PENGAUDITAN 2
Dosen Pembimbing: Denari Dhahana Edtiyarsih S.A., M.A.
Muhammad Afifudin
214105030043
AKUNTANSI SYARIAH 5
PEMERIKSAAN PERSEDIAAN
Pengertian
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK : No. 14, hal 14.2 s/d 14.2 – IAI, 2015), Persediaan
adalah asset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa dalam proses produksi untuk penjualan
tersebut dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses atau pemberian jasa.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.14, hal 14.1 s/d 14.9 – IAI, 2002), persediaan
adalah aktiva Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses atau pemberian
jasa, Dalam proses produksi dan atau dalam perjalananyang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha
normal.
Persediaan terdiri atas barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali, seperti barang dagang
dibeli oleh reseller untuk dijual kembali, atau pengadaan tanah dan property lainnya untuk dijual kembali.
Persediaan juga terdiri atas barang jadi yang telah melalui proses produksi, maupun barang dalam
penyelesaian yang sedang diproduksi, termasuk bahan baku dan perlengkapan yang akan digunakan saat
proses produksi
Persediaan ialah bagian dari aset perusahaan yang pada umumnya nilainya cukup material dan
rawan oleh Tindakan penyelewengan maupun petindakan pencurian. Oleh karena itu, biasanya akun
persediaan menjadi salah satu titik focus seorang auditor dalam pemeriksaan atas laporan keuangan
perusahaan.
Persediaan itu dikategorikan sebagai salah satu sumber pendapatan bagi perusahaan manufaktur
ataupun perusahaan dagang. Karena hal itu merupakan kegiatan pokok atau kegiatan utama dari semua
perusahaan
Sifat-sifat perrsediaan :
Merupakan aset lancsr, merupakan jumlah yang besar, terutama dalam perusahaan dagang dan
industri. ,mempunyai pengaruh yang besar ke laporan posisi keuangan atau neraca dan perhitungan laba
rugi. Jika terdapat kesalahan dalam menentukan persediaan pada akhir periode bisa mengakibatkan
kesalahan dalam jumlah aset lancar dan total aset, beban pokok penjualan, laba kotor dan laba bersih,
taksiran pajak penghasilan, pembagian devidend dan laba rugi ditahan, kesalahan tersebut akan terbawa ke
laporan keuangan periode berikutnya.
Contoh dari perkiraan – perkiraan yang digolongkan sebagai persediaan :
1. Tujuan pemeriksaan persediaan yaitu guna memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup
baik atas persediaan.
2. Memeriksa persediaan yang tercantum di laporan posisi keuangan (neraca) betul-betul ada dan
dimiliki oleh perusahaan pada tanggal neraca (existence dan ownership).
3. Memeriksa metode penilaian persediaan (valuation) sesuai dengan standar akuntansi keuangan di
Indonesia (SAK/ETAP/IFRS).
4. Memeriksa sistem pencatatan persediaan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia
(SAK/ETAP/IFRS).
5. Memeriksa terhadap barang-barang yang rusak (defective), bergerak lambat (slow moving), dan
ketinggalan mode (absolescence).
6. Memeriksa transaksi yang menyangkut pembelian dan penjualan persediaan seluruhnya sudah cacat.
7. Memeriksa transaksi yang menyangkut pembelian dan penjualan seluruhnya sudah terjadi, tidak ada
transaksi fiktif.
8. Memeriksa pencatatan yang menyangkut persediaan sudah dicatat secara akurat.
9. Memeriksa saldo persediaan sudah diklasifikasikan dengan tepat.
10. Memeriksa transaksi yang menyangkut pembelian dan penjual persediaan sudah dicatat dalam
periode yang tepat (timing) dan tidak terjadi pergeseran waktu pencatatan (cut-off).
11. Mengetahui persediaan yang dijadikan jaminan kredit.
12. Mengetahui persediaan diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang cukup.
13. Mengetahui perjanjian pembelian/penjualan persediaan (purchase/sales commitment).
14. Memeriksa penyajian persediaan dalam laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan
di Indonesia (SAK/ETAP/IFRS).
1. Lakukan observasi atas perhitungan fisik (stock opname) yang dilakukan perusahaan (klien).
2. Pengaturan team/petugas stock opname
3. Tanggal pelaksanaan stock opname
4. Lokasi dan denah gudang
5. Pembatasan seminimal mungkin keluar masuknya barang waktu stock opname
6. Prosedur cut-off
7. Mencatat nomor dan tanggal terakhir dari receiving.
8. Penggunaan bin-tag untuk mencatat hasil perhitungan, yang sebelumnya ditempelkan disetiap
jenis barang.
l) Periksa jawaban konfirmasi dari bank, perjanjian kredit dan notulen rapat.
m) Lakukan analytical prosedur untuk persediaan.
n) Buat kesimpulan dari hasil pemeriksaan persediaan
o) Periksa penyajian perseediaan di laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di
Indonesia (SAK/ETAP/IFRS)