Anda di halaman 1dari 6

Nama: Nindi Melisa Tumanggor

NIM : 11910121122

Kelas : SLTP-SLTA 4 C

Matkul : Filsafat Pendidikan

Jawaban

Bahan 5

1. Kurikulum adalah merupakan landasan yang digunakan pendidik untuk membimbing


peserta didiknya ke arah tujuan pendidikan yang diinginkan melalui akumulasi sejumlah
pengetahuan, ketrampilan dan sikap mental. Ini berarti bahwa proses Pendidikan Islam
bukanlah suatu proses yang dapat dilakukan secara serampangan, akan tetapi hendaknya
mengacu pada konseptualisasi manusia paripurna, baik sebagai khalifah maupun ‘abd.
Asas-asa umum yang menjadi landasan pembentukan kurikulum dalam pendidikan Islam
adalah:
a. Asas Agama
Hal ini bermakna bahwa itu semua pada akhirnya harus mengacu pada dua
sumber utama syariat Islam, yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah. Sementara sumber
lainnya sering dikategorikan sebagai metode seperti ijma, qiyas dan ihtisan.
Pembentukan kurikulum pendiidkan Islam harus diletakan pada apa yang telah
digariskan oleh dua sumber tersebut dalam rangka menciptakan mausia yang
bertaqwa sebagai ‘abd dan khalifah dimuka bumi.
b. Asas Falsafah
Dasar ini memberikan arah dan kompas tujuan pendidikan Islam, dengan dasar
filosofis, sehingga susunan kurikulum pendidikan Islam mengandung suatu
kebenaran, terutama dari sisi nilai-nilai sebagai pandangan hidup yang diyakini
kebenarannya.
c. Asas Psikologis
Kurikulum pendidikan Islam hendaknya disusun dengan mempertimbangkan
tahapan-tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui anak didik. Kurikulum
pendidikan Islam harus dirancang sejalan dengan ciri-ciri perkembangan anak didik,
tahap kematangan bakat-bakat jasmani, intelektual, bahasa, emosi dan sosial,
kebutuhan dan minat, kecakapan dan perbedaan individual dan aspek lainnya yang
berhubungan dengan aspek-aspek psikologis.
d. Asas Sosial
Pembentukan kurikulum pendidikan Islam harus mengacu ke arah realisasi
individu dalam masyarakat. Pola yang demikian ini berarti bahwa semua
kecenderungan dan perubahan yang telah dan bakal terjadi dalam perkembangan
masyarakat manusia sebagai mahluk sosial harus mendapat tempat dalam kurikulum
pendidikan Islam. Hal ini dimaksudkan agar out-put yang dihasilkan menjadi manusia
yang mampu mengambil peran dalam masyarakat dan kebudayaan dalam konteks
kehidupan zamannya.
2. Ciri khas kurikulum pendidikan islam :
1) Menonjolkan tujuan agama dan akhlak pada berbagai tujuan-tujuannya dan
kandungan-kandungan, metode-metode, alat-alat dan tekniknya bercorak agama.
2) Cakupannya luas dan menyeluruh kandungannya, yaitu kurikulum yang benar-benar
mencerminkan semangat, pemikiran dan ajaran yang menyeluruh. Di samping itu ia
juga luas dalam perhatiannya. Ia memperhatikan pengembangan dan bimbingan
terhadap segala aspek pribadi pelajar dari segi intelektual, psikologis, sosial, dan
spiritual.
3) Bersikap seimbang di antara berbagai ilmuyang dikandung dalam kurikulum yang
akan digunakan. Selain itu juga seimbang antara pengetahuan yang berguna bagi
pengembangan individual dan pengembangan sosial.
4) Bersikap menyeluruh dalam menata seluruh mata pelajaran yang diperlukan oleh
anak didik.
5) Kurikulum yang disusun selalu disesuaikan dengan minat dan bakat anak didik.1
3. Dalam proses belajar yang memfokuskan pada pelajaran tertentu saja seperti pelajaran
agama saja, dihawatirkan akan terjadi ketimpangan pengetahuan dan wawasan agama dan
umum (sosial) peserta didik dan akan merasa canggung dalam menyesuaikan diri didalam
masyarakat jika sudah lulus dari sekolah tersebut.

1
Abuddin Nata. Filsafat Pendidikan Islam 1. (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997) hal. 127
4. Untuk menjawab berbagai tantang tersebut minimal ada enam orientasi atau pendekatan
dalam pengembangan kurikulum Pendidikan Islam, meliputi:
1) Pendekatan Rasionalisme Akademik
Pendekatan ini menganut asumsi bahwa kurikulum merupakan transmisi budaya, nilai
dan pengetahuan serta ketrampilan. Kurikulum harus mampu membuat peserta didik
menggunakan kaidah-kaidah yang berpikir ketat dan terkendali dalam menguasai
ilmu yang diajarkan.
2) Pendekatan pengembangan proses kognitif
Pendekatan yang tidak hanya mengutamakan konten pendidikan tetapi juga
bagaimana mengolah konten tersebut. Setiap aktifitas pembelajaran berpusat pada
siswa dan proses yang terjadi di dalam kelas. Dasar pikiran yang digunakan adalah
peserta didik harus dilihat sebagai unsur yang interaktif dan adaptif dalam sistem.
3) Pendekatan struktur pengetahuan
Asumsinya adalah penekanan yang benar dalam proses pembelajaran adalah
membuka wawasan peserta didik akan struktur pengetahuan. Peserta didik harus
memahami ide-ide yang fundamental, kosnep-kosnep dasar, serta materi yang
diajarkan diorganisasikan dalam pola hubungan satu sama lain, baik hubungan di
dalam disiplin ilmu maupun bersifat interdisipliner.
4) Pen. Pendidikan dekatan teknologis
Pendekatan yang menekankan pada teknologi bagaimana ilmu pengetahuan itu
ditransfer dan bagaimana memberi kemudahan-kemudahan dalam proses
pembelajaran.
5) Pendekatan aktualisasi diri
Kurikulum adalah alat untuk memperoleh pengalaman yang terbaikdalam upaya
memenuhi kebutuhan-kebutuhan psikologik secara keseluruhan. Sebagai alat,
kurikulum harus mempunyai daya pebebas untuk pembentukanintegritas personal
peserta didik.
6) Pendekatan relevansi-rekonstruksi sosial
Menurut pendekatan ini, kurikulum harus mencerminkan hubungan-hubungan
permasalahan sosial masa kini dan masa depan dengan perkembangan peserta didik
yang sesuai. Perkembangan sosial dan pengaruh timbal balik terhadap kualitas
mentalitas dan kualifikasi diri peserta didik harus dijadikan dasar pemikiran dalam
pengembangan kurikulum.2

Bahan 6

1. Tujuan Pendidikan Islam yang sesuai dengan prinsip dan syarat pendidikan
yaitu:
a. Pembinaan akhlak.
b. menyiapkan anak didik untuk hidup dudunia dan akhirat.
c. Penguasaan ilmu agama
d. Keterampilan bekerja dalam masyrakat.
e. Bahagia di dunia dan akhirat.
f. Menghambakan diri kepada Allah.
g. Memperkuat ikatan keislaman dan melayani kepentingan masyarakat islam
h. Membentuk Akhlak mulia pada peserta didik

Dengan pemaparan Bahwa pendidikan Islam bertujuan untuk


menjadikannya selaras dengan tujuan utama manusia menurut Islam, yakni
beribadah kepada Allah swt.3

2. Berakhlak mulia
Akhlak berarti prilaku, sikap, perbuatan, adab dan sopan santun. Akhlak
mulia berati seluruh perilaku umat manusia yang sesuai dengan tuntunan Al-
Quran dan Hadist.
Inidkator:
a. Merasa malu melakukan perbuatan buruk.
b. Berkepribadian yang baik
c. Berkata jujur, Tidak banyak bicara, Banyak berkarya, Sedikit melakukan
kesalahan.
d. Tidak banyak melakukan berlebih-lebihan, baik dalam perkatan maupun
perbuatan., Berbuat kebajikan kepada sesama makhluk, khususnya manusia,
Menyambung tali silaturrahmi.

2
Moch. Fuad Islam dan Tantangan Globalisasi (Yogyakarta: Presma UIN-Suka, 2004) hal. 85-87
3
Diakses melalui https://islamiced.wordpress.com/tugas/ilmu-pendidikan-islam/pengertian-dasar-dan-
tujuan-pendidikan-islam/
e. Respek atau menghormati orang lain, baik yang masih muda maupun yang
sudah tua usianya.
f. Selalu bersyukur kepada Allah SWT, Bersabar menghadapi segala cobaan
hidup, Ridho terhadap apa yang diberikan Allah SWT.
g. Berusaha tidak lekas marah terhadap orang lain (murah hati).
h. Welas asih kepada sesama makhluk, khususnya manusia.
i. Memelihara diri dari perbuatan maksiat, Kasih sayang terhadap sesama
makhluk.
j. Tidak sembarangan melaknat sesuatu atau orang lain kalau belum jelas
permasalahan dan hukumnya
k.  Tidak suka mencela orang lain, Tidak suka mengadu domba kepada orang
lain.
l. Tidak melakukan ghibah (mengumpat-ngumpat) orang lain.
m. Tidak tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu apapun.
n. Tidak kikir terhadap harta yang dimiliki demi untuk menolong kesusahan
orang lain.
o. Tidak berbuat dengki kepada orang lain,Tidak berbuat hasud kepada orang
lain.

Berilmu
Indikator

a. Mampu memanfaatkan potensi yang ada secara maksimal sehingga


terciptanya suatu karya yang besar
b. Memiliki motivasi yang tinggi untuk menjadi pribadi yang berguna bagi diri,
keluarga, maupun masyarakat secara menyeluruh.4

3. Hal yang didahulukan dalam menyusun kurikulum pendidikan adalah


mendefenisikan Tujuan dari penyusunan kurikulum tersebut karena Kurikulum
harus memiliki topik dan tujuan yang jelas. Topik harus disesuaikan dengan usia

4
Diakses melalui http://syukronsmanela.blogspot.com/2014/02/definisi-dan-indikator-dari-
tujuan_5952.html
siswa dan lingkungan tempat diajarkannya kurikulum tersebut. Contohnya materi
pembelajran tentang sholat maka dari materi itu yang kita dahulukan adalah
tujuan dari pembelajaran tersebut yaitu untuk mengajarkan kepada murid apa itu
sholat,tata cara sholat,macam macam sholat dll.

Anda mungkin juga menyukai