OLEH :
5C - D3 AKUNTANSI
JURUSAN AKUNTANSI
BADUNG
2017
i
KATA PENGANTAR
diselesaikan tepat waktu. Selama makalah ini dikerjakan banyak masalah yang
belum dimengerti. Hal itu tidak terlepas dari keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan dari kami. Akan tetapi berkat bantuan dan kerjasama dari
hal itu melalui kesempatan yang baik ini penulis menyampaikan rasa terima
kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kepada semua pihak yang telah
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Oleh karena itu kritik
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti harus bisa mempertahankan
dunia bisnis ini, kebutuhan dana menjadi hal yang tak dapat dielakkan lagi
lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut, saat ini semakin banyak
penyediaan dana ataupun barang yang akan dipergunakan oleh pihak lain di
Salah satu lembaga pembiayaan yang berkembang pesat saat ini adalah
sewa guna usaha atau biasa disebut juga dengan Leasing. Saat ini, leasing
tanpa harus melalui proses yang berkepanjangan. Semuanya telah diatur oleh
1
merupakan salah satu langkah penghindaran rIsiko tinggi yang saat ini sudah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
1. Bagi Perusahaan
2. Bagi Pembaca
2
Untuk memahami lebih dalam mengenai leasing dan berbagai
3. Bagi Penulis
3
BAB II
LANDASAN TEORI
lessor memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan suatu aset selama
sebagai Lessor.
dan lesse yang memberikan hak kepada lesse untuk menggunakan properti
tertentu yang dimiliki lessor selama periode waktu tertentu dengan membayar
sejumlah uang (sewa) yang sudah ditentukan, yang umumnya dilakukan secara
periodik. Unsur penting dari perjanjian leasing bahwa kepemilikan lessor atas
4
Karena lease adalah suatu kontrak maka perjanjian yang disetujui oleh
lessor dan lesse dapat sangat bervariasi dan hanya dibatasi oleh keinginan
kedua pihak tersebut. Jangka waktu lease dapat bervariasi dari periode waktu
yang pendek hingga seluruh umur manfaat dari aktiva yang bersangkutan.
ditetapkan terlebih dahulu atau dapat bervariasi dengan penjualan, suku bunga,
daripada membeli :
1. Tanpa ada uang muka. Sebagian terbesar pembelian harta yang dibiayai
dengan menuntut agar sebagian dari harga beli dibayar langsung oleh
sedemikian rupa sehingga 100% nilai aktiva dibiayai melalui Lease. Aspek
yang tidak memiliki Kas yang cukup untuk membayar Uang Muka atau
5
2. Menghindarkan resiko pemilikan. Ada banyak resiko dalam pemilikan
pelanggan mungkin tidak mau atau tidak mampu membeli harta tersebut.
tetapi dalam situasi Leasing, Lessor dan Lesse tetap berhubungan selama
periode tertentu, dan hubungan bisnis jangka panjang kerap kali dapat
beruntung dari kondisi ekonomi yang membuat nilai residu yang besar
pada ahir periode Lease. Lessor dapat Me-Lease aktiva itu kembali
6
kepada Lease lain atau menjualnya dan memperoleh keuntungan pada
saat itu juga. Banyak Lessor telah menikmati laba yang besar dari
1) Sifat Lease
asuransi, dan pajak. Fakta ini dan fakta lainnya yang relevan harus
atas Lease.
7
Lease terjadi pada saat perjanjian Lease mulai berlaku, yaitu apabila
lain bahwa, pada tanggal terjadinya lease sudah ada indikasi kuat
bahwa lease itu diperbarui. Jika opsi pembelian dengan harga murah
membeli harta yang dilease pada suatu hari dimasa depan. Harga beli
e. Nilai Sisa Atau Residu. adalah Nilai pasar harta yang dilease pada
8
melampi umur ekonomi aktiva, atau periode dimana aktiva tersebut
lease lainnya, periode lease lebih singkat, dan nilai residu tidak ada.
Jika lease dapat membeli aktiva itu pada ahir periode lease dengan
harga murah sudah ada, dan dapat diandaikan bahwa lesse akan
untuk menjamin nilai residu aktiva. Jika nilai pasar wajar pada ahir
periode lease turun dibawah nilai residu yang dijamin, maka lesse
untuk nilai residu, entah melalui opsi pembelian dengan harga murah
bagi lesse dan lessor. Akan tetapi, jika pihak ketiga menjamin nilai
memasukkannya.
9
Pembayaran sewa kadang-kadang mencakup beban untuk hal-hal
seperti asuransi, pemeliharaan, dan pajak yang timbul atas harta yang
Jika lessor memasukkan beban untuk penyisihan labanya didalam biaya ini,
sebagai lease yang dikapitalisai. Dua suku bunga yang berbeda harus
minimum ini, yaitu : suku bunga pinjaman incremental dari lease dan suku
10
tetapi, lesse menggunakan suku bunga implisit atau suku bunga pinjaman
inkremental, mana yang lebih rendah. Jika lesse tidak mengetahui suku
pinjaman incremental.
dananya untuk membayar barang tersebut kepada supplier dan setelah itu
kepada lessor sejumlah uang untuk jangka waktu tertentu yang telah
disepakati bersama. Pada akhir masa lease lessee mempunyai hak pilih
11
Pada transaksi leasing jenis ini, lessor membeli barang dan kemudian
keseluruhan tidak meliputi harga barang serta biaya yang telah dikeluarkan
oleh lessor. Disini secara jelas tidak ditentukan adanya nilai sisa serta hak
sama atau juga lessor mencari calon lesse yang baru. Pada operating lease
Barang yang sering digunakan dalam operating lease ini biasanya barang
yang mempunyai nilai tinggi seperti alat berat, traktor, mesin dan
sebagainya.
a. Pencatatan Lease
dari neraca dan menggantikannya dengan piutang. Jurnal yang dibuat oleh
lessor dan lessee dengan asumsi peralatan di-lease dan dikapitalisasi adalah
sebagai berikut:
Lessee Lessor
12
Peralatan yang di-lease RpXXX Piutang lease (bersih) RpXXX
pokok dan bunga. Jika kontrak lease tidak dikapitalisasi, tidak ada yang dicatat
oleh lessee. Dan tidak ada aktiva yang dikeluarkan dari pembukuan tersebut.
Pada saat pembayaran lease dilakukan, lesse mencatat beban sewa dan lessor
mengakui pendapatan sewa. Untuk lease yang dicatat sebagai Lease Modal
(Capital Lease), lease harus dianggap tidak dapat dibatalkan, dan memenuhi
purchase option).
3) Jangka waktu lease sama dengan atau lebih 75% dari estimasi umur
termasuk biaya executory) sama dengan atau melebihi 90% dari nilai
13
2. Kriteria Kapitalisasi
lessee maka lease itu dianggap sebagai lease modal. Kriteria ini
Purchase Option)
nilai wajar properti yang diharapkan pada tanggal opsi itu dapat
Jika periode lease sama dengan atau melebihi 75% dari umur
14
kapitalisasi. Akan tetapi, penentuan jangka waktu atau masa lease dan
90% dari nilai pasarwajar aktiva maka aktiva yang di-lease harus
harga pasar aktiva maka secara efektif aktiva tersebut dapat dibeli.
bunga
b. Periode Penyusutan
lessee atau mencakup opsi pembelian dengan harga khusus maka aktiva
15
penyusutan normal lessee atau aktiva yang dimilikinya, dengan
d. Konsep Penyusutan
sebagai kewajiban telah dihitung pada nilai sekarang yang sama, namun
1) Pendapatan bunga
2) Insentif Pajak
untuk mengalihkan manfaat pajak semacam itu kepada pihak lain (lesse)
berupa pengembalian tarif sewa yang lebih rendah dari aktiva yang di-lease.
16
Keunggulan lain bagi lessor adalah pengembalian properti pada akhir
masa lease. Nilai residu dapat menghasilkan laba yang sangat besar.
1) Lease operasi.
Kelompok I
c. Jangka waktu lease sama dengan atau lebih dari 75% estimasi um
executory) sama dengan atau melebihi 90% nilai wajar properti yang
di-lease.
Kelompok II
secara layak
c. Tidak ada kepastian yang penting di seputar jumlah / biaya cost yang
lessor menurut lease apa yang dilakukan oleh lessor secara substansial
telah selesai atau biaya masa depan dapat diprediksi secara layak.
17
Perbedaan antara lease pembiayaan langsung dan lease jenis
penjualan bagi lessor adalah ada atau tidaknya untung (atau kerugian)
perbedaan nilai wajar properti yang di-lease pada awal lease dengan nilai
produk mereka
18
BAB III
PEMBAHASAN
BAR usaha dibidang ini cukup feasible untuk dikembagkan dan sampa saat ini
berupa colt Mitsubishi L-300. Harga perolehan aktiva tetap kendaraan yang
dimiliki oleh PT BAR sampai 31 Desember 2003 dapat dilihat pada neraca
antara lain dibeli secara tunai, kredit dan sewa guna usaha. Sumber
persaingan dalam dunia usaha yang sejenis yang dibarengi oleh meningkatnya
demand dari jasa yang ditawarkan, maka fasilitas yang tersedia dianggap
namun karena dana tidak mencukupi dan pada saat itu terjadi krisis moneter,
pada tanggal 3 Januari tahun 2003 dengan melakukan penambahan 1 unit colt
19
Mitsubishi L-300. Kendaraan tersebut diperoleh bukan dari membeli secara
pembiayaan sewa guna usaha dengan perusahaan sewa guna usaha PT Clifan
penyusutan dari aktiva tetap yang diperoleh dari berbagai sumber, termasuk
tersebut dapat dipetik beberapa informasi atau hal-hal penting yang berkaitan
a. Masa sewa guna usaha (length of lease) 5 years (60 months), pembayaran
b. Pada saat penciptaan sewa guna usaha, kendaraan tersebut bernilai wajar
pajak harta sebesarRp 1.250.000 per tahun yang sudah termasuk dalam
jumlah angsuran.
20
f. PT Clifan Finance Indonesia menetapkan angsuran per tahun untuk
Tugas Mahasiswa
Pembahasan Soal :
5
= 𝑥 100%
5
= 100%
21
b. Nilai tunai pembayaran lease minimum ≥ 90%
1
55.000.000−(2.500.000 𝑥 )
(1+0,3)5
= 1−
1
(1+0,3)4
1+( )
0,3
55.000.000−637.325
= 3,16624
= 17.158.103,94
= 82.040.519.7
Nilai Dicapitalisasi
= 51.042.200,02
22
PT BAR
JURNAL UMUM
R
TANGGAL KETERANGAN DEBET KREDIT
REF
3 2
3 1
23
B. Jurnal Transaksi tahun 2003 Hal : JU-2
penyusutan kendaraan)
Penyusutan :
= (55.000.000-2.500.000)/5
= 10.500.000
3 1
24
TANGGAL KETERANGAN REF DEBET KREDIT
222
2003 Utang
3 Lease Jangka Panjang 15.908.103,94
V
JAN Beban Pajak Harta 1.250.000,00
111
Kas 17.158.103,94
lease pertama)
3
V
DES 1 Beban Penyusutan 9.708.440,00
Akumulasi Penyusutan
127
Kendaraan Lease 9.708.440,00
25
(Mencatat amortisasi penyusutan
kendaraan lease)
= 51.042.200,02-2.500.000/5
= 9.708.440
3
222
1 Utang Lease Jangka Panjang 5.367.875,12
214
Utang Lease Jangka Pendek 5.367.875,12
3
313
1 Laba Ditahan 10.958.440,00
26
V
Beban Pajak Harta 1.250.000,00
V
Beban Penyusutan 9.708.440,00
27
Tabel Amortisasi Leasing
Pembayaran Lease
TAHUN Biaya Pajak Bunga Amortisasi Utang Lease
Tahunan
51.042.200,02
2003
17.158.103,94 1.250.000 - 15.908.103,94 35.134.096,08
2004
17.158.103,94 1.250.000 10.540.228,82 5.367.875,12 29.766.220,96
2005
17.158.103,94 1.250.000 8.929.866,29 6.978.237,65 22.787.983,31
2006
17.158.103,94 1.250.000 6.836.394,99 9.071.708,95 13.716.274,37
2007
17.158.103,94 1.250.000 4.114.882,31 11.793.221,63 1.923.052,74
28
PT BAR
NERACA
AKTIVA PASIVA
Utang Usaha
Kas 41.741.896 58.000.000
Uang Deviden
Piutang 90.300.000 9.400.000
Utang Gaji
Persediaan 121.600.000 5.000.000
Total Aktiva
Total Utang Lancar
Lancar 258.041.896 77.767.875
Berwujud Panjang
29
Tanah 65.000.000 Utang Lease Jangka Panjang 29.766.221
Akumulasi Penyusutan
Kendaraan 145.000.000
Akumulasi Penyusutan
Akumulasi Penyusutan
30
Kantor (31.200.000) 71.300.000 450.000.000
Paten 13.750.000
Goodwill 17.050.000
31
PT BAR
JURNAL UMUM
Hal : JU - 3
2004 Utang
3 Wesel Jangka Pendek 5.367.875,12
V
JAN Beban Bunga 10.540.228,82
V
Beban Pajak Harta 1.250.000,00
32
3
V
DES 1 Beban Penyusutan 9.708.440,00
Akumulasi Penyusutan
127
Kendaraan Lease 9.708.440,00
kendaraan lease)
= 51.042.200,02-2.500.000/5
= 9.708.440
3
222
1 Utang Lease Jangka Panjang 6.978.237,65
(Mencatat penyesuaian
33
pembayaran angsuran utang
lease)
3
313
1 Laba Ditahan 21.498.668,82
34
PT BAR
NERACA
AKTIVA PASIVA
35
65.000.000 22.787.983
Akumulasi Penyusutan
Kendaraan 145.000.000
Akumulasi Penyusutan
Kendaraan Lease
51.042.200
Akumulasi Penyusutan
36
Peralatan Kantor (31.200.000) 71.300.000 450.000.000
Total Aktiva
Paten 13.750.000
Goodwill 17.050.000
Berwujud 30.800.000
37
PT BAR
BUKU BESAR
111 KAS
1
2003 Saldo Awal 58.900.000,00
(Untuk Mencatat
Jan 3 JU - 2
Pembayaran lease pertama) 17.158.103,94 41.741.896,06
(Mencatat Pembayaran
2004 Jan 3 JU - 3
Utang Lease yang ke-2) 17.158.103,94 24.583.792,12
38
KENDARAAN
124
2003
1 Saldo Awal 200.000.000,00
(Untuk mencatat
39
AKUMULASI PENYUSUTAN
125 KENDARAAN
2003 Saldo
1 Awal
(Untuk
3 mencatat transaksi perjanjian
40
AKUMULASI PENYUSUTAN
41
221 WESEL BAYAR HIPOTIK
42
214 UTANG LESASE JANGKA PENDEK
TANGGAL KETERANGAN REF DEBET KREDIT SALDO
2003 1 Saldo Awal
(Mencatat penyesuaian pembayaran angsuran utang
Des 31 lease) JU - 2 5.367.875,12 5.367.875,12
2004
Jan 3 (Mencatat Pembayaran Utang Lease yang ke-2) JU - 3 5.367.875,12 -
(Mencatat penyesuaian pembayaran angsuran utang
Des 31 lease) JU - 3 6.978.237,65 6.978.237,65
43
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan suatu aset selama periode
epakati bersama. Pada akhir masa lease, lessee mempunyai hak pilih
xliv
2. Operating Lease (Sewa guna usaha tanpa hak opsi)
secara keseluruhan tidak meliputi harga barang serta biaya yang telah
dikeluarkan oleh lessor. Disini secara jelas tidak ditentukan adanya nilai
kontrak lease yang baru dengan lessee yang sama atau juga lessor mencari
5. Saran
xlv