BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
2
Dari latar belakang di atas dapat kita ambil permasalahan yang perlu dibahas
dalam makalah ini, sebagaimana berikut :
1. Pengertian Pendidik (guru)
2. Kompetensi Pendidik (guru)
3. Tugas dan tanggung jawab Pendidik (guru)
4. Kedudukan Pendidik (guru) dalam pandangan Islam
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui kompetensi Guru
2. Untuk mengetahui Tugas dan tanggung Jawab guru
3. Untuk mengetahui kedudukan guru dalam Islam
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidik
B. Kompetensi Guru
1. Kompetensi pedagogik,
5
Indonesia, Undang-undang Guru dan Dosen, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006) h. 5
5
a) bersikap inklusif,
b) berkomunikasi secara efektif,
c) mampu beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah
Indonesia
4. Kompetensi social
a) menguasai materi pelajaran
b) menguasai standart kompetensi
c) Mampu memenfaatkan teknologi informasi.
d) Bergaul secara santun dan bermasyarakat
e) Menerapkan prinsip persaudaraan
Dalam konteks pendidikan Islam, guru adalah spritual father atau bapak rohani
bagi murid. Gurulah yang memberi santapan jiwa dengan ilmu, pendidikan akhlak
dan membenarkannya, maka menghormati guru berarti penghormatan terhadap
anak-anak pula.oleh karena itu, menjadi pendidik hendaklah memiliki sifat-sifat
sebagi berikut7:
Guru merupakan salah satu kompenen sekolah yang sangat esensial karena
guru adalah sumberdaya aktif , sedangkan kompenen-kompenen yang lain bersifat
pasif misalnya kurikulum,dana,sarana,prasarana. Tanpa campur tangan jasa guru
kompenen-kompenen lainnya tak ada artinya. Oleh karena itu tugas guru dapat
disebut pendidik dan pemelihara anak. Guru sebagai penanggung jawab
8
Mahyuddin, Shahih Muslim, Mesir, darul Manar: 2003, Juz 16, hal.102
9
pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktifitas anak-anak agar tingkah laku
anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada.9
9
Asma Hasan Fahmi, Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang,
1979), h. 165
10
Ibid
11
Q.S 21:107
12
Muhaimin dan Abd. Mujib, h. 63
13
Ibid, h. 169
10
Sejalan dengan ini Abd. Al-Rahman al- Nahlawi menyebutkan tugas pendidik.
Pertama, penyucian yakni berfungsi sebagai pembersih, pemelihara, dan
pengembang fitrah manusia. Kedu fungsi pengajaran yakni menginternalisasikan
dan mentransformasikan pengetahuan dan nilai- nilai agama kepada manusia14.
، اِإل َم اُم َر اٍع َو َمْس ُئوٌل َعْن َر ِع َّيِت ِه، َو ُك ُّلُك ْم َمْس ُئوٌل َعْن َر ِع َّيِت ِه، ُك ُّلُك ْم َر اٍع
َو اْلَم ْر َأُة َر اِع َي ٌة ِفى َبْيِت َز ْو ِج َه ا، َو الَّر ُج ُل َر اٍع ِفى َأْه ِل ِه َو ْه َو َمْس ُئوٌل َعْن َر ِع َّيِت ِه
ُئوٌل َع ِع َّيِتِه ِع ِت
ْن َر َو َمْس ُئوَلٌة َعْن َر َّي َه ا َو ُك ُّلُك ْم َر اٍع َو َمْس
Artinya: dari Ibnu Umar r.a berkata:
Rasulullah SAW besabda: masing- masing kamu adalah pengembala dan masin-
masing bertanggung jawab atas gembalanya: pemimpin adalah pengembala,
suami adalah pengembala terhadap anggota keluarganya, dan istri adalah
pengembala di tengah- tengah rumah tangga suaminya dan terhadap anaknya.
Setiap orang di antara kalian adalah pengembala dan masing masing
bertanggung jawab atas yang di gembalanya. “ H.R Bukhari Muslim”
14
Abd. Al- Rahman al-Nahlawi,h. 170
15
Ibid, h.18-19
11
Kata Ra’i dalam hadist di atas berarti setiap orang dewasa dibebani
kewajiban dan diserahi kepercayaan untuk menjalankan dan memelihara suatu
urusan serta dituntut untuk berlaku adil dalam urusan itu. Kata Raiyyah berarti
setiap orang yang menjadi beban dan tanggung jawab bagi orang lain, seperti istri
dan anak, suami atau ayah.
Sedangkan kata al- Amir berarti setip orang yang memegang kendali
urusan, mencakup pemerintahan, kepala Negara dan aparatnya. Tanggung jawab
dalam islam bernilai keagamaan, berarti kelalaian seseoarang terhadap nya akan di
pertanggung jawabkan di hari Kiamat dan bernilai keduniawian, dalam arti
kelalaian seseorang terhadapnya dapat dituntut di pengadilan oleh orang-orang
dibawah kepemimpinannya16
16
Mustafa Sai al- Khin, dkk., Nuzhab al- Muttaqin Syarh Riyadh al- Salihin, (Beirut:
Muassah al- Risalah, 1977), jilid I, h. 298 dan 543
17
Opcit, Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, h.44
12
Salah satu hal yang amat menarik pada ajaran Islam ialah penghargaan
Islam yang sangat tinggi terhadap guru. Begitu tingginya penghargaan itu
sehingga menempatkan kedudukan guru setingkat dibawah kedudukan nabi dan
rasul. Mengapa demikian? Karena guru selalu terkait dengan ilmu (pengetahuan),
sedangkan Islam amat menghargai pengetahuan. Penghargaan Islam terhadap ilmu
tergambar ayat dan hadits rasul sebagi berikut:
Adapun hadits rasul yang artinya yang dikutip ahmad tafsir dari buku Asama
Hasan Fahmi sebagai berikut:
Kedudukan orang alim dalam Islam dihargai tinggi bila orang itu
mengamalkan ilmunya. Mengamalkan ilmu dengan cara mengajarkan ilmu itu
kepada orang lain adalah suatu pengamalan yang paling dihargai oleh Islam.19
ي َقاُلوا اَنَك ال ِعْل َلَنا ِإال ا َّل َنا ِإَّنَك َأْن اْل ِلي ا ِك
َت َع ُم َحْل ُم َم َع ْم َت َم ُس ْبَح
Artinya : Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui
selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.20Q.S al-Baqarah:32
18
Departemen Agama, Al-Qur’an dan terjemah, Jakarta: Pustaka Timur, 2009, h. 543
19
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Persepektif Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2001, h.76
20
Opcit, Departemen Agama, h. 6
13
Ilmu datang dari tuhan; guru pertama adalah Tuhan. Pandangan yang
menembus langit ini tidak boleh tidak telah melahirkan sikap pada orang Islam
bahwa ilmu itu tidak terpisah dari Allah; ilmu tidak terpisah dari guru; maka
kedudukan guru amat tinggi dalam Islam.21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian makalah diatas penulis dapat memberi kesimpulan bahwa :
1. Pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap upaya
perkembangan jasmani dan rohani peserta didik agar mencapai tingkat
kedewasaan sehingga ia mampu menunaikan tugas-tugas
kemanusiaannya sesuai dengan nilai ajaran Islam.
2. Pendidik harus memiliki kompetensi yang meliputi kompetensi
pedagogik, kepribadian, profesional dan social.
3. Tugas seorang pendidik tidak terlepas dari tugas seorang rasul atau
yang disebut waratsat al anbiya yang misi rahmatatan lil’alamin.
4. Pendidik memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam islam seperti
yang digambarkan dalam al-Qur’an dan al-Hadits diatas.
21
Opcit Ahmad Tafsir, h. 77
14
B. Saran
Makalah yang disajikan penulis ini masih jauh dari kesempurnaan,
disebabkan kelemahan dan kekurangan ilmu pengetahuan yang dimiliki
penulis, oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
10. Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,2002), cet
1,
11. Samsul Nizar, Pengantar Dasar- Dasar Pemikiran Pendidikan Islam,
(Jakarta: Gaya Media Pratama,2001)
12. Suwito, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2005)