Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PEMERIKSAAN KAS DAN SETARA KAS


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Pengauditan II”
Dosen Pengampu: Denari Dhahana Edtiyarsih S.A., M.A

Disusun Oleh Kelompok 1:

1. Muhammad Afifudin 214105030043


2. Anisa Marisma Molik 214105030056
3. Sasi Syawalatu Choir 214105030065

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER

TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Bissmillahhirrahmanirrahim

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, mari
kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-
baiknya. Makalah yang berjudul “Pemeriksaan Kas dan Setara Kas” ini disusun dalam rangka
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengauditan II yang diampu oleh Ibu Denari Dhahana
Edtiyarsih S.A., M.A.
Dalam penyusunan makalah ini melibatkan banyak pihak sehingga makalah ini bisa
terselesaikan, dengan ini kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua anggota
kelompok yang terlibat dalam penulisan makalah ini.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga apa yang ada dalam makalah ini bisa
bermanfaat bagi orang yang membacanya

Jember, 4 September 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR……………………………………………...........................................2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………......3

BAB I PENDAHULUAN…………….……………………………….....................................4
1.1 Latar Belakang………………….………………………….........................................4
1.2 Rumusan Masalah……………….……………………………....................................4
1.3 Tujuan Penulisan……………………………..……………….....................................5

BAB II PEMBAHASAN…………………………….………………......................................6
2.1 Jenis Akun Kas……………………………….……………........................................6
2.2 Sifat dan Contoh Kas dan Setara Kas…………….…………………………………..8
2.3 Tujuan Pemeriksaan Kas dan Setara Kas…………….………………………………9
2.4 Prosedur Pemeriksaan Kas dan Setara Kas…………..……………………………..10

BAB III PENUTUP………………………………………………………………….………12


Kesimpulan……………………………………………...........................................................12

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………......……………………13

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen dana tunai yang efisien dalam berbagai jenis perusahaan sangatlah
penting. Dana tunai merupakan salah satu aset paling likuid yang dimiliki oleh perusahaan,
dan pengelolaannya yang tepat sangat penting untuk menghindari penyalahgunaan,
kecurangan, dan ketidakseimbangan keuangan. Pemeriksaan kas dan setara kas adalah
langkah-langkah pengawasan yang krusial dalam memastikan bahwa dana tunai tersebut
dikelola dengan benar, meminimalkan risiko kehilangan, serta memenuhi standar akuntansi
dan peraturan yang berlaku. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang prosedur,
teknik, dan tantangan yang terkait dengan pemeriksaan kas dan setara kas akan sangat
bermanfaat bagi pemilik bisnis, manajer keuangan, akuntan, dan auditor dalam menjaga
integritas dan kesehatan finansial perusahaan.
Pemeriksaan kas dan setara kas merupakan aspek penting dalam pengelolaan
keuangan suatu organisasi yang tidak dapat diabaikan. Kas dan setara kas merupakan sumber
keuangan yang paling likuid dan pengelolaannya yang efektif sangat penting untuk menjaga
kelangsungan operasi dan kesehatan keuangan suatu entitas, baik itu bisnis, organisasi nirlaba,
atau lembaga pemerintah. Pemeriksaan kas dan setara kas adalah pemeriksaan menyeluruh
atas arus kas tersebut, termasuk penerimaan, pembayaran, dan investasi jangka pendek.
Pengelolaan kas dan setara kas yang sukses meletakkan dasar bagi kemampuan
organisasi untuk memenuhi kewajiban keuangan, berinvestasi untuk pertumbuhan, dan
merespons tantangan ekonomi yang tidak terduga. Selain itu, di era bisnis yang semakin
kompleks dan penuh tekanan, pengelolaan kas yang baik juga berperan penting dalam
menjaga reputasi dan kepercayaan para pemangku kepentingan seperti investor, kreditor, dan
lembaga pengelola investor. Namun, memeriksa kas dan setara kas bukanlah tugas yang
mudah. Hal ini memerlukan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip akuntansi,
prosedur pengendalian internal serta pengetahuan yang kuat tentang peraturan dan perubahan
terkini dalam lingkungan bisnis dan perpajakan. Oleh karena itu, dokumen ini akan mengkaji
audit kas dan setara kas mulai dari jenis akun kas, sifat dan contoh kas dan setara kas, tujuan
peninjauan kas dan setara kas, serta prosedur kas dan setara kas.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa saja jenis-jenis akun kas?
b. Apa saja sifat dan contoh dari kas dan setara kas?

4
c. Apa tujuan dari pemeriksaan kas dan setara kas?
d. Bagaimana prosedur pemeriksaan kas dan setara kas?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis akun kas.
b. Untuk mengetahui dan memahami sifat dan contoh kas dan setara kas.
c. Untuk mengetahui dan memahami tujuan dari pemeriksaan kas dan setara kas.
d. Untuk mengetahui dan memahami prosedur dari pemeriksaan kas dan setara kas.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jenis Akun Kas

Pengertian Kas dan Setara Kas adalah Kas dan setara kas merupakan akun aset lancar
yang terdapat pada laporan keuangan. Laporan keuangan perlu dilakukan audit oleh pihak
ketiga untuk menilai kewajaran laporan keuangan suatu entitas.
Menurut Sugiri dan Sumiyana, kreditur sangat memperhatikan informasi tentang
kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Dengan informasi
tersebut dan informasi lain yang terkait, kreditor dapat memutuskan apakah akan
mengabulkan permintaan kredit atau menolaknya. Investor juga menaruh perhatian pada
informasi tentang kas untuk memutuskan akan mempertahankan investasinya, menambah atau
bahkan menariknya dari perusahaan.
Menurut Arief Sugiono, Yanuar dan Synthia yang mendefinisikan kas, kas merupakan
alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan perusahaan. Menurut Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro.
Kas adalah aset atau aktiva yang paling likuid yang dimiliki perusahaan, kas akan
diurut atau ditempatkan sebagai komponen pertama dari aktiva lancar dalam neraca. “Di
dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2, "Kas terdiri dari saldo kas
(cash on hand) dan rekening giro," sedangkan Setara Kas adalah "investasi yang sifatnya
likuid, berjangka pendek dan dapat segera dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa
menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan."1
Pemeriksaan kas merupakan pemeriksaan terhadap uang tunai (cash opname) yang
dilakukan untuk mengetahui kelengkapan, keabsahan, kewajaran maupun kebenaran
mengenai transaksi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan di suatu perusahaan.
Adapun pengertian dari kas bank adalah sejumlah kas yang disimpan di bank yang dapat
ditarik setiap saat. Penarikannya tidak memerlukan media seperti cek atau bilyet giro
sedangkan tabungan dalam bentuk giro bank, penarikannya dapat dilakukan kapan saja namun
menggunakan warkat cek atau bilyet giro dimana sistemnya adalah pemindah bukuan
Menurut Irsutami, dkk (2020) yang termasuk kas adalah kas kecil (petty cash) baik
dalam mata uang rupiah maupun dala mata uang asing; saldo rekening giro di bank baik dalam

1
Irsutami, dkk, Buku Auditing (Edisi Audit Laporan Keuangan Khusus Mahasiswa Program D3),
((n.p.): Polibatam Press, 2023), 21,
https://www.google.co.id/books/edition/Buku_Auditing_Edisi_Audit_Laporan_Keuang/Spi0EAAAQBAJ?hl=id
6
mata uang rupiah mauapun dalam mata uang asing; bon sementara; bon kas kecil yang belum
diganti; dan cek tunai yang akan didepositkan.2 Sedangkan yang tidak tergolong kas adalah
deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari 3 (tiga) bulan; cek mundur dan cek kosong;
dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu; dan rekening giro yang tidak dapat segera
digunakan. Sementara yang tergolong setara kas adalah investasi yang segera dapat diubah
menjadi kas dalam jurnal yang telah diketahui, biasanya jatuh tempo dalam waktu kurang dari
atau sama dengan 3 (tiga) bulan dari tanggal penerbitan misalnya check, surat perintah bayar,
bon kas kecil, dan cerukan (bank overdraft) yakni jumlah penarikan yang melebihi dana yang
tersedia pada akun rekening giro. Sedangkan yang tidak tergolong setara kas adalah deposito
berjangka yang merupakan uang simpanan di bank yang hanya dapat diambil setelah jangka
waktu tertentu berakhir, uang yang disediakan untuk tujuan tertentu sehingga terikat
penggunaannya, misalnya dana pensiun, dan cek mundur.
Setara kas dimiliki dengan tujuan memenuhi kas dalam waktu yang relatif singkat.
Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi harus dapat dikonversi menjadi kas dalam
jumlah yang diketahui tanpa risiko perubahan nilai yang material. Oleh karena itu, suatu
investasi baru dianggap setara kas hanya jika investasi tersebut mempunyai jatuh tempo
jangka pendek dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehannya. “Investasi
dalam bentuk saham tidak termasuk setara kas, kecuali substansi investasi saham tersebut
adalah setara kas. Sebagai contoh, saham preferen yang dibeli dan akan segera jatuh tempo
serta tanggal penebusan (redemption date) telah ditentukan.”3

Jenis akun kas terbagi menjadi dua,


1. Petty Cash Funds (Dana Kas Kecil)
Adalah dana yang disediakan guna memenuhi kebutuhan ekonomis yang
relatif kecil tanpa perlu menggunakan cek dan sejenisnya.
Dana ini diserahkan kepada kasir kas kecil yang bertanggung jawab terhadap
jumlah dana kas kecil. Jika jumlah kas kecil tinggal sedikit, kasir kas kecil akan
meminta agar dananya ditambah. Penambahan kas kecil kadang-kadang
dilakukan setiap periode tertentu misalnya mingguan.4
Dalam hubungannya dengan kas kecil ada dua metode pencatatan yang dapat
digunakan yaitu :

2
Ibid, h. 22
3
IAI, Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 1 September 2007, 2.2
4
Akuntansi Perpajakan, ((n.p.): Nas Media Pustaka, 2023), 14,
https://www.google.co.id/books/edition/Akuntansi_Perpajakan/v6-pEAAAQBAJ?hl=id
7
a. Sistem imprest (Dana Tetap)
Dalam hal ini, jumlah akun disesuaikan secara berkala, artinya
Petty cash diisi ulang setiap saat, dengan jumlah yang sama dengan jumlah
yang dibelanjakan. Pada saat pengisian kembali, penyewa harus
menunjukkan tanda terima pembayaran dan menerima cek atas biaya-biaya
yang dikeluarkan. Dimana hal ini dicatat dengan menempatkan rekening
yang sesuai pada setiap penarikan, yang sebenarnya merupakan bukti
penarikan dan pengkreditan dana. Dengan cara ini, jumlah deposit yang
kecil tidak akan berubah. Sejumlah kecil bertanggung jawab atas jumlah
uang yang terhutang. Apabila sebagian dari kas kecil digunakan untuk
membayar pengeluaran-pengeluaran kecil, maka bukti pengeluarannya dan
sisanya harus disimpan dalam cash box.
b. Metode Fluktuasi (Dana Tidak Tetap)
Metode fluktuasi saldo rekening kas kecil tidak tetap, tetapi
berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian kembali dan pengeluaran-
pengeluaran dari kas kecil dan fluktuasi setiap terjadi pengeluaran uang
dari kas kecil langsung dicatat.
2. Cash in Bank (Kas Besar di Bank)
Adalah dana yang dikeluarkan untuk keperluan besar yang membutuhkan
biaya banyak dan tidak selalu dikeluarkan secara rutin. Contohnya seperti,
pembelian aset, pembayaran utang, membayar sewa gedung atau tempat, dan lain
sebagainya.

2.2 Sifat dan Contoh Kas dan Setara Kas


Kas dapat dikatakan merupakan satu-satunya pos yang paling penting dalam neraca.
Karena berlaku sebagai alat tukar dalam perekonomian kita, kas terlihat secara langsung atau
tidak langsung dalam hampir semua transaksi usaha.5

Hal ini sesuai dengan sifat-sifat kas yaitu:

a. Kas sering terlibat dalam hampir semua transaksi keuangan dalam perusahaan.

5
Ferdila, Akuntansi Keuangan Dasar Jilid 1, ((n.p.): CV Batam Publisher, 2021), 29,
https://www.google.co.id/books/edition/Akuntansi_Keuangan_Dasar_Jilid_1/C8lKEAAAQBAJ?hl=id
8
b. Kas merupakan harta yang siap, bebas dan mudah untuk digunakan dalam
transaksi serta diubah dengan harta lain, mudah dipindahkan dan beragam tanpa
tanda pemilik, walaupun dalam waktu yang singkat.
c. Jumlah uang kas yang dimiliki oleh perusahaan harus dapat di manajemen sebaik
mungkin sehingga tidak terlalu banyak dan tidak kurang.

Setara Kas (Cash Equivalent) memiliki karakteristik atau sifat, diantaranya:

a. Likuiditas Tinggi (Sangat likuid) : Cash equivalent harus sangat likuid, artinya
dapat dengan cepat diubah menjadi kas tanpa risiko signifikan penurunan nilai.
Biasanya memiliki jatuh tempo kurang dari tiga bulan.
b. Nilai Tetap: Nilai cash equivalent relatif stabil dan tidak mengalami fluktuasi besar
maupun penurunan nilai yang signifikan dalam nilai pasar.
c. Keamanan Terjamin: Investasi setara kas biasanya sangat aman, seperti deposito
berjangka, atau instrumen pasar uang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau
entitas terpercaya.
d. Penggunaan Sementara: Setara kas digunakan untuk memenuhi kebutuhan kas
sementara, seperti pembayaran tagihan, gaji, atau kebutuhan operasional lainnya.
e. Mudah Dikelola: Investasi ini mudah dikelola dan dicatat dalam laporan keuangan
perusahaan.

Adapun contoh kas yaitu uang kertas, uang logam, cek yang belum disetorkan,
simpanan dalam bentuk giro atau bilyet, traveller's checks, cashier's checks, bank draft dan
money order6, simpanan di bank (rekening giro). Untuk setara kas yaitu surat berharga yang
dapat diperdagangkan, deposito berjangka, dan lain-lain.

2.3 Tujuan Pemeriksaan Kas dan Setara Kas


a. Guna mengendalikan sistem internal yang memadai atas kas dan setara kas serta
perbankan dan penerimaan. Jika akuntan (auditor) dapat yakin bahwa sistem
pengendalian internal atas kas dan setara kas serta arus masuk dan keluar kas, transaksi
dan aktivitas perbankan berjalan efektif.
b. Auditor harus yakin bahwa kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan (kas dan
deposito bank) benar-benar ada dan menjadi milik perusahaan dan bukan merupakan

6
Ibid, h. 30
9
milik pribadi direktur atau pemegang saham. Untuk itu, auditor harus dirawat di rumah
sakit secara tunai dan mengirimkan konfirmasi bank.
c. Untuk memeriksa apakah terdapat saldo kas/setara kas dalam mata uang asing, saldo
tersebut telah dikonversikan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs rata-rata
Bank Indonesia (BI) pada tanggal neraca dan apakah selisih kurs yang timbul sudah
atau belum. Diakui dalam laba. Atau kalah (secara keseluruhan) selama setahun
berjalan
d. Memeriksa apakah penyajian neraca telah sesuai dengan standar akuntansi keuangan
di Indonesia (SAK/ETAP/IFRS).
e. Mengidentifikasi apakah perusahaan telah menjalankan kebijakan dan prosedur yang
sesuai dalam pengelolaan kas dan setara kasnya.
f. Untuk memberikan keyakinan kepada pemangku kepentingan, bahwa arus kas
perusahaan telah dikelola dengan baik, transparan, dan sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku.

2.4 Prosedur Pemeriksaan Kas dan Setara Kas

Prosedur pemeriksaan kas, bank dan setara kas menurut Sukrisno Agus (2008 : 89)
yaitu :

a. Memahami dan mengevaluasi pengendalian internal atas kas dan setara kas.
b. Membuat top schedule kas dan setara kas per tanggal neraca.
c. Melakukan perhitungan fisik uang kas per tanggal neraca.
d. Melakukan konfirmasi atau dapat juga dengan dengan pernyataan saldo dari kasir
apabila tidak dilakukan perhitungan fisik.
e. Meminta rekonsiliasi bank per tanggal neraca dan lakukan pemeriksaan.
f. Review jawaban konfirmasi bank, notulen rapat dan perjanjian kredit untuk
mengetahui apakah ada pembatasan dari rekening bank yang dimiliki perusahaan.
g. Periksa transaksi interbank kira-kira 1 (satu) minggu sebelum dan sesudah tanggal
neraca.
h. Periksa transaksi kas sesudah tanggal neraca untuk mengetahui subsequent
payment dan subsequent collection sampai tanggal selesainya pemeriksaan.
i. Periksa apakah perusahaan jika menggunakan mata uang asing sudah dikurskan
dengan menggunakan kurs tengah BI dan telah di catat di laba-rugi tahun berjalan.
j. Cek apakah penyajiannya telah sesuai prinsip akuntansi berlaku umum.

10
k. Terakhir simpulkan di top schedule atau di memo tersendiri mengenai kewajaran
kas dan setara kas setelah melakukan prosedur di atas.

Dalam melakukan pemeriksaan kas menurut Mulyadi (2009:87) ada beberapa prosedu

a. Menyiapkan skedul utama dari kas dan setara kas.


b. Melakukan perhitungan kas (cash count) secara mendadak dan serentak untuk
semua jenis kas yang ada di perusahaan serta dibuatkan berita acara pemeriksaan.
c. Meyakinkan bahwa buku kas telah ditutup per tanggal pemeriksaan dan semua
bukti pengeluaran dan penerimaan telah dibukukan.
d. Membandingkan saldo kas menurut perhitungan kas dengan saldo buku kas.
e. Apabila perhitungan kas dilakukan sesudah tanggal neraca, melakukan prosedur
penarikan mundur (trace back) ke tanggal neraca dan bila dilakukan sebelum
tanggal neraca lakukan penarikan maju (trace forward) ke tanggal neraca.
f. Membandingkan saldo buku besar dengan saldo perhitungan kas setelah prosedur
penarikan per tanggal neraca.
g. Memeriksa penjumlahan (footing atau cross footing) lembaran-lembaran buku kas,
perhatikan pemindahan saldo pada lembaran tersebut ke lembaran berikutnya.
h. Jika kas kecil menggunakan sistem dana tetap (Imprest fund), teliti apakah sudah
ada pertanggungjawaban dari dana tetap sebelum diadakan pengisian kembali.
i. Memastikan bila ada kas yang dalam mata uang asing telah dikonversikan ke
dalam kurs yang benar per tanggal neraca.
j. Membuat daftar koreksi yang diperlukan.
k. Membuat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan kas yang perlu diketahui
oleh para partner serta saran perbaikan kepada pihak manajemen yang juga
merupakan salah satu penilaian terhadap mutu pemeriksaan.7

7
Dhimas, Subagus, Penerapan Pemeriksaan Kas dalam Upaya Antisipasi Penyimpangan Kas Pada PT. Mestika
Mandiri Medan, (Medan : Universitas Dharmawangsa, 2019), 20-21,
http://repository.dharmawangsa.ac.id/205/
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Kas adalah aset atau aktiva yang paling likuid yang dimiliki perusahaan, kas akan diurut
atau ditempatkan sebagai komponen pertama dari aktiva lancar dalam neraca. Kas terdiri dari
saldo kas (cash on hand) dan rekening giro, sedangkan setara kas adalah investasi yang sifatnya
likuid, berjangka pendek dan dapat segera dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa
menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Jenis akun kas terbagi menjadi dua
diantaranya yaitu, Petty cash dan juga kas di bank atau disebut Kas besar. Kas bersifat likuid,
mudah dikonversikan dan juga dana yang siap dan bebas karena bisa digunakan saat waktu
mendesak dan waktunya relatif singkat. Sedangkan, setara kas memiliki karakteristik yaitu
tingkat likuiditas nya sangat tinggi, nilainya tidak akan pernah mengalami penurunan
signifikan saat dikonversikan ataupun diubah, dan lain sebagainya. Pemeriksaan kas dan setara
kas ini dilakukan dengan tujuan untuk sistem internal yang memadai atas kas dan setara kas
serta perbankan dan penerimaan, memeriksa keabsahan dan keakuratan dari aliran dana dan
mengecek kondisi kesehatan dari keuangan perusahaan tersebut. Selain itu, pemeriksaan kas
dan setara juga mempunyai prosedur dimana mencakup pengumpulan data keuangan,
pengujian pengendalian internal, pengujian substansi transaksi kas, konfirmasi saldo dengan
pihak ketiga, analisis hasil, dan penyusunan laporan pemeriksaan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Afiah, Nunuy Nur. (2020). Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis Akrual pada Entitas
Akuntansi: Konsep dan Aplikasi. (2020). (n.p.): Prenada Media.
https://www.google.co.id/books/edition/Akuntansi_Pemerintah_Daerah_Berbasis_Ak
r/XtjuDwAAQBAJ?hl=id

Subagus, Dhimas. (2019). Penerapan Pemeriksaan Kas dalam Upaya Antisipasi


Penyimpangan Kas Pada PT. Mestika Mandiri Medan. Medan : Universitas
Dharmawangsa. http://repository.dharmawangsa.ac.id/205/
Ferdila, dkk. (2021). Akuntansi Keuangan Dasar Jilid 1. (n.p.) : CV Batam Publisher.
https://www.google.co.id/books/edition/Akuntansi_Keuangan_Dasar_Jilid_1/C8lKE
AAAQBAJ?hl=id

Hery. (n.d). Akuntansi_Pemerintah_Daerah_Berbasis_Akrual Dan Solusi. (n.p.): Grasindo.

Hery. (n.d.). 200 Soal Jawab. (n.p.): Grasindo.


https://www.google.co.id/books/edition/200_Soal_Jawab/evsIzQFOlvAC?hl=id

IAI. (2008). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 1 September 2007. (n.p.): Penerbit Salemba.
https://www.google.co.id/books/edition/Standar_Akuntansi_Keuangan_SAK_1_Septe
mb/vU3wl9K_AR8C?hl=id

Irsutami, dkk. (2023). Buku Auditing (Edisi Audit Laporan Keuangan Khusus Mahasiswa
D3). (n.p.): PolibatamPress.
https://www.google.co.id/books/edition/Buku_Auditing_Edisi_Audit_Laporan_Keua
ng/Spi0EAAAQBAJ?hl=id

Tomasowa, Tobias E. D. (2023). Akuntansi Perpajakan. (n.p.): Nas Media Pustaka.

Wenur, Gebriany Pirade, dkk. (2023). Akuntansi Keuangan. Bali : CV. Intelektual Manifes
Media

13

Anda mungkin juga menyukai