3. Besaran bunga tetap Besaran bagi hasil berubah-ubah tergantung kinerja usaha
2. Didasarkan pada jumlah uang (pokok) Didasarkan pada rasio bagi hasil dari
pinjaman pendapatan/keuntungan yang diperoleh
nasabah pembiayaan
3. Nasabah kredit harus tunduk pada Margin keuntungan untuk bank (yang
pemberlakuan perubahan tingkat suku disepakati bersama) yang ditambahkan
bunga tertentusecarasepihakoleh bank, pada pokok pembiayaan berlaku sebagai
sesuai dengan fluktuasi tingkat suku harga jual yang tetap sama hingga
bunga di pasar uang. Pembayaranbunga berakhirnya masa akad. Porsi pembagian
yang sewaktu-waktu dapat meningkat atau bagi hasil berdasarkan nisbah (yang
menurun tersebut tidak dapat dihindari disepakati bersama) berlaku tetap sama,
oleh nasabah di dalam masa pembayaran sesuai akad, hingga berakhirnya masa
angsuran kreditnya. perjanjian pembiayaan (untuk pembiayaan
konsumtif)
4. Tidak tergantung pada kinerja usaha. Jumlah pembagian bagi hasil berubah-
Jumlah pembayaran bunga tidak ubah tergantung kinerja usaha (untuk
meningkat meskipun jumlah keuntungan pembiayaan berdasarkan bagi hasil)
berlipatganda saat keadaan ekonomi
sedang baik
6. Pembayaran bunga tetap seperti yang Bagi hasil tergantung pada keuntungan
dijanjikan tanpa pertimbangan proyek proyek yang dijalankan. Jika proyek itu
yang dijalankan oleh pihak nasabah tidak mendapatkan keuntungan maka
untung atau rugi kerugian akan ditanggung bersama kedua
pihak
Memang ada bank yang tertalu money center, artinya terlalu mengandalkan sumber dana
pasar uang. Namun terlalu fokus pencarian dana ke pasar uang juga terlalu beresiko. Oleh
karena itu sumber dana pihak ketiga yang relatif kecil tetap pertanda bahwa bank tersebut
memang kurang mendapat kepercayaan masyarakat atau calon deposan.
Untuk memperoleh dana dari masyarakat luas bank dapat menggunakan tiga macam jenis
simpanan (rekening). Masing-masing jenis simpanan memiliki keunggulan tersendiri,
sehingga bank harus pandai dalam menyiasati pemilihan sumber dana. Sumber dana yang
dimaksud adalah:
Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap
saat dengan mempergunakan cek, surat perintah pembayaran, lainnya, atau dengan cara
pemindahbukuan.
Sedangkan menurut Pasal 1 butir 6 UU No. 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan giro
adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan
pemindahbukuan.
Atau dengan kata lain giro adalah suatu istilah perbankan untuk suatu cara pembayaran
yang hampir merupakan kebalikan dari sistem cek. Suatu cek diberikan kepada pihak
penerima pembayaran (payee) yang menyimpannya di bank mereka, sedangkan giro
diberikan oleh pihak pembayar (payer) ke banknya, yang selanjutnya akan mentransfer
dana kepada bank pihak penerima, langsung ke akun mereka.
b. Simpanan Tabungan
Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan
menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet
giro, dan/atau alat lain yang dipersamakan dengan itu (Pasal 1 butir 9 UU No. 10/1998)
Ada juga pendapat yang mengatakan tabungan adalah sebagian pendapatan masyarakat
yang tidak dibelanjakan disimpan sebagai cadangan guna berjaga-jaga dalam jangka
pendek. Faktor-faktor tingkat Tabungan, antara lain:
c. Simpanan Deposito
Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan
perjanjian nasabah dengan bank (Pasal 1 butir 7 UU No. 10/1998).
Jenis jasa tabungan yang biasa ditawarkan oleh bank kepada masyarakat ini biasanya
memiliki jangka waktu tertentu di mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik nasabah.
Bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa.
d. Sertipikat Deposito
Simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat
dipindahtangankan (Pasal 1 butir 8) sedangkan dalam pengertian lain dikatakan bahwa
setipikat deposito adalah simpanan berjangka atas pembawa atau atas tunjuk, yang dengan
izin Bank Indonesia dikeluarkan oleh bank sebagai bukti simpanan yang dapat
diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak lain.
Perbedaan Deposito Berjangka dan Sertipikat Deposito
1. Perhitungan bunga dimuka, sehingga bunga yang anda peroleh dapat diinvestasikan
lagi di tempat lain
2. Tingkat suku bunga yang menarik, biasanya lebih tinggi daripada deposito biasa
3. Dapat dipergunakan sebagai jaminan kredit dan dapat diperjual belikan secara bebas.
4. Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
Bila dana dicairkan sebelum jatuh tempo, maka akan kena penalti sejumlah tertentu.
Bila sertifikat deposito hilang, maka penemunya bisa mencairkannya dengan mudah
Merupakan Sumber dana tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber
dana pertama dan kedua di atas. Pencarian dari sumber dana ini relaitif labih mahal dan
sifatnya hanya sementara waktu saja. Kemudian dana yang diperoleh dari sumber ini
digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu.
Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari :
a. Kredit likuiditas dari Bank Indonesia
Merupakan pinjaman yang diberikan kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring di
dalam lembaga kliring.Pinjaman ini bersifat jangka pendek dg bunga yang relatif tinggi.
Merupakan pinjaman yang diperoleh oleh perbankkan dari pihak luar negeri
Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SBPU kemudian diperjualkan kepada pihak
yang berminat,baik perusahaan keuangan maupun nonkeuangan.
a. Modal yang disetor oleh para pemegang saham; sumber utama dari modal perusahaan adalah
saham. Sumber dana ini hanya akan timbul apabila pemilik menyertakan dananya pada bank
melalui pembelian saham, dan untuk penambahan dana berikutnya dapat dilakukan oleh
bank dengan mengeluarkan dan menjual tambahan saham baru.
b. Cadangan, yaitu sebagian laba bank yang tidak dibagi, yang disisihkan untuk menutup
timbulnya resiko kerugian dikemudian hari.
c. Laba ditahan, yaitu sebagian laba yang seharusnya dibagikan kepada para pemegang saham,
tetapi oleh para pemegang saham sendiri (melalui Rapat Umum Pemegang Saham)
diputuskan untuk ditanam kembali dalam bank. Laba ditahan ini juga merupakan cara untuk
menambah dana modal lebih lanjut.
Bank menghimpun dana berbagi hasil atas dasar prinsip mudharabah, yaitu akad kerja sama
antara pemilik dana (shahib al maal) dengan pengusaha (mudharib) untuk melakukan suatu
usaha bersama, dan pemilik dana tidak boleh mencampuri pengelolaan bisnis sehari-hari.
Keuntungan yang diperoleh dibagi antara keduanya dengan perbandingan (nisbah)
sebelumnya. Kerugian financial menjadi beban pemilik dana sedangkan pengelola tidak
memperoleh imbalan atas usaha yang dilakukan. Berdasarkan prinsip ini, dalam
kedudukannya sebagai mudharib, bank menyediakan jasa bagi para investor berupa:
a. Rekening investasi umum, dimana bank menerima simpanan dari nasabah yang mencari
kesempatan investasi atas dana mereka dalam bentuk investasi berdasarkan prinsip
mudharabah mutlaqah.
b. Rekening investasi khusus, dimana bank bertindak sebagai manajer investasi bagi nasabah
institusi (pemerintah atau lembaga keuangan lain) atau nasabah korporasi untuk
menginvestasikan dana mereka pada unit-unit usaha atau proyek-proyek tertentu yang
mereka setujui.