Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN

“ILMU PENDIDIKAN ISLAM”


Dosen Pengampu : Bp. Maskur. MSI

Disusun Oleh :

ARIS SYAKBANA (1181136)

FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM WALI SEMBILAN
SEMARANG
2020
BAB I. PENGERTIAN DAN RUANG LNGKUP PENDIDIKAN ISLAM

Pendidikan Islam ialah bimbingan yang dilakukan oleh seorang dewasa kepada anak didik dalam
masa pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian muslim. Sedangkan yang dimaksud dengan
Ilmu ialah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan mempunyai metode-
metode tertentu yang bersifat alamiah.

Dengan demikian Ilmu Pendidikan Islam ialah uraian secara sistematis dan ilmiah tentang
bimbingan atau tuntutan pendidikan kepada anak didik dalam berkembang. agar tumbuh menjadi
pribadi yang baik menurut ajaran islam.

Ruang Lingkup Ilmu pendidikan Islam :

1. Perbuatan Mendidik sendiri


2. Anak didik
3. Dasar dan tujuan pendidikan islam
4. Pendidikan
5. Materi pendidikan islam
6. Metode pendidikan islam
7. Evaluasi pendidikan
8. Alat – alat pendidikan islam
9. Lingkungan

BAB II OBJEK DAN METODE ILMU PENDIDIKAN ISLAM

a. Pengertian metode Pendidikan


Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan. Sedang yang
dimaksud dengan metode pendidikan adalah cara yang digunakan dalam upaya mendidik

b. Macam-macam metode Pendidikan


1. Metode hiwar (percakapan) Qur’ani dan Nabawi
2. Metode kisah Qur’ani dan Nabawi
3. Metode amtsal (perumpamaan) Qur’ani dan Nabawi
4. Metode uswah hasanah (keteladanan)
5. Metode pembiasaan
6. Metode ‘ibrah dam mau’izah
7. Metode targhib dan tarhib
c. Objek Pendidikan dalam islam
Objek yang terkandung dalam alqur’an diantaranya terdapat dalam At Tahrim ayat 6, Asy Syuara
ayat 214, At TAubah ayat 122 dan An Nisa 170

BAB III KEGUNAAN ILMU PENDIDIKAN ISLAM

Pendidikan Islam ialah bimbingan yang dilakukan oleh seorang dewasa kepada anak didik dalam
masa pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian muslim.Sedangkan yang dimaksud
dengan Ilmu ialah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan mempunyai
metode-metode tertentu yang bersifat alamiah.
Dengan demikian Ilmu Pendidikan Islam ialah uraian secara sistematis dan ilmiah tentang
bimbingan atau tuntutan pendidikan kepada anak didik dalam berkembang. agar tumbuh menjadi
pribadi yang baik menurut ajaran islam.

BAB iV DASAR PENDIDIKAN ISLAM

a. Pengertian dasar Pendidikan islam


Dasar dasar Pendidikan islam adalah suatu landasan atau fondasi bagaimana suatu
Pendidikan itu bisa berdiri baik dan kuat
b. Dasar-dasar Pendidikan islam menurut al qur’an
Pendidikan islam harus menggunakan al qur’an sebagai sumber utama dalam
merumuskan beberapa teori tentang Pendidikan islam. Semua bidang selalu berlandasan
pada ayat-ayat al qur’an, misal Pendidikan dibidang Kesehatan terdapay dalam surat as
syuara(26):80, dibidang hukum terdapat al maidah (5):42 dan masih banyak lagi ayat al
qur’an yang menjadi dasar Pendidikan
c. Dasar-dasar Pendidikan islam menurut al hadits
Alhadits adalah sumber kedua agama dan ajaran islam. Apa yang disebutkan dalam al
qur’an dijelaskan atau dirinci lebih lanjut oleh rassulullah dan sunah beliau, dan yang
lebih penting lagi dalam as sunnah bahwa dalam nya terdapat cerminan tingkah laku dari
kepribadian rasulullah SAW yang merupakan tauladan dan edukatif bagi manusia
d. Dasar Pendidikan islma menuru ijtihad
Ijtihad adalah penetapan suatu hukum syar’I yang belum ditegaskan hukumnya dalam al
qur’an dan as sunnah. Ijtihad ini dilakukakan oleh para mujtahid. Namun demikian ijtihad
harus mengikuti kaidah-kaidah yang ada dan tidak boleh bertentangan dengan kandungan
al qur’an dan as sunnah/al hadits oleh karena itu ijtihad dipandang sebagai salah satu
sumber hukum islamyang sangat penting, termasuk dalam aspek Pendidikan yang sangat
di butuhkan sepanjang masa setelah rasulullah wafat

BAB V TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

a. Pengertian tujuan Pendidikan islam


Secara etimologi, menurut kamus besar Bahasa Indonesia kata tujuan memiliki arti arah
atau Haluan secara terminology menurut Menurut Zakiah Daradjat Tujuan ialah suatu
yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai.
b. Prinsip-prinsip dalam formulasi tujuan Pendidikan islam
1. Prinsip universal (syumuliyah)
2. Prinsip keseimbangan dan kesederhanaan
3. Prinsip kejelasan (tabayyun)
4. Prinsip tak bertentangan
5. Prinsip realisme dan dapat dilaksanakan
6. Prinsip perubahan yang diingin
7. Prinsip menjaga perbedaan-perbedaan individu
8. Prinsip dinamis
c. Tujuan Pendidikan islam
1. Tujuan Pendidikan jasmani
2. Tujuan pedidikan rohani
3. Tujuan Pendidikan akal
4. Tujuan Pendidikan sosial

BAB VI PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM PERSEPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

a. Pendidik
Secara umum pendidik adalah orang yang memiliki tanggug jawab untuk mendidik
b. Tugas pendidik
Secara umum tugas pendidik adalah mendidik. Disamping itu pendidik juga bertugas
sebagai motivator dan fasilitator dalam proses belajar mengajar, sehingga seluruh potensi
peserta didikdapat teraktualisasi secara baik dan dinamis
c. Sifat yang harus dimiliki Pendidik dalam pendidikan Islam
- zuhud tidak mengutamakan materi dan mengajar karena mencari keridhoan allah
semata
- Kebersihan Guru.
- Ikhlas dan jujur dalam pekerjaan
- Suka pemaaf.
- Harus mengetahui tabi’at murid
- Harus menguasai mata pelajaran.
d. Kewajiban pendidik
- Harus menaruh rasa kasih saying terhadap murid
- Tidak mengharapkan balasan kasih saying terhadap murid
- Memberikan nasihat kepada murid dari segala sesuatu akhlak yang tidak baik
- Sang guru harus mengamalkan ilmunya dan jangan berlain kata dengan perbuatannya
e. Karakteristik peserta didik
- Belum memiliki pribadi dewasa
- Masih menyempurnakan aspek tertentu dari kedewasaannya
- Memiliki sifat-sifat dasar manusia yang sedang berkembang secara terpadu yaitu
kebutuhan jasmani (fisik) dan rohani (non fisiknya)

BAB VII PENDIDIK DALAM PERSEPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

a. Konsep pendidik dalam persepektif islam


1. Pengertian pendidik
pendidik dalam perspektif pendidikan Islam adalah orang yang bertanggung jawab
terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh
potensi peserta didik, baik potensi afektif, kognitif, maupun psikomotorik sesuai
dengan nilai-nilai ajaran Islam
2. Tugas dan tanggung jawab pendidik
- Sebagai pengajar (intruksional) yang bertugas merencanakan program pengajaran,
melaksanakan program yang disusun dan akhirnya dengan pelaksanaan penilaian
setelah program tersebut dilaksanakan
- Sebagai pendidik (edukator) yang mengarahkan peserta didik pada tingkat
kedewasaan kepribadian sempurna (insan kamil), seiring dengan tujuan penciptaan-
Nya.
- Sebagai pemimpin (managerial) yang memimpin, mengendalikan diri (baik diri
sendiri, peserta didik, maupun masyarakat), upaya pengarahan, pengawasan,
pengorganisasian, pengontrolan, dan partisipasi atas program yang dilakukan.
3. Kompetensi pendidik
kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh
seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan
perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.
4. Kedudukan pendidik dalam persepektif
Pendidik adalah bapak  rohani (spiritual father) bagi peserta didik yang  memberikan
santapan jiwa dengan ilmu, pembinaan akhlak mulia, dan meluruskan perilaku
buruknya. Oleh karena itu, pendidik mempunyai kedudukan yang tinggi dalam islam.
Dalam hadits Nabi Muhammad SAW disebutkan: “Tinta seorang ilmuan (yang
menjadi guru) lebih berharga daripada darah pada syuhadah”. Bahkan Islam
menempatkan pendidik setingkat dengan derajat seorang Rasul. Al-Syawki bersyair :
“Berdiri dan hormatilah guru dan berilah penghargaan, seorang guru itu hampir
saja merupakan seorang rasul”.
5. Ciri-ciri dan karakteristik pendidik yang baik
a. Mempunyai individualitas yang utuh
b. Mempunyai sosialitas yang utuh
c. Mempunyai norma kesusilaan, nilai-nilai kemanusiaan
d. Bertindak sesuai dengan norma dan nilai-nilai atas tanggung jawab sendiri demi
kebahagiaan mayarakat dan orang lain.
6. Syarat menjadi pendidik
a. mempunyai ijazah formal
b. Sehat jasmani dan rohani
c. Berakhlak yang baik
d. Memiliki pribadi mukmin, muslim, dan muhsin
e. Taat untuk menjalankan agama
f. Memiliki jiwa pendidik dan rasa kasih saying kepada anak didiknya dan ikhlas
jiwanya
g. Mengetahui dasar-dasar ilmu pengetahuan tentang keguruan terutama didaktik
dan metodik
h. Menguasai ilmu pengetahuan agama
i. tidk mempunyai cacat rohaniah dan jasmaniah ( Abu Ahmadi, 1986: 49 )
7. kode etik pendidk dalam persepektif pendidikan islam
a. menerima segala problem peserta didik dengan hati dan sikap yang terbuka dan
tabah
b. Bersikap penyanun dan penyayang
c. Menjaga kewibawaan dan kehormatan
d. Menghindari dan menghilangkan sikap angkuh terhadap sesama
e. Bersifat rendah hati ketika berada di sekelompok masyarakat
f. Menghilangkan aktivitas yang tidak berguna dan sia-sia
g. Bersifat lemah lembut dalaam menghadapi peserta didiknya yang tingkat IQ-nya
rendah, serta membinanya sampai pada tingkat maksimal
h. Meninggalkan sifat marah dalam menghadapi problem peserta didiknya
i. Memperbaiki sikap peserta didiknya, dan bersikap lemah lembut terhadap peserta
didik yang kurang lancar bicaranya
j. Meninggalkan sifat yang menakutkan bagi peserta didiknya, terutama kepada
peserta didik yang belum mengerti dan mengetahui
k. Menanamkan sifat ikhas pada peserta didiknya.
b. Peserta didik dalam persepektif islam
Dalam perspektif islam, peserta didik merupakan subjek dan objek. Dilihat dari segi
kedudukannya, anak didik adalah makhluk yang sedang berada dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan menurut fitrohnya masing-masing. Mereka memerlukan
bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju ke arah titik optimal kemampuan
fitrohnya.

BAB VIII PERAN PENDIDIKAN DALAM PERSEPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

Dalam Islam, orang yang pertama bertanggung jawab adalah ayah dan ibu (orang tua), tapi
seiring berkembangnya dan kemajuan zaman tugas itu diserahkan kepada pihak lembaga
pendidikan yang bertugas sebagai pendidik kedua setelah orang tua, dan pada intinya baik orang
tua, maupun tenaga pendidik adalah membimbing anak didik dalam perkembangan jasmani dan
rohaninya agar mencapai tujuan pendidikan yang sesuai dengan kodratnya sebagai manusia,
yakni menjadi insan kamil.
Dalam paradigma Jawa, pendidikan diidentikan dengan guru (gu dan ru) yang berarti “digugu
dan ditiru”. Dikatakan digugu (dipercaya) karena guru memiliki seperangkat ilmu ynag
memadai, yang kerenanya ia memiliki wawasan dan pandangan yang luas dalam melihat
kehidupan ini. Dikatakan ditiru (diikuti) karena guru memiliki kepribadiaan yang utuh, yang
karenanya segala tindak tanduknya patut dijadikan panutan dan suri tauladan oleh peserta
didiknya. Pengertian ini diasumsikan bahwa tugas guru tidak sekadar mentransformasikan ilmu,
tapi juga bagaimana ia mampu mengiternalisasikan ilmunya pada peserta didiknya.
BAB IX LINGKUNGAN YANG KONDUSIF TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM

bahwa lingkungan pendidikan sangat berperan dalam penyelenggaraan pendidikan Islam, sebab
lingkungan yang juga dikenal dengan institusi itu merupakan tempat terjadinya proses
pendidikan. Secara umum lingkungan tersebut dapat dilihat dari tiga hal, yaitu keluarga, sekolah,
dan masyarakat.

Keluarga yang ideal dalam perspektif Islam adalah keluarga yang sakinah, mawaddah, dan
rahmah. Profil keluarga semacam ini sangat diperlukan pembentukannya sehingga ia mampu
mendidik anak-anaknya sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam. Kemudian orang tua harus
menyadari pentingnya sekolah dalam mendidik anaknya secara profesional sehingga orang tua
harus memilih pula sekolah yang baik dan turut berpartisipasi dalam peningkatan sekolah
tersebut.

Sementara sekolah atau madrasah juga berperan penting dalam proses pendidikan. Sekolah
sebagai lembaga pendidikan formal yang pada hakikatnya sebagai institusi yang menyandang
amanah dari orang tua dan masyarakat, harus menyelenggarakan pendidikan yang profersional
sesuai dengan prinsip-prinsip dan karakteristik pendidikan Islam. Sekolah harus mengajarkan
berbagai ilmu pengetahuan dan keahlian bagi peserta didiknya sesuai dengan kemampuan
peserta didik itu sendiri.

Begitu pula masyarakat, dituntut perannya dalam menciptakan tatanan masyarakat yang
nyaman dan peduli terhadap pendidikan. Masyarakat diharapkan terlibat aktif dalam peningkatan
kualitas pendidikan yang ada di sekitarnya. Selanjutnya, ketiga lingkungan pendidikan tersebut
harus saling bekerja sama secara harmonis sehingga terbentuklah pendidikan terpadu yang diikat
dengan ajaran Islam. Dengan keterpaduan seperti itu, diharapkan amar ma’ruf nahi munkar
dalam komunitas masyarakat tersebut dapat ditegakkan sehingga terwujudlah masyarakat yang
diberkahi dan tatanan masyarakat yang baldatun tayyibatun wa rabbun ghafur.

BAB X LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

Lembaga pendidikan Islam merupakan tempat berlangsungnya proses pendidikan Islam bersama
dengan proses pembudayaan serta dapat mengikat individu dalam naungannya, sehingga
lembaga ini mempunyai kekuatan hukum.

Pendidikan Islam yang berlangsung melalui proses operasional menuju tujuannya, memerlukan
sistem yang konsisten dan dapat mendukung nilai-nilai moral apiritual yang melandasinya. Nilai-
nilai tersebut diaktualisasikan berdasarkan otentasi kebutuhan perkembangan fitrah siswa yang
dipadu dengan pengaruh lingkungan kultural yang ada.

Lembaga pendidikan Islam secara umum bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman,
penghayalan dan pengalaman peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia
muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan
pribadi, bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

Tugas lembaga pendidikan pada intinya adalah sebagai wadah untuk memberikan pengarahan,
bimbingan dan pelatihan agar manusia dengan segala potensi yang dimilikinya dan dapat
dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Tugas lembaga pendidikan Islam yang terpenting adalah
dapat mengantarkan manusia kepada misi penciptaannya sebagai hamba Allah sebagai kholifah
fi Al-Ardhi, yaitu seorang hamba yang mampu beribadah dengan baik dan dapat
mengembangkan amanah untuk menjaga dan untuk mengelolah dan melesarikan bumi dengan
mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan seluruh alam.

BAB XI SISTEM PENDIDIKAN ISLAM

a. Pengertian sitem Pendidikan islam


System adalah Sistem adalah seperangkat komponen atau unsur-unsur yang saling
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan (Oemar Hamalik, 2009: 1).
b. Komponen system Pendidikan islam
1. Tujuan
2. Siswa
3. Pendidik
4. Materi/isi pendidik
5. Lingkungan Pendidikan
6. Alat Pendidikan
c. Metode Pendidikan islam
1. Proses metode Pendidikan islam
a. Niat dan orientasi dalam Pendidikan islam
b. Keterpaduan
c. Bertumpu pada kebenaran
d. Kejujuran amanah
e. Keteladanan
f. Berdasar pada nilai (etika dan moral)
g. Sesuai dengan usia dan kemampuan akal peserta didik
h. Sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2. Macam-metode Pendidikan
a. Metode hiwar
b. Mendidik dengan kisah-kisah Qur’ani dan Nabawi
c. Mendidik dengan amtsal (perumpamaan)
d. Mendidik dengan memberi teladan
e. Mendidik dengan pembiasaan diri dan pengamalan
f. Mendidik dengan mengambil ibrah (pelajaran) dan mauidhah (peringatan)
g. Mendidik dengan targhib (membuat senang) dan tarhib (membuat takut)

Anda mungkin juga menyukai