Anda di halaman 1dari 4

TA’DIB : Jurnal Pemikiran Pendidikan

Vol. 11, No. 2, September 2021 P-ISSN: 2089-4422, E-ISSN: 2808-3784

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN


BUDAYA ISLAMI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Susanti Arian Fitry
IAIN Takengon, susantiarianfitri@gmail.com

ABSTRAK
Dengan adanya budaya Islami di sekolah atau Lembaga Pendidikan Islam dapat mengenalkan dan
menanamkan nilai – nilai agama islam sehingga pada proses perkembangan anak nantnya senantiasa
berpegang teguh terhadap nilai – nilai ajaran agama islam dan dapat membentuk akhlaqul karimah
peserta didik, selain itu dapat mewujudukan nilai ajaran agama sebagai tradisi yang harus diterapkan
oleh lembaga pendidikan islam kepemimpinan kepalaa sekolah merupakan faktor yang menjadi kunci
pendorong keberhasilan dan keberlangsungan suatu budaya sekolah dengan menggunkan strategi
kepemimpinan suatu cara agar dapat mengembangkan budaya islami di sekolah.

Kata kunci : Kepemimpinan kepala sekolah, Budaya Islami

I. PENDAHULUAN penelitian ini data yang dihasilkan berupa data


Keberhasilan suatu lembaga pendidikan desktiftif kualitatif yang diperoleh dari data data
sangat tergantung pada kepemimpinan kepala yang berupa tulisan dan dokumen. Jenis dalam
sekolah, keberhasilan sekolah adalah penelitian ini yaitu penelitian dekstriftif dimana
keberhasilan kepala sekolah, karena kepala satu pencarian fakta yang menggunakan
sekolah merupakan unsur vital bagi efektifitas interpretasi (pendapat) yang tepat (Nazir, 1983).
lembaga pendidikan (Ananda, 2016).
Kepemimpinan kepala sekolah III. HASIL DAN PEMBAHASAN
merupakan faktor yang menjadi kunci Kepemimpinan Kepala Sekolah
pendorong keberhasilan dan keberlangsungan 1. Pengertian kepala sekolah
suatu budaya sekolah hal itu harus didukung Menurut beberapa ahli pengertian
dengan kepemimpinan yang baik, yang kepemimpinan sebagai berikut :a) Gary
mempunyai faktor kewibawaan, sifat dan Yolk, kepemimpinan sebagai sebuah proses
keterampilan, perilaku, maupun fleksibilitas mempengaruhi dalam suatu kelompok
kepada sekolah. untuk mencapai tujuan orangn secara
Budaya sekolah yang baik adalah bersama. b) M. Surya, kepemimpinan
budaya yang mempersiapkan tatanan masyarakat adalah suatu proses guna memengaruhi
yang beradap, humanis, religius, dan peduli pada kegiatan kelompok supaya teratur dalam
masalah salah satu model budaya sekolah adalah yugas dan usahanya untuk merumuskan dan
budaya islami yang mempunyai warna tersendiri mencapai tujuan c) A. Gaffar MS,
dan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional kepemimpinan adalah seorang yang
yaitu pembnetuka karakter peserta didik. didalam diirnya memilik kemampuan untuk
Dengan adanya budaya islami disekolah menggerakkan, mengerahkan, dan
atau budaya pendidikan islam dapat mempengaruhi orang lain yaitu orang –
mengenalkan dan menanamkan nilai nilai agama orang yang dipimipinnya3. d) Ngaluh
Islam sehingga pada proses perkembangan anak Purwonto, kepemimpinan adalah suatu
nantinya senantiasa berpegang teguh terhadap seni kesanggupaan atau teknik untuk
nilai nilai ajaran islam dan dapat membentuk membuat sekelompok orang bawahan
akhlak peserta didik, selain itu dapat dalam organisasi informal mengikuti atau
mewujudkan nilai – nilai ajaran agama menaati segala apa yang dikehendakinya,
(Abdurrahman, 2015). membuat mereka antusias atau bersemangat
untuk mengikutinya.
II. METODE PENELITIAN 2. Prinsip – Prinsip Kepemimpinan Kepala
Pendekatan dan pendekatan penelitian ini Sekolah
menggunakan pendekatan kualitatif, dalam
TA’DIB : Jurnal Pemikiran Pendidikan
Vol. 11, No. 2, September 2021 P-ISSN: 2089-4422, E-ISSN: 2808-3784

Agar kepala sekolah dalam melaksanakan yaitu : a) Pendekatan sifat, b) Pendekatan


kepemimpinannya dapat berjalan dengan perilaku.
harmonis sesuia dengan yang diinginkan, 4. Peran kepemimpinan kepala sekolah
kepala sekolah harus memiliki prinsip – Kepala sekolah adalah pemimpin
prinsip yang telah ditetapkan yaitu : a) pendidikan yang mempunyai peranan
Prinsip pelayanan, bahwa kepemimpinan sangat besar dalam mengembangkan
sekolah harus menerapkan unsur – unsur pendidikan di sekolah.
pelayanan dalam kegiatan operasional Mulyasa menyebutkan bahwa untuk
sekolahnya. b) Prinsip persuasi, pemimpin mendukung visinya dalam meingkatkan
dalam menjalankan tugasnya harus kualitas tenaga kependidikan kepala
memperhatikan situasi dan kondisi sekolah harus mempunyai peran sebagai
setempat demi keberhasilan berikut: a) Kepala sekolah sebagai educator
kepemimpinannya yang sedang dan yang (pendidik), b) Kepala sekolah sebagai
akan dilaksanakan. c) Prinsip bimbingan, manajer, c) Kepala sekolah sebagai
pemimpinan pendidikan hendaknya inovator, d) Kepala sekolah sebagai
membimbing peserta didik kearah tujuan motivator, e) Kepala sekolah sebagai
yang ingin dicapai sesuai dengan administrator, f) Kepala sekolah sebagai
perkembangan peserta didik yang ada di supervisor, g) Kepala sekolah sebagai
lembaganya. d) Prinsip efesiensi, mengarah leader (pemimpin), h) Interpersonal skill
pada cara hidup yang ekonomis dengan kepala sekolah.
pengeluaran sedikit untuk memperoleh Interpersonal skills kepala sekolah
keuntungan yang sebesar – besarnya. e) berdasarkan briffin, yang ditip oleh
Prinsip berkesinambungan, agar pimpinan Helmawati dalam bukunya, meningkatkan
pendidikan ini diterapkan tidak hanya pada kinerja sekolah / madrasah melalui
satu waktu saja, tetapi perlu secara terus manajerial skills. Menyatakan,
menerus. interpersonal skilll adalah keterampilan
Dalam melaksanakan kepemimpinnya, atau keahlian berinteraksi dengan orang lain
kepala sekolah harus memiliki baik yang ada dalam organisasi maupun
kompetensi – kompetensi yang menunjnag diluar organisasi.
kinerjanya, maka kompetensi yang harus Pada prinsipnya baik keahlian interpersonal
dimilikinya hendaknya disesuaikan dengan atau pun keterampilan menusiawi sama
kompetensi pedagogik, kompetensi sama memiliki prinsip untukdapat
kepribadian, kompetensi sosial, dan membangun komunikasi yang baik
kompetensi profesional.4 sehingga dapat mewujudkan tujuan
Sementara itu, Daryanto menyatakan ada bersama. Pada prinsipnya baik keahlian
tiga syarat yang harus dipenuhi untuk interpersonal ataupun keterampilan
menjadi kepala sekolah yaitu : 1) Aspek manusiwai sama –sama memiliki prinsip
Akseptabilitas, 2) Aspek kapabilitas, 3) untuk dapat membangun komunikasi yang
Aspek integritas baik sehingga dapat mewujudkan tujuan
3. Gaya kepemimpinan Kepala Sekolah bersama.
Gaya artinya sikap, gerakan, tingkah laku,
sikap kekuatan kesangguapan untuk berbuat Budaya Islami
baik, sedangkan gaya kepemimpinan adalah 1. Pengertian budaya islami
sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan Budaya adalah nilai, pemikiran serta simbol
untuk memengaruhi bawahan agar sarana yang memengaruhi perilaku, sikap,
organisasi tercapai atau dapat pula kepercayaan, serta kebiasaan seseorang
dikatakan bahwa gaya kepemimpinan dalam sebuah organisasi.
adalah pola perilaku strategis yang disukai Budaya merupakan tingkah laku dan gejala
dan sering diterapkan oleh pemimpin. sosial yang menggambarkan identitas dan
Gaya kepemimpinan kepala sekolah adalah citra suatu masyarakat budaya sekolah
perilaku kepala sekolah ketika ia berusaha (school culture) berfungsi sebagai perekat
memengaruhi orang – orang yang yang menyatukan orang orang yang berada
dipimpinnya. Secara umum gaya dalam lingkunga sekolah, sebaiknya budaya
kepemimpinan dipengaruhi oleh tiga yang isami yaitu budaya yang mengenalkan
macam teori p-endekatan kepemimpinan kepada iman dan taqwa dalam lingkungan
TA’DIB : Jurnal Pemikiran Pendidikan
Vol. 11, No. 2, September 2021 P-ISSN: 2089-4422, E-ISSN: 2808-3784

sekolah, karena tujuan pendidikan islam emosi, pembentukan budaya islami diawasi
adalah : a) Mendidik individu shaleh baik dengan memahami proses emosi para
dari segi rohaniah, emosional, sosial, anggotanya, e) Identifikasi orang – orang
intelektual, dan fisik. b) Mendidik anggota kunci dan membujuk mereka agar
kelompok sosial yang shaleh, baik dalam mendukung tujuan, f) Kepemimpinan
keluarga maupun masyarakat muslim. c) kepala sekolah dalam mengembangkan
Mendidik individu yang saleh bagi budaya islami
masyarakat insani yang besar Kepemimpinan kepala sekolah dalam
2. Karakteristik budaya islami mengembangkan budaya islami yaitu
Budaya sekolah dalam sebuah lembaga kepala sekolah harus membuat visi misi
pendidik berbeda dengan yang ada dalam sekolah yang berbasis islami da kepala
lembaga pendidikan yang lain, namun sekolah harus betul betul berupaya
budaya islami menunjukan ciri – ciri sifat, menerapkan peraturan yang sesuai dengan
atau karakteristik tertentu sebagai sebuah ajaran islam, maka dengan demikian tujuan
keunggulan dalam sebuah lembaga pendidikan islam akan tercapai.
pendidik dalam prespektif dalam Kepemimpinan kepala sekolah dalam
karakteristik budaya berkaitan dengan : a) mengembangkan budaya islami dapat
Tauhid menjadi prinsip pokok ajaran islam. ditemukan bebrapa unsur utama yaitu :a)
b) Ibadah merupakan bentuk ketaatan. c) Kepala sekolah dapat mengartikan visi dan
Muamallah merupakan ekspresi dari diri al misi, b) Mengartikulasikan nilai – nilai dan
islam5 keyakinan dalam organisasi sekolah, c)
Adapun contoh ciri –ciri kegiatan yang Menciptakan simbol yang dapat
termasuk budaya islami dalam satu sekolah memperkuat keunikan sekolah, d)
: a) Budaya shalat berjama’ah. b) Budaya Membangun sistem reward yang sesuai
membaca al – qur’an. c) Budaya berpakaian dengan norma dan nilai yang ada disekolah
atau berbusana muslim. d) Budaya menebar (Prakarsa, 2018).
ukhuwah melalui kebiasan. d) Budaya
berdzikir bersama. e) Peringatan hari besar Kepemimpinan kepala sekolah dalam
islami. f) Lomba ketrampilan agama. g) mengembangkan budaya islami di Sekolah
Menjaga keberhasilan lingkungan sekolah Menengah Pertama selalu dilandaskan oleh visi
3. Faktor yang mempengaruhi budaya islami misi sekolah tersebut sehingga sekolah
Faktor – faktor yang memngaruhi berinisiatif untuk menonjolkan atau
terbentuknya budaya islami adalah : a) mengedepankan budaya islami, supaya
Filosofi, b) Norma, c) Nilai – nilai pendidikan selalu berbau budaya islami sehingga
merupakan kepercayaan pada sesuatu yang sekolah bisa menghasilkan siswa/i berprestasi
dikehendaki, d) Perturan sekolah, e) Tenaga baik di pendidikna umum juga budaya islamiah.
pembina, f) Sarana prasarana. Gaya kepemimpinan yang diterapkan
4. Proses pengembangan budaya islami oleh kepala sekolah haruslah gaya
Kemampuan seorang kepala sekolah dalam kepemimpinan yang demokrasi yang selalu
mengembangkan budaya sekolah yang mementingkan permusyawarahan antara kepala
dikembangkan kepala sekolah dalam sekolah dan para guru.
organisasi sekolah untuk melakukan Upaya kepala sekolah dalam
perbaikan serta berkesinambungan dan mengembangkan budaya islami di Sekolah
berkelanjutan. Menengah Pertama, yaitu dengan membiasakan
Adapun langkah – langkah bagi kepala nilai – nilai islami sekolah melalui sapa pagi,
sekolah yang dapat dijadikan pedoman hafal surat –surta pendek, shalat dzuhur
untuk melakukan pengembangan budaya berjama’ah, yasinan dan kultum pada setiap hari
islami yaitu : a) Identifikasi kebutuhan, b) jum’at.
Menuangakan tujuan yang ingin dicapai, Membudayakan nilai – nilai ajaran
secara tertulis tujua yang ingin dicapai agama islam dapat dilakukan dengan bebrapa
harus dibuat daftar beserta penjelasannya, cara antara lain melalui : a) Kebijakan pimpinan
c) Mengembangkan rencana untuk sekolah, b) Pelaksanaan kegiatan belajar
dilaksankan pengembangan rencana dapat mengajar di kelas, c) Kegiatan ekstrakurikuler di
dilakukan dengan menjawab pertanyaan – luar kelas, d) Tradisi dan perilaku warga sekolah
pertanyaan, d) Memahami proses transisi secara kontinyu dan konsisten
TA’DIB : Jurnal Pemikiran Pendidikan
Vol. 11, No. 2, September 2021 P-ISSN: 2089-4422, E-ISSN: 2808-3784

IV. SIMPULAN DAN SARAN


Dari kajian singkat tersebut maka DAFTAR PUSTAKA
kepemimpinan kepala sekolah dalam Abdurrahman, N. H. (2015). , Manajemen Strategi
mengembangkan budaya islami di Sekolah Pemasaran. CV Pustakan Setia.
Menengah Pertama dilihat drai segi
kepemimpinan, tugas – tugas pemimpin, prinsif Ananda, R. (2016). profesi Pendidikdan Tenaga
persuasi, prinsip bimbingan, prinsip efisiensi dan Kependidikan. Lembaga Peduli Pengembangan
prinsip berkesinambungan. Pendidikan (LPPPI).
Untuk menjadi kepala sekolah yang
berkompetensi di perlukan komptensi yang Nazir, M. (1983). Metode penelitian.
menunjang kinerjanya, seperti kompetensi Darussalam. Ghalia Indonesia.
pedagogik, komptensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional, dan ada juga Prakarsa, M. (2018). Manajemen Kepala
beberapa aspek yang harus dipenuhi untuk Sekolah Dalam Mengembangakan Budaya
menjadi kepala sekolah yaitu aspek Agama Di Sekolah SMP Muhammadiyah 8
aspektabilitas, aspek kapabilitas, dan aspek Medan.
integritas.
Budaya islami harus memiliki pemimpin
yang mempunyai karakteristik budaya islami
serta faktor – faktor yang memengaruhinya.

Anda mungkin juga menyukai