Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PEMEBELAJARAN PAI DI SEKOLAH DASAR (SD)


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran PAI di Madrasah
Dosen Pengampu: Dian Permana, S.Pd., M,Pd.I

Disusun Oleh

Ilham Riyadi 210110049


Usep Samsul F 210110006
Firmasyah 210110017

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL HUDA AL-AZHAR (STAIMA)
Jl. Pesantren No.2 Citangkolo, Kujangsari, Langensari, Kota Banjar 46342
TAUN PENGAJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Pembelajaran PAI di Sekolah Dasar
(SD) ” ini. Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan semoga kita
termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu
rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman,
sehingga nantinya penulis dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih
baik lagi Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah Pendidikan dan Masyarakat ini. Shalawat serta salam
senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat,
serta semua umatnya hingga kini. Dan semoga kita termasuk dari golongan yang kelak
mendapatkan syafaatnya.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu
rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman,
sehingga nantinya penulis dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih
baik lagi.

Pangandaran, 11 Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3
A. Langkah-langkah Pembelajaran PAI di Sekolah Dasar........................................... 3
B. Strategi pembelajaran PAI di Sekolah Dasar........................................................... 4
C. Metode Pembelajaran PAI di Sekolah Dasar........................................................... 6
D. Media Pembelajaran PAI di Sekolah Dasar............................................................. 8
E. Sumber Pembelajaran PAI di Sekolah Dasar.......................................................... 10
F. Evaluasi Pembelajaran PAI di Sekolah Dasar......................................................... 11
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 13
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan agama merupakan salah satu dari tiga subyek pelajaran yang harus
dimasukkan dalam kurikulum setiap lembaga pendidikan formal di Indonesia. Hal ini
karena kehidupan beragama merupkan salah satu dimensi kehidupan yang diharapkan
dapat terwujud secara terpadu.1
Pendidikan agama sangat penting untuk dipelajari oleh semua siswa-siswi di
sekolah baik dari tingkat kanak-kanak sampai tinggkat mahasiswa. Pendidikan agama
memiliki peran penting dalam kehidupan siswa karna menyangkut dalam peribadahan
sampai perbuatan dan tingkah laku yang harus dimiliki siswa sesuai dengan norma-
norma yang berlaku.
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAl) di Sekolah Dasar (SD) secara
keseluruhan berada pada lingkup al-Qur'an dan al-Hadits, keimanan, akhlaq, fiqih,
dan sejarah. ruang lingkup pendidikan agama Islam mencakup pewujudan
keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT,
diri sendiri, sesama manusia, mahluk Iainnya maupun lingkungannya (Hablun
minallah wa hablun minannas)2.
Pendidikan agama Islam sebagai usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam
rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan
ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah
ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dibuat rumusan maslah sebagai
berikut:
1. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran PAI di Sekolah Dasar?
2. Bagaimana strategi pembelajaran PAI di Sekolah Dasar?
3. Bagaimana metode pembelajaran PAI di Sekolah Dasar?
4. Bagaimana media pembelajaran PAI di Sekolah Dasar?
5. Bagaimana sumber pembelajaran PAI di Sekolah Dasar?
6. Bagaimana evaluasi pembelajaran PAI di Sekolah Dasar?
C. Tujuan Penulisan

1
Chabib Thoha, dkk, Metodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1999)
2
Sulistyowati,Endang. Pembelajaran PAI di Sekolah Dasar, (Jurnal Al Bidayah (1) ). Hal 63-76

1
Adapun tujuan dari makalah ini ialah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran PAI di Sekolah Dasar.
2. Untuk mengetahui strategi pembelajaran PAI di Sekolah Dasar.
3. Untuk mengetahui metode pembelajaran PAI di Sekolah Dasar.
4. Untuk mengetahui media pembelajaran PAI di Sekolah Dasar.
5. Untuk mengetahui sumber pembelajaran PAI di Sekolah Dasar.
6. Untuk mengetahui evaluasi pembelajaran PAI di Sekolah Dasar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Langkah-langkah Pembelajaran PAI di Sekolah Dasar


Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar (SD) adalah
bagian penting dari kurikulum untuk memahamkan siswa tentang nilai-nilai, ajaran,
dan etika Islam. Berikut adalah langkah-langkah umum yang dapat diikuti dalam
pembelajaran PAI di SD:
1. Penyusunan Rencana Pembelajaran:
1) Identifikasi tujuan pembelajaran yang jelas dan sesuai dengan kurikulum.
2) Identifikasi materi pembelajaran yang akan diajarkan, seperti ajaran
agama, doa, sejarah Islam, etika, dan lainnya.
3) Pilih metode dan strategi pengajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat
perkembangan siswa di SD.
4) Rencanakan kegiatan pembelajaran yang menarik, interaktif, dan relevan.
2. Pengenalan Konsep Dasar Islam:
1) Awali pembelajaran dengan pengenalan konsep dasar Islam seperti
keimanan, ibadah, akhlak, dan sejarah Islam.
2) Gunakan cerita, gambar, dan permainan yang sesuai dengan usia siswa
untuk menjelaskan konsep-konsep ini.
3. Pembelajaran Ajaran Islam:
1) Ajarkan ajaran Islam, seperti rukun iman, rukun Islam, dan ajaran moral
seperti kasih sayang, tolong-menolong, dan toleransi.
2) Gunakan bahan ajar yang menarik seperti cerita-cerita dari Al-Quran atau
hadis.
4. Doa dan Ibadah:
1) Ajarkan siswa doa-doa harian, seperti doa sebelum makan dan doa
sebelum tidur.
2) Beri pemahaman tentang tata cara shalat sederhana dan pentingnya shalat
dalam Islam.
5. Etika dan Akhlak:
1) Ajarkan siswa tentang etika dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari,
seperti jujur, sopan, dan menjaga janji.
2) Gunakan contoh-contoh kehidupan nyata dan peran model yang baik.

3
6. Evaluasi dan Penilaian:
1) Gunakan berbagai bentuk penilaian seperti pertanyaan lisan, tugas tulisan,
atau proyek kecil untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi PAI.
2) Berikan umpan balik konstruktif kepada siswa untuk membantu mereka
meningkatkan pemahaman mereka.
7. Integrasi dengan Nilai-Nilai Universal:
1) Bantu siswa menghubungkan nilai-nilai Islam dengan nilai-nilai universal
seperti kasih sayang, perdamaian, dan keadilan.3
B. Strategi pembelajaran PAI di Sekolah Dasar
1. Pengertian Strategi Pembelajaran PAI
Menurut Abudin Nata Strategi Pembelajaran adalah metode untuk
menata interaksi antara peserta didik dengan komponen-komponen metode
pembelajaran lain, seperti pengorganisasian dan penyampaian isi
pembelajaran. Strategi pengelolaan pembelajaran PAI berupaya untuk menata
interaksi peserta didik dengan memperhatikan empat hal, yaitu: (1).
Penjadwalan kegiatan pembelajaran yang menunjukkan tahap-tahap kegiatan
yang harus ditempuh peserta didik dalam pembelajaran. (2). Membuat catatan
kemajuan belajar peserta didik melalui penilaian yang komprehensip dan
berkala selama proses pembelajaran berlangsung maupun sesudahnya. (3).
Pengelolaan motivasi peserta didik dengan menciptakan cara-cara yang
mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik. (4). Pengawasan belajar
yang mengacu pada pemberian kebebasan untuk memilih tindakan belajar
yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.4
Memperhatikan beberapa pengertian strategi pembelajaran di atas,
dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang
akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi
pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan
memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran
dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar.
2. Penerapan Strategi Pembelajaran PAI di Sekolah Dasar

3
Ahmad Faozan , Jamaluddin, Buku Panduan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. (Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan 2021) hal.24
4
Abudin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam. (Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada 2003),
Hal. 42

4
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam selain berorientasi pada
masalah kognitif, tetapi lebih mengedepankan aspek nilai, baik nilai ketuhanan
maupun kemanusiaan yang hendak ditumbuh kembangkan ke dalam diri
peserta didik sehingga dapat melekat ke dalam dirinya dan menjadi
kepribadiannaya. Menurut Ahmad Tafsir ada beberapa strategi yang bisa
digunakan dalam pembelajaran nilai, yaitu:
1) Strategi Tradisional.
Yaitu pembelajaran nilai dengan jalan memberikan nasehat atau
indoktrinasi. Strategi ini dilaksanakan dengan cara memberitahukan secara
langsung nilai-nilai mana yang baik dan yang kurang baik. Dengan strategi
tersebut guru memiliki peran yang menentukan, sedangkan siswa tinggal
menerima kebenaran dan kebaikan yang disampaikan oleh guru. Penerapan
Strategi tersebut akan menjadikan peserta didik hanya mengetahui atau
Menghafal jenis-jenis nilai tertentu dan belum tentu melaksanakannya. Karena
itu tekanan strategi ini lebih bersifat kognitif.
2) Strategi Bebas
Pembelajaran nilai dengan Strategi Bebas yang merupakan kebalikan
dari strategi tradisional. Dalam penerapannya guru memberikan kebebasan
kepada peserta didik untuk memilih dan menentukan nilai-nilai mana yang
akan diambilnya. Dengan demikian peserta didik memiliki kesempatan yang
seluas-luasnya untuk memilih dan menentukan nilai pilihannya, dan peran
peserta didik dan guru sama-sama terlibat secara aktif.
3) Strategi Reflektif
Pembelajaran nilai dengan Strategi Reflektif yaitu dengan
menggunakan pendekatan teoretik ke pendekatan empirik dengan mengaitkan
teori dengan pengalaman. Dalam penerapan strategi ini dituntut adanya
konsistensi dalam penerapan teori dengan 19 pengalaman peserta didik.
Strategi ini lebih relevan dengan tuntutan perkembangan berpikir peserta didik
dan tujuan pembelajaran nilai untuk menumbuhkan kesadaran rasional
terhadap suatu nilai tertentu.
4) Strategi trasinternal
Pembelajaran nilai dengan Strategi trasinternal yaitu membelajarkan
nilai dengan melakukan tranformasi nilai, transaksi nilai dan trasinternalisasi.
Dalam penerapan strategi ini guru berperan sebagai penyaji informasi,

5
pemberi contoh atau teladan, serta sumber nilai yang melekat dalam
pribadinya yang direspon oleh peserta didik dan mempolakan dalam
kepribadiannya.5
C. Metode Pembelajaran PAI di Sekolah Dasar
Salah satu alat pendidikan agama Islam yakni metode pendidikan agama
Islam, yang mana dengan menggunakan metode yang tepat maka ajaran-ajaran agama
dapat diserap oleh siswa dengan sebaik-baiknya. Metode yang tepat akan menentukan
efektifitas dan efisiensi pembelajaran. Seiring dengan itu seorang pendidik/ guru
dituntut agar cermat memilih dan menetapkan metode apa yang tepat digunakan untuk
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, karena dalam proses belajar mengajar
dikenal ada beberapa macam metode, antara lain: metode ceramah, diskusi, tanya
jawab, demonstrasi, bernyanyi, bermain peran dan pemberian tugas. Semua metode
tersebut dapat diaplikasikan didalam proses belajar mengajar.6
Sehingga metode memang sangat diperlukan, dengan adanya metode
pembelajaran sangat membantu untuk proses pembelajaran agar mencapai dengan
tujuan pembelajaran yang direncanakan. Berikut berbagai metode pembelajaran PAI
yang biasa digunakan di tingkat Sekolah Dasar:
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah cara menyampaikan sebuah materi dengan
cara penuturan secara lisan kepada siswa atau khalayak ramai. Zuharaini
mendefinisikan metode ceramah adalah salah satu metode dalam
Pendidikan dimana cara penyampaiannya dengan menggunakan
penerangan dan penuturan secara lisan.7
2. Metode Diskusi
Metode diskusi dapat diartikan sebagai jalan untuk memecahkansuatu
permasalahan yang memerlukan beberapa jawaban alternatif yang dapat
mendekati kebenaran dalam proses pembelajaran (PBM). Metode ini bila
digunakan dalam PBM akan dapat merangsang murid untuk berpikir
sistematis, logis, kritis, dan bersikap demokratis dalam menyumbangkan
pikiran-pikirannya untuk memecahkan sebuah masalah.
3. Metode Tanya Jawab
5
Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2008),
Hal. 95
6
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Intermasa, 2002), hlm. 109.
7
Amiruddi, Metode-metode Mengajar (Yogyakarta: CV. Budi Utama, 2023)

6
Metode tanya-jawab ialah penyampaian pelajaran dengan cara guru
mengajukan pertanyaan dan murid menjawab. Dalam metode tanya-
jawabterdapat kelemahan dan kelebihan, sehingga seorang guru benar-
benar
harus memperhatikan kesesuaian materi pelajaran dengan metode yang
akan digunakan.
Dalam menggunakan metode tanya-jawab, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan. Pertama, jenis pertanyaan; kedua, teknik mengajukan
pertanyaan; ketiga, memperhatikan syarat-syarat penggunaan metode
tanya-jawab sehingga dapat dirumuskan langkah-langkah yang benar;
keempat, memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan metode tanya jawab,
di antaranya prinsip keserasian, integrasi, kebebasan, dan individual.
Prinsip-prinsip ini adalah dasar atau landasan yang bisa dipergunakan
dalam metode tanya-jawab. Di samping itu, metode tanya-jawab juga bisa
dikombinasikan dengan metode lain seperti metode ceramah, pemberian
tugas, diskusi, dan lain-lain.
4. Metode Demontrasi
Metode demonstrasi merupakan salah satu metode mengajar dengan
menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk
memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu dengan jalan
mendemonstrasikannya terlebih dahulu kepada siswa.
Metode ini dapat menghilangkan verbalisme sehingga siswa akan
semakin memahami materi pelajaran. Akan tetapi, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan agar metode ini dapat berjalan dengan efektif dan
efisien. Dengan kata lain, materi yang didemonstrasikan perlu
ditindaklanjuti oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari maupun dengan
latihan yang kontinu sehingga siswa tidak lupa dengan materi tersebut.
5. Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama merupakan salah satu bentuk metode
belajarmengajar dengan jalan mendramakan atau memerankan sejumlah
aksi. Metode sosiodrama bertujuan untuk belajar memahami perasaan
orang

7
lain, menggambarkan bagaimana seseorang memecahkan masalah serta
melukiskan bagaimana seharusnya seseorang bertindak atau bertingkah
laku dalam situasi sosial tertentu.
6. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas merupakan salah satu cara dalam penyajian
bahan pelajaran kepada siswa. Guru memberikan sejumlah tugas kepada
murid-muridnya untuk mempelajari sesuatu, kemudian
mempertanggungjawabkannya.
Metode ini diberikan dalam berbagai kegiatan belajar dari semua mata
pelajaran. Namun, tidak berarti setiap kali proses pembelajaran harus
menggunakan metode ini. Oleh karena itu, dibutuhkan profesionalisme
guru dalam mengaplikasikan metode pemberian tugas yang sesuai dengan
situasi dan kondisi yang kondusif.8
7. Metode Bernyanyi
Metode bernyanyi merupakan metode pembelajaran yang
menggunakan syair-syair yang dilagukan. Biasanya syair-syair tersbut
disesuaikan dengan materi-materi yang akan diajarkan oleh pendidik.
Memurut bebrapa ahli, bernyanyi membuat suasana belajar menjadi riang
dan bergairah sehingga perkembangan anak dapat distimmulasi secara
lebih optimal.9
D. Media Pembelajaran PAI di Sekolah Dasar
Media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah,
perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar
pesan dari pengrim kepada penerima pesan.10
Berdasarkan pengertian di atas maka media tidak lain merupakan alat yang di
gunakan oleh guru untuk memudahkan dalam proses pembelajaran dengan kata lain
media yaitu sesuatu yang berupa benda yang digunakan oleh seorang guru dalam
proses pembelajaran untuk mempermudah pemahaman kepada siswa.
Berikut ada beberapa media pembelajaran yang bisa digunakan untuk
pembelajan ditingkat sekolah dasar:
8
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Intermasa, 2002), hlm. 110-
195
9
Qomaruddin A. (2017). Penerapan Metode Bernyanyi dalam Pembelajaran Mufradat. Jurnal Tawadhu
1(2), 2017.
10
Zamroni, Pendidikan dan Demokrasi dalam Transisi (Prakondisi Menuju Era Globalisasi), (Jakarta,
PSAP Muhammadiah : 2007), hal.237-238

8
1. Media Grafis
Media grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya media yang
lain. Media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke
penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan.
Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol
komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar artinya
agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi
umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik
perhatian, memperjelas sajian ide, mengilunstrasikan atau menghiasi fakta
yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
2. Media Audio
Berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indra
pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambing
lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata/bahasa lisan) maupaun
nonverbal. Ada beberapa jenis media dapat dikelompokkan dalam media
audio, antara lain radio, alat perekam pita magnetic piringan hitam, dan
laboratorium bahasa.11

E. Sumber Pembelajaran PAI di Sekolah Dasar

11
Arief, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan Dan Pemanfaatanya (Jakarta:PT. Raja
Grafindo, 2009)

9
Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar memiliki kurikulum tersendiri,
dalam pengembangan kurikulum ada 5 langkah yang harus dilakukan oleh seorang
guru, yakni:
1. Perencanaan Proses Pembelajaran.
2. Prinsip-Prinsip Penyusunan Rencana
3. Pelaksanaan Pembelajaran.
4. Penilaian Pembelajaran.
5. Pengawasan pembelajaran 12
Dengan memperhatikan 5 langkah tersebut maka materi yang hendak
disampaikan akan terorganisir dengan baik. Sesuai dengan kurikulum, maka kegiatan
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat dilaksanakan dengan baik. Segala
sesuatu yang telah diprogramkan dalam kurikulum akan dilaksanakan dalam kegiatan
pembelajaran. Artinya, kurikulum yang telah disusun dan direncanakan itu tidak
terbatas pada sejumlah mata pelajaran, namun meliputi segala sesuatu yang dapat
mempengaruhi perkembangan siswa baik pada saat masih menimba ilmu pengetahuan
di sekolah yang bersangkutan atau sudah lulus dari sekolah.13
Ruang lingkup kajian pendidikan agama Islam yaitu Al-Qur‟an, akidah,
akhlak, fiqh/ibadah, dan sejarah kebudayaan Islam. Pembahasan tentang fiqh atau
ibadah dapat dimasukkan pada ruang lingkup akhlak, yaitu akhlak kepada Allah
SWT, akhlak terhadap diri sendiri, akhlak terhadap sesama, dan akhlak terhadap
lingkungan. Dalam pembelajaran Al-Qur‟an pendidik diminta untuk memberikan
contoh bacaan yang benar, membimbing membaca dengan cara yang benar, menulis
14
ulang, hingga menggali pesan ayat-ayat yang dipelajari. Contoh materi Al-Qur‟an
yang diajarkan adalah:
1) Kelas 1: QS. Al-Fâtihah/1: 1-7, Q.S Al-Ikhlâs/112: 1-4, huruf hijaiyah dan
harakat.
2) Kelas 2: QS. An-Nâs/114: 1-6, QS. Al-„Ashr/103: 1-3, huruf sambung

12
Andayani. (2006). Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi. (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.)
13
Norma Fitria, Didih Syakir Munandar, and Opan Arifudin, ‘Manajemen Pengelolaan Media
Pembelajaran Pendidikan Islam’, Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam 12, no. 03 (22 August 2023),
https://doi.org/10.30868/ei.v12i03.4660.
14
Ghufran Hasyim Achmad et al., ‘Penilaian Autentik Pada Kurikulum Merdeka Belajar Dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar’, Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan 4, no. 4 (2022):
5685–99.

10
3) Kelas 3: QS. An-Nashr/110: 1-3, QS. Al-Kautsar/108: 1-3, QS. Ali- Imran/3:
159, QS. Al-Isra‟/17: 26-27, QS. Al-Baqarah/2: 263, QS. AlQamar/54: 17,
QS. Ar-Ra‟d/13: 28, QS. Al-A‟raf/7: 55, QS. AlMu‟min/40: 60.
4) Kelas 4: QS. Al-Falaq/113: 1-5, QS. Al-Fîl/105: 1-5, QS. At-Taubah/9: 119,
QS. Luqmân/31: 14, QS. Al-Hadid/57: 9, QS. Al-Alaq/96: 1-5, QS.
Al-Isra‟/17: 27 dan 37,
5) Kelas 5: QS. At-Tîn/95: 1-8, QS. Al-Ma‟ûn/107: 1-7, QS. AlFurqân/25: 67,
QS. Al-Isra‟/17: 27, QS. Luqman/31: 13, 17, 18
6) Kelas 6: QS. Al-Kafirûn/109: 1-6 (kelas 6), QS. Al-Qâri‟ah/101: 1-11 (kelas
6), QS. Az-Zalzalah/99: 1-8 (kelas 6). QS. Al-Mâidah/5: 2-3 (kelas 6), QS. Al-
Hujurât/49: 12-13 (kelas 6).15
F. Evaluasi Pembelajaran PAI di Sekolah Dasar
Dalam sistem pembelajaran (maksudnya pembelajaran sebagai suatu sistem),
evaluasi merupakan salah komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh
guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dapat
dijadikan balikan (feed-back) bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan
program dan kegiatan pembelajaran.16
Guba dan Lincoln, mendeinisikan evaluasi sebagai “a process for describing
an evaluand and judging its merit and worth”. (suatu proses untuk menggambarkan
evaluan (orang yang dievaluasi) dan menimbang makna dan nilainya). Sax juga
berpendapat “evaluation is a process through which a value judgement or decision is
made from a variety of observations and from the background and training of the
evaluator”. (evaluasi adalah suatu proses dimana pertimbangan atau keputusan suatu
nilai dibuat dari berbagai pengamatan, latar belakang serta pelatihan dari evaluator). 17
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan:
1) Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk).
Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas daripada
sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai maupun arti. Sedangkan kegiatan
untuk sampai kepada pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi. Jika Anda

15
Aida Imtihana, ‘Implementasi Metode Jibril Dalam Pelaksanaan Hafalan Al-Qur’an Di SD Islam
Terpadu Ar-Ridho Palembang’, Tadrib 2, no. 2 (2016): 179–97.
16
Susilawati, ‘Evaluasi Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar
Negeri 05 Tebat Karai’, GUAU: Jurnal Pendidikan Profesi Guru Agama Islam 1, no. 3 (27 November 2021):
295–300.
17
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, vol. 8 (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009),
https://www.academia.edu/download/44822784/34-Evaluasi-Pembelajaran.pdf.

11
melakukan kajian tentang evaluasi, maka yang Anda lakukan adalah
mempelajari bagaimana proses pemberian pertimbangan mengenai kualitas
daripada sesuatu.
2) Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan kualitas daripada sesuatu, terutama
yang berkenaan dengan nilai dan arti.
S. Hamid Hasan secara tegas membedakan kedua istilah tersebut
sebagai berikut: Pemberian nilai dilakukan apabila seorang evaluator
memberikan pertimbangannya mengenai evaluan tanpa menghubungkannya
dengan sesuatu yang bersifat dari luar. Jadi pertimbangan yang diberikan
sepenuhnya berdasarkan apa evaluan itu sendiri Sedangkan arti, berhubungan
dengan posisi dan peranan evaluan dalam suatu konteks tertentu. 18 Tentu saja
kegiatan evaluasi yang komprehensif adalah yang meliputi baik proses
pemberian keputusan tentang nilai dan proses keputusan tentang arti, tetapi hal
ini tidak berarti bahwa suatu kegiatan evaluasi harus selalu meliputi keduanya.
Dalam proses evaluasi harus ada pemberian pertimbangan (judgement).
Pemberian pertimbangan ini pada dasarnya merupakan konsep dasar
evaluasi. Melalui pertimbangan inilah ditentukan nilai dan arti (worth and
merit) dari sesuatu yang sedang dievaluasi. Tanpa pemberian pertimbangan,
suatu kegiatan bukanlah termasuk kategori kegiatan evaluasi.

BAB III
18
Susilawati, ‘Evaluasi Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar
Negeri 05 Tebat Karai’.

12
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pembelajaran PAI di SD, penting untuk memastikan bahwa siswa
memahami konsep-konsep agama Islam, praktik ibadah, dan nilai-nilai moral yang
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kombinasi langkah-langkah, strategi,
metode, media, sumber, dan evaluasi yang tepat dapat membantu mencapai tujuan
pembelajaran PAI dengan efektif dan relevan bagi siswa.
1. Adapun Langkah-langkah Pembelajaran PAI di SD ialah sebagai
berikut:
1) Penyusunan rencana pembelajaran dengan tujuan yang jelas dan materi
yang sesuai kurikulum.
2) Pengenalan konsep dasar Islam.
3) Pembelajaran ajaran Islam.
4) Pemberian pemahaman tentang doa dan ibadah.
5) Pengajaran etika dan akhlak Islam.
6) Evaluasi dan penilaian pemahaman siswa.
2. Strategi Pengajaran meliputi:
1) Memilih metode yang sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan
siswa.
2) Membuat pembelajaran interaktif dan menarik.
3) Memotivasi siswa untuk aktif berpartisipasi dalam pembelajaran.
3. Metode Pengajaran meliputi:
1) Penggunaan cerita, gambar, dan permainan untuk menjelaskan konsep-
konsep Islam.
2) Penggunaan contoh-contoh kehidupan nyata dan peran model yang baik
untuk mengajarkan etika dan akhlak.
4. Media Pembelajaran meliputi:
1) Penggunaan berbagai media seperti buku, audiovisual, dan teknologi
digital sesuai kebutuhan.
2) Pemanfaatan sumber daya yang mendukung pembelajaran PAI.
5. Sumber Pembelajaran meliputi:
1) Sumber utama adalah kurikulum PAI yang ditetapkan oleh pemerintah.
2) Penggunaan buku teks, materi ajar resmi, Al-Quran, hadis, dan literatur
Islam lainnya.

13
3) Pemanfaatan sumber daya lokal dan komunitas untuk mengenalkan
praktik-praktik agama Islam.
6. Evaluasi Pembelajaran meliputi:
1) Penggunaan berbagai bentuk penilaian, seperti pertanyaan lisan, tugas
tulisan, dan proyek kecil.
2) Memberikan umpan balik konstruktif kepada siswa untuk membantu
mereka meningkatkan pemahaman mereka.

DAFTAR PUSTAKA

14
Amiruddi. (2023). Metode - Metode Mengajar. Yogyakarta: CV. Budi Utama.
Andayani. (2006). Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi. Bandung: Rosda Karya.
Arief. (2009). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta:
PT. Raja Grafindo.
Arief, A. (2002). Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Intermasa.
Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran Vol 8. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Faozan, A. (2021). Buku Panduan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan.
Tafsir, A. (2008). Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: Rosda Karya.
Zamroni. (2007). Pendidikan dan Demokrasi dalam Transisi (Prakondisi Menuju Era
Globalisasi). Jakarta: PSAP Muhammadiah.
Achmad, Ghufran Hasyim, Dwi Ratnasari, Alfauzan Amin, Eki Yuliani, and Nidia Liandara.
‘Penilaian Autentik Pada Kurikulum Merdeka Belajar Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar’. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan 4, no.
4 (2022): 5685–99.
Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Vol. 8. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.
https://www.academia.edu/download/44822784/34-Evaluasi-Pembelajaran.pdf.
Fitria, Norma, Didih Syakir Munandar, and Opan Arifudin. ‘Manajemen Pengelolaan Media
Pembelajaran Pendidikan Islam’. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam 12, no. 03
(22 August 2023). https://doi.org/10.30868/ei.v12i03.4660.
Imtihana, Aida. ‘Implementasi Metode Jibril Dalam Pelaksanaan Hafalan Al-Qur’an Di SD
Islam Terpadu Ar-Ridho Palembang’. Tadrib 2, no. 2 (2016): 179–97.
Susilawati. ‘Evaluasi Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah
Dasar Negeri 05 Tebat Karai’. GUAU: Jurnal Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
1, no. 3 (27 November 2021): 295–300.

15

Anda mungkin juga menyukai