Anda di halaman 1dari 27

LEASING

TM 15
Quiz 1

HORIZONTAL MERGER
adalah Kombinasi antara
2 atau lebih perusahaan
yang bersaing satu sama
lain, Benar atau Salah ?
Quiz 2

Diversifikasi adalah salah satu


alasan melakukan merger,
Benar atau Salah ?
Quiz 3

Salah satu cara Re organisasi adalah


menentukan struktur modal baru,
Benar atau Salah ?
Agenda

Loans Leasing Kategori


1

3
Leasing
LOANS
Term Loan Equipment Loan Leasing

Salah satu pembiayaan jangka menengah


Pengadaan perlengkapan baru
( > 1 tahun – 10 tahun)

Di sediakan oleh commercial Bank, Di sediakan oleh commercial bank, penjual


asuransi dan Dana Pensiun perlengkapan, asuransi dan dana pensiun

Terdiri dari kontrak penjualan kondisional


Biaya lebih rendah dari modal saham
dan Hipotek barang bergerak
LEASING
❑ Adalah suatu kontrak antara pemilik aktiva yang di sebut lessor dan pihak lain yang
memanfaatkan aktiva tersebut yang di sebut lesse untuk jangka waktu tertentu
❑ Menurut The Equipment Leasing Association (ELA-UK) mengemukakan bahwaLeasing adalah
suatu kontrak antara lessor - lessee untuk penyewaan suatu jenis barang atau aset tertentu,
langsung dari pabrik atau agen penjual oleh lessee. Hak kepemilikan barang itu tetap berada
pada lessor, sedangkan lessee hanya memiliki hak pakai atas barang tersebut dengan
membayar sewa dengan jumlah dan jangka waktu yang telah ditetapkan
❑ Dalam keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1169 Tahun 1991 tersebut, Sewa
Guna Usaha (Leasing) didefinisikan sebagai kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan
barang modal baik secara sewa guna usaha dengan opsi (Finance Lease) maupun sewa guna
usaha tanpa hak opsi (Operating Lease) untuk digunakan oleh para Penyewa Guna Usaha
(Lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
LEASING

❑ Salah satu manfaat leasing adalah lesse dapat memanfaatkan aktiva


tersebut tanpa harus memiliki aktiva tersebut dengan kompensasi membayar
kewajiban secara periodik sebagai sewa aktiva yang di gunakan.

❑ Di samping itu lesse tidak perlu menanggung biaya perawatan, pajak dan
asuransi
Elemen Leasing
Dalam leasing terdapat 3 elemen yaitu:
a. Lessor, merupakan perusahaan pembiayaan atau perusahaan sewa guna yang
telah memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan dan melakukan kegiatan sewa
guna usaha.
b. Lessee, merupakan perusahaan atau perorangan yang menggunakan barang
modal dengan pembiayaan dari lessor.
c. Produk/barang sebagai objek yang di leasing kan
d. Bank
e. Asuransi
Kategori Perusahaan Leasing
Independent Leasing Non Independent Leasing Lease Brocker atau
Company Company Packager
• Perusahaan yang berdiri sendiri, • Perusahaan sewa guna usaha ini • Perusahaan jenis ini kerjanya
tidak terkait dengan suatu adalah suatu perusahaan yang hanyalah mempertemukan
produsen barang modal, mempunyai hubungan langsung keinginan lessee untuk
sehingga dalam pembiayaan dengan produsen barang modal, memperoleh barang modal
barang modal yang dilakukan dimana pendirian perusahaan kepada pihak lessor untuk
oleh independent leasing sewa guna usaha untuk dileasekan. Jadi, dalam hal ini
company dapat beragam (tidak meningkatkan penjualan barang lease broken hanya sebagai
terfokus kepada satu merek modal yang diproduksi oleh perantara antara pihak lessor
barang modal, tetapi dapat terdiri produsen yang bersangkutan. dengan pihak lessee dan tidak
dari berbagai merek maupun memiliki barang atau peralatan
jenisnya). untuk menangani transaksi
leasing untuk atas namanya.
Perusahaan ini berfungsi
mempertemukan calon lesse
dengan pihak lessor yang
membutuhkan suatu barang
modal dengan cara leasing.
PERAN LEASING DALAM PEREKONOMIAN
INDONESIA
1. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan hingga Juni 2020, industri ini telah menyalurkan pembiayaan
kepada para debitur dengan nilai outstanding piutang pembiayaan sebesar Rp 406,56 triliun. sebanyak 36%
dari outstanding piutang pembiayaan tersebut disalurkan untuk pembiayaan pada sektor produktif.

2. Perusahaan pembiayaan juga menjalankan fungsi intermediasi penyaluran pembiayaan melalui sinergi
dengan perbankan melalui joint financing dan channeling. Sinergi dengan perbankan yang dilakukan melalui
skema joint financing dan channeling tersebut mencapai Rp 490,62 triliun.

3. Berkontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan industri asuransi umum. Per Desember 2019,
perusahaan pembiayaan berkontribusi sebesar Rp 10,86 triliun atau sebesar 15,5% terhadap total
pendapatan premi asuransi umum.

4. Mendukung pertumbuhan industri otomotif nasional. Berdasarkan data Gabungan Indostri


Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sekitar 70% pembelian kendaraan bermotor di
Indonesia dilakukan secara kredit baik melalui perusahaan pembiayaan maupun perbankan.
PERAN LEASING DALAM PEREKONOMIAN
INDONESIA

5. Membuka peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Per Juni 2020, perusahaan pembiayaan
memiliki 187.397 pegawai yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

6. Berkontribusi dalam pemerataan dan pemberdayaan ekonomi daerah melalui pembukaan kantor
cabang di daerah-daerah.Terdapat 4.532 kantor-kantor cabang dan 2.008 sales point yang tersebar
di Indonesia.

7. Berkontribusi terhadap perekonomian nasional melalui pelaksanaan kegiatan pelatihan keterampilan,


pelaksanaan kegiatan kebudayaan di daerah, dan pemberian beasiswa pendidikan.
Leasing Company in Indonesia
PT Adira Dinamika Multifinance Tbk PT Danasupra Erapacific Tbk

PT Buana Finance Tbk


PT Trust Finance Indonesia Tbk

PT BFI Finance Indonesia

PT Mandala Multifinance Tbk

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk


Sebaran Leasing Company
as of Jan 2021
Kinerja Keuangan Leasing 2017 - 2018

180,00%

160,00%
KINERJA
140,00%
86,30%
KEUANGAN
120,00%
LEASING
100,00%
2017 - 2018
80,00%

60,00%

87,80%
40,00%

20,00%
13,72%
4,37% 12,21%
4,02%
0,00%
FAR ROA ROE

Average -17 Average -18


Teknik Pembiayaan Leasing
1.FINANCIAL LEASE 2. OPERATING
LEASES

Lessee yang membutuhkan suatu barang modal Lessor sengaja membeli barang modal dan selanjutnya di
menentukan sendiri jenis dan spesifikasi barang yang lease.
dibutuhkan dan mengadakan negosiasi langsung dengan
supplier mengenai harga, syarat-syarat pemeliharaan
serta hal-hal lain yang berhubungan dengan
pengorganisasian barang tersebut.

Lessor akan mengeluarkan dananya untuk membayar


barang tersebut kepada supplier dan barang tersebut
kemudian diserahkan kepada lessee. Sebagai imbalan
atas jasa penggunaan barang tersebut, lessee akan
membayar secara berkala kepada lessor sejumlah uang
sewa untuk jangka waktu tertentu yang telah disepakati
bersama.
Karakteristik Financial Lease
a) Jangka waktu berlakunya leasing relatif panjang.
b) Harga sewa yang dibayar per bulan oleh lessee dapat dengan jumlah
yang tetap maupun dengan cara berubah-ubah sesuai dengan suku
bunga pinjaman.
c) Biasanya lessee yang menanggung biaya pemeliharaan kerusakan,
pajak, dan asuransi.
d) ontrak leasing tidak dapat dibatalkan sepihak.
Jenis Financial Lease
1) Direct Financial Lease, yaitu transkasi yang terjadi jika lessee belum pernah memiliki
barang yang dijadikan objek leasing. Lessor membeli barang atas permintaan lessee dan
akan digunakna oleh lessee.

2) Sale and Lease Back, yaitu dalam transaksi ini lessee menjual barang yang sudah dimiliki
kepada lessor, atas barang ini kemudian dilakukan suatu kontrak antara lessor dan lessee.
Lessee menerima harga penjualan dari lessor, pada saat yang sama lessee tetap dapat
menggunakan aktiva tersebut dengan disertai daftar pembayaran leasing.
Karakteristik Operating Lease
a) Jangka waktu berlakunya leasing relatif singkat, dan lebih singkat dari usia ekonomis dari barang yang
dilease.

b) Tidak diberikan hak opsi bagi lessee untuk membeli barang di akhir masa leasing.

c) Lessor wajib memelihara dan merawat barang modal yang dilease, dan biaya perawatan ini sudah
termasuk dalam biaya lease atau diatur dalam kontrak tersendiri.

d) Biasanya Operating Lease dikhususkan untuk barang-barang yang mudah terjual setelah pemakaian
(yang laku di pasar barang bekas). e) Harga sewa biasanya dibayar dengan jumlah tetap setiap
bulannya. f) Biasanya konrak leasing dapat dibatalkan sepihak oleh lessee, dengan mengembalikan
barang yang bersangkutan kepada lessor. Dalam kontrak operating lease sering dicantumkan klausul
khusus yang mengatur bahwa pihak lessee berhak mengembalikan peralatan yang di lease sebelum
kontrak selesai, jika peralatan yang di lease telah ketingalan jaman karena perkembangan teknologi
atau jika peralatan tersebut ternyata sudah tidak diperlukan lagi
Lesse & Lessor Evaluation
•Apakah Leasing lebih murah daripada membeli ?

Lesse
•Keputusan investasi untuk membeli aktiva dengan Leasing /
Hutang

Lessor
•Apakah Pembiayaan leasing memberi tingkat keuntungan yang
reasonable ?
•Informasi terkait kas keluar untuk beli aktiva,besarnya kas
masuk dari lesse, estimasi residual value setelah kena pajak
dan menentukan apakah rate of return melebihi biaya modal
LESSE CRITERIA

5C
• Collateral
• Capital
• Capacity
• Condition
• Character
Collateral
Analisis
•Status kepemilikan (SHM/SHGB/SHP/SHGU/dll.)
•Kecukupan nilai agunan
•Bentuk pengikatan (HT/fiducia/gadai/cesie)

Tujuan
•Sebagai second way-out jika debitur wanprestasi
•Secara psikologis mengikat keseriusan debitur menjalankan usaha dan membayar kewajiban kredit.

Indikasi risiko aspek collateral


•Nilai agunan tidak meng-cover
•Nilai agunan menurun karena kerusakan
•Agunan bukan milik calon debitur
•Pengikatan agunan bukan peringkat ke-1
•Risiko: Moral hazard

Mitigasi risiko aspek Collateral


•Kontrol cash-flow lebih ketat
•Asuransi
Capital
Ownshare (Dana Sendiri)
•Tingkat risiko yang siap ditanggung oleh pemilik
•Keseriusan menjalankan usaha dan pembayaran kredit

Yang dilihat
•DER (Debt to equity ratio)
•Pemenuhan ownshare dalam pembiayaan Kredit Modal Kerja (KMK) /
Kredit Investasi (KI)

Indikasi risiko aspek Capital


•Modal usaha tidak mencukupi batas toleransi yang ditetapkan bank
•Debitur tidak memiliki kemampuan memperkuat permodalan sesuai batas
toleransi bank
•Risiko untuk bank: Modal rendah dapat menyebabkan moral hazard

Mitigasi risiko aspek Capital


•Memastikan keuntungan digunakan untuk memperkuat modal usaha
•Persyaratan penarikan dividen/prive harus atas seijin bank
Capacity (Kapasitas)
•Managerial Capacity: Analisis kemampuan manajerial debitur
•Financial Capacity: Analisis kemampuan finansial perusahaan
•Technical Capacity: Analisis proses produksi

Managerial Capacity Financial Capacity


•Kemampuan debitur mengelola keuangan
•Lihat pengalaman debitur dalam mengelola usaha
perusahaan
•Perkembangan usaha selama ditangani ybs.
•Sebagai first-way out dalam pengembalian kredit
Indikasi risiko aspek Managerial Capacity
Indikasi risiko aspek Financial Capacity
•Manajemen bersikap one man show
•Manajemen memiliki kemampuan mengelola
•Manajemen agresif dalam pengembangan bisnis.
keuangan yang buruk
•Risiko: penyalahgunaan kredit untuk kegiatan diluar aktivitas
•Kinerja keuangan perusahaan tidak baik tetapi
usaha yang dibiayai
memiliki prospek berkembang
Mitigasi Risiko Managerial Capacity
•Risiko untuk bank: Keuangan usaha sewaktu-waktu
•Mitigasi keuangan perusahaan dan kemungkinan pemindahan
dapat memburuk
aset perusahaan
Mitigasi risiko aspek Financial Capacity
•Monitoring keuangan usaha yang lebih intens
•Persyaratan menyerahkan laporan keuangan secara
•Persyaratan penarikan modal usaha untuk aktivitas di luar
rutin dan intens
kegiatan usaha harus atas persetujuan bank
•Monitoring kegiatan usaha dan transaksi usaha
melalui Rekening Koran bank
Capacity (Kapasitas)
Technical Capacity
•Analisis proses produksi
•Identifikasi risiko pada proses produksi secara lengkap
•Mitigasi risiko yang mungkin ada
•Pertimbangkan dalam covenant

Indikasi risiko aspek Technical Capacity


•Secara teknis perusahaan menghadapi kendala ketidakpastian
supply bahan baku
•Risiko: Keberlangsungan usaha terganggu

Mitigasi risiko aspek Technical Capacity


•Kontrak jangka panjang pembelian bahan baku
Condition Character (Karakter)
Analisis : Prinsip dasar pemberian kredit: Karakter calon debitur harus
•Kondisi industry (Mikro) menjadi pertimbangan pertama dalam pemberian kredit
•Kondisi ekonomi (Makro)
Indikasi risiko karakter yang diperhatikan bank
Tujuan •Calon debitur memiliki reputasi tidak baik dalam hubungannya
•Bersama informasi financial capacity, digunakan dengan masyarakat, rekan bisnis dan bank
untuk memprediksi prospek usaha di masa yang akan •Permasalahan hubungan debitur
mendatang •Debitur berganti-ganti supplier dan tidak mendapat fasilitas
•Prediksi risiko kemungkinan gagal bayar hutang dagang. Hal ini merupakan indikasi bahwa debitur tidak
dapat dipercaya karena sering ingkar janji.
Indikasi risiko aspek condition
•Terdapat ketidakpastian ekonomi secara makro, baik Cara bank menganalisa indikasi risiko aspek karakter
karena suku bunga ataupun nilai tukar. •Reputasi: Info lingkungan tempat tinggal dan tempat usaha
•Persaingan industry sejenis sangat ketat. •Hubungan bisnis: Trade checking
•Risiko untuk bank: Prospek usaha terganggu •Hubungan dengan bank: Bank checking
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai