Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENDEKATAN PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN IPA DI MI/SD


PENDEKATAN INKUIRI DAN PENDEKATAN TERPADU/TEMATIK

Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur

Mata Kuliah: Pembelajaran IPA di MI/SD

Dosen Pengampu: Dr. Atikah Syamsi M,Pd.i

Disusun oleh kelompok 6 :

M.Arifin (2108107075)

Nizar Kurniadin Saleh (2108107066)

Khoirul Maula (2108107078)

KELAS 3-C

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON


2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pendekatan
pendekatan Dalam Pembelajaran IPA di MI/SD Pendekatan inkuiri dan Pendekatan
terpadu/tematik”. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada junjungan kita
Nabi agung Muhammad SAW, keluarga, sahabat, tabiin, dan kita semua sebagai umat yang
taat dan turut terhadap risalah yang dibawanya sampai di hari kiamat.

Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dr. Atikah Syamsi
M.pd.I mata kuliah Pembelajaran IPA MI. Selaing itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.Pada kesempatan ini, kami
mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Pembelajaran IPA di MI, Dr. Atikah
Syamsi M.pd.I yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Makalah ini sudah kami susun dengan
maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan
makalah ini.

Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata kami sebagai penyusun sangat berharap semoga dengan adanya
penulisan makalah ini bisa memberikan manfaat serta menambah pengetahuan bagi
pembaca.Aamiin.

Cirebon, 04 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................3
2.1 Pengertian Pendekatan Pembelajaran IPA...........................................................................3
2.2 Pengertian Pendekatan Inkuiri.............................................................................................4
2.3 Tujuan Pendekatan Inkuiri...................................................................................................5
2.4 Langkah-langkah Pendekatan Inkuiri...................................................................................6
2.5 Keunggulan dan Kekurangan Pendekatan Inkuiri................................................................6
2.6 Pengertian Pendekatan Terpadu/Tematik.............................................................................7
2.7 Karakteristik Pendekatan Terpadu/Tematik.........................................................................8
2.8 Langkah-langkah Pendekatan Terpadu/Tematik .................................................................8
2.9 Keunggulan dan Kekurangan Pendekatan Terpadu/Tematik...............................................9
BAB III PENUTUP .................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................10
3.2 Saran...................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
lmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari mengenai alam dan segala
isinya. Salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar adalah Pendidikan IPA. Pendidikan IPA
pada tingkat dasar akan memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi keseluruhan proses
pendidikan anak dan perkembangan individu selanjutnya. IPA memberikan pengetahuan
tentang lingkungan alam, mengembangkan keterampilan, wawasan, sebagai sarana yang
penting untuk penguasaan IPTEK dan penanaman nilai-nilai serta sikap dalam menghargai
alam dalam hubungannya dengan kehidupan manusia, sehingga memiliki kesadaran teknologi
dalam kaitannya dengan pemanfaatan bagi kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu pada pembelajaran IPA, guru hendaknya mengajar dengan caramelibatkan
siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan proses belajar mengajar IPA di
kelas, guru diharapkan selalu melakukan perbaikan dan inovasi, khususunya pada penggunaan
dan penerapan berbagai pendekatan, strategi dan metode maupun model pembelajaran.
Menurut Faizal Djabidi (2016:71) Pendekatan merupakan kegiatan atau cara yang dilakukan
untuk menghasilkan sesuatu yang diinginkan agar sesuai dengan tujuan dan niat.

Dalam proses pembelajaran di kelas pendekatan merupakan kegiatan yang berjalan sesuai
dengan kaidah dan norma yang dilakuka oleh tenaga pendidik menuju pembelajaran yang
berkualitas, kompeten dan profesional. Menurut Djamaroh dalam Djabidi (2016:71)
pendekatan pembelajaran merupakan unsur penting yang harus dikuasai pengajar sebelum
mempersiapkan perencanaan pembelajaran.

Dalam pembelajaran IPA ada berbagai pendekatan belajar-mengajar yang dapat digunakan
seperti pendekatan inkuiri, pendekatan lingkungan, pendekatan STM, pendekatan pendekatan
faktual, pendekatan konseptual, pendekatan pemecahan masalah, pendekatan nilai dan
pendekatan keterampilan proses. Setiap pokok pembahasan dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam menggunakan pendekatan tertentu.

1.2 Rumusan Masalah

Apa pengertian pendekatan pembelajaran IPA?


Apa pengertian pendekatan inkuiri?

Apa tujuan pendekatan inkuiri?

Bagaimana langkah-langkah dalam merangkap pendekatan inkuiri?

Apa keunggulan dan kelemahan pendekatan inkuiri?

Apa pengertian pendekatan terpadu/tematik?

Apa saja karakteristik pendekatan terpadu/tematik?

Bagaimana langkah-langkah dalam proses pendekatan terpadu/tematik?

Apa keunggulan dan kelemahan pendekatan terpadu/tematik?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui pengertian pendekatan pembelajaran IPA

Untuk mengetahui pengertian pendekatan inkuiri

Untuk mengetahui tujuan pendekatan inkuiri

Untuk mengetahui langkah-langkah dalam merangkap pendekatan inkuiri

Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan pendekatan inkuiri

Untuk mengetahui pengertian pendekatan terpadu/tematik

Untuk mengetahui karakteristik pendekatan terpadu/tematik

Untuk mengetahui langkah-langkah dalam merangkap pendekatan terpadu/tematik

Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan pendekatan terpadu/tematik


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendekatan Pembelajaran IPA
Pendekatan Pembelajaran merupakan titik tolak atau sudut pandang suatu pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran IPA merupakan landasan filosofi yang melatar belakangi proses
pembelajaran IPA. Landasan filosofi ini berdasarkan epistemologi, ontologi, dan aksiologi
pembelajaran IPA. IPA yang dibahas disini adalah natural science, bukan social science.

Natural Science secara harfiah merupakan ilmu yang mempelajari alam dari peristiwa-
peristiwa yang berhubungan dengan alam. Tujuan yang akan dicapai setelah seorang peserta
didik belajar IPA adalah mampu mempelajari diri sendiri dan fenomena alam. Pencapaian
tujuan belajar IPA tersebut dalam proses pembelajaran yang dimulai dari penentuan
pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan.

Menurut Raka Joni (1993), pendekatan adalah cara umum dalam memandang permasalahan
atau objek kajian. Pendekatan merupakan garis besar dari rencana pembelajaran. Peranan
pendekatan pembelajaran adalah menyesuaikan antara tujuan pembelajaran, siswa, latar
belakang, sosial dan budaya, sumber dan daya dukung yang tercangkup dalam unsur input,
output, produk dan outcomes. Pendidikan dengan bahan kajian yang akan disajikan, sehingga
pembelajaran menjadi menarik, menyenangkan, menumbuhkan rasa ingin tahu. Tujuan
menggunakan pendekatan adalah menggiring cara pandang atau persepsi dan proses
pengkajian terhadap materi pembelajaran dengan suatu terminologi sehingga akan diperoleh
suatu pemahaman dan pembentukan perilaku siswa yang diharapkan.

Penentuan pendekatan pembelajaran IPA berdasarkan pada :

1. Tujuan yang akan dicapai


Pendekatan pembelajaran harus memperhatikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
oleh peserta didik. Tujuan pembelajaran IPA dirumuskan dalam bentuk Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK). Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) berdasarkan pada
kompetensi inti dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
2. Karakteristik materi IPA
Materi IPA memiliki dimensi pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, dan
metakognitif.
3. Karakteristik peserta didik
Setiap peserta didik mempunyai karakter belajar tersendiri, ada yang auditori, visual, dan
kinestetik. Dari berbagai karakter peserta didik tersebut harus dapat menjadi acuan dalam
memilih pendekatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran harus mampu
membelajarkan peserta didik sebagai seorang individu meskipun proses pembelajarannya
dilaksanakan secara kelompok.
4. Pengalaman belajar
Penentuan pendekatan sebaiknya memperhatikan pengalaman belajar yang akan
dilaksanakan oleh peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan.
Pengalaman belajar siswa dapat berupa aktivitas yang dilakukannya. Pendekatan yang
sesuai dengan pengalaman belajar peserta didik adalah pendekatan inkuiri.
5. Kecakapan hidup (life skill)
Pendekatan pembelajaran yang akan dipilih oleh seorang guru harus dapat mengoptimalkan
kecakapan hidup (life skill) peserta didik. Proses pembelajaran yang di dalamnya
terintegrasi dan terkoneksi kecakapan hidup harapannya akan mampu membekali seorang
peserta didik untuk survive dalam kehidupannya karena akan mampu memecahkan
masalah-masalah yang mereka jumpai.
6. Karakteristik yang diharapkan muncul
Atribut karakter yang diharapkan muncul dalam diri seorang peserta didik adalah nilai.
Nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia perlu sejak dini ditanamkan dalam diri peserta
didik. Hal ini ditujukan untuk mengembangkan potensi peserta didik yang berperilaku baik,
mencerminkan karakter dan budaya bangsa

2.2 Pengertian pendekatan inkuiri


Pendekatan inkuiri adalah suatu strategi pembelajaran dimana guru dan murid mempelajari
peristiwa-peristiwa ilmiah dengan pendekatan yang dipakai oleh ilmuwan. Inkuiri ditandai
dengan adanya pencarian jawaban melalui serangkaian kegiatan intelektual. Kegiatan yang
dilakukan adalah merancang, mendiskusikan, membuat hipotes, menganalisis, menafsirkan
hasil untuk mendapatkan konsep umum yang dipelajari. Dengan demikian, disusun teori atau
pengertian untuk diuji melalui analisis rasional, penggalian sehingga mendapatkan suatu
penemuan, atau dengan eksperimen. Sehingga anak dapat melakukan eksperimen sendiri,
mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mencari sendiri jawaban atas pertanyaan yang mereka
ajukan. Pendekatan ini untuk mengembangkan sifat ingin tahu, imajinasi, kemampuan berpikir,
sikap, dan keterampilan proses.

Esler dan esler (1984) menggambarkan bahwa suatu pembelajaran dapat dikategorikan
menggunakan pendekatan inkuiri apabila siswa perlu menggali lebih dalam tentang informasi
yang disampaikan guru untuk mendapatkan pemahaman baru dan pemecahan masalah
dimaksudkan untuk mencari jawaban atau generalisai yang original bagi siswa.

Alasan menggunakan pendekatan inkuiri adalah membangkitkan rasa ingin tahu siswa,
melibatkan siswa dalam kegiatan yang memerlukan keterampilan kognitif tingkat tinggi,
memberikan pengalaman konkret bagi siswa, membantu siswa mengembangkan keterampilan
proses (keterampilan penting dalam melakukan kegiatan IPA).

Berikut merupakan penjelasan dari siklus pembelajaran pendekatan inkuiri:


A. Mengamati adalah Kegiatan mengamati objek-objek dan fenomena alam sekitar melalui
pancaindera: penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasa atau pengecap.
Informasi yang diperoleh dapat menuntun keinginan tahu, mempertanyakan, memikirkan,
melakukan intepretasi tentang lingkungan, dan meneliti lebih lanjut.
B. Bertanya. Kegiatan dimana siswa mempunyai rasa keingintahuan yang mendalam yang
diwujudkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang dipelajari.
C. Hipotesis adalah Kegiatan siswa memberikan jawaban sementara atas pertanyaan yang
telah dibuat.
D. Mengumpulkan data adalah Kegiatan mencari informasi berupa data dari bahan atau materi
yang diteliti atau dipelajari. Mengumpulkan data bisa melalui kegiatan observasi, misalnya
membaca buku untuk memperoleh informasi pendukung.
E. Menganalisis data adalah kegiatan Mengolah data dan menyajikan data tertentu untuk
memperoleh suatu kesimpulan. Analisis data pada penyajiannya dapat berupa tulisan,
gambar, laporan, tabel, dan karya lainnya.
F. Menarik kesimpulan adalah Peringkasan atau hasil akhir dari proses analisis data.

Tiga kategori pada pendekatan inkuiri, yaitu :


1. Rasional, yaitu mengarahkan siswa untuk membuat suatu generalisasi dengan
menggunakan rasional. Pada umumnya memberi pertanyaan dan penguatan terhadap
jawaban yang diberikan siswa sampai suatu generalisasi yang diinginkan tercapai.
2. Discovery (penemuan), untuk mengembangkan keterampilan memasang dan merancang
alat serta keterampilan mengobservasi; bukan untuk untuk menemukan generalisasi secara
ilmiah.
3. Eksperimen, suatu prosedur membuat pernyataan yang dianggap benar dan menemukan
suatu cara untuk menguji pernyataan tersebut. Perencanaan untuk menguji pernyataan atau
menjawab pertanyaan didiskusikan dan diputuskan sebelum menggunakan bahan-bahan.

2.3 Tujuan Pendekatan Inkuiri

Tujuan pendekatan inkuiri yaitu:

1. Meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam menemukan dan memproses bahan


pelajarannya.
2. Mengurangi ketergantungan peserta didik pada guru untuk mendapatkan pengalaman
belajarnya.
3. Melatih peserta didik menggali dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yang
tiada habisnya.
4. Memberi pengalaman belajar seumur hidup

2.4 Langkah-Langkah Pendekatan Inkuiri

Dalam pendekatan inkuiri ini, proses pembelajaran di kelas cenderung menitikberatkan


kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Guru tidak lagi berperan sebagai pemberi
informasi dan siswa sebagai penerima informasi, sekalipun hal itu sangat diperlukan. Peranan
utama guru dalam menciptakan kondisi inkuiri adalah sebagai berikut:

 Motivator, yang memberi rangsangan dan pemberi semangat supaya siswa menjadi
lebih aktif dan lebih bergairah dalam berfikir.
 Fasilitator, yang menunjukkan jalan keluar jika ada hambatan dalam proses berpikir
siswa.
 Penanya, untuk menyadarkan siswa dari kekeliruan yang merupakan hasil dari
mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi merupakan hasil menemukan sendiri.

Adapun langkah-langkah dalam proses pembelajaran dengan menerapkan pendekatan


inkuiri menurut Trianto (2008: 30) di antaranya adalah:

1. merumuskan masalah,
2. mengamati atau melakukan observasi,
3. menganalisis dan menyajikan hasil data tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel dan karya
lainya, dan
4. mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru
atau audien yang lain secara kelompok ataupun individu.

2.5 Keunggulan dan Kekurangan Pendekatan Inkuiri

A. Keunggulan pendekatan inkuiri


1. Ekonomis dalam menggunakan pengetahuan-hanya pengetahuan yang relevan
dengan sebuah isu yang diamati
2. Pendekatan ini memungkinkan siswa dapat memandang konten (isi) dalam sebuah
cara yang lebih realistik dan positif karena mereka dapat menganalisis dan
menerapkan data untuk pemecahan masalah.
3. Secara instrinsik pendekatan ini sangat memotivasi siswa. Siswa akan termotivasi
oleh dirinya sendiri untuk merefleksikan isu-isu tertentu, mencari data-data yang
relevan dan membuat keputusan-keputusan yang sangat berguna bagi dirinya
sendiri.
4. Pendekatan ini juga memungkinkan hubungan guru dan siswa lebih hangat karena
guru lebih bertindak sebagai fasilitator pembelajaran dan kurang mengarahkan
aktivitas-aktivitas yang didominasi oleh guru.
5. Pendekatan ini memberikan nilai transfer yang unggul jika dibandingkan dengan
metode-metode lainnya.
B. Kekurangan pendekatan inkuiri
1. Pendekatan ini memerlukan jumlah jam pelajaran kelas yang banyak dan juga
waktu di luar kelas dibandingkan dengan metode pembelajaran lainnya.
2. Pendekatan ini memerlukan proses mental yang berbeda, seperti perangkat analitik
dan kognitik. Hal ini mungkin kurang berguna untuk semua bidang pembelajaran.
3. Pendekatan ini dapat berbahaya bila dikaitkan dengan beberapa problema inkuir
terutama isu-isu kontroversial.
4. Siswa lebih menyukai pendekatan bab per bab yang tradisional.
5. Pendekatan ini sulit untuk dievaluasi dengan menggunakan tes prestasi tradisional,
misalnya bagaimana anda mengevaluasi proses pemikirn yang digunakan oleh
siswa ketika mereka sedang mengerjakan program-program inkuiri.

2.6 Pengertian Pendekatan Terpadu/Tematik


Pendekatan terpadu/tematik adalah pendekatan yang mengambil tema yang akan diberikan
pada siswa sesuai dengan kemampuannya, dimaksudkan agar tidak terjadi kerancuan dalam
berfikir. Penerapan pendekatan tematik terpadu di SD dimaksudkan agar siswa tidak belajar
secara parsial sehingga pembelajaran dapat memberikan makna yang utuh pada siswa.

Dihasilkan bahwa melalui pendekatan tematikpembelajaran dapat menjadi lebih mudah diserap
oleh siswa, karena pada dasarnya untuk memahami banyaknya rincian pembelajaran
khususnya IPA, dibutuhkan suatu pemahaman konsep terlebih dahulu yang merupakan acuan
untuk pembelajaran lainnya. Konsep ini dapat berhubungan dengan konsep yang lainnya,
sehingga siswa akan lebih mudah memahami, mengingat, dan menghafal suatu pembelajaran.
Pendekatan tematik juga berhasil meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa karena siswa
dapat menghubungkan beberapa konsep pembelajaran dengan konsep lainnya dan
menjabarkannya, dengan itu siswa dapat melatih otaknya untuk berpikir secara kritis konsep
apa yang diberikan dan apa hubungannya dengan pembelajaran yang lainnya. tingkat keaktifan
siswa juga mengalami peningkatan, karena ketika guru bertanya tentang suatu konsep
pembelajaran, maka siswa menjawab hal apa yang berhubungan dengan konsep itu maupun
sebaliknya, siswa menanyakan suatu hal yang kurang dipahami terkait konsep yang diberikan
guru, siswa juga mendapatkan pemahaman tersendiri terkait tanya jawab dengan guru.

2.7 Karakteristik Pendekatan Terpadu/Tematik

Pendekatan tematik memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Berpusat pada peserta didik.


2. Memberikan pengalaman langsung dengan melibatkan siswa dalam belajar mengajar.
3. Mengembangkan ketrampilan berfikir dan kreatif anak.
4. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas.
5. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
6. Bersifat fleksibel,
7. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.
8. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

2.8 Langkah-langkah Pendekatan Terpadu/Tematik

 Menganalisis standar isi. Dalam rangka implementasi Standar Kompetensi dan


Kompetensi Dasar serta untuk memenuhi ketercapai pembelajaran, maka terlebih
dahulu dilakukan analisis standar isi setiap mata pelajaran, kemudian dipilih materi
pada standar isi mata pelajaran lain yang dapat berintegrasi dengan mata pelajaran
tersebut.
 Menyusun bahan ajar. mengacu kepada standar isi pendidikan kesetaraan yang telah
dianalisis dan diramu dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran yang
memiliki tema yang sama/overlapping.
 Merancang pembelajaran terpadu. membuat rencana pembelajaran secara tertulis
sebagai pedoman operasional yang akan menjadi pedoman bagi tutor dalam
melakukan kegiatan pembelajaran melalui pendekatan pembelajaran terpadu.
 Penerapan konsep. Pembelajaran terpadu sangat memperhatikan kebutuhan peserta
didik sesuai dengan perkembangannya yang holistik dengan melibatkan secara aktif
dalam proses pembelajaran baik fisik maupun emosionalnya.

2.9 Keunggulan dan Kekurangan Pendekatan Terpadu/Tematik

Keunggulan pendekatan terpadu/tematik

1. Pengalaman dan kegiatan belajar anak relevan dengan tingkat perkembangannya.


2. Kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
3. Kegiatan belajar bermakna bagi anak, sehingga hasilnya dapat bertahan lama.
4. Keterampilan berpikir anak berkembang dalam proses pembelajaran terpadu.
5. Kegiatan belajar mengajar bersifat pragmatis sesuai dengan lingkungan anak.
6. Keterampilan sosial anak berkembang dalam proses pembelajaran terpadu.

Kekurangan pendekatan terpadu/tematik

1. Pendekatan terpadu menuntut diadakannya evaluasi tidak hanya pada produk, tetapi
juga pada proses.
2. Evaluasi pembelajaran terpadu tidak hanya berorientasi pada dampak instruksional dari
proses pembelajaran, tetapi juga pada proses dampak pengiring dari proses
pembelajaran tersebut.
3. Penerapan pendekatan pembelajaran terpadu banyak menimbulkan masalah dan tugas
guru menjadi semakin membengkak.
4. Penyesuaian pola penerapan dan hasil pembelajaran terpadu dikaitkan dengan
kurikulum yang sedang berlaku.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam pembelajaran IPA ada berbagai pendekatan belajar-mengajar yang dapat digunakan
seperti pendekatan inkuiri, pendekatan lingkungan, pendekatan STM,pendekatan
pendekatan faktual, pendekatan konseptual, pendekatan pemecahan masalah, pendekatan
nilai dan pendekatan keterampilan proses. Setiap pokok pembahasan dalam pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan pendekatan tertentu. Pendekatan dalam kegiatan
belajar-mengajar pada hakikatnya suatu usaha sebagai guru untuk mengembangkan
keaktifan pembelajaran. Tepatnya pendekatan pembelajaran yang digunakan
bereperanpenting dalam menentukan berhasil tidaknya proses belajar yang diinginkan.
3.2 Saran
Sebagai calon seorang guru yang nantinya akan mengajar dalam kelas, kita harus memiliki
wawasan yang luas, tentang bagaimana cara mengajar yang menarik bagi siswa dan tidak
membosankan. Setelah pemaparan makalah ini, disarankan agar kita para calon guru dapat
menggunakan pedekatan mengajar yang sesuai dengan situasi dan keadaan kelas, sehingga
proses belajar-mengajar dapat berjalan dengan optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Sutarno, Nano. 2007. Materi dan Pembelajaran IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Amalia Sapriati, dkk. (2014). Pembelajaran IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Depok: PT Raja Grafindo Persada

Haryanto. (2004). Sains Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Sekolah Dasar Kelas V SD/MI.
Jakarta: Erlangga.

Purwo Sutanto, Handayani & Sarjan. Sains 5 untuk kelas 5 Sekolah Dasar dan Madrasah
Ibtidaiyah. Klaten: Sahabat.

Anda mungkin juga menyukai