Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RUTIN II

AKUNTANSI SYARIAH

Nama : Mia Andini

Nim : 7191220008

Soal :

1. Apa itu jasa keuangan Bank Syariah dan Bank Konvesional?


2. Apa itu zakat, infaq, dan syadaqah, wakalah, kafalah, sharf, qardh, hawalah rahn.
Siapa-siapa saja yang berhak menerima zakat?
3. Sebutkan sumber dana pihak 1 dan pihak 2 dalam akuntansi syariah?

Jawab :

1. Dari sudut pandang Islam, sistem yang berlaku di Bank Konvensional adalah riba.
Dalam hal ini, riba,  adalah sebuah sistem yang dilarang dalam Islam sehingga sistem
Bank Konvensional tersebut dianggap tidak sejalan dengan orientasi Islam dalam hal
perbankan.

Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam kerangka


dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka Arsitektur
Perbankan Indonesia (API), untuk menghadirkan alternatif jasa perbankan yang
semakin lengkap kepada masyarakat Indonesia.
Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil
memberikan alternatif sistem perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat
dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang
beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam
berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan.
Dengan menyediakan beragam produk serta layanan jasa perbankan yang beragam
dengan skema keuangan yang lebih bervariatif, perbankan syariah menjadi alternatif
sistem perbankan yang kredibel dan dapat dinimati oleh seluruh golongan masyarakat
Indonesia tanpa terkecuali.
Pada Bank Konvesnional menerapkan sistem bunga tetap atau bungan mengambang
pada semua pinjaman kepada nasabahnya. Dengan kata lain, pihak Bank
Konvensional menganggap bahwa usaha yang akan diberikan pinjaman dana akan
selalu untung.
Aspek Bank Syariah Bank
Konvensional
Hukum Syariah Islam Hukum positif
berdasarkan Al- yang berlaku
Qur’an dan Hadist di Indonesia
dan fatwa ulama (Perdata dan
(MUI) Pidana).
Investasi Jenis usaha yang Semua bidang
halal saja usaha
Orientasi Keuntungan (profit Keuntungan
oriented), (profit
kemakmuran, dan oriented)
kebahagian dunia semata
akhirat
Keuntungan Bagi hasil Dari bunga
Hubungan Nasabah dan Bank Kemitraan Kreditur dan
debitur
Keberadaan Dewan Pengawas Ada Tidak ada

No Bank Syariah (Bagi Hasil) Bank Konvensional (Bunga)


.
1. Penentuan bagi hasil Penentuan besar bunga dibuat
dilakukan pada saat sewaktu perjanjian tanpa
perjanjian dan mempertimbangkan untung dan rugi
berdasarkan pada untung/
rugi
2. Jumlah nisbah bagi hasil Besar persentase bunga berdasarkan
berdasarkan jumlah jumlah uang
keuntungan yang dicapai
3. Besarnya bagi hasil Pembayaran bunga berdasarkan
tergantung hasil usaha. Jika perjanjian tanpa melihat apakah
usaha merugi, maka proyek yang dilaksanakan pihak
kerugian ditanggung kedua kedua untung atau rugi.
belah pihak
4. Besar bagi hasil Pembayaran bunga tidak meningkat
berdasarkan besar walaupun jumlah keuntungan jauh
keuntungan yang lebih besar.
didapatkan
5. Penerimaan/ pembagian Pengambilan/pembayaran bunga
keuntungan adalah halal adalah halal
2. A. Zakat hukumnya wajib dan termasuk dalam rukun Islam. Pastinya, harta yang
dikeluarin saat berzakat itu sama wajibnya kayak kewajiban shalat, puasa, dan haji
buat umat yang berkecukupan.
B. Infak itu artinya sedekah dalam bentuk harta benda. Misalnya infak itu tuh kalau
sobat ngasih uang ke kotak amal di masjid, ngasih bantuan ke panitia pembangunan
mushalla
C. Sedekah, Nah, kalau sedekah ini sebenernya segala macam kebaikan yang dilakuin
sama sobat sekalian. Enggak cuma kebaikan pas sobat memberikan harta benda aja,
tapi perbuatan baik kayak bantuin temen yang lagi kesusaha
D. wakalah berarti mewakilkan atau menyerahkan sesuatu pekerjaan atau urusan
kepada orang lain agar bertindak atas nama orang yang mewakilkan dalam masalah
dan waktu yang ditentukan.
E. sharf adalah pertukaran dua jenis barang berharga atau jual beli uang atau disebut
juga valas. Atau jual beli antara dua barang sejenis secara  tunai. Atau pertukaran
antara mata uang suatu negara dengan mata uang negara lainnya
F.Kafalah, adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak
ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. Dalam
pengertian lain, kafalah juga berarti mengalihkan tanggungjawab seseorang yang
dijamin dengan berpegang kepada tanggungjawab orang lain sebagai penjamin.

G. hawalah adalah pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain yang
wajib menanggungnya. Misalnya: A memberi pinjaman kepada B, sedangkan B masih
mempunyai piutang kepada C. Begitu B tidak mampu membayar utangnya pada A, ia
lalu mengalihkan beban utang tersebut pada C. Dengan demikian, C yang harus bayar
utang B kepada A, sedangkan utang C sebelumnya pada B dianggap selesai.

H. Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas
pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis.
Dengan demikian, pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil
kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa
rahn adalah semacam jaminan utang atau gadai.

I. Qardh adalah memiliki sesuatu (hasil pinjaman) yang dikembalikan (pinjaman


tersebut) sebagai penggantinya dengan nilai yang sama. Secara teknis qardh adalah
akad pemberian pinjaman dari seseorang/lembaga keuangan syariah kepada orang
lain/nasabah yang dipergunakan untuk keperluan mendesak. Pengembalian pinjaman
ditentukan dalam jumlah yang sama dan dalam jangka waktu tertentu (sesuai
kesepakatan besama) dan pembayarannya bisa dilakukan secara angsuran atau
sekaligus.

Penerima Zakat

Golongan yang berhak menerima zakat ada delapan yaitu:


1. Fuqara’ (faqir) adalah orang yang tidak memiliki harta benda untuk bias mencukupi
kebutuhan hidupnya
2. Masakin (miskin) adalah orang yang memiliki harta benda atau pekerjaan namun
tidak bias mencukupi
3. Amilin (amil) adalah orang-orang yang bekerja mengurus zakat dan tidak diupah
selain dari zakat.
4. Mu’allaf, orang yang baru masuk Islam. Atau bias juga orang Islam yang masih
lemah dalam menjalankan syariat Islam.
5. Riqab (budakMukatab) adalah budak yang di janjikan merdeka oleh tuannya setelah
melunasi sejumlah tebusan yang sudah disepakati bersama dan juga dibayar secara
6. Gharimin, orang memiliki tanggungan
7. Sabilillah, adalah orang yang berperang di jalan Allah dan tidak mendapatkan
8. Ibnu Sabil, adalah orang yang memulai bepergian dari daerah tempat zakat
(baladuzzakat) atau melewati daerah tempat zakat.

3. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri (Dana Pihak Ke-1)

       Dana sendiri lazim disebut pula dengan dana pihak kesatu yang berasal dari
pemegang saham atau pemilik. Pada dasarnya setiap bank akan selalu berusaha untuk
meningkatkan jumlah dana sendiri, selain untuk memenuhi kewajiban menyediakan
modal minimum (CAR=Capital Adequacy Ratio) juga untuk memperkuat kemampuan
ekspansi dan bersaing. Kemampuan setiap bank untuk meningkatkan modal akan
tercermin dari besarnya CAR bank tersebut. Hal ini merupakan salah satu ukuran tingkat
kemampuan dan kesehatan suatu bank, yang akhirnya akan meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap suatu bank (baik di dalam maupun di luar negeri). Perolehan dana
dari sumber bank itu sendiri (modal sendiri) maksudnya adalah dana yang diperoleh dari
dana bank salah satu jenis dana yang bersumber dari bank itu sendiri adalah
modal setor dari para pemegang saham. Dana sendiri adalah dana yang berasal dari para
pemegang saham bank atau pemilik saham. Sumber dana ini merupakan sumber dana
dari modal sendiri. Modal sendiri maksudnya adalah modal setoran dari para pemegang
sahamnya. Apabila saham dalam portepel belum habis terjual, sedangkan kebutuhan
dana masih perlu, maka pencariannya dapat dilkukan dengan menjual saham kepada
pemegang sahm lama. Akan tetapi jika tujuan perusahaan untuk melakukan ekspansi,
maka perusahaan dapat mengeluarkan saham baru dan menjual saham baru tersebut di
pasar modal.

Di samping itu pihak perbankan dapat pula menggunakan cadangan-cadangan laba yang
belum digunakan. Secara besar dapat disimpulkan pencarian dana sendiri terdiri dari :

a. Setoran modal dari pemegang saham

Setoran modal dari pemegang saham yaitu merupakan modal dari para pemegang
saham lama atau pemgang saham yang baru. Modal yang disetor oleh para pemegang
saham, sumber utama dari modal perusahaan adalah saham. Dana yang disetor secara
efektif oleh para pemegang saham pada waktu bank berdiri. Pada umumnya modal
setoran pertama dari pemilik bank sebagian digunakan untuk sarana perkantoran,
pengadaan peralatan kantor dan promosi untuk menarik minat masyarakat.

b. Tambahan Modal Disetor

Tambahan modal disetor merupakan tambahan modal bagi bank yang biasanya
berbentuk agio, disagio, dan modal sumbangan. Agio saham yaitu nilai selisih jumlah
uang yang dibayarkan oleh pemegang saham baru dibandingkan dengan nilai nominal
saham.

c. Cadangan- Cadangan bank

Maksudnya cadangan laba, yaitu merupakan laba yang setiap tahun di cadangkan
oleh bank dan sementara waktu belum digunakan. Cadangan laba yaitu sebagian dari
laba bank yang disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang
akan dipergunakan untuk menutupi timbulnya resiko di kemudian hari. Cadangan ini
dapat diperbesar apabila bagian untuk cadangan tersebut ditingkatkan atau bank mampu
meningkatkan labanya.

d. Laba bank yang belum dibagi


Laba merupakan milik pemegang saham, yang keputusan penggunaannya
merupakan hak sepenuhnya pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS). Laba bank yang belum di bagi, merupakan laba tahun berjalan tapi belum
dibagikan kepada para pemegang saham.

  

Dana yang bersumber dari lembaga lainnya (Dana Pihak Ke-2


Sumber dana yang ketiga ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan
dalam pencarian sumber dana pertama dan kedua di atas. Pencarian dari sumberd ana ini
relaitif labih mahal dan sifatnya hanya semntara waktu saja. Kemudian dana yang
diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi
tertentu. Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari :
a. Kredit likuiditas dari Bank Indonesia, merupakan kredit yang diberikan bank
Indonesia kepada bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditasnya. Kredit
likuiditas ini juga diberikan kepada pembiayaan sektor-sektor tertentu.
b. Pinjaman antar bank (interbank call money), pinjaman ini ditunjukan untuk
memenuhi kebutuhan menutup kliring (karena kalah kliring) atau dapat juga untuk
memenuhi kebutuhan pemenuhan saldo Giro Wajib Minimum (GMW) di Bank
Indonesia. Jangka waktu pinjaman ini umumnya relative sangan singkat (overnight
call money) dengan menggunakan instrumen sertifikat deposito, promes, dan Surat
Berharga Pasar Uang (SBPU).
c. Repurchase Agreement atau disebut dengan “Rps atau “Repos”adalah penjualan surat
berharga sesuai dengan waktu yang diperjanjikan dengan harga yang ditetapkan di
muka. Instrument yang digunakan Repos antara lain Wesel dan promes yang akan
jatuh tempo. Repuchase Agreement merupakan salah satu alternative bank untuk
memenuhi kebutuhan dananya. Biasanya Repos merupakan sumber dana untuk
memenuhi kebutuhan likuiditas atau kebutuhan jangka pendek bank.
d. Fasilitas diskonto adalah penyediaan dana jangka pendek oleh Bank Indonesia
dengan cara pembelian promes yang diterbitkan oleh bank-bank atas dasar diskonto.
Fasilitas diskonto merupakan upaya terakhir bagi bank dan merupakan bantuan Bank
Sentral sebagai Lender of The Last Report.
e. Pinjaman dari bank-bank luar negeri. Pinjaman yang lazimnya berbentuk pinjaman
jangka menengah-panjang, offshore Loan dan pinjaman ini sebelumnya harus
mendapat persetujuan dari Bank Indonesia karena berkaitan dengan kebijakan
moneter.
f. Pinjaman dari Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB). Pinjaman ini lazimnya
berupa surat berharga yang dapat diperjualbelikan seperti sertifikat bank dan
atau deposit on call dengan waktu pendek dan dapat diperpanjang kembali.
g. Surat berharga pasar uang (SBPU). Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan
SBPU kemudian diperjualkan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan
maupun nonkeuangan
h. Obligasi (Bond) dan saham. Obligasi adalah bukti utang dari etimen yang dijamin
dengan agunan harta kekayaan milik etimen dan atau pihak ketiga dari etimen dan
atau penanggung yang menanggung janji pembayaran bunga atau janji lainnya serta
pelunasan pokok pinjaman yang dilakukan pada tanggal jatuh tempo, sekurangnya
tiga tahun sejak tanggal emisi. Saham adalah bukti pernyataan modal dalam pemilikan
suatu perusahaan terbatas. Dengan penjualan saham tersebut, dana sendiri (yang
berasal dari agio saham) akan menjadi lebih besar yang pada gilirannya akan
meningkat kemampuan bank dalam menjalan usahanya.

Anda mungkin juga menyukai