Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan tempat bagi setiap orang yang ingin mendirikan suatu usaha.
Setiap usaha yang di dirikan kerap mendapat keuntungan yang menjanjikan. Salah
satu usaha yang cukup banyak dijalankan oleh pelaku usaha yaitu leasing. 

Leasing merupakan segala kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk


penyediaan barang-barang modal yang penggunaannya diserahkan pada suatu
perusahaan, melalui pembayaran secara berkala dalam jangka waktu
tertentu.Leasing pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1974, yang
bertujuan untuk membiayai penyediaan barang-barang modal, dengan beberapa
perjanjian antara pihak perusahaan dengan pihak penerima barang dengan
sejumlah biaya-biaya yang dikeluarkan atau dibebankan oleh pihak lessee.

Leasing mempunyai banyak manfaat bagi masyarakat karena saat mengurus


leasing persyaratan yang relative mudah dan tidak terlalu ketat. Menjadikan leasing
sebagai suatu badan yang fleksibel. Untuk melakukan suatu usaha, biasanya
seseorang akan membutuhkan biaya yang cukup mahal hanya untuk membeli
peralatan atau perlengkapan usaha. Dengan mengikuti leasing, masalah dana
tersebut bisa teratasi, karena ia tidak memerlukan dana sekaligus hanya untuk
membeli perlengkapan. Ia bisa memanfaatkan sisa dana yang ada untuk lebih
mengembangkan usahanya tersebut. 

Leasing sangat umum digunakan oleh perusahaan baik yang kecil maupun yang
besar. Pada saat membeli mesin dan peralatan lainnya, perusahaan dapat
menghemat biaya sehingga mempercepat pengembangan usaha.

1.2 Tujuan Penulisan


Bertujuan untuk memenuhi tugas KKNI.

1.3 Manfaat Penulisan


Bermanfaat untuk untuk memberikan ide dalam mengatasi kesulitan penerapan akuntansi
leasing di Indonesia kepada semua orang / para pembaca.
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Leasing


Dalam menjalankan operasinya perusahaan membutuhkan aktiva tetap dan untuk
memperolehnya perusahaan dapat menggunakan cara yang berbeda-beda. Salah satu yang
paling mudah adalah dengan cara membelinya. Memperoleh aktiva tetap dengan cara
pembelian menimbulkan berbagai keuntungan dan kerugian bagi pernsahaan dan
memerlukan berbagai pertimbangan. Perusahaan perlu memikirkan apakah dana yang ada
mencukupi atau diperlukan suatu pinjaman, dan resiko lain seperti ketinggalan zaman
sehingga tidak ekonomis lagi bila dipakai ataupun ada resiko kegagalan memakai serta
kemungkinan biaya pemeliharaan yang terlalu tinggi.

Cara lain dalam memperoleh aktiva yang dapat diterapkan adalah dengan cara leasing.
Leasing berasal dari kata Lease yang berarti sewa atau lebih umum diartikan sewa menyewa
yaitu pembiayaa peralatan atau barang modal untuk digunakan pada proses produksi suatu
pernsahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Industri leasing menciptakan
konsep baru untuk mendapatkan barang modal serta menggunakannya sebaik mungkin tanpa
harus membeli atau memiliki barang tersebut. Ditinjau dari sudut ekonomi, leasing dapat pula
dikatakan sebagai salah satu cara untuk menghimpun dana yang terdapat didalam masyarakat
dan menginvestasikannya kembali dalam sektor-sektor ekonomi tertentu yang dianggap
produktif. Karena itu, sarana leasing merupakan alternatif yang baik bagi perusahaan yang
kurang modal atau hendak menghemat pemakaian tanpa harus kehilangan kesempatan untuk
melakukan investasi kembali dalam sektor-sektor ekonomi tertentu yang dianggap produktif.

2.2 Solusi Penerapan Leasing di Indonesia


Leasing sudah banyak diterapkan di Indonesia , namun banyak pihak yang dirugikan.
Untuk menghindari hal tersebut , maka harus dilakukan analisis sebelum melakukannya.
Analisis tersebut meliputi latar belakang lessor atau lesse atau nasabah atau perusahaan,
proyek usahanya, serta faktor-faktor lainnya. Tujuan analisis ini adalah agar lessor atau lesse
yakin bahwa pembiayaan yang diberikan benar-benar aman. Dalam tataran operasional bank,
dikenal prinsip 5C dalam pemberian fasilitas kredit atau pembiayaan, yang meliputi
character, capacity, capital, conditions, dan collateral.
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Lease adalah perjanjian antara lessor dan lesse yang memberikan hak kepada lesse untuk
menggunakan prperti tertentu, yang dimiliki oleh lesor, selama priode waktu tertentu dengan
membayar sejumlah uang (sewa) yang sudah ditentukan, yang umumnya dilakukan secara
priodik.

3.2 Saran
1. Hendaknya pemerintah dapat mengakomodasi regulasi untuk seluruh transaksi
perusahaan leasing dengan cara membentuk UU khusus dan juga mengamandemen
UU sesuai dengan perkembangan jaman.
2. Para perusahaan yang bergerak sebagai lessor, hendaknya dapat memberikan
pelayanan sebaik mungkin kepada konsumen sehingga tidak terjadi perselisihan
antara konsumen dan juga pihak lessor.
3. Lessor dan lesse saling menghargai hak masing-masing dan menjalankan kewajiban
masing-masing sesuai dengan perjanjian kontrak yang sudah dibuat sehingga tidak
ada perselisihan antara pihak lessor dan pihak lesse
DAFTAR PUSTAKA

https://fe.ummetro.ac.id/ejournal/index.php/JM/article/download/81/56
https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/78489/MOCH%20RIZKY
%20ANANDA_erw.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai