Beranda Motto ▼
Beranda Motto ▼
Beranda ▼
Sabtu, 26 Januari 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
apa yang menjadi cita-cita hidupnya. Tiga unsur penting dalam pendidikan yaitu: (1) Pendidikan
merupakan upaya pengembangan kemampuan pribadi dan prilaku, (2) Pendidikan merupakan
proses sosial untuk yang ditujukan bagi penguasaan ketrampilan sosial dan perkembangan diri
melalui wahana yang terselesai dan terkontrol, (3) Pendidikan merupakan disiplin ilmu yang
memusatkan pada proses perubahan pribadi atau paling tepat pembentukan watak manusia.
Kurikulum berbasis kompetensi yang dikembangkan saat ini tetap menempatkan pendidikan
budi pekerti sebagai pendidikan yang terintegrasi dengan mata pelajaran lain dalam pembelajaran.
Mengintegrasikan suatu muatan pembelajaran ternyata bukan pekerjaan mudah bagi sebagian besar
guru. Karenanya, diperlukan strategi tertentu agar pembelajaran pendidikan budi pekerti berjalan
efektif. Secara konsepsional, pendidikan budi pekerti merupakan usaha sadar menyiapkan peserta
didik menjadi manusia seutuhnya yang berbudi pekerti luhur dalam segenap peranannya sekarang
dan masa yang akan datang. Di samping itu, pendidikan budi pekerti merupakan upaya
pembentukan, pengembangan, peningkatan, pemeliharaan, dan perbaikan perilaku peserta didik
agar mereka mau dan mampu melaksanakan tugas-tugas hidupnya secara selaras, serasi, dan
seimbang.
Secara operasional, pendidikan budi pekerti merupakan upaya membekali peserta didik
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan selama pertumbuhan dan perkembangannya
sebagai bekal bagi masa depannya. Tujuannya agar mereka memiliki hati nurani yang bersih,
berperangai baik, serta menjaga kesusilaan dalam melaksanakan kewajiban terhadap Tuhan dan
terhadap sesama makhluk.
Dikhawatirkan, dengan pengintegrasian yang tidak tepat, pendidikan budi pekerti dalam
pembelajaran akan mengalami pendangkalan makna, setidaknya pendangkalan konsep. Bisa jadi
pembelajaran budi pekerti menjadi tidak lebih sekadar pendidikan etika atau sopan santun. Padahal,
sesungguhnya etika atau sopan santun hanyalah bagian dari pendidikan budi pekerti. Dewasa ini,
masyarakat sering menggunakan istilah etiket atau etika, yang diartikan sama dengan tata krama,
unggah-ungguh, dan subasita. Ketiga istilah ini selalu dihubungkan dengan sikap dan perilaku sopan
santun. Dalam konteks ini, etika dihubungkan dengan norma sopan santun, tata cara berperilaku,
tata pergaulan, dan perilaku yang baik. Pengintegrasian pendidikan budi pekerti dalam
pembelajaran perlu diperjelas wujudnya. Di antaranya, hendaknya implementasi pendidikan budi
pekerti bukan hanya pada ranah kognitif saja, melainkan harus berdampak positif terhadap ranah
afektif dan psikomotorik yang berupa sikap dan perilaku peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Supaya kita dapat mengerti dan mengetahui Apa itu Pendidikan Budi Pekerti
2. Agar kita dapat mengetahui Visi dan Misi dari pendidikan Budi Pekerti
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) istilah budi pekerti diartikan sebagai tingkah laku,
perangai, akhlak dan watak. Budi pekerti dalam bahasa Arab disebut dengan akhlak, dalam kosa kata
latin dikenal dengan istilah etika dan dalam bahasa Inggris disebtu ethics.
Senada dengan itu Balitbang Dikbud (1995) menjelaskan bahwa budi pekerti secara konsepsional
adalah budi yang dipekertikan (dioperasionalkan, diaktualisasikan atau dilaksanakan) dalam
kehidupan sehari-hari dalam kehidupan pribadi, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.
Pengertian pendidikan budi pekerti menurut Haidar (2004) adalah usaha sadar yang dilakukan
dalam rangka menanamkan atau menginternalisasikan nilai-nilai moral ke dalam sikap dan prilaku
peserta didik agar memiliki sikap dan prilaku yang luhur (berakhlakul karimah) dalam kehidupan
sehari-hari, baik dalam berinteraksi dengan Tuhan, dengan sesama manusia maupun dengan
alam/lingkungan.
Pengertian pendidikan budi pekerti menurut draft kurikulum berbasis komptensi (2001) dapat
ditinjau secara konsepsional dan operasianal.
1. Usaha sadar untuk menyiapkan perserta didik menjadi mansia seutuhnya yang berbudi pekerti luhur
dalam segenap peranannya,sekarang dan masa yang akan datang.
3. Upaya pendidikan untuk membentuk peserta didik menjadi pribadi seutuhnya yang berbudi pekerti
luhur melalui kegiatan bimbingan,pembiasaan pengajaran dan latihan serta keteladanan.
Pendidikan budi pekerti secara operasional adalah upaya untuk membekali peserta didik melalui
bimbingan,pengajaran,dan latihan selama pertumbuhan dan perkembangan dirinya sebagai bekal
masa depannya, agar memiliki hati nurani yang bersi, berperingai baik,serta menjaga kesusilaan
dalam melaksanakan kewajiban terhadap Tuhan dan sesama mahluk. Dengan demikian,terbentuklah
pribadi seutuhnya yang tercermin pada perilaku berupa
ucapan,perbuatan,sikap,pikiran,perasaan,kerja dan hasil karya berdasarkan nilai-nilai agama serta
norma dan moral luhur bangsa.
Budi pekerti secara operasional merupakan suatu prilaku positif yang dilakukan melalui
kebiasaan. Artinya seseorang diajarkan sesuatu yang baik mulai dari masa kecil sampai dewasa
melalui latihan-latihan, misalnya cara berpakaian, cara berbicara, cara menyapa dan menghormati
orang lain, cara bersikap menghadapi tamu, cara makan dan minum, cara masuk dan keluar rumah
dan sebagainya.
Pendidikan budi pekerti sering juga diasosiasikan dengan tata krama yang berisikan kebiasaan
sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia. Tata krama terdiri atas
kata tata dan krama. Tata berarti adat, norma, aturan. Krama sopan santun, kelakukan, tindakan
perbuatan. Dengan demikian tata krama berarti adat sopan santun menjadi bagian dari kehidupan
manusia.
Dalam menerapkan nilai-nilai budi pekerti dalam kehidupan sering terjadi benturan-benturan
nilai dan norma-norma yang kita rasakan. Apa yang dahulu kita anggap benar mungkin sekarang
sudah menjadi salah. Apa yang dulu kita anggap tabu dibicarakan sekarang sudah menjadi suatu
yang lumrah. Misalnya berbicara masalah seks, hubungan pacaran, masalah politik, masalah hak
azazi manusia, dan sebagainya.
B. Visi dan Misi Pendidikan Budi Pekerti
Menurut buku pedoman umum dan nilai budi pekerti untuk pendidikan dasar dan menengah
(2000),diterakan bahwa :
1. Visi
Visi pendidikan budi pekerti dalam konteks ini adalah kemampuan untuk memandang arah
pendidikan budi pekerti ke depan dengan berbijak pada permasalahan saat ini untuk disusun
perencanaan secara bijak dan mewujudkan proses pengembangan budi pekerti siswa yang terarah
kepada kemampuan berpikir rasional, memiliki kesadaran moral, berani mengambil keputusan dan
bertanggungjawab atas perilakunya berdasarkan hak dan kewajiban warga Negara yang pada
gilirannya mampu bekerja sama dengan anggota masyarakat lainnya.
Visi pendidikan budi pekerti adalah mewujudkan pendidikan budi pekerti sebagai bentuk
pendidikan nilai, moral,etika yang berfungsi menumbuh kembangkan individu warga Negara
Indonesia yang berakhlak mulia dalam pikir, sikap dan perbuatannya sehari-hari, yang secara
kurikuler benar-benar menjiwai dan memaknai semua mata pelajaran yang relevan serta system
social cultural dunia pendidikan sehingga dari dalam diri setiap lulusan setiap jenis, jalur dan jenjang
pendidikan terpancar akhlak mulia.
Visi budi pekerti demikian menghendaki agar terbentuk manusia yang berkualitas dan
berakhlakmanusia semacam milah yang akan terbentuk melalui semaian nilai-nila budi pekerti yang
dihayati dalam hidup sehari-hari.hal ini berati bahwa setiap mata pelajaran ataupun bidang lain yang
mampu disisipi (diintegrasikan) budi pekerti perlu segera memasukkan. Termasuk didalamnya
bidang sastra,budaya,sosial,polotik,dll yang akan membentuk karakter manusia.Dari visi tersebut
selanjutnya muncul Misi pendidikan budi pekerti.
2. Misi
Adapun misi adalah harapan pendidikan budi pekerti untuk mencapai tujuan pembelajaran. Lebih
lanjut misi pendidikan budi pekerti adalah sebagai berikut :
a) Mengoptimalkan subtansi praktis mata pelajaran yang relevan untuk menyemaikan atau menanamkan
budi pekerti. Dalam kaitan ini tidak hanya
pelajaran agama dan PPKN yang patut menjadi ladang budi pekerti melaikan juga bidang
bahasa,satra budaya,antropologi dan sebagainya.
luhur.
demokratis dengan tetap berdasarkan norma budi pekerti warga Negara Indonesia
Budi pekerti diperoleh wawasan keilmuan yang berguna untuk mengembangkan penggunaan hak
dan kewajibannya sebagai warga Negara
demokratis.
Dari visi dan misi tersebut muncul tujuan utama pendidikan budi pekerti.
Tujuan pendidikan budi pekerti berdasarkan kerangka pemikiran para ahli yaitu sebagai berikut :
a. Siswa memahami nilai - nilai budi pekertidi lingkungan keluarga, lokal, nasional, dan internasional
melalui adat istiadat, hukum, undang - undang dan tatanan antar bangsa.
b. Siswa mampu mengembangkan watak atau tabiatnya secara konsisiten dalam mengambil keputusan
budi pekerti di tengah - tengah rumitnya kehidupan bermasyarakat saat ini.
c. Siswa mampu menghadapi masalah nyata dalam masyarakat secara rasional bagi
pengambilan keputusan yang baik setelah melakukan pertimbangan sesuai dengan norma
pendidikan budi pekerti .
d. Siswa mampu menggunakan pengalaman budi pekerti yang baik bagi pembentukan
kesadaran dan pola perilaku yang bergunadan bertanggung jawab batas tindakannya.
1) Membina kepribadian peserta didik berdasarkan nilai, norma, dan moral luhur bangsa Indonesia yang
tercermin dalam dimensi keagamaan, kesusilaan, dan kemandirian.
2) Membiasakan peserta didik untuk berpola pikir, bersikap, berkata, dan bertindak
yang mencerminkan nilai, norma, dan moral luhur bangsa Indonesia yang tercermin dalam dimensi
keagamaan, kesusilaan, kemandirian
3) Menciptakan suasana sekolah yang kondusip untuk berlangsungnya pembentukan budi pekerti yang
luhur.
Pendidikan budi pekerti mempunyai sasaran kepribadian siswa , khususnya unsur karakter
atau watak yang mengandun hati nurani (conscience) sebagai kesadaran diri (consciousness) untuk
berbuat kebajikan (virtue).
D. Fungsi
Menurut cahyoto tahun (2001:13) kegunaan pendidikan budi pekerti antara lain sebagai berikut.
a. Siswa memahami susunan pendidikan budi pekerti dalam lingkup etika bagi pengembangan dirinya
dalam bidang ilmu pengetahuan.
b. Siswa memiliki landasan budi pekerti luhur bagi pola perilaku sehari-hari yang didasari hak dan
kewajiban sebagai warga negara.
c. Siswa dapat mencari dan memperoleh informasi tentang budi pekerti,mengolahnya dan mengambil
keputusan dalam menghadapi masalah nyata dimasyarakat.
d. Siswa dapat berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain untuk mengembangkan nilai moral.
Sementara itu ,Menurut Draf Kurikulum Berbasis Kompetensi (2001) fungsi pendidikan budi
pekerti bagi peserta didik ialah sebagai berikut :
a) Pengembangan, yaitu untuk meningkatkan perilaku yang baik peserta didik yang telah tertanam
dalam lingkungankeluarga dan masyarakat.
b) Penyaluran, yaitu untuk membantu peserta didik yang memiliki bakat tertentu agar dapat
berkembang dan bermanfaat secara optmal sesuai dengan budaya bangsa.
didik.
d) Pencegahan, yaitu mencegah perilaku negatif yang tidak sesuai dengan ajaran
e) Pembersih, yaitu untuk memebersihkan diri dari penyakit hati seperti sombong,
f) Penyaringan (filter),yaitu untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak
sesuai dengan nilai budi pekerti.
Sifat-sifat budi pekerti sebagi unsur sifat kepribadian dapat dililihat pada perilakun
1. Budi Pekerti seseorang cenderung untuk mengutamakan kebajikan sesuai dengan hati nuraninya.
4. Budi Pekerti akan menampilkan diri berdasarkan dorongan dan kehendak untuk berbuat sesuatu
berguna dengan tujuan memenuhi kepentingan diri sendiri dan orang lain berdasarkan
pertimbangan moral.
5. Budi Pekerti tidak dapat diajarkan langsung kepada orang atau siswa karena kedudukanya sebagai
dampak pengiring bagi mata pelajaran lainya .
6. Pembelajaran Budi Pekerti disekolah lebih merupakan latihan bagi siswa untuk meningkatkan kualitas
Budi Pekertinya sehingga terbiasa dan mampu menghadapi masalah moral dimasyarakat pada masa
dewasa nanti.
Dalam praktiknya,sifat-sifat perilaku yang berbudi pekerti luhur memerlukan observasi atau
pengamatan terhadap perilaku seseorang dalam waktu yang lama dan terus-menerus ,karena sifat
sifat budi pekerti tidak dapat ditebak dalam waktu yang singkat.
ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi peserta didik bahkan pendidik sekalipun
yang terkesan jauh dari karakter subyek pendidikan. Salah satu hal yang dapat dilihat adalah
merosotnya akhlak peserta didik dan juga pendidik dalam kehidupan sehari-hari, yang jika kita amati
bersama cukup menyimpang dari nilai-nilai kemanusiaan bahkan nilai-nilai sosial. Oleh Karena itu
penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang Konsep Pendidikan Budi
Pekerti menurut Ki Hadjar Dewantara dan Relevansinya dengan Pendidikan Akhlak dalam Islam.
Analisis data yang dilakukan dengan metode deskriptif analitis dengan menggunakan pendekatan
penanaman nilai (inculcation approach). Hasil penelitian menunjukkan: 1). Pendidikan budi pekerti
adalah jiwa dari pengajaran dan bukan konsep yang bersifat teoritis sebagaimana yang dipahami
oleh masyarakat pada umumnya, dan bukan pula pengajaran budi pekerti dalam arti mengajar teori
tentang baik buruk, benar salah, dan seterusnya. 2). Tujuan dari pendidikan budi pekerti Ki Hadjar
Dewantara adalah untuk memanusiakan manusia dan untuk mengembangkan pribadi yang lebih
manusiawi serta untuk mengembangkan potensi yang tersimpan dalam diri manusia. 3). Relevansi
Pendidikan Budi Pekerti dengan Pendidikan Akhlak dalam Islam. Pendidikan budi pekerti yang
diusung oleh Ki Hadjar Dewantara sejatinya relevan dengan pendidikan akhlak dalam Islam. Hal ini
dapat dilihat dari berbagai aspek yang terdapat dalam pendidikan budi pekerti yang juga sejalan dan
saling terkait dengan aspek-aspek yang terdapat dalam pendidikan akhlak dalam Islam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Budi pekerti secara operasional merupakan suatu prilaku positif yang dilakukan melalui kebiasaan.
Pendidikan budi pekerti sering juga diasosiasikan dengan tata krama yang berisikan kebiasaan sopan
santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia. Dalam menerapkan nilai-nilai
budi pekerti dalam kehidupan sering terjadi benturan-benturan nilai dan norma-norma yang kita
rasakan oleh karena itu, pendidikan budi pekerti dalam pelaksanaanya dilandasi oleh Visi dan Misi
yang bertujuan untuk mencapai pembelajaran Pendidikan Budi Pekerti yang lebih baik guna
meluruskan benturan-benturan yang terjadi antara nilai dan norma dalam kehidupan.
B. Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah
ini,tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,karena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Kami penulis
berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis demi sempurnanya makalah ini.Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya
juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyoto,2002.Budi Pekerti Dalam Perspektif Pendidikan. Malang : Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan
Menengah – Pusat Penataran Guru IPS dan PMP Malang
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan .1989.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta : Balai Pustaka
Haidar Putra Daulay, (2004). Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia. Jakarta:
Prenada Media, Cet. ke-1.
Mantra di 02.03
Berbagi
5 komentar:
1.
Izin Share
Balas
2.
Tiket Pesawat Murah Online, dapatkan segera di SELL TIKET Klik disini:
selltiket.com
Booking di SELLTIKET.COM aja!!!
CEPAT,….TEPAT,….DAN HARGA TERJANGKAU!!!
3.
4.
======PROMO=====
BONUS WELCOME DEPOSIT 50%
BONUS NEXT DEPOSIT 20%
BONUS CASHBACK 5%
=========================
Minimal Deposit : Rp 10.000,-
Minimal Withdraw : Rp 50.000,-
Minimal Deposit Pulsa : Rp 15.000,-
Proses Deposit dan Withdraw hanya 2 Menit
======HUBUNGI KAMI======
Link Resmi – slotgenting
Klik disini>> DAFTAR
Whatsapp +6285740170865
LIVECHAT ONLINE 24/7
FB : SlotGenting888
Balas
5.
======SPORTBOOK======
- SBOBET | AFB88 | IBCBET -
Minimal Bet Parlay : Rp 3.000
Minimal Single Bet : Rp 10.000
======DISKON TOGEL======
2D – 29.75% X 70
3D – 59.50% X 400
4D – 66.00% X 3000
======PROMO=====
BONUS WELCOME DEPOSIT 50% SLOT GAMES
BONUS WELCOME DEPOSIT 100% SPORTBOOK
BONUS WELCOME DEPOSIT 100% SABUNG AYAM
BONUS NEXT DEPOSIT 20% ALL GAMES
BONUS CASHBACK MIXPARLAY 100%
BONUS ROLLINGAN CASINO 1%
BONUS CASHBACK SLOT GAMES UP TO 20%
BONUS CASHBACK SPORTBOOK 10%
=========================
Minimal Deposit : Rp 10.000
Minimal Withdraw : Rp 50.000
Minimal Deposit Pulsa : Rp. 15.000
Proses Deposit dan Withdraw hanya 2 Menit
======HUBUNGI KAMI======
Link : >> DAFTAR <<
Whatsapp - +855882285275
Instagram : @kamubet77
Facebook : @kamubet888
Facebook : https://www.facebook.com/groups/807702616727372/
Twitter : @kamubet
Line – Kamubet
Wechat – Kamubet
Balas
‹
›
Beranda
Mantra
Nama Saya Teguh Bayu Mantra,hoby saya adalah memancing dan bersepeda,saat ini
saya menjadi mahasiswa di salah satu Universitas di Malang dan saya mengambil
Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.
Amrta Bhuana
Beranda Motto ▼
Beranda Motto ▼
Beranda ▼
Sabtu, 26 Januari 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
apa yang menjadi cita-cita hidupnya. Tiga unsur penting dalam pendidikan yaitu: (1) Pendidikan
merupakan upaya pengembangan kemampuan pribadi dan prilaku, (2) Pendidikan merupakan
proses sosial untuk yang ditujukan bagi penguasaan ketrampilan sosial dan perkembangan diri
melalui wahana yang terselesai dan terkontrol, (3) Pendidikan merupakan disiplin ilmu yang
memusatkan pada proses perubahan pribadi atau paling tepat pembentukan watak manusia.
Kurikulum berbasis kompetensi yang dikembangkan saat ini tetap menempatkan pendidikan
budi pekerti sebagai pendidikan yang terintegrasi dengan mata pelajaran lain dalam pembelajaran.
Mengintegrasikan suatu muatan pembelajaran ternyata bukan pekerjaan mudah bagi sebagian besar
guru. Karenanya, diperlukan strategi tertentu agar pembelajaran pendidikan budi pekerti berjalan
efektif. Secara konsepsional, pendidikan budi pekerti merupakan usaha sadar menyiapkan peserta
didik menjadi manusia seutuhnya yang berbudi pekerti luhur dalam segenap peranannya sekarang
dan masa yang akan datang. Di samping itu, pendidikan budi pekerti merupakan upaya
pembentukan, pengembangan, peningkatan, pemeliharaan, dan perbaikan perilaku peserta didik
agar mereka mau dan mampu melaksanakan tugas-tugas hidupnya secara selaras, serasi, dan
seimbang.
Secara operasional, pendidikan budi pekerti merupakan upaya membekali peserta didik
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan selama pertumbuhan dan perkembangannya
sebagai bekal bagi masa depannya. Tujuannya agar mereka memiliki hati nurani yang bersih,
berperangai baik, serta menjaga kesusilaan dalam melaksanakan kewajiban terhadap Tuhan dan
terhadap sesama makhluk.
Dikhawatirkan, dengan pengintegrasian yang tidak tepat, pendidikan budi pekerti dalam
pembelajaran akan mengalami pendangkalan makna, setidaknya pendangkalan konsep. Bisa jadi
pembelajaran budi pekerti menjadi tidak lebih sekadar pendidikan etika atau sopan santun. Padahal,
sesungguhnya etika atau sopan santun hanyalah bagian dari pendidikan budi pekerti. Dewasa ini,
masyarakat sering menggunakan istilah etiket atau etika, yang diartikan sama dengan tata krama,
unggah-ungguh, dan subasita. Ketiga istilah ini selalu dihubungkan dengan sikap dan perilaku sopan
santun. Dalam konteks ini, etika dihubungkan dengan norma sopan santun, tata cara berperilaku,
tata pergaulan, dan perilaku yang baik. Pengintegrasian pendidikan budi pekerti dalam
pembelajaran perlu diperjelas wujudnya. Di antaranya, hendaknya implementasi pendidikan budi
pekerti bukan hanya pada ranah kognitif saja, melainkan harus berdampak positif terhadap ranah
afektif dan psikomotorik yang berupa sikap dan perilaku peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Supaya kita dapat mengerti dan mengetahui Apa itu Pendidikan Budi Pekerti
2. Agar kita dapat mengetahui Visi dan Misi dari pendidikan Budi Pekerti
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologi budi pekerti terdiri dari dua unsur kata, yaitu budi dan pekerti. Budi dalam
bahasa sangsekerta berarti kesadaran, budi, pengertian, pikiran dan kecerdasan. Kata pekerti berarti
aktualisasi, penampilan, pelaksanaan atau perilaku. Dengan demikian budi pekerti berarti kesadaran
yang ditampilkan oleh seseorang dalam berprilaku.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) istilah budi pekerti diartikan sebagai tingkah laku,
perangai, akhlak dan watak. Budi pekerti dalam bahasa Arab disebut dengan akhlak, dalam kosa kata
latin dikenal dengan istilah etika dan dalam bahasa Inggris disebtu ethics.
Senada dengan itu Balitbang Dikbud (1995) menjelaskan bahwa budi pekerti secara konsepsional
adalah budi yang dipekertikan (dioperasionalkan, diaktualisasikan atau dilaksanakan) dalam
kehidupan sehari-hari dalam kehidupan pribadi, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.
Pengertian pendidikan budi pekerti menurut Haidar (2004) adalah usaha sadar yang dilakukan
dalam rangka menanamkan atau menginternalisasikan nilai-nilai moral ke dalam sikap dan prilaku
peserta didik agar memiliki sikap dan prilaku yang luhur (berakhlakul karimah) dalam kehidupan
sehari-hari, baik dalam berinteraksi dengan Tuhan, dengan sesama manusia maupun dengan
alam/lingkungan.
Pengertian pendidikan budi pekerti menurut draft kurikulum berbasis komptensi (2001) dapat
ditinjau secara konsepsional dan operasianal.
1. Usaha sadar untuk menyiapkan perserta didik menjadi mansia seutuhnya yang berbudi pekerti luhur
dalam segenap peranannya,sekarang dan masa yang akan datang.
3. Upaya pendidikan untuk membentuk peserta didik menjadi pribadi seutuhnya yang berbudi pekerti
luhur melalui kegiatan bimbingan,pembiasaan pengajaran dan latihan serta keteladanan.
Pendidikan budi pekerti secara operasional adalah upaya untuk membekali peserta didik melalui
bimbingan,pengajaran,dan latihan selama pertumbuhan dan perkembangan dirinya sebagai bekal
masa depannya, agar memiliki hati nurani yang bersi, berperingai baik,serta menjaga kesusilaan
dalam melaksanakan kewajiban terhadap Tuhan dan sesama mahluk. Dengan demikian,terbentuklah
pribadi seutuhnya yang tercermin pada perilaku berupa
ucapan,perbuatan,sikap,pikiran,perasaan,kerja dan hasil karya berdasarkan nilai-nilai agama serta
norma dan moral luhur bangsa.
Budi pekerti secara operasional merupakan suatu prilaku positif yang dilakukan melalui
kebiasaan. Artinya seseorang diajarkan sesuatu yang baik mulai dari masa kecil sampai dewasa
melalui latihan-latihan, misalnya cara berpakaian, cara berbicara, cara menyapa dan menghormati
orang lain, cara bersikap menghadapi tamu, cara makan dan minum, cara masuk dan keluar rumah
dan sebagainya.
Pendidikan budi pekerti sering juga diasosiasikan dengan tata krama yang berisikan kebiasaan
sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia. Tata krama terdiri atas
kata tata dan krama. Tata berarti adat, norma, aturan. Krama sopan santun, kelakukan, tindakan
perbuatan. Dengan demikian tata krama berarti adat sopan santun menjadi bagian dari kehidupan
manusia.
Dalam menerapkan nilai-nilai budi pekerti dalam kehidupan sering terjadi benturan-benturan
nilai dan norma-norma yang kita rasakan. Apa yang dahulu kita anggap benar mungkin sekarang
sudah menjadi salah. Apa yang dulu kita anggap tabu dibicarakan sekarang sudah menjadi suatu
yang lumrah. Misalnya berbicara masalah seks, hubungan pacaran, masalah politik, masalah hak
azazi manusia, dan sebagainya.
B. Visi dan Misi Pendidikan Budi Pekerti
Menurut buku pedoman umum dan nilai budi pekerti untuk pendidikan dasar dan menengah
(2000),diterakan bahwa :
1. Visi
Visi pendidikan budi pekerti dalam konteks ini adalah kemampuan untuk memandang arah
pendidikan budi pekerti ke depan dengan berbijak pada permasalahan saat ini untuk disusun
perencanaan secara bijak dan mewujudkan proses pengembangan budi pekerti siswa yang terarah
kepada kemampuan berpikir rasional, memiliki kesadaran moral, berani mengambil keputusan dan
bertanggungjawab atas perilakunya berdasarkan hak dan kewajiban warga Negara yang pada
gilirannya mampu bekerja sama dengan anggota masyarakat lainnya.
Visi pendidikan budi pekerti adalah mewujudkan pendidikan budi pekerti sebagai bentuk
pendidikan nilai, moral,etika yang berfungsi menumbuh kembangkan individu warga Negara
Indonesia yang berakhlak mulia dalam pikir, sikap dan perbuatannya sehari-hari, yang secara
kurikuler benar-benar menjiwai dan memaknai semua mata pelajaran yang relevan serta system
social cultural dunia pendidikan sehingga dari dalam diri setiap lulusan setiap jenis, jalur dan jenjang
pendidikan terpancar akhlak mulia.
Visi budi pekerti demikian menghendaki agar terbentuk manusia yang berkualitas dan
berakhlakmanusia semacam milah yang akan terbentuk melalui semaian nilai-nila budi pekerti yang
dihayati dalam hidup sehari-hari.hal ini berati bahwa setiap mata pelajaran ataupun bidang lain yang
mampu disisipi (diintegrasikan) budi pekerti perlu segera memasukkan. Termasuk didalamnya
bidang sastra,budaya,sosial,polotik,dll yang akan membentuk karakter manusia.Dari visi tersebut
selanjutnya muncul Misi pendidikan budi pekerti.
2. Misi
Adapun misi adalah harapan pendidikan budi pekerti untuk mencapai tujuan pembelajaran. Lebih
lanjut misi pendidikan budi pekerti adalah sebagai berikut :
a) Mengoptimalkan subtansi praktis mata pelajaran yang relevan untuk menyemaikan atau menanamkan
budi pekerti. Dalam kaitan ini tidak hanya
pelajaran agama dan PPKN yang patut menjadi ladang budi pekerti melaikan juga bidang
bahasa,satra budaya,antropologi dan sebagainya.
luhur.
demokratis dengan tetap berdasarkan norma budi pekerti warga Negara Indonesia
Budi pekerti diperoleh wawasan keilmuan yang berguna untuk mengembangkan penggunaan hak
dan kewajibannya sebagai warga Negara
demokratis.
Dari visi dan misi tersebut muncul tujuan utama pendidikan budi pekerti.
Tujuan pendidikan budi pekerti berdasarkan kerangka pemikiran para ahli yaitu sebagai berikut :
a. Siswa memahami nilai - nilai budi pekertidi lingkungan keluarga, lokal, nasional, dan internasional
melalui adat istiadat, hukum, undang - undang dan tatanan antar bangsa.
b. Siswa mampu mengembangkan watak atau tabiatnya secara konsisiten dalam mengambil keputusan
budi pekerti di tengah - tengah rumitnya kehidupan bermasyarakat saat ini.
c. Siswa mampu menghadapi masalah nyata dalam masyarakat secara rasional bagi
pengambilan keputusan yang baik setelah melakukan pertimbangan sesuai dengan norma
pendidikan budi pekerti .
d. Siswa mampu menggunakan pengalaman budi pekerti yang baik bagi pembentukan
kesadaran dan pola perilaku yang bergunadan bertanggung jawab batas tindakannya.
1) Membina kepribadian peserta didik berdasarkan nilai, norma, dan moral luhur bangsa Indonesia yang
tercermin dalam dimensi keagamaan, kesusilaan, dan kemandirian.
2) Membiasakan peserta didik untuk berpola pikir, bersikap, berkata, dan bertindak
yang mencerminkan nilai, norma, dan moral luhur bangsa Indonesia yang tercermin dalam dimensi
keagamaan, kesusilaan, kemandirian
3) Menciptakan suasana sekolah yang kondusip untuk berlangsungnya pembentukan budi pekerti yang
luhur.
Pendidikan budi pekerti mempunyai sasaran kepribadian siswa , khususnya unsur karakter
atau watak yang mengandun hati nurani (conscience) sebagai kesadaran diri (consciousness) untuk
berbuat kebajikan (virtue).
D. Fungsi
Menurut cahyoto tahun (2001:13) kegunaan pendidikan budi pekerti antara lain sebagai berikut.
a. Siswa memahami susunan pendidikan budi pekerti dalam lingkup etika bagi pengembangan dirinya
dalam bidang ilmu pengetahuan.
b. Siswa memiliki landasan budi pekerti luhur bagi pola perilaku sehari-hari yang didasari hak dan
kewajiban sebagai warga negara.
c. Siswa dapat mencari dan memperoleh informasi tentang budi pekerti,mengolahnya dan mengambil
keputusan dalam menghadapi masalah nyata dimasyarakat.
d. Siswa dapat berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain untuk mengembangkan nilai moral.
Sementara itu ,Menurut Draf Kurikulum Berbasis Kompetensi (2001) fungsi pendidikan budi
pekerti bagi peserta didik ialah sebagai berikut :
a) Pengembangan, yaitu untuk meningkatkan perilaku yang baik peserta didik yang telah tertanam
dalam lingkungankeluarga dan masyarakat.
b) Penyaluran, yaitu untuk membantu peserta didik yang memiliki bakat tertentu agar dapat
berkembang dan bermanfaat secara optmal sesuai dengan budaya bangsa.
didik.
d) Pencegahan, yaitu mencegah perilaku negatif yang tidak sesuai dengan ajaran
e) Pembersih, yaitu untuk memebersihkan diri dari penyakit hati seperti sombong,
f) Penyaringan (filter),yaitu untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak
sesuai dengan nilai budi pekerti.
Sifat-sifat budi pekerti sebagi unsur sifat kepribadian dapat dililihat pada perilakun
1. Budi Pekerti seseorang cenderung untuk mengutamakan kebajikan sesuai dengan hati nuraninya.
4. Budi Pekerti akan menampilkan diri berdasarkan dorongan dan kehendak untuk berbuat sesuatu
berguna dengan tujuan memenuhi kepentingan diri sendiri dan orang lain berdasarkan
pertimbangan moral.
5. Budi Pekerti tidak dapat diajarkan langsung kepada orang atau siswa karena kedudukanya sebagai
dampak pengiring bagi mata pelajaran lainya .
6. Pembelajaran Budi Pekerti disekolah lebih merupakan latihan bagi siswa untuk meningkatkan kualitas
Budi Pekertinya sehingga terbiasa dan mampu menghadapi masalah moral dimasyarakat pada masa
dewasa nanti.
Dalam praktiknya,sifat-sifat perilaku yang berbudi pekerti luhur memerlukan observasi atau
pengamatan terhadap perilaku seseorang dalam waktu yang lama dan terus-menerus ,karena sifat
sifat budi pekerti tidak dapat ditebak dalam waktu yang singkat.
ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi peserta didik bahkan pendidik sekalipun
yang terkesan jauh dari karakter subyek pendidikan. Salah satu hal yang dapat dilihat adalah
merosotnya akhlak peserta didik dan juga pendidik dalam kehidupan sehari-hari, yang jika kita amati
bersama cukup menyimpang dari nilai-nilai kemanusiaan bahkan nilai-nilai sosial. Oleh Karena itu
penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang Konsep Pendidikan Budi
Pekerti menurut Ki Hadjar Dewantara dan Relevansinya dengan Pendidikan Akhlak dalam Islam.
Analisis data yang dilakukan dengan metode deskriptif analitis dengan menggunakan pendekatan
penanaman nilai (inculcation approach). Hasil penelitian menunjukkan: 1). Pendidikan budi pekerti
adalah jiwa dari pengajaran dan bukan konsep yang bersifat teoritis sebagaimana yang dipahami
oleh masyarakat pada umumnya, dan bukan pula pengajaran budi pekerti dalam arti mengajar teori
tentang baik buruk, benar salah, dan seterusnya. 2). Tujuan dari pendidikan budi pekerti Ki Hadjar
Dewantara adalah untuk memanusiakan manusia dan untuk mengembangkan pribadi yang lebih
manusiawi serta untuk mengembangkan potensi yang tersimpan dalam diri manusia. 3). Relevansi
Pendidikan Budi Pekerti dengan Pendidikan Akhlak dalam Islam. Pendidikan budi pekerti yang
diusung oleh Ki Hadjar Dewantara sejatinya relevan dengan pendidikan akhlak dalam Islam. Hal ini
dapat dilihat dari berbagai aspek yang terdapat dalam pendidikan budi pekerti yang juga sejalan dan
saling terkait dengan aspek-aspek yang terdapat dalam pendidikan akhlak dalam Islam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Budi pekerti secara operasional merupakan suatu prilaku positif yang dilakukan melalui kebiasaan.
Pendidikan budi pekerti sering juga diasosiasikan dengan tata krama yang berisikan kebiasaan sopan
santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia. Dalam menerapkan nilai-nilai
budi pekerti dalam kehidupan sering terjadi benturan-benturan nilai dan norma-norma yang kita
rasakan oleh karena itu, pendidikan budi pekerti dalam pelaksanaanya dilandasi oleh Visi dan Misi
yang bertujuan untuk mencapai pembelajaran Pendidikan Budi Pekerti yang lebih baik guna
meluruskan benturan-benturan yang terjadi antara nilai dan norma dalam kehidupan.
B. Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah
ini,tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,karena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Kami penulis
berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis demi sempurnanya makalah ini.Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya
juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyoto,2002.Budi Pekerti Dalam Perspektif Pendidikan. Malang : Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan
Menengah – Pusat Penataran Guru IPS dan PMP Malang
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan .1989.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta : Balai Pustaka
Haidar Putra Daulay, (2004). Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia. Jakarta:
Prenada Media, Cet. ke-1.
Mantra di 02.03
Berbagi
5 komentar:
1.
Izin Share
Balas
2.
Tiket Pesawat Murah Online, dapatkan segera di SELL TIKET Klik disini:
selltiket.com
Booking di SELLTIKET.COM aja!!!
CEPAT,….TEPAT,….DAN HARGA TERJANGKAU!!!
3.
4.
======PROMO=====
BONUS WELCOME DEPOSIT 50%
BONUS NEXT DEPOSIT 20%
BONUS CASHBACK 5%
=========================
Minimal Deposit : Rp 10.000,-
Minimal Withdraw : Rp 50.000,-
Minimal Deposit Pulsa : Rp 15.000,-
Proses Deposit dan Withdraw hanya 2 Menit
======HUBUNGI KAMI======
Link Resmi – slotgenting
Klik disini>> DAFTAR
Whatsapp +6285740170865
LIVECHAT ONLINE 24/7
FB : SlotGenting888
Balas
5.
======SPORTBOOK======
- SBOBET | AFB88 | IBCBET -
Minimal Bet Parlay : Rp 3.000
Minimal Single Bet : Rp 10.000
======DISKON TOGEL======
2D – 29.75% X 70
3D – 59.50% X 400
4D – 66.00% X 3000
======PROMO=====
BONUS WELCOME DEPOSIT 50% SLOT GAMES
BONUS WELCOME DEPOSIT 100% SPORTBOOK
BONUS WELCOME DEPOSIT 100% SABUNG AYAM
BONUS NEXT DEPOSIT 20% ALL GAMES
BONUS CASHBACK MIXPARLAY 100%
BONUS ROLLINGAN CASINO 1%
BONUS CASHBACK SLOT GAMES UP TO 20%
BONUS CASHBACK SPORTBOOK 10%
=========================
Minimal Deposit : Rp 10.000
Minimal Withdraw : Rp 50.000
Minimal Deposit Pulsa : Rp. 15.000
Proses Deposit dan Withdraw hanya 2 Menit
======HUBUNGI KAMI======
Link : >> DAFTAR <<
Whatsapp - +855882285275
Instagram : @kamubet77
Facebook : @kamubet888
Facebook : https://www.facebook.com/groups/807702616727372/
Twitter : @kamubet
Line – Kamubet
Wechat – Kamubet
Balas
‹
›
Beranda
Mantra
Nama Saya Teguh Bayu Mantra,hoby saya adalah memancing dan bersepeda,saat ini
saya menjadi mahasiswa di salah satu Universitas di Malang dan saya mengambil
Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.