Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS KELEMAHAN DAN KEUNGGULAN MATERI PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM (PAI) DI SEKOLAH: STUDI PADA KELAS 1 SD


Oleh: HASNAN NAFIS

A. Pendahuluan
Berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia terus diteliti dan diupayakan melalui berbagai cara, salah
satunya adalah melalui peninjauan kurikulum secara berkelanjutan. 1
Pemerintah sebagai salah satu yang bertanggungjawab tentang hal ini,
telah berupaya untuk menyusun kurikulum secara sentralistik, yang
selanjutnya diberlakukan bagi seluruh sekolah di Indonesia, sesuai
dengan petunjuk pelaksana maupun petuntuk teknis yang menyertai
kurikulum2.
Salah satu tugas sekolah terkait dengan kurikulum adalah
menjabarkan materi pelajaran sesuai dengan mata pelajaran masing-
masing, tak terkecuali mata pelajaran PAI. Dan biasanya pihak yang
paling berkepentingan di sekolah adalah guru PAI itu sendiri. Meski
demikian, pihak pengelola juga harus paham dengan kurikulum yang
digunakan dan menjadikannya sebagai ajuan dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya.
Dampak negatif yang dapat dirasakan oleh guru PAI bila kurang
memahami kurikulum antara adalah: 1) dalam melaksanakan
pembelajaran berdasarkan urutan bab dalam buku teks, 2)
menggunakan buku teks sebagai satu-satunya acuan dalam mengajar,
3) sering mengalami kekurangan waktu dalam mengajar, karena buku
teks biasanya dirancang tidak lebih dari target minimal sebuah
kurikulum, sehingga guru PAI butuh penyesuaian dalam pembelajaran.
Dampak negatif di atas, mesti mampu di minimalisasi guru PAI,
salah satunya dengan sungguh-sungguh memahami kurikulum,
terutama materi dari mata pelajaran PAI. Guru PAI dituntut untuk
memahami kelemahan dan keunggulan dari setiap materi ajar yang
akan diajarkan kepada peserta didik, sehingga tujuan pembelahan bisa
efektif.
Penulisan makalah untuk menganalisis kelemahan dan
keunggulan materi pelajaran PAI di SD kelas I, dengan cakupan
pembahasan Pengertian PAI, Tujuan PAI, Materi PAI, Pendekatan
Pembelajaran PAI, Karakteristik Mata Pelajaran PAI, Prinsip-Prinsip
Penyusunan Materi, Deskripsi Materi PAI di Sekolah Dasar,
Kelemahan dan Keunggulan Materi PAI di SD.
B. Pembahasan
1. Pengertian PAI
1
Perubahan kurikulum dari masa ke masa, baik di Indonesia maupun di negara
lain, disebabkan karena kebutuhan masyarakat yang setiap tahunnya selalu berkembang
dan tuntutan zaman yang selalu berubah tanpa bisa dicegah. Tentu saja ini juga
berpengaruh terhadap materi pelajaran termasuk PAI.
2
Mulyasa, 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Suatu Panduan Praktis,
Cetakan Ketiga, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya Offset, hal 4
Dari segi etimologi, kata pendidikan berasal kata “didik” yang
mendapat awalan pe- dan akhiran -an sehingga pengertian
pendidikan adalah sistem cara mendidik atau memberikan
pengajaran dan peranan yang baik dalam akhlak dan kecerdasan
berpikir.
Secara terminologi, pengertian pendidikan merujuk UU No.
20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 ayat (1) adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengem-
bangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.3
Sedangkan pengertian pendidikan agama dalam UUSPN
No. 2/1989 pasal 39 ayat 2 disebutkan: merupakan usaha untuk
memperkuat iman dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik yang
bersangkutan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati
agama dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam
masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.
Pengertian pendidikan Islam yakni pendidikan yang
dipahami dan dikembangkan dari ajaran dan nilai-nilai fundamental
yang terkandung dalam sumber dasarnya, yaitu al-Qur’an dan as-
Sunnah.4 Pendidikan Islam mempunyai faktor-faktor pendidikan
yang secara keseluruhan saling mendukung terwujudnya
pembentukan sosok muslim yang diidealkan. 5
2. Tujuan PAI
Tujuan merupakan faktor yang sangat penting dalam setiap
proses pengajaran karena menjadi acuan seluruh langkah-langkah
dalam proses pengajaran tersebut. PAI memiliki tujuan ekslusif dan
tujuan inklusif. Secara ekslusif, PAI diharapkan dapat
meningkatkan dimensi-dimensi keberagamaan (Islam) yang dibawa
peserta didik dari lingkungan keluarganya. Secara inklusif, PAI
diharapkan mampu mengantarkan peserta didik menjadi individu
yang memiliki sikap toleransi beragama yang tinggi dalam rangka
membina kehidupan berbangsa.6
3. Materi Mata Palajaran PAI
Materi dalam suatu pembelajaran merupakan alat untuk
mencapai tujuan, karena itu penentuan materi harus sesuai dengan
tujuan, baik dari segi cakupan, tingkat kesulitan, maupun organi-
3
Muhaimin, Rekonstruksi Pendidikan Islam, (Jakarta: Rajawali Press, 2009), Cet.
ke-1, h. 259-260
4
Muhaiminul, dkk, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektif-kan
Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), h. 29
5
Erwin Yudi Prahara, Materi Pendidikan Agama Islam, (Ponorogo: STAIN PO
Press, 2009), h. 7
6
Ibid., h. 14
sasinya. Dengan materi, pembelajaran diharapkan dapat
mewujudkan peserta didik sebagai sosok individu sebagai mana
yang digambarkan dalam tujuan. Secara garis besar, materi
tersebut dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu: 7
a. Dasar, yaitu materi yang diharapkan dapat secara langsung
membantu terwujudnya sosok individu “berpendidikan” yang
diidealkan. Diantara materi tersebut adalah materi yang ada
dalam ilmu tauhid, fiqh, akhlaq.
b. Sekuensial, yaitu materi yang dimaksudkan untuk dijadikan
dasar untuk mengembangkan lebih lanjut dari materi dasar.
c. Instrumental, yaitu materi yang tidak secara langsung berguna
untuk meningkatkan keberagamaan, tetapi penguasaannya
sangat membantu sebagai alat untuk mencapai penguasaan
materi dasar keberagamaan.
d. Pengembangan personal, yaitu materi yang tidak secara
langsung meningkatkan keberagamaan atau toleransi
beragama, tetapi mampu membentuk kepribadian yang sangat
diperlukan dalam kehidupan beragama.
4. Karakteristik Mata Pelajaran PAI
Karakteristik mata pelajaran PAI adalah sebagai berikut: 8
a. Secara umum PAI merupakan mata pelajaran yang
dikembangkan dari ajaran-ajaran dasar yang terdapat dalam
agama Islam, yang terdapat dalam al-Qur’an dan Hadits.
b. Prinsip-prinsip dasar PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar
ajaran Islam, yaitu: akidah, akhlak dan syari’ah.
c. Materi PAI tidak hanya mengantarkan peserta didik untuk
menguasai berbagai ajaran Islam, tetapi yang terpenting adalah
bagaimana peserta didik dapat mengamalkan ajaran-ajaran itu
dalam kehidupan sehari-hari.
d. Tujuan diberikannya mata pelajaran PAI adalah untuk
membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada
Allah SWT, mengetahui pengetahuan yang luas tentang Islam
dan akhlaqul karimah.
e. Tujuan akhir dari mata pelajaran PAI adalah terbentuknya
peserta didik yang memiliki akhlaq mulia.
5. Pendekatan Pembelajaran PAI
Cakupan materi PAI merupakan bagian tak terpisahkan dari
rumpun mata pelajaran PAI. Oleh karena itu setiap aspeknya
dikembangkan dalam suasana pembelajaran yang terpadu,
meliputi:
a. Keimanan yaitu memberikan peluang kepada peserta didik
untuk mengembangkan pemahaman adanya Allah sebagai
sumber kehidupan.

7
Ibid., h. 15-17
8
Ibid., 19-20
b. Pengamalan yaitu memberikan pengalaman kepada peserta
didik untuk mempraktekkan dan merasakan hasil-hasil
pengamalan keyakinan akidah dan akhlaq dalam menghadapi
tugas-tugas dan masalah dalam kehidupan.
c. Pembiasaan yaitu memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk membiasakan sikap dan perilaku yang baik yang
sesuai dengan ajaran Islam dan budaya bangsa dalam
menghadapi masalah kehidupan.
d. Rasional yaitu usaha memberikan peranan kepada rasio (akal)
peserta didik dalam memahami dan membedakan berbagai
materi dalam standard materi serta kaitannya dengan perilaku
yang baik dengan perilaku yang buruk dalam kehidupan duniawi.
e. Emosional yaitu upaya menggugah perasaan (emosi) peserta
didik dalam menghayati perilaku yang sesuai dengan ajaran
agama Islam dan budaya bangsa.
f. Fungsional yaitu menyajikan materi PAI dari segi manfaatnya
bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dalam arti luas.
g. Keteladanan yaitu menjadikan figure pribadi-pribadi teladan dan
sebagai cerminan dari manusia yang memiliki keyakinan tauhid
yang teguh dan berperilaku mulia.
6. Prinsip-Prinsip Penyusunan Materi
Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan
materi pelajaran adalah kesesuaian (relevansi), keajegan
(konsistensi), dan kecukupan (adequacy).
a. Relevansi artinya kesesuaian. Materi pelajaran hendaknya
relevan dengan pencapaian kompetensi inti, kompetensi dasar
dan indikator. Jika kemampuan yang diharapkan dikuasai
peserta didik berupa menghafal fakta, maka Materi Pelajaran
yang diajarkan harus berupa fakta, bukan konsep atau prinsip
ataupun jenis materi yang lain. Misalnya: kompetensi dasar
yang harus dikuasai peserta didik adalah ”Menjelaskan dzikir
dan do’a sesudah shalat maka pemilihan Materi pelajaran yang
disampaikan seharusnya ”Referensi tentang bacaan dzkir dan
do’a sesudah shalat.
b. Konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus
dikuasai peserta didik ada empat macam, maka materi yang
harus diajarkan juga harus meliputi empat macam. Misalnya
kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah
Memahami tata cara salat lima waktu.maka materi yang
diajarkan juga harus meliputi bacaan-bacaan dalam shalat.
c. Adequacy artinya kecukupan. Materi yang diajarkan hendaknya
cukup memadai dalam membantu peserta didik menguasai
kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu
sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit maka
kurang membantu tercapainya standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak maka akan
mengakibatkan keterlambatan dalam pencapaian target
kurikulum (pencapaian keseluruhan KI, KD dan indikator).
7. Deskripsi Materi PAI di Sekolah Dasar
Deskripsi materi PAI untuk sekolah dasar kelas I sesuai
dengan K13 adalah sebagai berikut:

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)

1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


ajaran agama yang tanggung jawab, santun, peduli, dan
dianutnya. percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Terbiasa membaca 2.1 Menunjukkan sikap percaya diri
basmalah setiap memulai dalam melafalkan huruf-huruf
belajar al-Qur’an hijaiyyah dan harakatnya
1.2 Terbiasa membaca al- 2.2 Menunjukkan sikap kasih sayang dan
Qur’an dengan tartil peduli kepada sesama sebagai
implementasi pemahaman Q.S. al-
Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas
1.3 Menerima adanya Allah 2.3 Menunjukkan perilaku percaya diri
Swt. yang Maha Pengasih sebagai implementasi pemahaman
dan Maha Penyayang adanya Allah Swt.
1.4 Menerima keesaan Allah 2.4 Menunjukkan perilaku percaya diri
Swt. berdasarkan sebagai implementasi pemahaman
pengamatan terhadap keesaan Allah Swt.
dirinya dan makhluk
ciptaan-Nya yang dijumpai
di sekitar rumah dan
sekolah
1.5 Menerima adanya Allah 2.5 Menunjukkan sikap kasih sayang,
Swt. Maha Pengasih, Maha peduli, kerja sama, dan percaya diri
Penyayang, dan Maharaja sebagai implementasi pemahaman
al-Asmau al-Husna: ar-Rahman, ar-
Rahim, dan al-Malik
1.6 Menerima dan mengakui 2.6 Menunjukkan sikap teguh pendirian
makna dua kalimat sebagai implementasi pemahaman
syahadat makna dua kalimat syahadat
1.7 Terbiasa berdoa sebelum 2.7 Menunjukkan sikap disiplin sebagai
dan sesudah belajar implementasi pemahaman makna
doa sebelum dan sesudah belajar
1.8 Meyakini bahwa perilaku 2.8 Menunjukkan perilaku hormat dan
hormat dan patuh kepada patuh kepada orangtua dan guru
orangtua dan guru sebagai
cerminan dari iman
1.9 meyakini bahwa berkata 2.9 menunjukkan sikap yang baik,
yang baik, sopan, dan sopan, dan santun ketika berbicara
santun sebagai cerminan
dari iman
1.10 Meyakini bahwa 2.10 Menunjukkan perilaku bersyukur,
bersyukur, pemaaf, jujur, pemaaf, jujur, dan percaya diri
dan percaya diri sebagai
cerminan dari iman
1.11 Terbiasa bersuci sebelum 2.11 Menunjukkan perilaku bersih badan,
beribadah pakaian, barang-barang, dan tempat
sebagai implementasi pemahaman
makna bersuci
1.12 Menjalankan salat dengan 2.12 Menunjukkan sikap disiplin sebagai
tertib implementasi pemahaman salat dan
kegiatan agama yang dianutnya di
sekitar rumahnya melalui
pengamatan
1.13 Meyakini kebenaran kisah 2.13 Menunjukkan sikap pemaaf sebagai
Nabi Adam a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Adam a.s.
1.14 Meyakini kebenaran kisah 2.14 Menunjukkan sikap pemaaf sebagai
Nabi Idris a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Idris a.s.
1.15 Meyakini kebenaran kisah 2.15 Menunjukkan sikap pemaaf sebagai
Nabi Nuh a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Nuh a.s.
1.16 Meyakini kebenaran kisah 2.16 Menunjukkan sikap pemaaf sebagai
Nabi Hud a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Hud a.s.
1.17 Meyakini kebenaran kisah 2.17 Menunjukkan sikap pemaaf sebagai
Nabi Muhammad saw implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Muhammad saw.

KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan faktual dengan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa


cara mengamati [mendengar, melihat, yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis,
membaca] dan menanya dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengetahui huruf-huruf hijaiyyah 4.1 Melafalkan huruf-huruf hijaiyyah dan
dan harakatnya secara lengkap harakatnya secara lengkap
3.2 Memahami pesan-pesan pokok 4.2 4.2.1 melafalkan Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-
Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas Ikhlas dengan benar dan jelas
4.2.2 menunjukkan hafalan Q.S. al- Fatihah
dan Q.S. al-Ikhlas dengan benar dan
jelas
3.3 memahami adanya Allah Swt. 4.3 menunjukkan bukti-bukti adanya Allah Swt.
yang Maha Pengasih dan Maha yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Penyayang
3.4 Memahami keesaan Allah Swt. 4.4 Menunjukkan bukti-bukti keesaan Allah Swt.
berdasarkan pengamatan berdasarkan pengamatan terhadap dirinya dan
terhadap dirinya dan makhluk makhluk ciptaan-Nya yang dijumpai di sekitar
ciptaan-Nya yang dijumpai di rumah dan sekolah
sekitar rumah dan sekolah
3.5 Memahami makna al-Asmau al- 4.5 Melafalkan al-Asmau al-Husna: ar- Rahman,
Husna: ar-Rahman, ar-Rahim, dan ar-Rahim, danal-Malik
al-Malik
3.6 Memahami makna dua kalimat 4.6 Melafalkan dua kalimat syahadat dengan
syahadat benar dan jelas
3.7 Memahami makna doa sebelum 4.7 Melafalkan doa sebelum dan sesudah belajar
dan sesudah belajar dengan benar dan jelas
3.8 Memahami perilaku hormat dan 4.8 Mencontohkan perilaku hormat dan patuh
patuh kepada orangtua dan guru kepada orangtua dan guru
3.9 Memahami berkata yang baik, 4.9 Mencontohkan cara berkata yang baik, sopan,
sopan, dan santun dan santun
3.10 Memahami makna bersyukur, 4.10 Mencontohkan perilaku bersyukur, pemaaf,
pemaaf, jujur, dan percaya diri jujur, dan percaya diri
3.11 Memahami tata cara bersuci 4.11 Mempraktikkan tata cara bersuci
3.12 Memahami salat dan kegiatan 4.12 4.12.1 Melaksanakan salat dan kegiatan
agama yang dianutnya di sekitar agama di sekitar rumahnya melalui
rumahnya melalui pengamatan pengamatan
4.12.2 Mencontohkan kegiatan agama di
sekitar rumahnya
3.13 Memahami kisah keteladanan 4.13 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Adam
Nabi Adam a.s. a.s.
3.14 Memahami kisah keteladanan 4.14 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Idris a.s.
Nabi Idris a.s.
3.15 Memahami kisah keteladanan 4.15 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Nuh a.s.
Nabi Nuh a.s.
3.16 Memahami kisah keteladanan 4.16 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Hud a.s.
Nabi Hud a.s.
3.17 Memahami kisah keteladanan 4.17 Menceritakan kisah keteladanan Nabi
Nabi Muhammad saw. Muhammad saw.

8. Kelemahan dan Keunggulan Materi PAI di SD


Setiap materi PAI SD Kelas I yang telah disusun tentu
memiliki kelemahan dan keunggulan, walaupun dalam penyusunan
dan pengembangannya telah memenuhi prinsip-prinsip yang
dijadikan dasar dalam menentukan materi pelajaran yaitu
kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), dan kecukupan
(adequacy).
Dilihat dari segi relevansi, materi-materi PAI SD Kelas I telah
sesuai dengan KI, KD dan indikator. Materi-materi PAI juga sudah
konsisten. Materi-materi PAI yang diajarkan sudah cukup memadai
dalam membantu peserta didik menguasai KI, KD dan Indikator.
Meskipun cakupan materi-materi yang diberikan sudah
sangat luas untuk mengantarkan peserta didik dalam mencapai
tujuan pendidikan Islam yang dicitakan, senyatanya tidak mudah
untuk mengarah pada tujuan tersebut. Sebab pendidikan Islam
harus bertarung dengan pengaruh perkembangan global. Tidak
sedikit hal-hal negatif akibat pengaruh global, misalnya munculnya
pribadi-pribadi yang miskin spiritual, materialistik, dan
individualistik. Secara umum kehidupan manusia terkesan
mengalami frustasi eksistensial, hal ini dapat dilihat dari sifat haus
kekuasaan, hidup berfoya-foya, bersenang-senang mencari
kenikmatan, bahkan melakukan seks bebas. Fenomena-fenomena
ini merupakan tantangan nyata bagi PAI untuk berpartisipasi dalam
membangun masa depan manusia sejati. Justru itu, materi tentang
tantangan ini juga seyogyanya dapat dijadikan perhatian dari guru
PAI.
Dikarenakan materi PAI diharapkan dapat menjadi penentu
masa depan anak bangsa, oleh karena itu, materi yang komprehen-
sif dan terintegari akan sangat diharapkan guna menghasilkan
masa depan anak bangsa yang cerah yang berimplikasi pada
kemajuan bangsa dan negara.
Adapun beberapa kelemahan lain dari materi PAI SD Kelas I
berdasarkan analisis penulis terhadap adalah:
a. Waktu yang tersedia untuk mengajarkan cakupan materi yang
luas, sangat terbatas.
b. Merujuk kepada deskripsi materi PAI kelas 1 berdasarkan K13
sebagai tabel di atas, diajarkan dengan pendekatan saintifik,
sehingga guru beranggapan anak yang harus belajar setiap
materi ajar tersebut, pada hal materi tersebut perlu penjelasan
dari guru.
c. Mengacu kepada kurikulum K13, guru dituntut untuk kreatif
(pendekatan saintifik), namun berdasarkan pengalaman yang
ada, sangat sedikit guru yang seperti itu, sehingga guru PAI
kurang mampu mengintegrasikan setiap materi PAI dengan
materi-materi pada mata pelajaran lainnya, tapi ini
membutuhkan waktu yang panjang agar bisa membuka
cakrawala berfikir guru PAI
d. Tugas menganalisis SKL, KI, KD buku siswa dan buku guru
belum sepenuhnya dikerjakan oleh guru, dan banyaknya guru
yang hanya menjadi plagiat dalam kasus ini.
e. Terlalu banyak materi yang harus dikuasai siswa sehingga tidak
setiap materi bisa tersampaikan dengan baik, belum lagi
persoalan guru yang kurang berdedikasi terhadap mata
pelajaran yang dia ampu.
f. Beban belajar siswa dan guru terlalu berat, sehingga waktu
belajar di sekolah terlalu lama.
Adapun keunggulan materi PAI berdasarkan deskripsi materi
PAI untuk sekolah dasar kelas I sesuai dengan K13, antara lain:
a. Mengacu kepada KI 1, 2, 3, 4 dan KD, peserta didik dituntut
untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan
masalah dari setiap materi PAI ajar yang peserta didik pelajari di
sekolah.
b. Penilaian yang dilakukan terhadap peserta didik mencakup
mencakup semua aspek KI 1, 2, 3 dan 4 dari setiap materi PAI
yang dipelajari peserta didik. Bahkan, penentuan nilai bagi
peserta didik bukan hanya didapat dari nilai ujian saja tetapi
juga didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain-
lain.
c. Setiap materi PAI yang dipelajari akan mampu memunculkan
pendidikan karakter peserta didik.
d. Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan
tujuan pendidikan nasional.
e. Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistik
domain sikap, ketrampilan, dan pengetahuan.
f. Sifat dari setiap materi pembelajaran PAI sangat kontekstual.
g. Setiap materi yang akan diajarkan sudah ada rambu-rambu
kegiatannya baik untuk siswa (buku siswa) maupun rambu-
rambu yang jelas bagi guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran (buku guru)
C. Penutup
Kesadaran dari guru PAI untuk memahami kekuranggan dan
keunggulan dari setiap materi PAI yang akan diajarkan kepada peserta
didik akan membuat guru PAI lebih inovatif, sehingga mampu
memberikan solusi tepat terhadap berbagai kekurangan dan
mempertahankan serta meninggatkan keunggulan dari setiap materi,
sehingga dampaknya, tujuan pembelajaran akan efektif.
Dengan memahami kekurangan dan keunggulan materi PAI,
Guru melaksanakan pembelajaran tidak lagi hanya dengan
menggunakan buku teks tetapi sudah mengintegrasikan dengan
kearifan lokal, tidak lagi mengajar dengan urutan-urutan bab-bab yang
ada dalam buku tek tetapi sudah fleksibel sesuai kondisi, serta waktu
yang kurang dapat dicukupi dengan mengintegrasikannya dengan
mata pelajaran lain.
D. Daftar Pustaka
Mulyasa, 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Suatu Panduan
Praktis, Cetakan Ke-3, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya
Offset
Muhaimin, 2009, Rekonstruksi Pendidikan Islam, Cet. ke-1Jakarta:
Rajawali Press
Muhaiminul, dkk, 2002. Paradigma Pendidikan Islam Upaya
Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Erwin Yudi Prahara, 2009. Materi Pendidikan Agama Islam, Ponorogo:
STAIN PO Press

Anda mungkin juga menyukai