A. Pendahuluan
Berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia terus diteliti dan diupayakan melalui berbagai cara, salah
satunya adalah melalui peninjauan kurikulum secara berkelanjutan. 1
Pemerintah sebagai salah satu yang bertanggungjawab tentang hal ini,
telah berupaya untuk menyusun kurikulum secara sentralistik, yang
selanjutnya diberlakukan bagi seluruh sekolah di Indonesia, sesuai
dengan petunjuk pelaksana maupun petuntuk teknis yang menyertai
kurikulum2.
Salah satu tugas sekolah terkait dengan kurikulum adalah
menjabarkan materi pelajaran sesuai dengan mata pelajaran masing-
masing, tak terkecuali mata pelajaran PAI. Dan biasanya pihak yang
paling berkepentingan di sekolah adalah guru PAI itu sendiri. Meski
demikian, pihak pengelola juga harus paham dengan kurikulum yang
digunakan dan menjadikannya sebagai ajuan dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya.
Dampak negatif yang dapat dirasakan oleh guru PAI bila kurang
memahami kurikulum antara adalah: 1) dalam melaksanakan
pembelajaran berdasarkan urutan bab dalam buku teks, 2)
menggunakan buku teks sebagai satu-satunya acuan dalam mengajar,
3) sering mengalami kekurangan waktu dalam mengajar, karena buku
teks biasanya dirancang tidak lebih dari target minimal sebuah
kurikulum, sehingga guru PAI butuh penyesuaian dalam pembelajaran.
Dampak negatif di atas, mesti mampu di minimalisasi guru PAI,
salah satunya dengan sungguh-sungguh memahami kurikulum,
terutama materi dari mata pelajaran PAI. Guru PAI dituntut untuk
memahami kelemahan dan keunggulan dari setiap materi ajar yang
akan diajarkan kepada peserta didik, sehingga tujuan pembelahan bisa
efektif.
Penulisan makalah untuk menganalisis kelemahan dan
keunggulan materi pelajaran PAI di SD kelas I, dengan cakupan
pembahasan Pengertian PAI, Tujuan PAI, Materi PAI, Pendekatan
Pembelajaran PAI, Karakteristik Mata Pelajaran PAI, Prinsip-Prinsip
Penyusunan Materi, Deskripsi Materi PAI di Sekolah Dasar,
Kelemahan dan Keunggulan Materi PAI di SD.
B. Pembahasan
1. Pengertian PAI
1
Perubahan kurikulum dari masa ke masa, baik di Indonesia maupun di negara
lain, disebabkan karena kebutuhan masyarakat yang setiap tahunnya selalu berkembang
dan tuntutan zaman yang selalu berubah tanpa bisa dicegah. Tentu saja ini juga
berpengaruh terhadap materi pelajaran termasuk PAI.
2
Mulyasa, 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Suatu Panduan Praktis,
Cetakan Ketiga, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya Offset, hal 4
Dari segi etimologi, kata pendidikan berasal kata “didik” yang
mendapat awalan pe- dan akhiran -an sehingga pengertian
pendidikan adalah sistem cara mendidik atau memberikan
pengajaran dan peranan yang baik dalam akhlak dan kecerdasan
berpikir.
Secara terminologi, pengertian pendidikan merujuk UU No.
20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 ayat (1) adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengem-
bangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.3
Sedangkan pengertian pendidikan agama dalam UUSPN
No. 2/1989 pasal 39 ayat 2 disebutkan: merupakan usaha untuk
memperkuat iman dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik yang
bersangkutan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati
agama dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam
masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.
Pengertian pendidikan Islam yakni pendidikan yang
dipahami dan dikembangkan dari ajaran dan nilai-nilai fundamental
yang terkandung dalam sumber dasarnya, yaitu al-Qur’an dan as-
Sunnah.4 Pendidikan Islam mempunyai faktor-faktor pendidikan
yang secara keseluruhan saling mendukung terwujudnya
pembentukan sosok muslim yang diidealkan. 5
2. Tujuan PAI
Tujuan merupakan faktor yang sangat penting dalam setiap
proses pengajaran karena menjadi acuan seluruh langkah-langkah
dalam proses pengajaran tersebut. PAI memiliki tujuan ekslusif dan
tujuan inklusif. Secara ekslusif, PAI diharapkan dapat
meningkatkan dimensi-dimensi keberagamaan (Islam) yang dibawa
peserta didik dari lingkungan keluarganya. Secara inklusif, PAI
diharapkan mampu mengantarkan peserta didik menjadi individu
yang memiliki sikap toleransi beragama yang tinggi dalam rangka
membina kehidupan berbangsa.6
3. Materi Mata Palajaran PAI
Materi dalam suatu pembelajaran merupakan alat untuk
mencapai tujuan, karena itu penentuan materi harus sesuai dengan
tujuan, baik dari segi cakupan, tingkat kesulitan, maupun organi-
3
Muhaimin, Rekonstruksi Pendidikan Islam, (Jakarta: Rajawali Press, 2009), Cet.
ke-1, h. 259-260
4
Muhaiminul, dkk, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektif-kan
Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), h. 29
5
Erwin Yudi Prahara, Materi Pendidikan Agama Islam, (Ponorogo: STAIN PO
Press, 2009), h. 7
6
Ibid., h. 14
sasinya. Dengan materi, pembelajaran diharapkan dapat
mewujudkan peserta didik sebagai sosok individu sebagai mana
yang digambarkan dalam tujuan. Secara garis besar, materi
tersebut dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu: 7
a. Dasar, yaitu materi yang diharapkan dapat secara langsung
membantu terwujudnya sosok individu “berpendidikan” yang
diidealkan. Diantara materi tersebut adalah materi yang ada
dalam ilmu tauhid, fiqh, akhlaq.
b. Sekuensial, yaitu materi yang dimaksudkan untuk dijadikan
dasar untuk mengembangkan lebih lanjut dari materi dasar.
c. Instrumental, yaitu materi yang tidak secara langsung berguna
untuk meningkatkan keberagamaan, tetapi penguasaannya
sangat membantu sebagai alat untuk mencapai penguasaan
materi dasar keberagamaan.
d. Pengembangan personal, yaitu materi yang tidak secara
langsung meningkatkan keberagamaan atau toleransi
beragama, tetapi mampu membentuk kepribadian yang sangat
diperlukan dalam kehidupan beragama.
4. Karakteristik Mata Pelajaran PAI
Karakteristik mata pelajaran PAI adalah sebagai berikut: 8
a. Secara umum PAI merupakan mata pelajaran yang
dikembangkan dari ajaran-ajaran dasar yang terdapat dalam
agama Islam, yang terdapat dalam al-Qur’an dan Hadits.
b. Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar
ajaran Islam, yaitu: akidah, akhlak dan syari’ah.
c. Materi PAI tidak hanya mengantarkan peserta didik untuk
menguasai berbagai ajaran Islam, tetapi yang terpenting adalah
bagaimana peserta didik dapat mengamalkan ajaran-ajaran itu
dalam kehidupan sehari-hari.
d. Tujuan diberikannya mata pelajaran PAI adalah untuk
membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada
Allah SWT, mengetahui pengetahuan yang luas tentang Islam
dan akhlaqul karimah.
e. Tujuan akhir dari mata pelajaran PAI adalah terbentuknya
peserta didik yang memiliki akhlaq mulia.
5. Pendekatan Pembelajaran PAI
Cakupan materi PAI merupakan bagian tak terpisahkan dari
rumpun mata pelajaran PAI. Oleh karena itu setiap aspeknya
dikembangkan dalam suasana pembelajaran yang terpadu,
meliputi:
a. Keimanan yaitu memberikan peluang kepada peserta didik
untuk mengembangkan pemahaman adanya Allah sebagai
sumber kehidupan.
7
Ibid., h. 15-17
8
Ibid., 19-20
b. Pengamalan yaitu memberikan pengalaman kepada peserta
didik untuk mempraktekkan dan merasakan hasil-hasil
pengamalan keyakinan akidah dan akhlaq dalam menghadapi
tugas-tugas dan masalah dalam kehidupan.
c. Pembiasaan yaitu memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk membiasakan sikap dan perilaku yang baik yang
sesuai dengan ajaran Islam dan budaya bangsa dalam
menghadapi masalah kehidupan.
d. Rasional yaitu usaha memberikan peranan kepada rasio (akal)
peserta didik dalam memahami dan membedakan berbagai
materi dalam standard materi serta kaitannya dengan perilaku
yang baik dengan perilaku yang buruk dalam kehidupan duniawi.
e. Emosional yaitu upaya menggugah perasaan (emosi) peserta
didik dalam menghayati perilaku yang sesuai dengan ajaran
agama Islam dan budaya bangsa.
f. Fungsional yaitu menyajikan materi PAI dari segi manfaatnya
bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dalam arti luas.
g. Keteladanan yaitu menjadikan figure pribadi-pribadi teladan dan
sebagai cerminan dari manusia yang memiliki keyakinan tauhid
yang teguh dan berperilaku mulia.
6. Prinsip-Prinsip Penyusunan Materi
Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan
materi pelajaran adalah kesesuaian (relevansi), keajegan
(konsistensi), dan kecukupan (adequacy).
a. Relevansi artinya kesesuaian. Materi pelajaran hendaknya
relevan dengan pencapaian kompetensi inti, kompetensi dasar
dan indikator. Jika kemampuan yang diharapkan dikuasai
peserta didik berupa menghafal fakta, maka Materi Pelajaran
yang diajarkan harus berupa fakta, bukan konsep atau prinsip
ataupun jenis materi yang lain. Misalnya: kompetensi dasar
yang harus dikuasai peserta didik adalah ”Menjelaskan dzikir
dan do’a sesudah shalat maka pemilihan Materi pelajaran yang
disampaikan seharusnya ”Referensi tentang bacaan dzkir dan
do’a sesudah shalat.
b. Konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus
dikuasai peserta didik ada empat macam, maka materi yang
harus diajarkan juga harus meliputi empat macam. Misalnya
kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah
Memahami tata cara salat lima waktu.maka materi yang
diajarkan juga harus meliputi bacaan-bacaan dalam shalat.
c. Adequacy artinya kecukupan. Materi yang diajarkan hendaknya
cukup memadai dalam membantu peserta didik menguasai
kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu
sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit maka
kurang membantu tercapainya standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak maka akan
mengakibatkan keterlambatan dalam pencapaian target
kurikulum (pencapaian keseluruhan KI, KD dan indikator).
7. Deskripsi Materi PAI di Sekolah Dasar
Deskripsi materi PAI untuk sekolah dasar kelas I sesuai
dengan K13 adalah sebagai berikut:
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)