Anda di halaman 1dari 12

KE L O M P O K

4 SAMSAN TECH
24 HOUR
SOFTWARE
M M
E E
M M
B B
E E
R R
CLASS A CLASS A

GROUP 4 GROUP 4
Moderator Presenter 1

Fernandez Butar Butar Mia Andini


7191220003 7191220008
M M
E E
M M
B B
E E
R R
CLASS A CLASS A

GROUP 4 GROUP 4
Presenter 2
_

Elfa SuwitriHasibuan
_
7191220020
PEMERIKS A AN
PER SEDIA A N
Pengertian Persediaan
Persediaan adalah merupakan bagian dari as et perusahaan

z
yang pada umumnya nilainya cukup material dan rawan oleh
tindakan pencurian ataupun penyalahgunaan. Oleh karena itu,
biasanya akun persediaan menjadi salah satu perhatian utama
auditor dalam pemeriksaan atas laporan keuangan
perusahaan.

Menurut Standart Akuntansi Keuangan (PSAK no.14,hal 14.1


s/d 14.2 dan 14.9 - IAI,2002). Persediaan adalah asset :
a. Yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal.
b. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan atau
c. Dalam betuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk
digunakan dalam proses atau pemberian jasa.
Tujuan Pemeriksaan
Persediaan
1.
2.
Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas persediaan.
Untuk memeriksa apakah persediaan yang tercantum di neraca betul-betul ada
dandimiliki oleh perusahaan pada tanggal neraca.
3. Untuk memeriksa apakah metode penilaian persediaan (valuation) sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/Standar Akuntansi Keuangan.
4. Untuk memeriksa apakah sistem pencatatan persediaan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK.
5. Untuk memeriksa apakah terhadap barang-barang yang rusak (defective),
bergeraklambat (s/ow moving) dan ketinggalan mode (absolescence) sudah dibuatkan
allowance yang cukup.
6. Untuk mengetahui apakah ada persediaan yang dijadikan jaminan kredit.
7. Untuk mengetahui apakah persediaan diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang
cukup.
8. Untuk mengetahui apakah ada perjanjian pembelian/penjualan persediaan (purchasel
sales commitment) yang mempunyai pengaruh yang besar terhadap laporan keuangan.
9. Untuk memeriksa apakah penyajian persediaan dalam laporan keuangan sudah sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK.
Audit
Persediaan
Persediaan terdiri dari berbagai bentuk yang berbeda, tergantung pada sifat kegiatan usaha. Audit atas
persedian sering kali merupakan bagian audit yang rumit dan memakan banyak waktu, karena:
a. Pada umunya persdiaan merupakan jenis perkiraan yang besar di dalam neraca, dan sering
merupakan unsur terbesar dari keseluruhan modal kerja (working capital account)
b. Persediaan berada pada lokasi yang berbeda, yang menyulitkan pengendalian secara fisik serta
penghitungannya
c. Keanekaragaman jenis persediaan menyebabkan berbagai kesulitan bagi auditor
d. Penilaian atas persediaan juga selalu menyulitkan karena adanya faktor keuangan dankebutuhan untuk
mengalokasikan biaya-biaya pabrik ke dalam persediaan
e. Adanya beberapa metode penilaian persediaan yang dapat digunakan, tapi setiap klien tertentu harus
menggunakan satu metode secara konsisten dari tahun ke tahun

Sifat dasar audit atas siklus persediaan adalah eratnya hubungan siklus ini dengan siklus-siklus transaksi
lain di dalam organisasi tersebut. Hubunganya dengan siklus perolehan dan pembayaran serta siklus
penggajian dan personalia dilihat dari pendebitan-pendebitan ke dalam perkiraan bahan baku, tenaga kerja
langsung (direct labour), dan overhead pabrik (manufacturing overhead) dalam bentuk-T. Hubungannya
dengan sikluspenjualan dan penagihan dapat dilihat dari pengurangan barang jadi dan pembebanan ke
harga pokok penjualan.
Prosedur pemeriksaan untuk compliance test :
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas persediaan
a. Dalam hal ini auditor biasanya menggunakan internal control questionnaires.
(compliancepembelian
b. Lakukan test transaksi test) atas dengan menggunakan purchase order sebagai sample. Untuk
test transaksi atas pemakaian persediaan (bahan baku) bisa digunakan material
requisitionsebagai sample. Untuk test transaksi atas penjualan, bisa digunakan faktur
penjualan sebagai sample.
2. Tarik kesimpulan mengenai internal control atas persediaan.

Prosedur pemeriksaan substantiveatas persediaan: Prosedur Pemeriksaan (Yang


3. Lakukan observasi atas stock opname (perhitungan fisik) yang dilakukan perusahaan (klien) Disarankan) Atas Persediaan
4. Minta final inventory list (inventory compilation) dan lakukan prosedur pemeriksaan berikut ini: -
Check mathematical accuracy (penjualan dan perkalian) - Cocokkan “quantity per book” dengan
stock card - Cocokkan “quantity per count” dengan “count sheet” kita (auditor) - Cocokkan “total
value” dengan buku besar persediaan.
5. Kirimkan konfirmasi untuk persediaan consignment out. ………………………….......................
………………………………………………
6. Periksa unit price dari raw material (bahan baku), work in process (barang dalam proses), finished ………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
goods (barang jadi) dan supplies (bahan pembantu). ………………………………………………
………………………………………………
7. Lakukan rekonsiliasi jika stock opname dilakukan beberapa waktu sebelum atau sesudah tanggal ………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
neraca. ………………………………………………
8. Periksa cukup tidaknya allowance for slow moving (barang-barang yang bergerak lambat), barang-
barang yang rusak dan barang-barang yang ketinggalan mode.
9. Periksa kejadian sesudah tanggal nerraca (subsequent event).
10. Periksa cut-off penjualan dan cut-off pembelian.
11. Periksa jawaban konfirmasi dari bank, loan agreement (perjanjian kredit), notulen rapat.
12. Periksa apakah ada sales atau purchase commitment per tanggal neraca.
13. Seandainya ada barang dalam perjalanan (goods in transit), lakukan prosedur berikut ini: - Minta
rincian goods in transit per tanggal neraca - Periksa mathematical accuracy - Periksa subsequent
clearance.
14. Buat kesimpulan dari hasil pemeriksaan persediaan dan buat usulan adjustment jika diperlukan.
15. Periksa apakah penyajian persediaan di laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia/SAK.
Prosedur pemeriksaan analitik atas persediaan:
Prosedur anlitik itu penting pada audit atas persediaan dan pergudangan dan juga pada siklus
siklus lain. Tabel dibawah ini mencantumkan beberapa prosedur analitik yang umum di pakai,
dan kemungkinan salah saji yang diindikasikan jika ada fluktuasi. Beberapa dari prosedur
analitik dibawah dibahas pada silkus lainnya. Contoh adalah persentase marjin kotor.

Prosedur Pemeriksaan Fisik Persediaan:


Auditor diharuskan atas persediaan, perusahaan membukukan jumlah persediaan fiktif yang signifikan.
Hal ini mungkin karena auditor tidak mengamati fisik persediaan. Hal penting dalam ketentuan SAS 1
adalah perbedaan antara pengamatan terhadap penghitungan persediaan fisik dan tanggung jawab
untuk melakukan perhitungan. Klien bertanggung jawab menyusun prosedur yang akurat untuk
pehitungan fisik persediaan, serta betul-betul melakasanakannya dan membukukannya. Tanggung
jawab auditor adalah mengevaluasi dan mengamati prosedur fisik klien tadi dan mengambil
kesimpulan mengenai keberadaan persediaan fisik. Ketentuan pemeriksaaan fisik itu tidak dapat
diterapkan ke persediaan di dalam gudang umum.
1

ula
pm
s i
Ke n

Audit Persediaan adalah merupakan bagian dari aset perusahaan yang pada umumnya cukup material dan
rawan oleh tindakan pencurian ataupun nilainya penyalahgunaan. Persediaan merupakan suatu bagian
terbesar dari asset yang bisa mempengeruhi neraca dan laporan rugi laba yang perlu di jaga keberadaannya
baik dengan membuat sistem penyimpanan yang baik maupun dengan sistem pencatatan dan penilaian
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi Indonesia yang diterapkan secara konsisten.Adapun tujuan utama
pemeriksaan persediaan adalah untuk menentukan bahwa :
1. Persediaan secara fisik benar-benar ada
2. Prosedur pisah batas (cut-off) persediaan telah dilakukan dengan memuaskan
3. Persediaan telah dinilai sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum (PSAK) yang diterapkan secara
konsisten
4. Persediaan yang bergerak lambat (slow moving), usang, rusak, dapat diidentifikasika dengan tepat dan
dicadangkan dalam jumlah yang memadai
5. Penghitungan matematis dalam daftar persediaan telah dibuat dengan cermat.

Untuk itu diperlukan suatu pemeriksaan yang rutin dengan prosedur yang sudah ditetapkan. Adapun
pemeriksaan atas persediaan yang dapat diterapkan yaitu pemeriksaan di tengah-tengah tahun dan
pemeriksaan akhir tahun, hal ini tujuaannya untuk menjamin sistem pengendalian intern atas persediaan
barangd terepkan sebagaimana seharusnya. Selain itu juga perlu adanya pengamatan atas perhitungan
barang yang dilakukan oleh pelanggan dengan berbagai persiapan dan prosedur yang ada.

Bagian terpenting dari pengamatan persediaan yaitu menentukan apakah perhitungan persediaan secara fisik
TH
E SEE YOU

THANK
AGAIN

Y OSU
FINI
H
EN

Anda mungkin juga menyukai