Anda di halaman 1dari 6

1

MODUL-01
Pengembangan Kurikulum PAI
Oleh: Dr. Muslihudin, M.Ag.

Petunjuk:
1) Bacalah materi pada modul 1 dengan cermat;
2) Buatlah mindmap untuk meringkas konsep penting materi dari modul 1
3) Laksanakan tugas dengan format yang sudah dirancang pada lampiran modul
ini
4) Upload tugas mindmap dan tugas yang terdapat dalam lampiran di akun
masing-masing (portal akademik)
5) Selamat melaksanakan tugas

A. Pengertian Kurikulum Pendidikan Agama Islam

Dalam pembahasan pertama ini harus difahami tiga variabel penting yaitu;
kurikulum, pendidikan, dan agama Islam. Kurikulum berasal dari bahasa Yunani
yaitu curere, artinya tempat kuda berpacu, kemudian istilah ini difahami dalam
pendidikan menjadi kerangka atau acuan materi yang dipergunakan oleh
masyarakat, sekolah, atau guru untuk melaksanakan pembelajaran kepada anak-
anak atau kelompok tertentu untuk memperoleh keahlian tertentu. Dalam undang-
undang kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilaksanakan secara sistematis untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dilakukan oleh orang
dewasa kepada generasi muda dengan menggunakan cara-cara tertentu serta
sumber tertentu. Karena usaha sadar, maka pendidikan memerlukan perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, penjaminan mutu dan peningkatan secara berkelanjutan.
Oleh sebab itu memerlukan ilmu yaitu ilmu mendidik, karena proses pendidikan
dilaksanakan sepanjang hayat sejak manusia lahir sampai kembali keharibaan
Sang Pencipta. Maka disetiap fase kehidupan manusia telah hadir dan muncul
2

proses pendidikan secara sadar, misalnya pendidikan untuk bayi yang baru lahir,
pendidikan untuk anak usia 1-3 tahun, pendidikan untuk anak usia dini (PAUD)
usia 4-5 tahun, pendidikan dasar (usia 7-12 tahun), pendidikan menengah (usia
13-17 tahun, pendidikan menengah atas (usia 18-20 tahun) pendidikan tinggi (usia
21-25 tahun), pendididikan orang dewasa (usia 25-50 tahun) dan pendidikan usia
lanjut fase 1 (50-65 tahun), pendidikan usia lanjut fase 2 (usia 65-75 tahun) dan
pendikan lanjut usia (usia 75-sampai menjelang ajal). Ilmu tentang pendidikan
akhirnya dibagi tiga yaitu parentologi (ilmu tentang pengasuhan), pedagogi (ilmu
tentang pendidikan anak), andragogy (ilmu pendidikan orang dewasa) dan
gerontologi (ilmu perawatan lanjut usia).
Agama adalah seperangkat ajaran atau keyakinan yang dianut oleh manusia
untuk mengekspresikan ketundukan dan penghambaan kepada Sang Pencipta
(Tuhan) baik yang dikembangkan oleh peradaban manusia maupun yang dianggap
sebagai agama wahyu tuhan. Agama biasanya terdiri dari sistem keyakinan
(believe system), sistem ritual (ritual system), kitab suci atau buku tentang ajaran
(holy book) serta panduan moral dan nilai-nilai praktis (moral conduct). Agama
Islam adalah separangkat ajaran yang mengatur keyakinan, peribadatan, nilai-nilai
moral serta interaksi antar manusia yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW
sebagai utusan Allah berdasarkan wahyu yang diterimanya yang tertuang dalam
kitab suci al-Qur’an untuk menjamin keselamatan dan kebahagiaan umat manusia
di dunia dan akhirat. Agama Islam memiliki rukun agama yaitu; Islam
(ketundukan), Iman (keyakinan) dan Ihsan (moral spiritual). Masing-masing
rukun agama ini memiliki sub rukun meliputi rukun Islam (5 buah), rukun iman (6
buah), rukun ihsan (2 buah).
Dengan demikian kurikulum pendidikan agama Islam (PAI) adalah
kurikulum yang disusun berdasarkan ajaran Islam. Secara umum, kurikulum PAI
dapat didefinisikan sebagai bahan-bahan pendidikan agama Islam berupa kegiatan,
pengetahuan, dan pengalaman yang dengan sengaja dan sistematis diberikan
kepada peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan agama Islam
Namun demikian dapat disajikan definis sejumlah ahli antara lain sebagai berikut:
 Mujtahid (2011) mengartikan kurikulum PAI sebagai upaya sadar dan
terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
3

menghayati hingga mengimani dan mengamalkan ajaran Islam secara


kaffah (menyeluruh).
 Hamdani Ihsan dan Fuad Ihsan (1998) mengartikan kurikulum PAI
sebagai bahan-bahan pendidikan agama Islam berupa kegiatan,
pengetahuan, dan pengalaman yang dengan sengaja dan sistematis yang
diberikan kepada anak didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
agama Islam.
 Zuhairini, et.al (1983) mengartikan kurikulum PAI sebagai merupakan
totalitas dari suatu lembaga pendidikan baik di dalam kelas maupun di luar
kelas yang berdasarkan ajaran agaman Islam.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
kurikulum PAI adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan dalam penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran agama Islam untuk mencapai tujuan pendidikan Islam. Sedangkan
Pengembangan kurikulum pendidikan Islam (PAI) dapat didefinisikan sebagai
kegiatan sistematis yang dilakukan oleh pengembang untuk merancang kurikulum
pendidikan Islam yang mengacu kepada landasan, model, pendekatan serta prinsip
terntentu untuk menghasilkan kurikulum PAI yang optimal.

B. Tujuan Kurikulum Pendidikan Islam

Kurikulum pendidikan Islam adalah bahan-bahan pendidikan Islam berupa


kegiatan, pengetahuan dan pengalaman yang dengan sengaja dan sistematis
diberikan kepada anak didik dalam rangka tujuan pendidikan Islam. Berdasarkan
keterangan di atas, maka kurikulum pendidikan Islam itu merupakan satu
komponen pendidikan agama berupa alat untuk mencapai tujuan. Ini bermakna
untuk mencapai tujuan pendidikan Islam, diperlukan adanya kurikulum yang
sesuai dengan tujuan pendidikan Islam dan bersesuaian pula dengan tingkat usia,
tingkat perkembangan kejiwaan anak dan kemampuan pelajar. Kurikulum
pendidikan Islam bertujuan menanamkan kepercayaan dalam pemikiran dan hati
generasi muda, pemulihan akhlak dan membangunkan jiwa rohani. Ia juga
bertujuan untuk memperoleh pengetahuan secara kontinu, gabungan pengetahuan
dan kerja, kepercayaan dan akhlak, serta penerapan amalan teori dalam hidup.
4

Kurikulum pendidikan Islam tidak bisa dilepaskan dari Tujuan Pendidikan


Islam. Tujuan pendidikan Islam dapat digambarkan sebagai berikut:

C. Fungsi Kurikulum Pendidikan Agama Islam

Kurikulum PAI memiliki beberapa fungsi, di antaranya:


 Fungsi pengembangan, yaitu kurikulum PAI berfungsi untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
 Fungsi penyaluran, yaitu kurikulum PAI berfungsi untuk menyalurkan
bakat, minat, dan kemampuan peserta didik.
 Fungsi perbaikan, yaitu kurikulum PAI berfungsi untuk memperbaiki dan
menyempurnakan proses pembelajaran agama Islam.
 Fungsi pencegahan, yaitu kurikulum PAI berfungsi untuk mencegah
peserta didik dari hal-hal yang negatif.
 Fungsi penyesuaian, yaitu kurikulum PAI berfungsi untuk menyesuaikan
perkembangan peserta didik dengan tuntutan zaman.
 Fungsi sumber nilai, yaitu kurikulum PAI berfungsi sebagai sumber nilai-
nilai yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan peserta didik.

D. Komponen Kurikulum Pendidikan Agama Islam

Kurikulum PAI memiliki beberapa komponen, di antaranya:


5

 Tujuan, yaitu komponen yang menggambarkan hasil belajar yang


diharapkan dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti pembelajaran
agama Islam.
 Isi, yaitu komponen yang berisi materi atau bahan pelajaran yang harus
dipelajari oleh peserta didik dalam pembelajaran agama Islam.
 Metode, yaitu komponen yang berisi cara yang digunakan dalam proses
pembelajaran agama Islam.
 Evaluasi, yaitu komponen yang berisi cara untuk mengukur keberhasilan
peserta didik dalam pembelajaran agama Islam.

E. Prinsip Penyusunan Kurikulum Pendidikan Agama Islam

Kurikulum PAI disusun berdasarkan beberapa prinsip, di antaranya:


 Prinsip kesesuaian, yaitu kurikulum PAI harus sesuai dengan kebutuhan
dan perkembangan peserta didik.
 Prinsip kefektifan, yaitu kurikulum PAI harus efektif dalam mencapai
tujuan pendidikan agama Islam.
 Prinsip efisiensi, yaitu kurikulum PAI harus efisien dalam penggunaan
sumber daya.
 Prinsip relevansi, yaitu kurikulum PAI harus relevan dengan tuntutan
kehidupan.
 Prinsip kedinamisan, yaitu kurikulum PAI harus dinamis dan dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
Penyusunan kurikulum PAI dilakukan oleh tim penyusun kurikulum yang terdiri
dari para ahli di bidang agama Islam, pendidikan, dan psikologi. Tim penyusun
kurikulum bekerja dengan berpedoman pada prinsip-prinsip yang telah disebutkan
di atas.

Rujukan:
Noorzanah, 2017, KONSEP KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN ISLAM.
Jurnal Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 15 No.28
Oktober 2017.
Syaripudin Basyar, 2018, PENDIDIKAN ISLAM DI ERA GLOBALISASI:
Antara Konsepsi dan Aplikasi, Al-Idarah: Jurnal Kependidikan Islam VIII
(I) 2018
1

Lembar Kerja (LK) Identifikasi Ayat Pendidikan Agama Islam

Sudara cari dan identifikasi ayat yang mengandung konsep fitrah:

Nama Surat dan Redaksi Ayat Terjemah Ayat Penjelasan ayat menurut ahli
No
Nomor Ayat (tulis ayatnya) (tulis terjemahnya) tafsir (rujukan tafsir)
1
2
3
4
5

Kelas, Mahasiswa,

_____________________ ___________________
NIM.

Anda mungkin juga menyukai