Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi Guru PAI
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
MALANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas anugerah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang “Batang
Tubuh Pengetahuan Nilai sosok Guru PAI”, meskipun masih banyak kekurangan
di dalamnya. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini
berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini khususnya kepada Ibu Dra.
Siti Annijat Maimunah, M.Pd selaku dosen mata kuliah Etika Profesi Guru PAI
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pengajar, juga untuk lebih
memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis. Penulis telah
berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik, namun penulis pun
menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia
biasa.
Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan baik dari segi teknik
penulisan, maupun dari isi, maka kami memohon maaf dan kritik serta saran dari
dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat
menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama.
Harapan kami makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata kami
sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT selalu meridhoi semua usaha kita.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
A. Kesimpulan.............................................................................................................9
B. Saran.......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang
yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan pandangan manusia di
dunia. Oleh karena itu, sosok guru adalah peran utama yang ada dalam
posisi apapun, menjadi seorang guru harus bisa tampil beda, karena hal
yang utama dari seorang guru bisa dipandang hari profesi yang sedang
dihadapi. Begitu juga dengan Indonesia menempatkan pendidikan sebagai
sesuatu yang penting dan utama. Hal ini dapat dilihat dari isi pembukaan
UUD 1945 alinea IV yang menegaskan bahwa salah satu tujuan nasional
bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
Salah satu sumber penting dalam pendidikan adalah guru. Guru
dalam konteks pendidikan mempunyai peranan yang besar dan strategis.
Hal ini disebabkan gurulah yang berada di barisan terdepan dalam
pelaksanaan pendidikan. Gurulah yang langsung berhadapan dengan
peserta didik untuk menstranfer ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus
mendidik dengan nilai-nilai positif melalui bimbingan dan keteladanan.
Dengan demikian guru mempunyai misi dan tugas yang berat. Namun
mulia dalam mengantarkan bibit-bibit bangsa ke puncak cita-cita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian batang tubuh pengetahuan nilai ?
2. Bagaimana nilai nilai pendidikan islam ?
3. Bagaimana nilai karakter guru PAI ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dari batang tubuh pengetahuan nilai
2. Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan islam
1
3. Untuk mengetahui nilai karakter guru PAI
BAB II
PEMBAHASAN
Secara garis besar nilai dibagi menjadi dua kelompok, yaitu : nilai-
nilai nurai (value of being) dan nilai-nilai memberi (value of giving).
Nilai-nilai nurani adalah nilai yang ada dari dalam diri manusia. Kemudian
berkembang menjadi perilaku dan cara kita memperlakukan orang lain.
Yang termasuk dalam nilai-nilai nurani adalah kejujuran, keberanian, cinta
damai, keandalan diri, potensi, disiplin, tahu batas.
Memberi adalah nilai yang harus dipraktikkan atau dibagi, yang
akhirnya akan diterima sebanyak yang diberikan. Nilai-nilai ini dapat
dilihat dalam hal, seperti setia, dapat dipercaya, hormat, cinta, kasih,
sayang, peka,tidak egois, baik hati, ramah, adil dan murah hati. Nilai-nilai
tersebut diterapkan disekolah terutama sebagai seorang pendidik.
Nilai merupakan unsur penting yang tidak dapat disepelekan bagi orang
yang bersangkutan. Dalam kenyataan nilai berhubungan dengan pilihan dan
pilihan merupakan prasyarat untuk mengambil suatu tindakan.
2
Nilai-nilai islam itu pada hakikatnya adalah kumpulan dari prinsip-
prinsip hidup, ajaran-ajaran tentang bagaimana manusia seharusnya
menjalankan kehidupannya di dunia ini, yang satu prinsip dengan lainnya
saling terkait membentuk satu kesatuan yang utuh tidak dapat dipisah-
pisahkan.1
1
Muhaimin, pemikiran pendidikan Islam: kajian Filosof dan kerangka dasar
Oprasionalnya(Bandung: Trigenda Karya 1993)hal.111
2
Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai
Pustaka,1994),hal.187
3
kekuatan yang dapat menghantarkan peserta didik ke arah
tercapainya suatu pendidikan.
3
Hery Noer, watak pendidikan islam, (Jakarta:Friska Agung Insani,2000)hal.142-143
4
pengaruh terhadap perubahan perilaku peserta didik. Untuk itulah guru
harus dapat menjadi contoh (suri tauladan) bagi peserta didik, karena pada
dasarnya guru adalah represensi dari sekelompok orang pada suatu
komunitas atau masyarakat yang diharapkan menjadi teladan yang dapat
digugu dan ditiru.
1. Sabar
Seoarang guru harus berperilaku sabar terhadap murid-muridnya, agar
tidak memberikan kesan buruk terhadap siswa didiknya
2. Bersifat kasih dan tidak pilih kasi
Seorang guru harus berperilaku adil dalam hal apapun
3. Sikap dan pembicaraannya tidak main main
Guru dalam tatanan ucapan harus jelas dan memberikan sikap yang
elegan atau sopan santun yang baik
4. Menyantuni serta tidak membentak orang yang bodoh
Seorang guru harus telaten kepada semua siswanya
5. Membimbing dan mendidik murid-murid yang bodoh dengan sebaik-
baiknya
Seorang guru mampu memberikan contoh yang baik kepada murid
yang diajarnya
6. Bersikap tawadu’ dan tidak takabur
Menjadi seorang guru harus rendah hati dan tidak sombong
7. Menampilkan hujjah yang benar
4
Akmal Halwi, Kompetensi Guru Pai, Jakarta:Rajawali Pers.2013.hal.288
5
Keteladanan guru akan dapat membangun hubungan, mempebaiki
kredibilitas, dan meningkatkan pengaruh. Dengan begitu dari aspek penting
yang langsung atau tidak langsung mempengaruhi terhadap kesuksesan
seorang guru dalam menjalankan tugasnya adalah faktor kepribadiaan.
Kepribadiaan yang akan menentukan apakah seorang guru akan menjadi
pendidik dan pembina yang baik bagi para siswanya, ataukah akan menjadi
perusak atau penghancur bagi masa depan siswanya. Faktor kepribadian akan
semakin kecil dan yang sedang mengalami keguncangan jiwa.
5
Zakia Drajat, Kepribadian Guru, Jakarta: Bulan Bintang .1978.hal.121
6
pribadi guru berakhlak mulia pula. Guru yang tidak berakhlak mulia
tidak mungkin dipercaya untuk mendidik
Yang dimaksud akhlak mulia dalam ilmu pendidikan islam adalah
akhlak yang sesuai dengan ajaran islam, seperti yang dicontohkan
pendidikan utama, Nabi Muhammad SAW. Kegiatan mengajar atau
mendidik sikap guru sangat penting. Berhasilnya mengajar sangat
ditentukan oleh sifat dan sikap guru.
3. Adil, jujur dan objektif
Dalam memperlakukan sikap adil, jujur dan objektif ini bahwa
seorang guru juga menilai proses belajar dari siswa yang telah
diajarnya. Karena merupakan hal yang harus ditunjang oleh
penghayatan dan pengalaman nilai-nilai moral dan nilai-nilai sosial
budaya yang diperoleh dari kehidupan masyarakat dan pengalaman
belajar yang diperoleh. Jangan sampai guru melakukan sebuah
tindakan yang tidak adil, tidak jujur dan subjektif. Tindakan negative
semacam ini tidak hanya tidak boleh dilakukan oleh seorang guru
dalam kaitannya aktifitas mendidik, tetapi juga ketika sudah dalam
kehidupan masyarakat.
4. Berdisiplin dalam melaksanakan tugas
Disiplin munculm dari kebiasaan hidup dan kehidupan disiplin
muncul dari kebiasaan hidup dan kehidupan, belajar teratur, serta
mencintai dan menghargai pekerjaannya. Disiplin adalah bagian dari
mentalitas dan kebiasaan yang harus dibangun dengan landasan cinta
dan kasih sayang. Budaya disiplin tidak akan terwujud manakalaj guru
justru sering melanggarnya. Maka dari itu sikap kedisplinan seorang
guru harus berperilaku kepada dirinya sendiri sebelum ditanamkan
kepada muridnya yang telah diajarkannya tersebut. Guru harus
menjadi sosok yang teladan yang dapat dicontoh dalam hal
kedisiplinannya.
5. Ulet dan tekun bekerja
Keuletan dari seorang guru yaitu mampu bekerja tanpa mengenal
lelah dan pamrih. Karena dalam pekerjaan seorang guru untuk
7
mencerdaskan murid yang diajarkannya, maka harus sungguh-
sungguh. Yang harus dimiliki dari pribadi seorang guru dalam
melaksanakan tugasnya sehingga program yang akan dituju sesuai
dengan rencana yang telah diagendakan sebelumnya. Dan dalam
kurikulum yang telah ditetapkan berjalan sebagaimana mestinya.
6. Berwibawa
Kewibawaan seorang guru harus tertanam dengan baik, sebab
dengan kewibawaannya proses belajar mengajar akan terlaksana
dengan baik, berdisplin, dan tertib.
Guru sebagai teladan bagi para siswanya harus memiliki sikap dan
kepribadian utuh yang dapat dijadikan tokoh panutan idola dalam seluruh
aspek kehidupannya. Pendidikan dengan keteladanan akan lebih efektif jika
guru yang bersangkutan tidak melupakan orang tua di rumah. Dengan
melakukan kerja sama dengan keluarga6. Agar bisa menumbuhkan sifat
keharmonisan antara ayah ibu dan keluarga. Terutama tentang pentingnya
tumbuh keteladanan dirumah. Metode keteladanan diyakini menjadi metode
yang paling efektif yang harus dipraktikkan oleh seorang guru, terutama
dalam rangka pembentukkan pribadi-pribadi yang memiliki karakter,
memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa. Metode ini
6
Ramayulis, Ilmu pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia.1998.hal.181
8
juga telah banyak digunakan oleh generasi terdahulu, akhlak mulia biasanya
bersifat universal, yakni dapat diterima oleh siapapun dan dimanapun.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari isi makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Nilai-nilai islam itu pada hakikatnya adalah kumpulan dari prinsip-
prinsip hidup, ajaran-ajaran tentang bagaimana manusia seharusnya
menjalankan kehidupannya di dunia ini, yang satu prinsip dengan
lainnya saling terkait membentuk satu kesatuan yang utuh tidak dapat
dipisah-pisahkan. Nilai merupakan unsur penting yang tidak dapat
disepelekan bagi orang yang bersangkutan. Dalam kenyataan nilai
berhubungan dengan pilihan dan pilihan merupakan prasyarat untuk
mengambil suatu tindakan.
2. Sebagai guru pendidikan agama islam maka sewajarnya guru PAI
memiliki kepribadian yang seluruh aspek kehidupannya adalah
“uswatun hasanah”. Pribadi guru adalah uswatun hasanah. Betapa
tingginya derajat seorang guru sehingga wajarlah bila guru diberi
berbagai julukan yang tidak akan di temukan di profesi lain. Antara lain:
a. Takwa kepada Aallah
b. Berakhlak mulia
c. Adil, jujur, obyektif
d. Berdisiplin
e. Ulet dan tekun dalam bekerja
f. Berwibawa
B. Saran
9
Demikian makalah ini dibuat, kami sebagai penulis tentu menyadari
bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Oleh karena itu, kami meminta kritik dan saran pada pembaca agar
penulisan makalah ini bisa lebih baik lagi ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA
.Muhaimin, 1993. pemikiran pendidikan Islam: kajian Filosof dan kerangka dasar
Oprasionalnya,Bandung: Trigenda Karya.
Rustam, Rusyja dan Zainal A. Haris. 2018. Buku Ajar Pendidikan Agama Islam di
Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Deepublish.
10