pendidikan Islam dan menunjang sesuai dengan kebutuhan pendidikan.Maka
dibutuhkanlah kurikulum sebagai alat yang memiliki berbagai fungsi (multifungsi) demi
terwujudnya finaldestination dari pendidikan itu sendiri.
Ciri-ciri Kurikulum Pendidikan Islam
Ciri-ciri kurikulum pendidikan islam Menurut al-Shaibani sebagaimana yang dikutip oleh Anin
Nurhayati, dalam bukunya “Kurikulum Inovasi” , dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Kurikulum pendidikan islam harus mewujudkan tujuan pendidikannya, materi pelajarannya. 
Untuk pelajaran agama dan akhlak harus diambil dari al-qur’an dan Hadist serta  contoh-contoh
suri tauladan dari tokoh-tokoh terdahulu yang baik.
b. Kurikulum pendidikan islam sangat memperhatikan pengembangan menyeluruh tentang aspek
Pribadi siswa, yaitu dari intelektual, psikologis, sosial dan spitritual. Untuk pengembangan
menyeluruh ini, kurikulum harus dengan tujuan pembinaan pada setiap aspek tersebut. Untuk
para peserta didik harus diajarkan berbagai ilmu pengetahuan.
c. Kurikulum pendidikan islam harus memperhatikan keseimbangan antara pribadi dan
masyarakat, dunia dan akhirat, jasmani, akal dan rohani manusia. Keseimbangan itu tentunya
bersifat relatif karena tidak dapat di ukur secara obyektif
d. Kurikulum pendidikan islam juga memperhatikan seni halus, yaitu seni ukir, pahat, tulis indah,
gambar dan sejenisnya. Selain itu harus memperhatikan pendidikan jasmani, latihan militer,
teknik ketrampilan, latihan kejuruan, pertukangan dan bahasa asing. Semuanya berdasarkan
bakat dan minat.
e. Kurikulum islam juga memperhatikan perbedaan-perbedaan kebudayaan di tengah
masyarakat, baik itu kaitannya dengan kebutuhan dan masalah-masalah yang dihadapi
masyarakat, keluwesan, serta menerima perkembangan dan perubahan. Kurikulum  pendidikan
islam juga memiliki keserasian dengan kesesuaian perubahan zaman. Dalam literatul lain,
disebutkan bahwa ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
1. Menonjolkan tujuan agama dan akhlak pada berbagai tujuan, kandungan, metode dan
tehniknya yang bercorak agama.
2. Memperhatikan dan membimbing segala pribadi peserta didik baik dari sisi intelektual,
psikologis, sosial maupun spiritualnya.
3. Memperhatikan keseimbangan berbagai aspek ilmu pengetahuan.
4. Kurikulum yang disusun selalu disesuaikan denganb bakat dan minat peserta didik.
5. Bersifat dinamis dan fleksibel yakni sanggup menerima perkembangan dan perubahan apabila
dipandang perlu.
Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam (PAI)
Mata pelajaran pendidikan agama tidak hanya dilihat dari aspek materi atau substansi pelajaran
yang hanya mencakup aspek kognitif (pengetahuan), tetapi lebih luas yaitu mencakup aspek
afektif dan psikomotorik. Ruang lingkup mata pelajaran PAI meliputi keserasian, keselarasan
dan keseimbangan antara: hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan
sesama manusia, hubungan manusia dengan dirinya sendiri, hubungan manusia dengan makhluk
lain dan lingkungannya.. Adapun ruang lingkup bahan pelajaran pendidikan agama Islam untuk
SMA/SMK meliputi lima aspek, yaitu:

 Al-Quran/Hadis; menekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan meneijemahkan


dengan baik dan benar;
 Keimanan; menekankan pada kemampuan memahami dan mempertahankan keyakinan,
serta menghayati dan mengamalkan nilai-nilai asma’ul husna sesuai dengan kemampuan
peserta didik;
 Akhlak; menekankan pada pengamalan sikap terpuji dan menghindari akhlak tercela;
 Fiqih/Ibadah; menekankan pada cara melakukan ibadah dan mu’amalah yang baik dan
benar; dan
 Tarikh dan Kebudayaan Islam; menekankan pada kemampuan mengambil pelajaran
(ibrah) dari peristiwa- peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh muslim yang
berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena-fenomena sosial, untuk melestarikan
dan mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

Secara konsepsional kurikulum 2013 sangat mengandalkan metode Scinetifik yang dalam
penerapannya lebih popular dengan istilah lima 5 M yaitu: mengamati, menanya, mengumpul,
menalar dan mengomunikasikan, dan diaplikasikan lewat metode dan pendekatan scientific,
seperti:
Contekstual Teaching Learning. Enqueri, Problem Solving, Komunikatif, Kooperatif dan
sebagainya. Dan selalu bertolak dan berpedoman pada kurikulum inti, yang dikenal empat KI
yaitu: KI. 1: Sikap Spiritual KI. 2: Sikap Sosial, KI. 3: Pengetahuan, dan KI.4: Ketrampilan.
Impelementasi penananaman nilai karakter mengacu pada kurikulum 2013 yang telah ditetapkan
oleh Kemendiknas No 68 Tahun 2013 untuk SMP/MTs, yaitu: Beriman, jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli, (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam beinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkaun pergaulan dan keberadaannya. Karakter
tersebut telah ditanamkan secara terintegrasi dengan pembelajaran PAI, oleh guru PAI yang
cukup profesional, sehingga hasilnya cukup intens, tinggi, positif dan membudaya, dalam upaya
membentuk akhlak terpuji dan terhindar dari akhlak tercela. Ditanamkan oleh guru pada
umumnya dan guru PAI pada khususnya sebagai sosok yang profesional menjadi pengubah
tingkah laku dan pola pikir peserta didiknya menuju pribadi yang lebih baik. Tujuan kurikulum
2013 sangat relevan dengan pembelajaran PAI, sehingga dalam impelementasinya senada dan
setujuan dalam membentuk sikap mental spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan.
Artinya manusia yang akan dibentuk adalah manusia yang bermental atau bermoral, intelektual
dan punya skill, atau yang akan dibentuk adalah hatinya (aspek afektif), kepalanya (aspek
kognitif) dan tangan atau kaki (aspek psiko mtorik). Agar peserta didik memiliki akhlak terpuji
(akhlak mahbubah) dan terhindari dari akhlak tercelah (akhlak mazmumah). Atau dengan kata
lain bahwa manusia yang menjadi sasaran adalah manusia yang mampu menjalankan perintah
(amar ma’ruf) dan mencegah diri dari perbuatan yang diralaran/tercelah (nahi munkar), sehingga
terpelihara secara harmonis hubungan dengan Allah swt (hablun minallahi) dan hubungan
sesama manusia (hablun minannasi).

Daftar materi bidang studi yang sulit dipahami pada modul


  

Pada modul ada beberapa materi yang sulit  untuk dipahami, yaitu Pemilihan model
pembelajaran (discovery learning, project based learning, atau problem based learning) sebagai
pelaksanaan pendekatan saintifik pembelajaran yang menganalisis secara cermat sesuai dengan
karakteristik kompetensi dan kegiatan pembelajaran dalam silabus. Sedangkan Karakteristik
keterampilan yang tertuang pada rumusan kompetensi dasar dari KI-4 pada keterampilan abstrak
dapat dipilih discovery learning dan problem based learning, dan pada keterampilan konkret
dapat dipilih project based learning.

Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran


Model pembelajaran yang kami terapkan pada mata pelajaran Agama Islam dan Budi
Pekerti menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Pada Model
pembelajaran Discovery Learning dalam memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses
intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan masih terkadang belum dipahami oleh
siswa. Pada model pembelajaran discovery learning disitu siswa didorong untuk
mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri
kemudian mengorganisasi atau membentuk (konstruksi) apa yang mereka ketahui dan
mereka pahami dalam suatu bentuk akhir sehingga terkadang tidak sesuai dengan
yang diarahkan oleh guru..
BAB III
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai