Anda di halaman 1dari 10

1

A. LATAR BELAKANG
Untuk menjalankan suatu usaha maka akan memerlukan modal yang tidak
sedikit. Apalagi beberapa usaha tentunya membutuhkan barang-barang modal
untuk menjalankan suatu usaha tersebut, agar dapat menjalankan suatu usahanya
dengan lancar maka tentunya membutuhkan suatu lembaga untuk memperoleh
suatu dana usaha, lembaga ini dinamakan leasing. Kehadiran Lembaga leasing di
Indonesia dapat dikatakan masih relatif baru. Oleh karenanya tidak mengherankan
apabila masyarakat luas masih banyak yang belum memahami fungsi dan peranan
lembaga leasing dalam menunjang perekonomian Nasional. Pada awalnya,
tepatnya tanggal 2 Juli 1982 telah dibentuk Asosiasi Leasing Indonesia (ALI)
yang berkedudukan di Jakarta sebagai satu-satunya wadah komunikasi bagi
perusahaan-perusahaan leasing di Indonesia. Disini mereka secara bersama-sama
membicarakan dan memecahkan berbagai masalah yang dihadapi. (ALI) juga
hadir untuk memperjuangkan kepentingan anggotanya kepada pemerintah. Disisi
lain, organisasi ini juga bermaksud

menjadi jembatan untuk meneruskan

keinginan dan bimbingan pemerintah kepada para anggota.

B. RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.

Apa yang dimaksud dengan Leasing atau sewa guna usaha ?


Bagaimana Pengaturan Leasing ?
Apa saja Keunggulan dan Kelemahan Leasing?
Bagaimana peranan leasing terhadap perekonomian di Indonesia?

C. TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian tentang Leasing atau Sewa Guna
Usaha
2. Memahami bagaimana pengaturan Leasing
3. Memahami apa saja yang menjadi Keunggulan dan
Kelemahan Leasing
4. Memahami
Bagaimana
Perekonomian di Indonesia

Peranan

Leasing

terhadap

D. PEMBAHASAN
1. Pengertian Leasing atau Sewa Guna Usaha
Istilah Sewa Guna Usaha merupakan terjemahan yang diambil dari
bahasa Inggris leasing yang berasal dari kata lease yang berarti sewa atau lebih
umum sebagai sewa menyewa. Meskipun demikian, antara sewa guna usaha
( leasing) dan sewa menyewa biasa tidaklah sama. Ada beberapa persyaratan dan
kriteria tersendiri yang membedakan antara sewa guna usaha dengan sewa
menyewa , karena dalam pengertian sewa guna usaha mengandung ciri-ciri
objeksnya berupa barang modal, pembayaranya secara berkala dalam jangka
waktu tertentu, adanya hak opsi serta perhitungan nilai sisa atas objeknya. 1

The Equipment Leasing Association di London, Inggris sebagaimana disitir oleh


Amin Widja Tunggal

dan Arief Djohan Tunggal (1994,hlm.) memberikan

definisi sebagai berikut :


Leasing adalah perjanjian ( kontrak) antara lessor dan lessee untuk menyewa
suatu jenis barang modal tertentu yang dipilih / ditentukan oleh lessee. Hak
atas pemilikan barang modal tersebut ada pada lessor , adapun lessee hanya
menggunakan barang modal tersebut berdasarkan pembayran uang sewa yang
telah ditentukan dalam suatu jangka waktu tertentu.2
The Equipment Leasing Association di Inggris Mendefinisikan :
Lease adalah kontrak antara lessor dengan lessee untuk penyewaan
suatu jenis barang (asset) tertentu langsung dari pabrik atau Agen Penjual oleh
lessee. Hak kepemilikan atas barang tetap pada lessor, hak pakai atas barang
1Sunaryo, Hukum Lembaga Pembiayaa n, (Jakarta : SINAR GRAFIKA,2014 ),
Cet. 4. Hlm.47.

2 Sunaryo, loc. cit.

ada pada lesse dengan membayar sewa yang jumlah dan jangka waktunya telah
ditetapkan.3
Adapun dalam pasal 1 angka (9) Keppres No. 61 tahun 1988 tentang Lembaga
Pembiayaan ditentukan, bahwa perusahaan sewa guna usaha (leasing company)
adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal, baik secara finance lease maupun operating lease
untuk digunakan oleh penyewa guna usaha selama jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran secara berkala. 4
Pengertian Sewa guna

usaha

menurut

Keputusan Menteri

Keuangan

No1169/KMK/01/1991 tanggal 21 november 1991 tentang Kegiatan Sewa Guna


Usaha, Sewa Guna Usaha adalah Kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal baik secara guna usaha dengan hak opsi (finance
lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease). Untuk
digunakan oleh lesse selama jangka waktu tertentu berdasarakan pembiayaan
secara berkala.5
2. Pengaturan Leasing
Leasing merupakan salah satu bentuk lembaga pembiayaan yang kegiatanya
berupa penyediaan barang modal bagi lesse guna mengembangkan dan
meningkatkan usahanya. Di Indonesia, lembaga ini secara formal masih relatif
baru, yaitu baru ada pada tahun 1974 dengan dikeluarkanya beberapa surat
keputusan menteri yang mengatur tentang leasing atau sewa guna usaha, yaitu :6

3 Abdulkadir Muhammad dan Rilda Murniati, Segi Hukum Lembaga


Keungan Dan Pembiayaan,(Bandung : PENERBIT PT . CITRA ADITYA
BAKTI,2004),hlm202.
4 Sunaryo, op. cit. Hlm.47.
5 http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/amanita-noviyushita-se-msi/sewa-guna-usaha.pdf

a. Surat

Keputusan

bersama

Menteri

keuangan,

Menteri

Perindustrian, dan Menteri Perdagangan No. 122, No. 32, No. 30


tahun 1974 tanggal 7 Februari 1974 tentang perizinan usaha
leasing.
b. Surat Keputusan Menteri Keungan No. 649 Tahun 1974 tanggal 6
Mei 1974 tentang Perizinan Usaha Leasing.
c. Surat Keputusan Menteri Keungan No. 650 Tahun 1974 tanggal 6
Mei Tahun 1974.
Disamping Ketentuan itu, lembaga leasing juga diatur dalam 7:
1. Keppres Nomor 61 tahun 1998 tentang Lembaga Pembiayaan.
2. Keputusan Menteri keungan RI Nomor 1251/KMK.013/1998 tentang
ketentuan dan Tata cara pelaksanaan Lembaga Leasing.
3. Keputusan Menteri keungan RI nomor 634/KMK.013.1990 tentang
pengadaan Brang modal berfasilitasm melalui perusahaan sewa guna
usaha ( perusahaan leasing ).
4. Keputusan Menteri keuangan RI Nomor 1169/ KMK.01.1991 tentang
ketentuan kegiatan sewa guna usaha (leasing).
5. Peraturan presiden Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2009 tentang
Lembaga Pembiayaan.

3. Kunggulan dan Kelemahan Leasing


Keunggulan
a. Adanya

Fleksibilitas.

Fleksibilitas

ini

terutama

dalam

hal

dokumentasi, jaminan, struktur kontraknya, besar dan jangka waktu


pembayaran angsuran oleh lessee, nilai residu, dan hak opsi bagi
lesse.
6 Sunaryo, op. cit. Hlm.48.
7Sri suyatmi dan Sudiarto, Problematika Leasing di Indonesia , (Jakarta :
Arikha Media Cipta, 1992), hlm.75.

b. Penghematan pajak.Sistem perhitungan pajak untuk sewa guna usaha


yang meringankan,sehingga pembayaran pajaknya lebih hemat.
c.

Pengaturannya tidak terlalu kompleks sebagaimana terhadap kredit


bank.Ini sangat menguntungkan bagi lessor, mengingat perusahaaan
pembiayaan tidak perlu harus melaksanakan banyak hal, seperti

diwajibkan untuk sesuatu bank.


d. Kriteria lesse yang longgar. Dibandingkan dengan fasilitas kredit
bank, persyaratan dalam sewa guna usaha bagi lesse lebih longgar.

Kelemahan
a. Biaya bunga yang tinggi. Karena perusahaan sewa guna usaha juga
memperoleh biaya dari bank, maka kedudukan lessor hanyalah
sebagai perantara saja bagi lessee. Untuk itu lessor akan mendapatkan
keuntungan margin tertentu. Konsekuensi nya, perhitungan bunga
ataupun kompensasi terhadap bunga dalam transaksi

sewa guna

usaha akan relatif lebih tinggi.


b. Biaya marginal tinggi. Kedudukan lessor sebagai perantara antara
penyedia dana (bank) sengan pihak lessee, menyebabkan mata rantai
distribusi dana menjadi lebih panjang. Konsekuensinya tentu biaya
akan menjadi lebih tinggi mengingat perantara juga memerlukan fee
sebagai kompensasi atas jasa-jasanya.
c. Proses eksekusi yang sulit. Dalam hal ini pembayaran cicilan macet,
tidak ada sesuatu prosedur yang khusus untuk eksekusi sewa guna
usaha, sehingga jika terjadi

sengketa

harus diselesaikan lewat

pengadilan. Ini tentu saja akan banyak menghabiskan waktu dan


biaya serta hasilnya tidak pradictable yang bagi perusahaan sewa
guna usaha sangat riskan.

d. Kurangnya perlindungan hukum. Pengaturan sewa guna usaha masih


kurang memadai dibanding sengan sektor perbankan. Perlindungan
hukum bagi para pihak hanya sebatas pada itikad baik dari masingmasing pihak tersebut.8
4. Peranan Leasing dalam Perekonomian Indonesia
Indonesia sebagai salah satu yang sedang berkembang sangat bertumpu
pada pertumbuhan ekonomi dinegaranya sebagai penunjang dari pembangunan
di Indonesia. Perumbuhan ekonomi dapat bersumber dari berbagai kegiatan
masyarakat yang berkaitan dengan dunia usaha baik dibidang perdagangan
maupun peindustrian. Namun karena Indonesia masih merupakan negara
berkembang jadi persebaran modal untuk memulai suatu usaha di bidang
perdagangan maupun perindustrian

oleh masyarakat masih belum merata.

Masih banyak golongan masyarakat yang membutuhkan modal dalam rangka


menjalankan usahanyayang kemudian bermuara pada pertumbuhan ekonomi di
indonesia karena hal di atas maka lembaga pembiayaan dibutuhkan dalam
perekonomian Indonesia. Salah satu lembaga pembiayaan yang berperan
penting dalam perekonomian Indonesia adalah lembaga sewa guna usaha
(leasing). Lembaga sewa guna usaha menjadi elemen penting pertumbuhan
dunia ekonomi di Indonesia karena memiliki banyak kelebihan yang sesuai
dengan karakteristik pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Pertama adalah Fleksibelitas dari segi keadaan keuangan lesse, sewa
guna usaha memberikan kemudahan pembiayaan sewa yang dapat dilakukan
secara berkala oleh lesse. Di Indonesia hal ini menjadi keunggulan yang
penting karena untuk memulai usaha dengan sewa guna usaha tidak perlu
memberatkan keungan dari perusahaan sehingga dapat cepat berkembang.

8 Sunaryo, Op. Cit. Hlm.52-53.

Kedua biaya yang dibutuhkan perusahaan untuk merealisasikan kontrak sewa


guna usaha tidak besar atau relative murah. Sehingga perusahaan kecil dapat
dengan mudah menjalankan usahanya melalui sewa guna usaha.
Ketiga adalah adanya pengehematan pajak apabila suatu perusahaan
melakukan sewa guna usaha. Hal ini diperkuat dengan adanya Keputusan
Menteri Keuangan No.1169 tahun 1991 tentang kegiatan sewa usaha.
Penghematan pajak tentunya akan sangat membantu perusahaan perusahaan
untuk semakin berkembang karena pengeluaran dalam bentuk pajak berkurang.
Keempat adalah pengaturan sewa guna usaha tidak terlalu rumit sehingga
dapat dilakukan dengan mudah oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia
sehingga pada akhirnya membantu perusahaan untuk cepat mengembangkan
usahanya.
Kelima adalah kriteria perusahaan yang dapat menerima lesse yang
longgar, perusahaan-perusahaan di Indonesia tidak semuanya memenuhi
kriteria sebagai perusahaan yang bonafit, dengan adanya kelonggaran dalam
penerimaan perusahaan

yang akan melakukan

sewa guna usaha maka

perusahaan-perusahaan yang sedang berkembang dapat dengan mudah


menerima manfaat dari sewa guna usaha.
Keunggulan yang keenam adalah rendahnya risiko ditanggung baik oleh
pemberi sewa guna usaha maupun penerima sewa guna usaha apabila terjadi
pemutusan kontrak di tengah jalan. Dengan rendahnya resiko maka kedua
belah pihak baik lessee maupun lessor dapat tenang dengan adanya perjanjian
sewa guna usaha.
Keungguulan ketujuh dan juga penting di Indonesia adalah transaksi
sewa guna usaha sering dilakukan tanpa uang muka dan pembiayaanya dapat
diberikan sampai 100% yang tentunya akan sangat membantu arus kas bagi
perusahaan yang abru berdiri atau beroperasi dan perusahaan yang sedang
berkembang yang jumlahnya sangat banyak di Indonesia.

Keunggulan yang terakhir yang juga sangat penting adalah adanya


perlindungan terhadap lesse dari kerugian akibat barang yang disewa
mengalami ketinggalan modal karena pesatnya kemajuan teknologi. Sehingga
akan membantu perusahaan lesse yang sedang berkembang.9
Dengan keunggulan tersebut maka manfaat leasing akan sangat terasa bagi
usaha kecil dan mikro mengingat peranya atas pemberian kredit. Hal yang paling
penting juga adalah bahwa pengusaha dapat memulai peralatan sebelum mereka
benra-benar memilikinya. Artinya, selama periode pembayaran angsuran leasing,
pengusaha telah dapat merealisasikan pendapatan ekstra melalui penggunaan
peralatan tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa leasing dapat
membantu peningkatan produktifitas dalam sebuah negara. Mengingat bahwa
salah satu penyebab inflasi adalah desakan (tekanan) produksi dan/atau distribusi
(kurangnya produksi (product or service) dan/atau juga termasuk kurangnya
distribusi, secara tidak langsung leasing bisa mengatasi masalah inflasi ini. Jika
produksi meningkat maka barang yang ditawarkan akan meningkat sehingga
bisa menurunkan harga. Dalam leasing terdapat juga mekanisme dimana bank
juga memegang peranan dalam hal penyediaan dana keapda lessor. Dengan
demikian, tidak menutup kemungkinan pemasok menerima kredit dari bank.
Semakin banyak penerimaan kredit dari bank juga meningkat. Hal ini bisa
menjaga sirkulasi perputaran uang.10

E. KESIMPULAN
Istilah Sewa Guna Usaha merupakan terjemahan yang diambil dari bahasa
Inggris leasing yang berasal dari kata lease yang berarti sewa atau lebih umum
sebagai sewa menyewa. Meskipun demikian, antara sewa guna usaha ( leasing)
9 http://dokumen.tips/documents/leasing-dan-perannya-dalam-perekonomian2.html

10 http://dokumen.tips, loc. Cit.

dan sewa menyewa biasa tidaklah sama. Leasing adalah perjanjian ( kontrak)
antara lessor dan lessee untuk menyewa suatu jenis barang modal tertentu yang
dipilih / ditentukan oleh lessee. Hak atas pemilikan barang modal tersebut ada
pada lessor , adapun lessee hanya menggunakan barang modal tersebut
berdasarkan pembayran uang sewa yang telah ditentukan dalam suatu jangka
waktu tertentu.
Dilihat dari segi pengaturanya, peraturan perundangan yang mengatur tentang
sewa guna. Sebagai lembaga bisnis di bidang pembiayaan, sewa guna usaha
bersumber dari berbagai ketentuan hukum, baik berupa perjanjian (bersifat
perdata) maupun perundang-undangan (bersifat publik) terutama yang relevan
dengan kegiatan sewa guna usaha. Meskipun pengaturan sewa guna usaha
belum cukup memadai, namun perkembangan sewa guna usaha din Indonesia
relatif cukup pesat. Hal ini tidak terlepas dengan adanya beberapa keunggulan
meskipun tetap saja masih ada kelemahanya, baik ditinjau dari segi pengaturan,
proses, biaya maupun risiko dalam sewa guna usaha. Salah satu lembaga
pembiayaan yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia adalah
lembaga sewa guna usaha (leasing). Lembaga sewa guna usaha menjadi
elemen penting pertumbuhan dunia ekonomi di Indonesia karena memiliki
banyak kelebihan yang sesuai dengan karakteristik pertumbuhan ekonomi di
Indonesia. Manfaat leasing akan sangat terasa bagi usaha kecil dan mikro
mengingat peranya atas pemberian kredit. Hal yang paling penting juga adalah
bahwa pengusaha dapat memulai peralatan sebelum mereka benra-benar
memilikinya. Artinya, selama periode pembayaran angsuran leasing, pengusaha
telah dapat merealisasikan pendapatan ekstra melalui penggunaan peralatan
tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam perananya leasing
dapat membantu peningkatan produktifitas perekonomian di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

10

Muhammad,Abdulkadir dan Rilda Murniati.2004. Segi Hukum

Lembaga Keungan Dan Pembiayaan. PENERBIT PT.CITRA ADITYA


BAKTI, Bandung.
Sri suyatmi dan Sudiarto.1992.Problematika Leasing di
Indonesia.Arikha Media Cipta,Jakarta.
Sunaryo.2014.Hukum Lembaga Pembiayaa n.SINAR GRAFIKA, Jakarta.
http://dokumen.tips/documents/leasing-dan-perannya-dalamperekonomian-2.html
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/amanita-novi-yushitase-msi/sewa-guna-usaha.pdf

Anda mungkin juga menyukai