Oleh :
Nama : Djulasmi
NPM : B2616110249
Jurusan : PG PAUD
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat
dan karunianya-Nya kita diberi kesehatan dan kemudahan untuk menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “ Silogisme Hipotesis, Silogisme Alternatif dan Entimen”
dengan baik.
Sholawat dan salam tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, karena
beliaulah kita bisa menikmati kejayaan serta ilmu sampai detik ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi
calon pendidik maupun bagi pendidik anak usia dini. Jika dalam makalah ini terdapat
kesalahan kata maupun penulisan kami minta kritik dan sarannya sehingga saya dapat
memperbaikinya di lain kesempatan.
Semoga Allah SWT meridloi segala usaha kita. Aamiiin.....
ii
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
PENDAHULUAN....................................................................................................................v
1.1 Latar Belakang............................................................................................................v
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................vi
1.3 Tujuan............................................................................................................................vi
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian silogisme hipotesis dan contoh kalimatnya?
1.3 Tujuan
1. Memaparkan pengertian silogisme hipotesis dan contoh kalimatnya?
BAB II
PEMBAHASAN
v
Silogisme Hipotesis adalah jenis silogisme yang terdiri atas premis mayor
yang bersifat hipotesis ,dan premis minornya bersifat kategorial. Silogisme
Hipotesis ini dapat dibedakan menjadi 4 macam , yaitu :
1. Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh :
Jika hari ini cerah , saya akan ke rumah kakek ( premis mayor )
Hari ini cerah ( premis minor )
Maka saya akan kerumah kakek ( kesimpulan ).
vi
Mengambil konklusi dari silogisme hipotetik jauh lebih mudah dibanding
dengan silogisme kategorik. Tetapi yang penting di sini adalah menentukan
kebenaran konklusinya bila premis-premisnya merupakan pernyataan yang
benar.
Jadi harga bahan makanan tidak membubung tinggi (tidak sah = salah)
Tidak sah karena kenaikan harga bahan makanan bisa disebabkan oleh sebab atau
faktor lain.
vii
menerima atau menolak salah satu alternatifnya. Konklusi silogisme ini
tergantung dari premis minornya; kalau premis minornya menerima satu
alternatif, maka alternatif lainnya ditolak; kalau premis minornya menolak satu
alternatif, maka alternatif lainnya diterima dalam konklusi.
Contoh
My : Nenek susi berada di Bandung atau woniosobo.
Mn : Nenek Susi berada di Bandung.
K : Jadi, Nenek Susi tidak berada di wonosobo.
1. Silogisme alternatif dalam arti sempit, konklusi yang dihasilkan selalu benar,
apabila prosedur penyimpulannya valid, seperti :
Hasan berbaju putih atau tidak putih.
Ternyata berbaju putih.
Jadi ia bukan tidak berbaju putih.
Hasan berbaju putih atau tidak putih.
Ternyata ia tidak berbaju putih.
Jadi ia berbaju non-putih.
2. Silogisme alternatif dalam arti luas, kebenaran koi adalah sebagai berikut:
a. Bila premis minor mengakui salah satu alterna konklusinya sah (benar),
seperti:
Budi menjadi guru atau pelaut.
la adalah guru.
viii
Jadi bukan pelaut
Budi menjadi guru atau pelaut.
la adalah pelaut.
Jadi bukan guru
b. Bila premis minor mengingkari salah satu a konklusinya tidak sah (salah),
seperti:
Penjahat itu lari ke Solo atau ke Yogya.
Ternyata tidak lari ke Yogya.
Jadi ia lari ke Solo. (Bisa jadi ia lari ke kota lain).
Budi menjadi guru atau pelaut.
Ternyata ia bukan pelaut.
Jadi ia guru. (Bisa j’adi ia seorang pedagang).
2.3 Entimen
Contoh :
Entimem : Irfan tidak dimarahi Kartika karena Irfan mau menikah cepat
ix
Contoh :
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Silogisme Hipotesis adalah jenis silogisme yang terdiri atas premis mayor yang bersifat
hipotesis ,dan premis minornya bersifat kategorial.
x
3. Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari antecedent
Contoh :
Jika pembuatan karya tulis ilmiah belum di persiapkan dari sekarang, maka
hasil tidak akan maksimal.
Pembuatan karya ilmiah telah di persiapkan, maka hasil akan maksimal.
Contoh
My : Nenek susi berada di Bandung atau woniosobo.
Mn : Nenek Susi berada di Bandung.
K : Jadi, Nenek Susi tidak berada di wonosobo.
xi
3. Entimen adalah silogisme yang dipersingkat.
Contoh :
Entimem : Irfan tidak dimarahi Kartika karena Irfan mau menikah cepat.
3.2 SARAN
xii
DAFTAR PUSTAKA
xiii