Anda di halaman 1dari 42

MODERASI BERAGAMA

DALAM MENJAGA KEUTUHAN


NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA

TIM WIDYAISWARA
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN
MAKASSAR

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


MODERASI BERAGAMA
Dalam Menjaga Keutuhan
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Pelatihan
INTERNALISASI NASIONALISME
BERBASIS AGAMA BAGI ASN
Deskripsi Singkat

Mata Pelatihan ini membahas tentang


Moderasi Beragama dalam Menjaga
Keutuhan NKRI
KOMPETENSI DASAR
Menjelaskan pengertian dan pentingnya
moderasi beragama dalam menjaga
keutuhan NKRI.
Materi Pokok Pembelajaran
Pengertian dan Nilai-nilai
Moderasi beragama
Moderasi Beragama dan
Keutuhan NKRI

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


PENGALAMAN BELAJAR

Mendiskusikan dan Mendemonstrasikan Moderasi


Beragama dalam Menjaga Keutuhan NKRI

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


INDIKATOR HASIL BELAJAR (versi
Kursil)
Mampu Mengaplikasikan Moderasi
Beragama dalam Menjaga Keutuhan
NKRI

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


INDIKATOR HASIL BELAJAR (versi
Modul)
Mampu menjelaskan pengertian dan pentingnya
moderasi beragama dalam menjaga keutuhan NKRI
Mampu menjelaskan sumber-sumber nilai dalam
agama
Mampu merumuskan langkah penerapan moderasi
beragama dalam menjaga keutuhan NKRI

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


633 Suku Bangsa
1331 Sub suku
652 Bahasa Daerah
6 Agama
Ratusan hingga ribuan aliran kepercayaan
APA HUBUNGAN ANTARA NEGARA DENGAN
AGAMA
KH Masdar Farid Mas'udi, Ketua Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama (PBNU) mengatakan :
Negara dan Agama saling membutuhkan. Sebab, malapetaka akan
timbul bila negara tidak memiliki acuan nilai moral dan etika yang
kokoh.

"Negara merupakan institusi kekuasaan. Sedangkan Agama


merupakan sumber moralitas. Namun, hubungan antara keduanya
harus didefinisikan sedemikian rupa," kata Kyai Masdar di Jakarta,
Sabtu (29/10).

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


KAJIAN KONSEPTUAL MODERASI
BERAGAMA
1. Pengertian Moderasi Beragama
2. Konsep Moderasi Beragama Islam
3. Konsep Moderasi Beragama Kristen dan
Katolik.
4. Konsep Moderasi Beragama Hindu
5. Konsep Moderasi Beragama Budha
6. Konsep Moderasi Beragama Konghucu
2 Arti Kata Moderat di Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI)
Kesimpulan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti
kata moderat adalah selalu menghindarkan perilaku atau
pengungkapan yang ekstrem. Arti lainnya
dari moderat adalah berkecenderungan ke arah dimensi
atau jalan tengah. Contoh: pandangannya cukup moderat, ia
mau mempertimbangkan pandangan pihak lain.
Apa arti MODERASI

• Moderasi adalah jalan tengah. Dalam sejumlah forum diskusi


kerap terdapat moderator orang yang menengahi proses diskusi, tidak
berpihak kepada siapa pun atau pendapat mana pun, bersikap adil
kepada semua pihak yang terlibat dalam diskusi.

• Moderasi juga berarti ‘’sesuatu yang terbaik’’. Sesuatu yang


ada di tengah biasanya berada di antara dua hal yang buruk. Contohnya
adalah keberanian. Sifat berani dianggap baik karena ia berada di
antara sifat ceroboh dan sifat takut. Sifat dermawan juga baik karena ia
berada di antara sifat boros dan sifat kikir.

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar
KONSEP MODERASI BERAGAMA
(ISLAM)
• Wasathiyyah berasal dari asal kata wasat yang secara literal memiliki arti “adil, jalan tengah,
terpilih.” Wasathiyyah juga bisa memiliki arti “kuat” seperti pada pemuda yang merupakan posisi kuat
diantara kelemahan waktu masa kecil dan waktu tua.
• Konsep Wasathiyyah tidak hanya ditujukan pada individu tetapi juga pada kelompok atau masyarakat.
• Qaraḍāwī (2010) memberi penjelasan lebih jauh bahwa ummatan wasatha adalah masyarakat yang
seimbang antara “ilmu dan amal, ibadah dan interaksi sosial, budaya dan karakter, kebenaran dan
kekuatan, serta partisipasi dan keterlibatan politik.” Ummah seperti ini akan menolak segala bentuk
ekstrimisme dan ketidakpedulian dalam beragama.
• Davids dan Waghid (2016) berpendapat bahwa ummatan wasatha adalah komunitas yang selalu dinamis
dalam memberikan penilaian kritis yang independen dengan memformulasikan serta menyampaikan respon
terhadap isu-isu kontemporer sehingga pendapat yang disampaikan memperkuat persatuan, integrasi dan rasa
memiliki serta menghindari ungkapan-ungkapan yang menimbulkan pertikaian dan memecah belah.

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


Wasathiyah berasal dari akar kata “wasatha”.
Menurut Muhammad bin Mukrim bin Mandhur al-Afriqy al-Mashry, pengertian
wasathiyah secara etimologi berarti :

‫َو َسطُ ال َّش ْي ِء َما بَ ْي َن طَ ْرفَ ْي ِه‬


“sesuatu yang berada (di tengah) di antara dua sisi”

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


Di antara redaksi meriwayatkan :

‫سلَّ َم فِي‬
َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ‫ َعنْ أَبِي‬،‫ح‬
َ ‫س ِع ْي ٍد َع ِن النَّبِ ِّي‬ ٍ ِ ‫ل‬ ‫ا‬‫ص‬َ ‫ي‬ ِ ‫ب‬َ ‫َعنْ أ‬
‫ ُع ُد ْواًل‬:‫سطًا قَال‬ َ ‫ قَ ْولِ ِه َو َك َذالِ َك َج َع ْلنَا ُك ْم أُ َّمةً َو‬.
Artinya: “Dari Abi Sa’id dari Nabi bersabda;
“Dan demikianlah Kami jadikan kalian umat yang wasathan”.
Beliau berkata: (maknanya itu) adil.”

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


Menurut Hasyim Muzadi:

‫ح‬ ‫م‬ ‫ا‬ ‫س‬َّ ‫ت‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ة‬‫د‬َ ْ


‫ي‬ ‫ق‬ ‫ع‬ ْ
‫ال‬ ‫ن‬
َ ْ
‫ي‬ ‫ب‬ ُ
‫ن‬ ُ
‫ز‬ ‫ا‬ ‫و‬َّ ‫ت‬ ‫ل‬َ ‫ا‬ ‫ي‬‫ه‬ ُ ‫ة‬َّ ‫ي‬ ‫ط‬‫س‬ ‫و‬ ْ
‫ال‬
ِ ُ َ َ ِ َِ َ َ َ ِ ِ َ َ
Artinya:
“Wasathiyah adalah keseimbangan antara keyakinan (yang
kokoh) dengan toleransi”.

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


PRINSIP WASATHIYAH (KTT ULAMA MEI 2018)

 Jalan Tengah
 Adil
 Toleran
 Musyawaroh
 Reformatif dan konstruktif
 Melahirkan inisiatif yang mulia dan memimpin untuk kesejahteraan
manusia
 Menghormati negara bangsa dan menghormati kewarganegaraan

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


PRINSIP WASATHIYAH (Afifudin Muhajir)

 Keseimbangan antara ketuhanan dan kemanusiaan


 Keseimbangan antara teks dan nalar
 Keseimbangan antara Qurán/Hadits dan Tujuan ditetapkan syariat
(Maqoshid)
 Keseimbangan antara ketegasan dan kelenturan
 Keseimbangan antara idealisme dan realisme

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


Rambu-rambu Moderasi Beragama

 Pemahaman islam secara komprehensif


 Keseimbangan antara ketetapan Syariah dan perubahan zaman
 Dukungan kepada kedamaian dan penghormatan nilai-nilai
kemanusiaan
 Pengakuan akan pluralitas agama, budaya dan politik
 Pengakuan akan hak-hak minoritas

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


KONSEP MODERASI BERAGAMA
(KRISTEN)
Ajaran Protestan diajarkan bahwa hidup yang rukun dalam
beragama adalah seperti yang ada dalam Al-kitab yaitu “hukum kasih
kepada Allah dan kepada sesama manusia.”
“Jawab Yesus kepadanya, Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap
jiwamu dan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan
yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah
kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” [Matius, 22:
37-40].

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


Ajaran hukum kasih ini diperkuat dengan ajaran Kristen tentang kebahagiaan dan
perdamaian sebagaimana banyak diungkap dalam
kitab injil sebagaimana berikut :

 “Berbahagialah orang-orang yang lembut karena mereka akan memiliki


bumi.
 Berbahagialah orang-orang yang lapar dan haus akan kebenaran karena
mereka akan dipuaskan.
 Berbahagilah orang yang murah hatinya karena mereka akan beroleh
kemurahan.
 Berbahagilah orang yang suci hatinya karena mereka akan melihat Allah.
 Berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka akan disebut
anak-anak Allah”
[Matius, 5 : 5-9]

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


KONSEP MODERASI BERAGAMA
(KATOLIK)
Mukaddimah Konsili Vatikan yang berbunyi :

“Dalam zaman kita ini di mana bangsa manusia makin hari makin erat
bersatu, hubungan antar bangsa menjadi kokoh, Gereja lebih seksama
mempertimbangkan bagaimana hubungannya dengan agama-agama
Kristen lainnya karena tugasnya memelihara persatuan dan
perdamaian di antara manusia dan juga di antara hidup berbangsa”.

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


Dekrit Nostrae Aetate

“Gereja Katolik tidak menolak apa pun, yang dalam agama-agama itu
serba benar dan suci. Dengan sikap hormat yang tulus Gereja
merenungkan cara-cara bertindak dan hidup, kaidah-kaidah serta ajaran-
ajaran, yang memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang diyakini
dan diajarkan sendiri, tetapi tidak jarang memantulkan sinar Kebenaran,
yang menerangi semua orang.”
“supaya dengan bijaksana dan penuh kasih, melalui dialog dan kerja
sama dengan para penganut agama-agama lain, mengakui, memelihara
dan mengembangkan harta kekayaan rohani dan moral serta nilai-nilai
sosio-budaya, yang terdapat pada mereka” (NA.2).

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


KONSEP MODERASI BERAGAMA
(HINDU)
Prinsip moderasi beragama dalam agama hindu adalah menjunjung
tinggi konsep persaudaraan dan kesederajatan.
Kedua konsep ini tidak hanya sesama orang hindu tetapi seluruh
manusia dan makhluk di muka bumi ini karena sebagaimana diuraikan
dalam pustama Bhagawadgita ”Sang Hyang Parama Atman ada dalam
hati semua mahluk” (Bhagawadgita XVIII. 61).
“Dia yang melihat seluruh makhluk dalam dirinya sendiri. Dan
menemukan refleksi dari dirinya sendiri dalam semua makhluk, tidak
pernah memandang rendah siapapun”
(Yajur Weda XL. 6).

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


KONSEP MODERASI BERAGAMA
(BUDHA)
Prinsip Moderasi beragama budha bukan berarti ketidakpedulian dan
kurangnya cinta kasih terhadap kebahagiaan orang lain tetapi
memberikan perhatian serta menghormati kebahagiaan orang lain.

Cita-cita agama adalah “Isyo jobutsu dan kosenrufu, yang berarti


“kebahagiaan seluruh makhluk dan membahagiakan seluruh
makhluk.”

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


KONSEP MODERASI BERAGAMA
(KONGHUCU)
Ajaran cinta kasih ini sebagaimana terdapat pada :
“Mengendalikan diri sendiri pulang kepada kesusilaan, itulah Cinta Kasih”
[Sabda Suci, XII:1:1]
“Seorang yang berperi Cinta Kasih ingin dapat tegak, maka berusaha agar
orang lain-pun tegak. Ia ingin maju, maka berusaha agar orang lain-pun
maju.” [Sabda Suci, VI:30].
“di tempat penjuru lautan, semuanya bersaudara” [Sabda Suci, XII: 5].
kata pengantar kitab Zong Yong “yang tidak condong dinamakan Tengah dan
yang tidak berubah dinamakan Sempurna. Tengah itulah jalan lurus dunia
dan Sempurna itulah hukum tetap dunia [Tengah Sempurna].

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


Agama Konghuchu adalah agama yang moderat dan bersifat universal.
Agama ini tidak mewajibkan pemeluknya untuk melakukan
syahadah atau mempengaruhi orang lain untuk memeluk agama
konghuchu serta tidak ada pemeluknya yang memiliki sikap
ekstrim kanan atau kiri.
Sikap ekstrim tidak sesuai dengan dao dan akan merusak keseimbangan
yin yang dan hilangnya harmoni kehidupan.

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


MODERASI BERAGAMA DALAM
PERSPEKTIF SEJARAH
1. Sejarah Moderasi Beragama Dunia
2. Sejarah Moderasi Beragama di Indonesia
SEJARAH MODERASI BERAGAMA (DUNIA)

 Jaminan kebebasan beragama dari Rasulullah SAW pada


Gereja St. Catherine yang terletak di kaki gunung Musa
Mesir.
 Rasulullah SAW memberikan piagam perjanjian kepada
komunitas Kristen St. Catherine yang meliputi semua hak
asasi manusia seperti perlindungan dan kebebasan
beribadah umat kristiani serta kebebasan menentukan
hakim dan mengatur harta benda milik pribadi.

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


PIAGAM MADINAH
“Kaum Yahudi dari Bani ‘Awf adalah satu umat dengan mukminin. Bagi
kaum Yahudi agama mereka, dan bagi kaum muslimin agama
mereka. Juga (kebebasan ini berlaku) bagi sekutu-sekutu dan diri
mereka sendiri, kecuali bagi yang zalim dan jahat. Hal demikian akan
merusak diri dan keluarga.”

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


Al-wasathiyah disebutkan dalam QS: al-Baqarah: 143 dan QS:
al-Nisā’: 171.
‫ َرسُو ُل‬s‫ َمرْ ي َم‬s‫ى ا ْب ُن‬s‫ما ْال َم ِسي ُح ِعي َس‬sَ َّ‫ق إِن‬ َّ ‫ى هَّللا ِ إِاَّل ْال َح‬sَ‫ َواَل تَقُولُوا َعل‬s‫ي ِدينِ ُك ْم‬s‫ب اَل تَ ْغلُوا ِف‬ ِ ‫ ْال ِكتَا‬s‫ا أَ ْه َل‬sَ‫ي‬
ُ ‫ما هَّللا‬sَ َّ‫ إِن‬s‫لِ ِه َواَل تَقُولُوا ثَاَل ثَةٌ ا ْنتَهُوا َخ ْي ًرا لَ ُك ْم‬s‫ َورُو ٌح ِم ْنهُ فَآ َ ِمنُوا بِاهَّلل ِ َو ُر ُس‬s‫ى َمرْ يَم‬sَ‫ا إِل‬sَ‫هَّللا ِ َو َكلِ َمتُهُ أَ ْلقَاه‬
‫ض َو َكفَى بِاهَّلل ِ َو ِكياًل‬ ِ ْ‫ت َو َما ِفي اأْل َر‬ ِ ‫ون لَهُ َولَ ٌد لَهُ َما ِفي ال َّس َما َوا‬ َ ‫اح ٌد ُس ْب َحانَهُ أَ ْن يَ ُك‬
ِ ‫إِلَهٌ َو‬
Artinya: “Wahai Ahli Kitab, janganlah kalian melampaui batas dalam
agama kalian, dan janganlah kalian mengatakan terhadap Allah kecuali
yang benar. Sesungguhnya al-Masih, Isa putra Maryam itu, adalah
utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang
disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya.

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


Maklumat 14 batu (raja Ashoka)
“Yang dicintai oleh para Dewa, Raja Piyadasi, berhasrat bahwa
semua ajaran agama dapat berkembang di mana saja, bagi
semuanya berhasrat untuk mengendalikan diri dan menjaga
kemurnian hati. Tetapi manusia memiliki berbagai macam Hasrat
dan nafsu keinginan, dan mereka boleh berlatih semua yang
semestinya mereka latih atau cukup sebagian saja darinya.
Tetapi seseorang yang memiliki kemampuan lebih namun tidak
dapat mengendalikan dirinya, kurang memiliki kualitas hati,rasa-
syukur dan bakti, adalah orang yang patut dikasihani. (Maklumat
Batu ke 7).

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


MODERASI BERAGAMA DALAM
MENJAGA KEUTUHAN NKRI

1. Moderasi Beragama untuk Intern Pemeluk


Agama
2. Moderasi Beragama Antar Pemeluk Agama
Sebutan Jenis dan Nama Para
Pemimpin Agama di
Indonesia

BUDHA HINDU ISLAM KATOLIK KRISTEN KONG HU CU

Bhiksu (laki-laki) Jiao Sheng (Penebar


Ulama Romo
atau bhiksuni Pedanda Agama)
(perempuan)
Pendeta

Wen Shi (Guru


Kyai Uskup
Agama)

Pandita Pandita

Ustadz Paus Xue Shi (Pendeta)


Biarawan (laki-laki)
atau Biarawati
Biarawan (laki-laki) (perempuan)
Bante Sulinggih Zhang Lao
Habib atau Biarawati
(Tokoh Sesepuh)
(perempuan)

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


Moderasi Beragama dalam sejarah

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar
 Budha, meliputi:
Dharmacakra, Swastika,
bunga Teratai.
 Hindu, meliputi : Teratai,
Swastika, dan Om.
 Islam : Bulan Sabit.
 Kristen dan Katolik : Salib.
 Konghuchu : Yin Yang.

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar


ROLE PLAY / SIMULASI

T E MA :

1. Moderasi dalam Pembangunan Rumah Ibadah


2. Moderasi dalam Pemilihan Ketua RT
3. Moderasi dalam Perayaan Hari Besar Keagamaan
4. Moderasi dalam Promosi Jabatan
5. Moderasi dalam …….
SALAM MODERASI

Fasilitator Pelatihan : Tim Widyaiswara BDK Makassar

Anda mungkin juga menyukai