Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ANGGARAN LAPORAN ARUS KAS


Untuk Memenuhi Mata Kuliah
Budgeting

Dosen Pengampu :
Dr. Andriani Samsuri, S.Sos, MM.
Kelompok 4:

1. Isyatur Rodhiya (G95219052)


2. Lukman Woro (G95219053)
3. Lutfiyatul Maghfiroh (G95219054)
4. M. Chasan Fadhlulloh (G95219056)
5. M. Hilmi Mudrikul F. (G95219057)

PRODI MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN SUNAN AMPEL SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan kesehatan
jasmani dan rohani sehingga penulis masih bisa menikmati indah ciptaan-Nya. Sholawat serta
salam penulis haturkan kepada teladan kaum muslimin wal muslimah Nabi Muhammad
Shallallahi ‘alaihi Wa Sallam yang telah menuntun umat menuju jalan yang benar berupa
ajaran agama yang sempurna serta menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Penulis sangat bersyukur karena dapat merampungkan makalah yang menjadi tugas
mata kuliah Budgeting dengan judul “Anggaran Laporan Arus Kas”. Dalam perampungan
makalah ini, kami mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka dari itu,
sudah seharusnya kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Andriani Samsuri, S.Sos, MM.selaku dosen pengampu mata kuliah
Budgeting.
2. Orang tua kami yang selalu mendukung kami baik dari segi moril dan juga
materiil.
3. Teman-teman dan semua pihak yang yang tidak bisa kami rincikan satu per
satu yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Akhirul kalam, kami menyadari bahwa makalah ini penuh dengan kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif demi penyempurnaan dari
makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat serta mampu memenuhi
harapan berbagai pihak pembaca, Aamiin.

Surabaya, 13 Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Pengertian Anggaran Kas .........................................................................................................3
B. Tujuan Anggaran Kas................................................................................................................3
C. Kategori Arus Kas.....................................................................................................................3
D. Prosedur Penyusunan Arus Kas.................................................................................................4
BAB III.................................................................................................................................................6
PENUTUP............................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kas memiliki kedudukan yang amat penting dalam menjaga kelancaran operasi
perusahaan. Jumlah kas yang lebih atau kurang dapat berakibat kurang baik pada
perusahaan. Kekurangan kas dapat mengakibatkan tidak terbayarnya berbagai
kewajiban, seperti hutang gaji, bunga bank, dan sebagainya. Hal ini selain menurunkan
produktivitas kerja, dapat pula menurunkan kredibilitas perusahaan. Sebaliknya kas
yang berlebihan dapat menyerap dana modal kerja yang langka dan mahal,
sehingga menaikkan beban tetap perusahaan. Oleh karena itu, uang kas yang ada
dalam perusahaan juga merupakan salah satu bentuk atau pilihan investasi.
Anggaran kas menunjukkan rencana sumber dan penggunaan kas semasa tahun
anggaran yang terdiri dari rencana penerimaan kas (aliran kas masuk) dan
perencanaan kas (aliran kas keluar).
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi anggaran kas ?
2. Apa Tujuan anggaran laoran arus kas?
3. Apa tujuan dari Laporan posisi keuangan?
4. Bagaimana penyusunan Anggaran Keuangan?

C. `Tujuan
1. Mengetahui pengertian anggaran perencanaan dan pengendalian.
2. Mengetahui keunggulan anggaran.
3. Mengetahui tujuan dari laporan posisi keuangan.
Mengetahui penyusunan Anggaran Keuangan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Anggaran Kas

Anggaran penerimaan dan pengeluaran kas untuk suatu periode yang akan datang
anggaran tersebut membantu manajemen untuk mengamankan keseimbangan
penerimaan dan pengeluaran kas sesuai dengan kewajaran (cash budget) Otoritas Jasa
Keuangan

Anggaran kas (Cash Budget) adalah anggaran yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahan dari waktu ke waktu selama
periode yang akan datang,1 baik perubahan yang berupa permintaan kas, maupun
perubahan yang berupa pengeluaran kas.

Anggaran kas merupakan alat penting dalam proses perencanaan dan pengendalian
keuangan perusahaan, karena di dalam nya terdapat estimasi penerimaan dan
pengeluaran kas untuk periode tertentu dimasa datang sehingga akan bisa diketahui
kapan perusahaan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas.

B. Tujuan Anggaran Kas

Untuk mengetahui keadaan surplus atau defisit kas suatu perusahaan sebagai berikut:

1. Alat memantau keadaan kas secara terus menerus.


2. Menyesuaikan kas dengan total modal kerja, biaya, pendapatan penjualan dan utang.
3. Memberikan gambaran posisi kas akhir setiap periode dari kegiatan operasionalnya.
4. Menemukan kekurangan dan kelebihan kas, serta menentukan kebutuhan
pembiayaan dari kelebihan kas untuk investasi.
5. Mengukur keberhasilan atas target yang sudah dibuat.
6. Alat mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan.
C. Kategori Arus Kas
3 kategori arus kas yaitu:
1. Pengeluaran lebih besar dari pendapatan

1
https://kamus.tokopedia.com/a/anggaran-kas/ diakses pada 12 juni 2022 pukul 18.00 WIB
Kondisi ini bisa dikatakan sebagai defisit. Hal ini ditandai dengan anda
berhutang untuk menutupi pengeluaran yang besar. Ada baiknya anda mulai memilah
apa yang akan dibeli dan membeli sesuai dngan kebutuhan bukan keinginan.
2. Pengeluaran sama dengan pendapatan
Kondisi ini bisa disebabkan oleh kurang cermatnya dalam mengelola
keuangan sehingga tidak ada dana yang tersisa.
3. Pengeluaran lebih kecil dari pendaptan
Kondisi ini menandakan bahwa anda telah berhasil dalam mengelola
pengeluaran dan pemasukan. Anda harus tetap melakukan alokasi dana dengan baik.
Sedangkan 3 jenis aktivitas arus kas yaitu:
1. Arus kas operasional
Jenis laporan yang pertama ini diartikan sebagai arus kas yang terkait
langsung dengan operasional perusahaan pada periode tertentu. Biasanya yang
termasuk arus kas operasional adalah penerimaan kas dari konsumen atau pendapatan
piutang.
Selain itu yang termasuk dalam arus kas operasional adalah pembayaran
utang, pembayaran biaya pegawai seperti gaji dan asuransi, penerimaan bunga,
pembayaran pajak, dan pengeluaran lain yang masih relevan dengan aktivitas dalam
klasifikasi tersebut.
2. Arus kas pembiayaan
Arus kas kedua ini diartikan sebagai laporan yang terkait dengan aktivitas
pembiayaan perusahaan, yaitu pengurangan dan penambahan modal pada periode
tertentu. Arus kas pembiayaan ini bukan berarti aliran dana keluar untuk membiayai
suatu kegiatan usaha, melainkan aliran dana masuk.
Contoh paling mudah dari kegiatan pembiayaan yang masuk kategori arus kas
ini antara lain pendanaan atau pembiayaan dari pinjaman bank, penerbitan obligasi
atau surat utang, penerbitan saham melalui penawaran umum saham perdana (IPO),
penerbitan saham baru melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD), dan
aktivitas lainnya.
Dari beberapa contoh di atas, kita mendapatkan satu benang merah kesamaan,
yaitu perusahaan mendapatkan pendanaan, tetapi sekaligus beban untuk
mengembalikan pinjaman bank, membagikan dividen dari penerbitan saham, dan
membayar kupon bunga dari penerbitan surat utang.
3. Arus kas investasi
Arus kas klasifikasi ketiga ini diartikan sebagai laporan aliran kas masuk dan
keluar terkait dengan aktivitas investasi perusahaan pada periode tertentu. Arus kas ini
kebalikan dari arus kas pendanaan, di mana perusahaan justru mengeluarkan anggaran
untuk meningkatkan pendapatan.
Beberapa aktivitas yang tergabung dalam arus kas investasi antara lain
pembelian dan penjualan aset tetap, penyertaan saham (investasi), dan bentuk
investasi lain yang berpotensi memberikan keuntungan bagi perusahaan di masa
mendatang.
D. Prosedur Penyusunan Laporan Arus Kas
Ada 2 jenis penyajian laporan arus kas, metode arus kas langsung dan tidak langsung
yang bisa kamu baca lebih lengkap disini. Secara umum, cara penyusunan laporan arus
kas baik untuk yang langsung dan tidak langsung sama saja. Berikut cara-caranya.
Cara Membuat Cash Flow dengan Metode Langsung
Dalam membuat cash flow dengan menggunakan metode langsung diperlukan sumber
data yang berasal dari buku kas kecil dan buku kas bank. Yuk, langsung saja simak cara
membuat cash flow dengan memakai metode langsung.
1. Melakukan Pengecekan Secara Silang
Langkah pertama dalam membuat cash flow adalah melakukan pengecekan secara
silang. Pengecekan ini dilakukan mulai dari buku kas bank, kemudian rekening korang,
bonggol, check, dan buku kas kecil. Buku kas kecil ini sering disebut juga dengan nama
patty cash. Selain itu, pengecekan secara silang ini biasanya disebut dengan nama
rekonsiliasi. Langkah pertama akan dianggap selesai, setelah rekonsiliasi atau
pengecekan secara silang antara bank dengan kas kecil sudah selesai.
2. Membuat Eliminasi Silang
Langkah kedua untuk membuat cash flow dengan memakai metode langsung adalah
membuat eliminasi silang. Adapun hal yang perlu dilakukan eliminasi silang, yaitu
semua transaksi silang yang saling berkaitan dengan buku kas.

3. Mengelompokkan Pemasukan dan Pengeluaran


Sampai sudah pada langkah ketiga dari cara membuat cash flow, pada langkah ini
bisa dibilang cukup banyak menghabiskan waktu karena langkah ini, harus mencatat
semua pemasukan dan pengeluaran perusahaan. Mengelompokkan pemasukan dan
pengeluaran yang dilakukan setiap hari akan cepat selesai. Semua hal yang
berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan yang sudah ada di dalam
laporan laba rugi merupakan arus kas koperasi.
Sedangkan semua transaksi yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan aktiva
tetap merupakan arus kas investasi. Transaksi yang berkaitan dengan kewajiban serta
modal perusahaan adalah arus kas pendanaan. Semua jenis pengeluaran dan
pemasukan harus dikelompokkan menjadi tiga arus kas, yaitu arus kas operasi, arus
kas investasi, dan arus kas pendanaan.
4. Menyusun Laporan Arus Kas (Cash Flow)
Dalam menyusun laporan cash flow harus memerhatikan semua data pengeluaran
dan pemasukan, serta laporan laba dan rugi. Setelah sudah melakukan ketiga langkah
di atas, maka kamu tingga menyusun laporan cash flow.
Cara Membuat Cash Flow dengan Metode Tidak Langsung
Dalam membuat cash flow dengan menggunakan metode tidak langsung, kamu perlu
memerhatikan 3 elemen, yaitu kegiatan usaha, investasi, dan pendanaan. Berikut ini
langkah-langkah membuat cash flow menggunakan metode tidak langsung.
1. Membuat Laporan Laba Rugi
Langkah pertama, harus membuat laporan laba rugi dari masa waktu yang
sedang berjalan. Setelah membuat laporan tersebut akan menghasilkan sebuah
data. Dari data itulah akan diketahui apakah perusahaan mengalami laba atau rugi.
2. Membuat Laporan Neraca
Langkah kedua, membuat laporan neraca setiap periode yang sudah
berlangsung dan periode sebelumnya. Tujuan dari membuat laporan neraca adalah
mendapatkan data dari aktivitas keuangan perusahaan pada masa periode yang
sedang berjalan.
3. Melakukan Penyesuaian Terhadap Laporan Laba Bersih
Langkah ketiga, kamu perlu menyesuaikan laporan laba rugi. Dari
penyesuaian ini akan menghasilkan arus kas dari aktivitas operasi. Kas yang
berasal dari aktivitas operasi termasuk ke dalam laporan arus kas dengan memakai
metode tidak langsung.
4. Melakukan Pengecekan Terhadap Pengaruh Transaksi Bukan Kas
Langkah keempat, setelah sudah mendapatkan nilai arus kas atau cash
flow dari aktivitas operasi, kemudian kamu mencari kas pendanaan dan investasi.
Untuk mencari kas pendanaan dan investasi bisa dilakukan dengan cara
melakukan pengecekan terhadap pengaruh transaksi bukan kas.
5. Menyusun Laporan Arus Kas (Cash Flow)
Langkah kelima, setelah melakukan keempat langkah sebelumnya, sampai
sudah pada langkah terakhir yaitu menyusun laporan arus kas atau cash flow.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anggaran kas merupakan alat penting dalam proses perencanaan dan
pengendalian keuangan perusahaan, karena di dalam nya terdapat estimasi
penerimaan dan pengeluaran kas untuk periode tertentu dimasa datang sehingga akan
bisa diketahui kapan perusahaan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas.

Anda mungkin juga menyukai