PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Pembentukan karakter sikap dan hormat siswa di
Madrasah?
C. Tujuan
Untuk mengetahui pembentukan karakter sikap dan hormat siswa di
Madrasah
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Pendidikan karakter yang ditanamkan dalam pendidikan Islam
adalah penciptaan fitrah siswa yang berakhlaqul karimah, karena inti
dari Islam adalah terciptanya akhlaqul karimah, jika akhlaqnya
hilang berarti gagal tujuan ajaran-ajaran agama Islam. Beberapa
hikmah yang dapat diraih apabila pendidikan akhlaq ditanamkan
sejak dini antara lain: Pertama, pendidikan karakter mewujudkan
kemajuan rohani, Kedua, pendidikan karakter menuntun kebaikan.
Ketiga, pendidikan karakter mewujudkan kesempurnaan iman.
Keempat, pendidikan karakter memberikan keutamaan hidup di
dunia dan kebahagiaan di hari kemudian. Kelima, pendidikan
karakter akan membawa kepada kerukunan rumah tangga,
pergaulan di masyarakat dan pergaulan umum.
3
dipertahankan dan mengambil sesuatu yang baru dalam ilmu,
teknologi, dan ekonomi yang bermanfaat bagi kehidupan umat Islam,
sedangkan isi kurikulum madrasah pada umumnya sama dengan
pendidikan di pesantren ditambah dengan ilmu-ilmu umum.
Berangkat dari pentingnya nilai pendidikan karakter bagi
bangsa ini, maka perlu pedoman untuk mengimplementasikannya
agar mendapatkan hasil yang maksimal. Pedoman yang dimaksud
adalah prinsip-prinsip pendidikan karakter yang akan menjadi
sebuah formulasi kolektif yang saling berkaitan antara satu dengan
yang lainnya, sehingga menjadi satu kesatuan yang terintegrasi
secara utuh. Secara sederhana, prinsip adalah suatu pernyataan
fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang
dijadikan oleh seseorang atau kelompok sebagai pedoman untuk
berpikir atau bertindak. Untuk dapat mengimplementasikan program
pendidikan karakter yang efektif, seyogianya memenuhi beberapa
prinsip berikut ini :
a. Komunitas sekolah/madrasah mengembangkan dan
meningkatkan nilai-nilai inti etika dan kinerja sebagai landasan
karakter yang baik.
b. Sekolah/Madrasah berusaha mendefinisikan “karakter” secara
komprehensif, didalamnya mencakup berpikir, merasa, dan
melakukan.
c. Sekolah/Madrasah menggunakan pendekatan yang komprehensif,
intensif, dan proaktif dalam pengembangan karakter.
d. Sekolah/Madrasah menciptakan sebuah komunitas yang memiliki
kepedulian yang tinggi.
e. Sekolah/Madrasah menyediakan kesempatan yang luas bagi para
siswa untuk melakukan berbagai tindakan moral.
f. Sekolah/Madrasah menyediakan kurikulum akademik yang
bermakna dan menantang, dapat menghargai dan menghormati
seluruh peserta didik, mengembangkan karakter mereka, dan
berusaha membantu mereka untuk meraih berbagai kesuksesan.
4
g. Sekolah/Madrasah mendorong siswa untuk memiliki motivasi diri
yang kuat.
h. Staf sekolah/Madrasah adalah komunitas belajar etis yang
senantiasa berbagi tanggung jawab.
i. Sekolah/Madrasah mendorong kepemimpinan bersama yang
memberikan dukungan penuh terhadap gagasan pendidikan
karakter dalam jangka panjang.
j. Sekolah/Madrasah melibatkan keluarga dan masyarakat sebagai
mitra dalam upaya pembangunan karakter.
k. Secara teratur, sekolah/Madrasah melakukan assessment
terhadap budaya dan iklim sekolah, keberfungsian para staf
sebagai pendidik karakter di sekolah, dan sejauh mana siswa
dapat mewujudkan karakter yang baik dalam kehidupan sehari-
hari
5
g. Berkesinambungan. Setelah menggunakan metode tertentu,
seorang guru perlu memerhatikan letak kekurangan dan
kelemahan metode yang digunakan.
h. Fleksibel dan dinamis. Dengan kelunturan dan kedinamisan
metode tersebut, pemakaian metode tidak hanya monoton dengan
satu macam metode.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
7
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.uin-suska.ac.id/20983/7/7.%20BAB%20II.pdf
(Diakses 05 Maret 2021)
http://eprints.walisongo.ac.id/4054/4/093911042_bab3.pdf (Diakses
05 Maret 2021)