Anda di halaman 1dari 10

BAB 1V

PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM

A. Pengertian Peserta Didik


Peserta didik dapat diartikan sebagai orang yang tengah mencari ilmu, baik dalam
lembaga formal maupun lembaga pendidikan nonformal. Perlu diketahui dalam
pendidikan Islam, hakikat ilmu itu bersumber dari Allah, sedangkan proses
memperolehnya dilakukan melalui proses belajar kepada guru.

B. Karakteristik Peserta Didik


1. Peserta didik menjadikan Allah sebagai motivator utama dalam menuntut ilmu.
2. Senantiasa mendalami pelajaran secara maksimal yang ditunjang dengan persiapan
dan kekuatan mental, ekonomi, fisik dan psikis.
3. Senantiasa mengadakan perjalanan dan melakukan riset dalam rangka menuntut
ilmu.
4. Memiliki tanggung jawab.
5. Ilmu yang dimilikinya dapat dimanfaatkan.

C. Macam-Macam Karakter Peserta Didik


1. Sabar
2. Ikhlas
3. Jujur
4. Tawadhu’
5. Qona’ah
6. Toleran
7. Taat
8. Tawakal
9. Khauf dan raja’
10. Syukur

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Karakter Peserta Didik


1. Faktor Internal
Dalam pandangan al-Syaibani, watak peserta didik harus luwes, lentur, bisa
dibentuk dan diubah. Proses membentuk identitas sifat dan watak dinamakan
sosialisasi.
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan tempat peserta didik hidup diyakini besar pengaruhnya terhadap
pembentukan kepribadian dan karakter peserta didik. Faktor lingkungan tersebut
meliputi lingkungan keluarga dan sekolah dalam masyarakat luas.

E. Dimensi-Dimensi Peserta Didik


1. Dimensi Fisik (Jasmani)
2. Dimensi Akal
3. Dimensi Keberagaman
4. Dimensi Akhlak
5. Dimensi Rohani
6. Dimensi Seni
7. Dimensi Sosial

F. Kepribadian Peserta Didik


1. Definisi Kepribadian dan Ciri-Cirinya
Kepribadian merupakan sebuah proses yang dinamis dalam diri yang terus
menerus dilakukan terhadap sistem psikofisik (fiaik dan mental) sehingga
terbentuk pola penyesuaian diri yang unik atau khas pada setiap orang terhadap
lingkungan.
Kepribadian muslim memiliki memiliki hubungan yang sangat erat dalam
suatu lingkaran dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Hubungan yang
mengikat tersebut meliputi Allah, alam sekitar dan manusia itu sendiri. Melalui
kepribadian muslim, manusia harus mampu mengembangkan dirinya dengan
bimbingan petunjuk Ilahi dalam rangka mengemban tugas khalifah Allah di muka
bumi dan selalu melaksanakan kewajiban sebagai hamba Allah untuk melakukan
pengabdian kepada-Nya agar memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.
2. Macam-Macam Kepribadian Muslim
a. Kepribadian individu; yang meliputi ciri khas seseorang dalam bentuk sikap
dan tingkah laku serta intelektual yang dimiliki masing-masing secara khas
sehingga ia berbeda dengan orang lain.
b. Kepribadian ummah; yang meliputi ciri khas kepribadian muslim sebagai suatu
ummah (bangsa/negara) muslim yang meliputi sikap dan tingkah laku ummah
muslim yang berbeda dengan ummah lainnya.
3. Proses Pembentukan Kepribadian Muslim
a. Proses pembelajaran.
b. Tahapan perkembangan perilaku.
c. Pembentukan kepribadian.
4. Tiga Langkah Mengubah Karakter
a. Terapi kognitif.
b. Terapi mental.
c. Perbaikan fisik.
5. Pembentukan Kepribadian Manusia
a. Pranatal education (tarbiyah qabl al-wiladah).
b. Education by another (tarbiyah ma’a ghairih).
c. Self education (tarbiyah al-Nafs).
G. Etika Peserta Didik
Menurut al-Ghazali, ada sebelas kewajiban peserta didik:
1. Belajar dengan niat ibadah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah.
2. Mengurangi kecenderungan pada duniawi dibandingkan masalah ukhrawi.
3. Bersikap rendah hati dengan cara meninggalkan kepentingan pribadi untuk
kepentingan pendidikannya.
4. Menjaga pikiran dan pertentangan yang timbul dari berbagai aliran.
5. Mempelajari ilmu-ilmu yang terpuji baik untuk yujuan ukhrawi maupun untuk
duniawi.
6. Belajar dengan bertahap dengan cara memulai pelajaran yang mudah menuju
pelajaran yang sukar.
7. Belajar ilmu sampai tuntas untuk kemudian hari beralih pada ilmu yang lainnya.
8. Mengenal nilai-nilai ilmiah atas ilmu pengetahuan yang dipelajari.
9. Memprioritaskan ilmu diniyah sebelum memasuki ilmu duniawi.
10. Mengenal nilai-nilai pragmatis suatu ilmu pengetahuan.
11. Anak didik harus tunduk pada nasihat pendidik.
BAB V
PENDIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM

A. Pengertian Pendidik
Pendidik, dalam perspektif ilmu pendidikan Islam adalah orang dewasa yang
bertanggung jawab dalam memberikan bimbingan dan semacamnya guna
mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak didik, baik potensi jasmani
maupun rohani.

B. Sikap Pendidik
Mengenai sikap dan karakter yang dimiliki oleh pendidik ini, para ahli pendidikan
menyebutkan beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh seorang pendidik Islam yang
ideal, yaitu:
1. Zuhud
2. Bersih tubuhnya
3. Bersih jiwanya
4. Tidak riya
5. Tidak memendam rasa dengki dan iri hati
6. Tidak menyenangi permusuhan
7. Ikhlas dalam melaksanakan tugas
8. Perbuatan harus sesuai dengan perkataan
9. Tidak malu mengakui ketidaktahuan
10. Bijaksana
11. Tegas dalam perkataan dan perbuatan
12. Rendah hati
13. Lemah lembut
14. Pemaaf
15. Sabar
16. Tidak merasa rendah diri.
C. Syarat Pendidik
Abu Ahmad mengungkapkan syarat-syarat yang harus dimiliki pendidik dalam
konteks ke-Indonesiaan sebagai berikut:
1. Harus berjiwa Pancasila
2. Memiliki rasa tanggung jawab
3. Cinta terhadap anak didik dan pekerjaannya
4. Kerelaan hati
5. Manusia sebenarnya
6. Lebih tinggi dalam segala hal
7. Memiliki kesabaran.

D. Metode Pendidikan
Ahmad Tafsir mengungkapkan beberapa metode pendidikan Islam untuk menanamkan
rasa iman:
1. Metode percakapan Qurani dan Nabawi
2. Metode kisah Qurani dan Nabawi
3. Metode perumpamaan Qurani dan Nabawi
4. Metode keteladanan
5. Metode pembiasaan
6. Metode ibrah dan mauizhah
7. Metode targhib dan tarhib.

E. Prinsip-Prinsip Metode Pendidikan Islam


1. Individualitas
2. Kebebasan
3. Lingkungan
4. Globalisasi
5. Pusat-pusat minat
6. Globalisasi
7. Aktivitas
8. Motivasi
9. Korelasi dan konsentrasi.

F. Keutamaan Pendidik
Rasulullah SAW menggambarkan betapa tingginya kedudukan orang yang
mempunyai ilmu pengetahuan (pendidik). Hal ini beralasan bahwa dengan
pengetahuan dapat mengantarkan manusia untuk selalu berpikir dan menganalisa
hakikat semua fenomena yang ada pada alam sehingga mampu membawa manusia
semakin dekat dengan Allah.
Guru merupakan seorang pendidik profesional yaitu guru yang memiliki
kemampuan menguasai materi pelajaran sebagai modal pelaksanaan tugasnya dengan
baik dan benar serta berhasil dengan gemilang, sesuai dengan harapan dan tujuan
pendidikan Islam.

G. Tugas dan Tanggungjawab Pendidik


Di antara tugas dan tanggungjawab pendidik ialah sebagai berikut:
1. Mengajarkan pengetahuan agama Islam
2. Menanamkan keimanan dalam jiwa anak didik
3. Mendidik anak agar taat dalam menjalankan ajaran Islam
4. Mendidik anak agar berbudi pekerti luhur.

H. Kode Etik Pendidik


Kode etik pendidik yang dikembangkan oleh al-Kanani menekankan makna
penting kasih sayang dan lemah lembut terhadap peserta didik. Prinsip kasih sayang
dan lemah lembut ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW; “sungguh, aku dan kamu
laksana ayah dan anak”. Jika guru memiliki rasa kasih sayang yang tinggi kepada
muridnya, ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan keahliannya.
Semangat belajar ini karena ia ingin memberikan yang terbaik kepada murid-murid
yang disayanginya.

I. Peran Pendidik
Al-Nahlawi berkesimpulan bahwa ada dua tugas pokok atau peran utama seorang guru
dalam pendidikan agama Islam:
1. Tugas pensucian
2. Tugas pengajaran.
BAB 6
TAFSIR AYAT-AYAT BERDIMENSI PENDIDIKAN

A. Pendahuluan
B. Kewajiban Belajar Mengajar
1. Surat al-‘Alaq [96]: 01-05
2. Surat al-Ghasyiah [88]: 16-20
3. Surat Ali Imran [03]: 190-191
4. Surat at-Taubah [09]: 122

C. Tujuan Pendidikan
1. Surat Ali Imran [03]: 138-139
2. Surat al-Fath [48]: 29
3. Surat al-Hajj [22]: 41
4. Surat adz-Dzariyat [51]: 56
5. Surat al-Baqoroh [2]: 247
6. Surat Hud [11]: 61

D. Subyek Pendidikan
1. Surat ar-Rahman [55]: 01-04
2. Surat an-Najm [53]: 05-06
3. Surat an-Nahl [16]: 43-44
4. Surat al-Kahfi [18]: 66

E. Obyek Pendidikan
1. Surat at-Tahrim [66]: 06
2. Surat asy-Syu’ara [42]: 241
3. Surat an-Nisa [04]: 170
F. Metode Pengajaran
1. Surat al-Maidah [05]: 67
2. Surat an-Nahl [16]: 125
a. Al-Hikmah
b. Mujadalah
c. Mau’izhah Hasanah
3. Surat an-Nahl [16]: 11-13
4. Surat al-A’rof [07]: 176-177
5. Surat Ibrahim [14]: 24-25
6. Surat al-Ankabut [29]: 46

Anda mungkin juga menyukai