Anda di halaman 1dari 17

BAB 11

SEWA GUNA
USAHA

_aokta19_
Kelompok 2 Anisa Oktaviany
205081
Dhara Ratna Wulan
205036

SAP20A

Haifa Da'iyatul Haq Meyra Amanda Lupita


205207 205030
Definisi Sewa Guna
Usaha

Secara umum sewa guna usaha (Leasing) adalah perjanjian antara lessor
(perusahaan leasing) dengan lessee (nasabah atau penyewa) dimana pihak
lessor menyediakan barang dengan hak penggunaan oleh lessee sebagai
imbalan atas pembayaran sewa untuk jangka waktu tertentu.

Definisi sewa guna usaha sesuai dengan dengan Keputusan Menteri Keuangan RI
No. 1169/KMK.01/1991 :
“Kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal, baik secara sewa
guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak
opsi (operating lease) untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran secara berkala”.
Ketentuan Mengenai Leasing

Kegiatan Leasing secara resmi


Kebijakan Diregulasi pada tanggal
diperbolehkan beroperasi di Wewenang untuk usaha leasing
20 Desember 1988 (Pakdes 20
Indonesia setelah dikeluarkannya dikeluarkan oleh Menteri Keuangan
Surat Keputusan bersama antara 1988) yang isinya mengatur
berdasarkan surat keputusan
Menteri Keuangan, Menteri tentang usaha leasing di
Nomor 649/MK/IV/5/1974 tanggal 6
Perindustrian, dan Menteri Indonesia.Keppres Nomor 61 Tahun
Mei 1974 yang mengatur tentang
Perdagangan Nomor 1988 dan Keputusan Menteri
Kep.122/MK//IV/2/1974, Nomor ketentuan tata cara perizinan dan
Keuangan Nomor
32/M/SK/2/74 dan Nomor kegiatan usaha leasing di
1251/KMK.013/1988 tanggal 20
30/Kpb/1/74 Tanggal 7 Februari Indonesia.
Desember 1988 diperkenalkan
1974 tentang Perizinan Usaha
Leasing di Indonesia.
adanya pembiayaan.
Lembaga pembiayaan menurut ketentuan yang
dimungkinkan untuk melakukan salah satu dari
kegiatan pembiayaan seperti:

Sewa guna usaha (leasing)


Modal ventura (venture capital)
Anjak piutang (factoring)
Pembiayaan konsumen (consumer finance)
Kartu kredit (credit card)
Pemberian izin untuk melakukan usaha-usaha pembiayaan
seperti di atas, terlebih dahulu harus memperoleh izin
dari menteri Keuangan
Lessor Lessee
Nasabah yang mengajukan
Perusahaan Leasing yang
permohonan leasing kepada
membiayai kebutuhan para
lessor untuk memperoleh
nasabahnya untuk
barang modal yang
memperoleh barang modal
Pihak - Pihak dibutuhkannya.

yang Terlibat
dalam Kegiatan
Supplier Asuransi
Leasing Pedagang yang menyediakan
barang yang akan dileasing sesuai Pihak yang akan
dengan perjanjian antara lessor menanggung risiko
dengan lessee, dan dalam hal ini terhadap perjanjian antara
supplier juga dapat bertindak
lessor dengan lessee
sebagai lessor.
Kegiatan Leasing
Kegiatan yang leasing yang dilakukan antara satu
perusahaan leasing dengan satu perusahaan leasing lainnya
dapat berbeda. Dalam surat keputusan Menteri Keuangan
No.1169/KMK.01/1991 tanggal 21 November 1991, kegiatan
leasing dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Melakukan sewa guna usaha dengan hak opsi bagi lessee
(finance lease)
2. Melakukan sewa guna usaha dengan tanpa hak opsi bagi
lessee (operating lease)
Ciri – Ciri Kegiatan Leasing

1 . Untuk finance lease 2. Untuk operating lease


Jumlah pembayaran selama masa sewa Jumlah pembayaran sewa (sudah
guna usaha (biasanya bersifat jangka termasuk keuntungan bagi pihak lessor)
panjang, lebih dari satu tahun) ditambah jauh lebih kecil dari harga perolehan atas
dengan nilai sisa atas barang yang barang modal yang dileasekan, karena
dilease pada akhir masa sewa (sudah sewa disini hanyakah bersifat jangka
termasuk keuntungan bagi pihak lessor) pendek(Harian, mingguan, bulanan) Hal ini
melebihi harga perolehan dari barang karena operating lease hanya perjanjian
modal yang dileasekan. sewa menyawa biasa dimana barang yang
Dalam perjanjian sewa guna usaha ini disewa akan tetap menjadi milik lessor
memuat ketentuan mengenai hak opsi Didalam perjanjian leasing tidak memuat
bagi lessee untuk membeli barang yang mengenai hak opsi bagi lesse
dilease tersebut .
Direct Finance
Lease
Transaksi ini dikenal sebagai true lease,
dimana pihak lessor membeli barang modal
atas permintaan lessee dan sekaligus
menyewagunakan barang tersebut kepada
lessee yang bersangkutan dan lessee dapat
menentukan spesifikasi barang yang
dibutuhkan termasuk harga penentuan
prosedurnya.
BENTUK
BENTUK
TRANSAKSI
Sales and Lease FINANCE LEASE
Back
Proses ini dilakukan dimana pihak lessee
menjual kembali barang modalnya
kepada lessor untuk dilakukan kontrak
sewa guna usaha atas barang tersebut
antara lessee dan lessor. Metode ini
biasanya digunakan untuk menambah
modal kerja pihak lessee.
JENIS - JENIS
PERUSAHAAN LEASING

1 . Independent Leasing
Perusahaan leasing yang berdiri sendiri, dapat juga sebagai supplier
(produsen). Atau membeli barang barang modal dari supplier lain untuk
dileasekan.

2. Captive Lessor
Dalam perusahaan jenis ini produsen atau supplier mendirikan perusahaan leasing dan
yang mereka sewakan adalah barang barang milik sendiri. Tujuannya untuk meningkatkan
penjualan sehingga mengurangi penumpukan barang digudang atau ditoko.

3. Lease Broker
Perusahaan jenis ini hanya mempertemukan antara kebutuhan lessee untuk memperoleh
barang modal dengan pihak lessor untuk disewakan. Atau bisa disebut juga lease
broker adalah perantara antara pihak lessor dengan pihak lessee
Perjanjian Leasing (Lease Agreement)
Perjanjian yang dibuat oleh pihak lessor terhadap pihak lessee,
dimana didalamnya memuat kontrak kerja bersyarat antara kedua
belah pihak. Secara umum isi kontrak tersebut antara lain :
Nama dan alamat lessee
Jenis barang modal yang dibutuhkan
Jumlah atau nilai barang modal yang di leasingkan
Syarat syarat pembayaran
Syarat syarat kepemilikan atau syarat lainnya
Sangsi sangsi apabila lessee ingkar janji
Dan hal hal lainnya

Jika seluruh persyaratan sudah di setujui, maka pihak lessor akan


menghubungi supplier untuk negosiasi barang dan menghubungi pihak
asuransi untuk menanggung resiko kemungkinan terjadinya
kemacetan pembayaran oleh pihak lessee.
Biaya biaya Yang Harus
Dikeluarkan Lessee

1. Biaya administrasi yang besarnya dihitung


pertahun
2. Biaya materai untuk membuat kontrak perjanjian
3. Biaya bunga terhadap barang – barang yang
dileasekan
4. Premi asuransi yang disetor kepada pihak
asuransi

Diantara biaya – biaya tersebut, biaya bunga


merupakan yang tersebar sehingga kehitungan
yang diperoleh pun tersebar dari bunga yang
dibebankan oleh lessor kepada lessee.
1 . Pihak lessee mengajukan permohonan untuk
memperolehfasilitas pembiayaan atas suatu barang
modal baik secara lisan maupun tertulis.

Prosedur
2.Pihak lessor akan meneliti maksud dan tujuan dari permohonan
lessee. Pada tahap ini, penelitian akan dilakukan oleh lessor
terhadap dokumen yang dipersyaratkan. Jika masih ada dokumen

Permohonan
atau informasi yang kurang, permohonan akan diminta untuk
melengkapinya. Kelengkapan dokumen tersebut antara lain
adalah sebagai berikut :
Akte pendirian perusahaan jika lessee berbentuk Perseroan

Leasing
Terbatas (PT) atau yayasan.
KTP dan kartu keluarga jika lessee berbentuk perorangan.
Laporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi) untuk 3
tahun terakhir jika lessee berbentuk PT.
Slip gaji dan bukti penghasilan jika lessee berbentuk
perorangan.
Prosedur permohonan fasilitas leasing oleh lessee kepada NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) baik untuk perorangan
lessor seacara umum adalah sebagai berikut : maupun perusahaan.

3.Jika dokumen yang dibutuhkan sudah lengkap, maka pihak


lessor akan memberikan informasi tentang persyaratan
dalam perjanjian kontrak anytara leesse dengan lessor,
termausk hak dan kewajibannya masing – masing.
Prosedur Permohonan
Leasing

Pihak lessor akan mengadakan Penelitian dilakukan untuk


penelitian dan analisis mengukur kemampuan dan kemauan
terhadap informasi data yang nasabah untuk membayar, disertai
dengan kebenaran informasi dan
diberikan oleh lessee dengan data yang ada di lapangan. Dari
cara : hasil penelitian ini dapatlah ditarik
Penelitian data untuk
4 5
kesimpulan sebagai berikut :
mengukur kemampuan dan Menolak permohonan lessee
kemauan lessee dalam dengan alsan tertentu.
membayar anggaran sewa. Masih dipertimbangkan dengan
Penelitian ini dapat catatan ditunda, atau
dilakukan dengan 5C yaitu permohonan belum dapat di
character, capacity, proses sampai jangka waktu
dengan berbagai alasan
capital, condition, dan tertentu.
collateral. Menerima permohonan lessee
Meneliti langsung ke lokasi karena telah sesuai dnegan yang
lessee berada (on the spot). dipersyaratkan oleh lessor.
Prosedur Permohonan
Leasing
6 7 8
Jika permohonan lessee telah diterima oleh
Pihak lessee membayar sejumlah Pihak lessor melakukan pemesanan
pihak lessor, maka pihak lessor akan
mengadakan pertemuan dengan pihak lessee kewajibannya dan menanda – kepada supplier sesuai dengan barang
untuk membicarakan tentang persyaratan yang yang dibutuhkan lessee dan
harus dipenuhi, antara lain penanda tanganan
tangani surat perjanjian antara
membayar sesuai dengan perjanjian
surat perjanjian biaya – biaya yang harus lessee dengan lessor.
dibayar oleh lessee. kepada pihak supplier.

9 10 11
Pihak lessor menghubungi serta Pihak supplier mengirimkan barang Pihak lessor akan mengirim
membayar premi asuransi yang sesuai dengan surat pesanan dan polis asuransi kepada lessee
sudah disetor oleh lessee surat bukti pembayaran yang akan setelah diterbitkan atas nama
sebelumnya kepada pihak lessor. dilakukan oleh lessor. lessee
Sangsi Bagi Lessee yang
Ingkar Janji

Sangsi – sangsi yang akan diberikan oleh pihak lessor


kepada pihak lessor apabila lessee ingkar janji atau tidak
memenuhi kewajibannya kepada pihak lessor sesuai denga
perjanjian yang telah disepakati adalah sebagai berikut :

1. Berupa teguran lisan supaya lessee dapat dengan segera


melunasi kewajibannya.
2. Jika teguran lisan tidak dihiraukan, maka akan diberikan
teguran secara tertulis.
3. Jika teguran secara tertulis tidak juga dihiraukan, maka
akan dikenakan denda sesuai dengan perjanjian.
4. Tindakan yang terakhir adalah melakukan penyitaan
terhadap barang yang ada di lessee.
T H A N K
You

_aokta19_

Anda mungkin juga menyukai