Dosen Pengampu :
Drs. Ariza Arsul, M.Pd.I
KATA PENGANTAR
1
بسم هللا الرحمن الرحيم
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, serta karunia-Nya yang begitu berlimpah sehingga makalah ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Sholawat dan salam tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad
SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan agama
islam.
Makalah ini dapat memberikan informasi serta wawasan lebih kepada kita
semua tentang Tujuan Pembelajaran Pai Di SMA Dan SMP, sehingga kita dapat
memahami dengan baik dan benar.
Kemudian dari pada itu, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan dan kekeliruan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang positif dan bersifat membangun
demi memperbaiki makalah ini danmakalah selanjutnya.
Akhir kata, mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Dan kami tetap berharap
semoga makalah ini bisa menjadi butir-butir amalan kami dan juga bermanfaat
khususnya bagi kami dan umumnya bagi seluruh pembaca. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kami, Aamiin.
Cukup sekian pengantar dari kami, mohon maaf jika ada salah penulisan
karena kesempurnaan hanya milik Allah semata.
Penulis,Kelompok III
2
DAFTAR ISI
COVER --------------------------------------- 1
KATA PENGANTAR ------------------------------------------------ 2
DAFTAR ISI -------------------------------------------- 3
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan apa tujuan dari pengajaran Pai di SMP dan SMA
2. Menjelaskan sistematika materi Pai
3. Menjelaskan alokasi waktu pengajaran Pai
C. Tujuan Makalah
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memahami dan mempelajari
tujuan dari pengajaran Pai di SMP dan SMA
1
M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta:Bumi Aksara,1994),hal.128.
4
BAB II
PEMBAHASAN
3
Abdul Majid, Pendidikan,…hal. 42.
5
3) Siswa diharapkan terbiasa berperilaku dengan sifat terpuji dan
menghindari sifat-sifat tercela, dan bertata kerama dalam kehidupan
sehari-hari.
4) Siswa diharapkan mampu memahami sumber hukum dan ketentuan
hukum Islam tentang ibadah, muamalah, mawaris, munakahat,
jenazah dan mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
5) Siswa diharapkan mampu memahami, mengambil manfaat dan
hikmah perkembangan Islam di Indonesia dan dunia serta mampu
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
6
diharapkan siswa dapat mempraktikkannya. model pembelajaran atau
penyampaian materi, guru dapat menggunakan teknik yang berbeda-beda
sesuai dengan materi, sehingga materi bisa langsung dan mudah dipahami.
Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok
adalah model cooperative learning mencakup suatu kelompok kecil peserta
didik yang bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah
masalah, menyelesaikan suatu tugas, atau untuk mengerjakan sesuatu untuk
mencapai tujuan bersama lainnya. Model cooperative learning menekankan
pada kehadiran teman sebaya yang berinteraksi antar sesamanya sebagai
sebuah tim dalam menyelesaikan atau membahas suatu masalah atau
tugas. Peserta didik menyimak penjelasan guru atau mencermati gambar
atau tayangan visual/film tentang bukti-bukti adanya Allah swt (diusahakan
oleh guru), secara klasikal
atau individual.
Selain itu, bisa juga dengan metode cerita, suri tauladan maupun praktik
langsung. Untuk metode praktik langsung sangan cocok diterapkan pada
bab-bab
tertentu. Karena jika memang harus dipraktikkan agar para siswa dapat
memahami secara jelas.Dalam progam pengajaran ini cukup efektif apabila
setelah diberikan materi, murid diberi tugas untuk menjawab soal-soal dari
materi tersebut. Hal ini bisa digunakan untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan guru dalam menyampaikan materi, serta menjadi bahan
evaluasi guru. Bagian mana yang perlu diajarkan kembali apabila terdapat
materi yang belum jelas atau hasilnya tidak memenuhi KKM yang sudah
ditentukan.
SMA/SLTA
PAI pada tingkat SMA ini lebih luas dan mendalam, serta lebih kepada
7
nilai-nilai yang bisa diambil dari tema materi tersebut, hal ini bisa diketahui
ketika
melihat peta konsep. Dalam satu tahun proses pembelajaran terdapat
sebelas (11) bab pokok yang diberikan kepada murid atau anak didiknya,
sebelas bab tersebut diberikan dalam jangka waktu dua semester. Pada
semerter pertama ada lima bab yang diberikan.
Dalam setiap bab akan dijabarkan pada tiap-tiap sub bab, yang bertujuan
agar mudah dalam penyampaian dan dalam kegiatan materi ada batasan-
batasannya.
Pada semester dua, terdapat enam bab utama yang dijelaskan dalam sub
bab-sub
bab yang lebih rinci.Materi PAI kelas X ini sudah sesuai dengan kompetensi
Inti dan kompetensi dasarnya, sehingga guru dapat menjelaskan dengan
mudah sesuai urutan-urutanya, yang pertama guru harus memahamkan
materi, menjelaskan mulai dari pengertian sampai hikmah dari apa yang
telah dipelajari. Dalam hal ini diharapkan siswa tidak hanya sekedar
mengetahui melainkan siswa diharapkan siswa dapat mempraktikkannya.
Tetapi pada k13 ini siswa diharapkan lebih aktif jadi guru hanya
mengarahkan dan yang lebih berperan jika dilihat dari materi-materi yang
disajikan, bagaimana membuka relung hati, mengkritisi sekitar kita,
memperkaya khazanah peserta didik, pesan-pesan mulia kemudian
menerapkannya.Adapun model pembelajaran atau penyampaian materi,
guru dapat menggunakan teknik yang berbeda-beda sesuai dengan materi,
sehingga materi bisa langsung dan mudah dipahami.
8
hanya 3 jam pelajaran per-minggu untuk mendidik agama. Jika dibandingkan
dengan mata pelajaran lainnya hingga mencapai 4 – 6 jam per-
minggu.Implikasi tersebut bagi peserta didik yakni hasil pada proses belajar
mengajar yang diperolehnya menjadi sangat terbatas.
guru PAI untuk memenuhi tuntutan tersebut, dapat menggunakan
kegiatan
ekstrakurikuler di bawah bimbingan dan pembinaan guru PAI. Dalam hal ini
banyak yang cara yang dapat dilakukan, seperti membina peserta didik
belajar Al-Quran, praktek wudlu, praktek sholat, dan lain sebagainya. Jika
tidak melalui ekstrakurikuler, maka guru tidak akan pernah menemukan
formulasi dalam mensiasati kekurangan jam atau minimnya jam pelajaran
PAI di sekolah umum. Dengan demikian, mengajar tidak hanya cukup di
dalam
kelas, terlebih jika kelas kurang dari tuntutan minimal wajib mengajar. Perlu
dilakukan diskusi-diskusi dengan guru-guru agama untuk memenuhi tuntutan
kewajiban mengajar tersebut.
Alokasi waktu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sangat
sebentar, yaitu 4 jam untuk Sekolah Dasar (SD) dan 3 jam untuk Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam satu
minggu, bahkan kurikulum sebelumnya, (KTSP) hanya mengalokasikan
waktu 2 jam per-minggu. Hal ini membuat PAI di sekolah umum hanya
menjadi pelengkap saja. Belum lagi guru menyampaikan materi dengan
cara-cara lama yang kurang mempertimbangkan perkembangan zaman
membuat belajar PAI menjadi hal yang sangat membosankan. Alhasil,
jangankan untuk menanamkan nilai-nilai akhlak seperti yang selama ini
dipercayakan kepada PAI, untuk belajar secara kognitif saja siswa merasa
tidak butuh.
Jika PAI dipercaya sebagai mata pelajaran yang sangat penting, yaitu
untuk
9
membentuk siswa yang berakhlak mulia dan memiliki moral yang baik
terutama pada kondisi negara yang sudah mengalami krisis multidimensional
ini, maka harus ada perubahan paradigma dalam penyampaian materi PAI.
Paradigma yang harus digunakan adalah paradigma nondikotomi,
penyeimbangan aspek pendidikan, dan paradigma kemanusiaan.
dengan minimnya alokasi waktu pelajaran agama, Haidar Putra Daulay
menjelaskan bahwa guru dan sekolah dapat melakukan berbagai kegiatan-
kegiatan di luar jam formal untuk menunjang kegiatan pendidikan agama
Islam, kegiatan itu seperti:
1) Bimbingan kehidupan beragama.
2) Uswatun hasanah (suri teladan).
3) Malam ibadah.
4) Pesantren kilat.
5) Laboratorium pendidikan agama.
6) Iklim religius, dan lain sebagainya
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
tujuan dari pendidikan agama adalah untuk membina, membimbing, dan
mengarahkan serta berupaya untuk mengubah tingkah laku dan kepribadian
siswa dengan mendidik dan mengajarkannya, agar siswa mampu
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
11
DAFTAR PUSTAKA
12