DI SUSUN OLEH :
MUHAMMAD NUKHI A
080116A037
II A
adat istiadat.
F. PENGERTIAN PERILAKU
Perilaku adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dikatakan manusia baik secara sadar
maupun secara tidak disadari. Perilaku merupakan semua kegiatan atau aktivitas, baik yang
diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
Ada dua jenis perilaku yaitu perilaku posotif dan perilaku negatif. Perilaku positif
merupakan perilaku baik yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma kehidupan yang
berlaku dalam masyarakat, sedangkan perilaku negatif ialah perilaku yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai dan norma-norma kehidupan yang berlaku dalam masyarakat atau bahkan
bertentangan.
G. PERILAKU POSITIF YANG DIBANGUN
Seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, perilaku positif merupakan perilaku
baik yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma kehidupan yang berlaku dalam
masyarakat. Melalui pendidikan karakter, khusunya di Sekolah Dasar diharapkan akan
terbentuk perilaku-perilaku positif yang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila, di
antaranya adalah seperti berikut ini:
a. Religius
Religius merupakan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya,
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain dan hidup rukun dengan pemeluk agama
lain.
b. Toleransi
Toleransi adalah perilaku yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap,
dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
c. Jujur
Jujur merupakan perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
d. Disiplin
Disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
e. Kerja keras
Kerja keras merupakan perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-
baiknya.
f. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang
telah dimiliki.
g. Mandiri
Mandiri adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
h. Demokratis
Demokratis merupakan carara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
i. Rasa Ingin Tahu
Rasa ingin tahu merupakan perilaku yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam
dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
j. Semangat Kebangsaan
Semangat kebangsaan merupakan cara berpikir, bertindak dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
k. Cinta Tanah Air
Cinta tanah air merupakan cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi dan politik bangsa.
l. Menghargai Prestasi
Menghargai prestasi merupakan perilaku yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang
lain.
m. Bersahabat
Bersahabat merupakan perilaku yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan
bekerja sama dengan orang lain.
n. Cinta Damai
Cinta damai merupakan sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa
senang dan aman atas kehadiran dirinya.
o. Gemar Membaca
Gemar membaca merupakan suatu kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai
bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
p. Peduli Lingkungan
Peduli lingkungan merupakan perilaku yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.
q. Peduli Sosial
Peduli sosial merupakan perilaku yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
r. Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan
(alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
A. KESIMPULAN
Banyaknya kasus-kasus yang terjadi di Indonesia seperti korupsi, premanisme,
perampokan dan lain-lain adalah disebabkan karena runtuhnya karakter diri yang dimiliki
oleh para pelaku. Hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki keadaan tersebut adalah
dengan memperbaiki karakter dari masing-masing individu, melalui pendidikan karakter.
Pendidikan karakter seharusnya dimulai sejak dini, mulai dari Play Group hingga perguruan
tingi. Di Sekolah Dasar, pendidikan karakter dapat diimplementasikan melalui pembelajaran
di kelas dan melalui kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu pihak sekolah harus dapat bekerja
sama dengan orang tua agar penanaman pendidikan karakter dapat terlaksana dengan optimal.
Diharapkan melalui pemebelajaran di kelas dan melalui kegiatan eksrtakurikuler sikap
serta perilaku positif peserta didik dapat terwujud. Tentunya dengan bantuan dari orang tua
masing-masing peserta didik. Dengan begitu akan dihasilkan generasi penerus bangsa yang
bertanggung jawab, memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia.
a. HASIL
1. Moral knowing (pengetahuan moral) berhubungan dengan bagaimana seorang
individu mengetahui sesuatu nilai yang abstrak yang dijabarkan dalam 6 sub
komponen, kecuali ?
a. moral awareness (kesadaran moral),
b. knowing moral values (pengetahuan nilai moral),
c. perspective-taking (memahami sudut pandang lain),
d. moral reasoning (penalaran moral),
e. nodecision-making (tidak membuat keputusan),
Jawaban : E
Jawaban : E
3. Apa saja perilaku positif yang dibangun dalam pendidikan karakter, kecuali?
a. Religius
b. Pesimis
c. Jujur
d. Disiplin
e. Kerja keras
Jawaban : B
4. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus
dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu?
a. isi kurikulum
b. proses pembelajaran dan penilaian,
c. kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran,
d. pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler
e. Semua Benar
Jawaban : E
Jawaban : A
DAFTAR PUSTAKA
Budi Hardiman. 2010. Pendidikan Moral sebagai Pendidikan Keadilan dalam Pendidikan:
Kegelisahan Sepanjang Zaman. Yogyakarta: Kanisius
Fatchul Mu’in. 2011. Pendidikan Karakter: Konstruksi Teoretik & Praktik. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media.
Sekretariat Direktoral Jendral Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan Nasional. 2011. Mencari
Karakter Terbaik dari Belajar Sejarah. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.
Sri Narwanti. 2011. Pendidikan Karakter (Pengintegrasian 18 Nilai Pembentuk Karakter Dalam
Mata Pelajaran). Yogyakarta: Familia.
Zainal Aqib. 2011. Pendidikan Karakter Membangun Perilaku Positif Anak Bangsa. Bandung: CV.
YRAMA WIDYA.
Zubaedi. 20012. Pendidikan Berbasis Masyarakat (Upaya Menawarkan Solusi Terhadap Berbagai
Problem Sosial). Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR.