Disusun Oleh:
YOGYAKARTA
2022
BAB I
A. Identitas Buku
Judul Buku : Masjid yang Terbelah: Kontensasi Antaraliran Islam dalam Masyarakat Jawa
Cetakan :1
ISBN : 978-602-0708-07-2
Judul Buku : Benih-benih Islam Radikal di Masjid: Studi Kasus Jakarta dan Solo
Cetakan :1
ISBN : 979-3531-26-6
Judul Jurnal : Masjid sebagai Perekat Kebangsaan
Volume : 6
Nomor :1
Halaman : 3250-3256
Tahun : 2022
Judul Jurnal : Aliran-aliran dalam Islam dan Pengaruhnya pada Pesantren, NU dan Pancasila
di Indonesia (Telaah Sejarah dan Pemikiran)
Volume :8
Nomor :2
Tahun : 2020
Volume :8
Nomor :2
Halaman : 297-309
Tahun : 2009
Sub Pembahasan
C. Bab III: Tarik Menarik antara NU, Muhammadiyah, dan Islam Tauhid.
Perbedaan pemahaman keislaman ini berimbas pada interaksi sosialnya yang menimbulkan sekat-
sekat dalam interaksi sosial keagamaan. Mereka saling menyalahkan, bertahan, bahkan
menyerang. Hal tersebut terjadi secara terus-menerus hingga diwariskan ke generasi berikutnya
baik secara formal maupun informal. Perbedaan paham keagamaan ini juga memiliki pengaruh
terhadap tarik-menarik antar aliran di desa Gunung Sari yang secara nyata dapat dilihat dengan
dirobohkannya sebuah langgar pada tahun 1987 dan berdirinya tiga masjid yaitu masjid Miftahul
Huda (masjidnya rombongna NU), masjid al-Ikhlas (masjid rombongan Muhammadiyah), dan
masjid Zuhud (masjid rombongan Islam Tauhid)
D. Bab IV: Memahami Kontruksi Sosial Keagamaan Masyarakat Gunung Sari
Keberagaman paham keagamaan yang disimbolkan dengan adanya tiga aliran dan tiga masjid
secara jelas menunjukkan adanya tarik-menarik aliran Islam di dusun Gunung Sari. Penggunaan
teori kontruksi sosial berguna untuk mengetahui terjadinya proses eksternalisasi, objektivasi, dan
internalisasi keberagamaan. Proses eksternalisasi terjadi Ketika individu mengeluarkan nilai-nilai
subjektif yang dia punya, kemudian ditampung oleh masyarakat sebagai realitas objektif.
Selanjutnya, nilai-nilai objektif dalam masyarakat tersebut diserap setiap individu menjadi sebuah
nilai yang subjektif, maka terjadilah proses internalisasi.
BAB III
Komentar Isi Buku
BAB IV
Penutup
Keberagaman pemahaman keagamaan akan selalu menjadi persoalan. Buku ini tidak
menjelaskan mana aliran yang benar sesui dengan al-Qur’an dan hadist. Namun, mengkaji lebih
lanjut mengenai interaksi sosial-keagamaan akibat dari adanya berbagai macam ekspresi dari
berbagai sisi dalam memahami islam. Mengusung tema yang tidak biasa didalamnya menjadikan
buku ini sangat layak untuk dibaca dan dipelajari lebih lanjut bagi pembaca.