PENGERTIAN BUDI PEKERTI : Budi pekerti terdiri dari budi dan pekerti. Budi ialah alat
batin sebagai panduan akal dan perasaan untuk menimbang baik dan buruk. Budi pekerti
mempunyai kebajaksanaan berkelakuan baik. Pekrti adalah perilaku, perangai, tabiat, watak,
akhlak dan perbuatan. Dari uraiann di atas dapat disimpulkan secara konseptual pendidikan
budi pekerti merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik menajadi manusia
seutuhnya yang berbudi pekerti luhur dalam segenap penerapannya di masa yang akan datang
agar mampu melaksanakan tugas-tugas hidupnya selaras, seiras, serasi, seimbang lahir dan
batin, jasmani maupun rohani, material spiritual, individu maupun sosial dan dunia akhirat.
Istilah pendidikan berasal dari kata paedagogi, dalam bahasa Yunani pae artinya anak
dan ego artinya aku membimbing.. Pendidikan budi pekerti harus direncanakan secara
matang oleh stakeholders (Orang yang bertanggung jawab) sebagai think-tank, baik para
pakar pendidian budi pekerti atau pakar moral seperti rohaniawan (tokoh agama), pemimpin
non formal (tokoh masyarakat), kepala sekolah, guru-guru, orang tua murid. Pendidian budi
pekerti ini harus memerhatikan nilai-nilai secara holistik dan universal. Keberhasilan
pendidikan budi pekerti dengan keluaran menghasilkan peserta didik yang memiliki
kompetensi personal dan kompetensi sosial yang memiliki budi pekerti luhur dan dinamis
Melalui uraian di atas, maka tujuan pendidikan budi pekerti adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
b. Serta dalam berbagai konteks sosial budaya yang berbhineka sepanjang hayat.
terwujudnya sikap dan perilaku siswa yang mencerminkan akhlak mulia yang di
sekolah menjadi teladan atau model pendidian budi pekerti secara utuh.
pekerti yang baik dan mana yang buruk agar setiap perbuatan yang menyimpang
bias dihindari.
berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan
kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sesama perasaan, dan perkataan, perbuatan yang
berdasarkan norma agama, hukum, tata krama, budaya, adat istiadat dan estetika.
PEMBENTUKAN KARAKTER :
Pembentukan karakter adalah bagian integral dari orientasi pendidikan Islam. Tujuannya
adalah membentuk kepribadian seseorang agar berperilaku jujur, baik, bertanggung jawab,
fair, menghormati dan menghargai orang lain, adil, pekerja keras, dan karakter-karakter
unggul lainnya. membentuk karakter tidak bisa dilakukan dalam sekejap dengan memberikan
nasihat, perintah, atau intruksi, namun lebih dari hal tersebut. Juga faktor gen atau keturunan
adalah salah satu faktor pembentukan karakter. Pembentukan karakter memerlukan teladan,
a. Penerapan pendidikan budi pekerti bukan hanya pada ranah kognitif saja, melainkan
harus berdampak positif terhadap ranah afektif yang berupa sikap dan perilaku peserta
c. Pengembangan niali-nilai budi pekerti sesuai dengan kondisi peserta didik dan
perkembangan masyarakat.