Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“ANGGARAN PIUTANG”

Makalah Ini Disususn Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengaggaran Perusahaan

Dosen pengampu : Faturahman S.E., M.S.Ak

Kelompok 3 :

Egi Fantosa 501200642

Farhan Haqiqi 501190306

M. Fadhli Maulana 501200628

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOI DAN BISNIS ISLAM

UNNIVERSITAS NEGERI ISLAM SULTAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT, Atas anugerahnya sehingga kami
dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang “Anggaran Puitang”.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan dosen pengampu mata kuliah hukum bisnis islam, juga untuk
memperluas pengetahuan bagi mahasiswa khususnya bagi penulis.

Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik namun
penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, jika terdapat adanya kesalahan baik dari segi teknik
penulisan, maupun dari isi. Maka dari itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita
bersama

Jambi, 1 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................3
BAB I...........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................5
C. Tujuan.........................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................6
A. Pengertian dan manfaat anggaran piutang..............................................................6
B. Kebijakan Piutang......................................................................................................7
C. Faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran piutang..................................9
D. Menyusun anggaran piutang...................................................................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................................11
A. Kesimpulan...............................................................................................................11
B. Saran.........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara ekonomis tujuan perusahaan pada dasarnya adalah mencari
keuntungan, dan untuk dapat mencapai keuntungan tersebut ada tiga komponen, dan
hanya tiga komponen tersebut yang dapat perusahaan lakukan yaitu;
memaksimalkan penjualan, menekan beban pokok penjualan, dan meminimumkan
beban operasional. Memaksimalkan penjualan menjadikan perusahaan pemimpin
pasar pada usaha sejenis, namun jika pasar yang dimasuki telah jenuh, tidak ada lagi
rumus yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pejualan, bahkan pesaing sangat
ingin mengambil pasar perusahaan. Dalam hal menekan beban pokok penjualan
berarti perusahaan akan melakukan permintaan harga beli dibawah harga beli
perusahaan lain, namun akan berhenti jika pemasok sudah tidak mampu
menurunkan harga jual lagi, perusahaan akan mencari pemasok baru, sehingga akan
bertemu dengan perusahaan pembuat produk yang dibutuhkan, dan pada akhirnya
perusahaan haruslah membuat produk sendiri atau menjadi perusahaan industrial.
Dan untuk dapat meminimumkan beban, tidak ada cara yang dapat perusahaan
lakukan selain mencegah terjadinya fraud (kecurangan) dan beban haruslah bergerak
pada kapasitas maksimal.

Pada perusahaan besar pengelolaan piutang merupakan bagian tersendiri,


namun pada perusahaan kecil biasanya bagian piutang akan digabungkan dengan
bagian keuangan (bagian penerimaan dan pengeluaran kas), Pada PT XYZ, untuk
pengelolaan piutang dengan aging schedule maksimal 120 hari dilakukan kebijakan
pemberian kredit kepada pelanggan potensial. Untuk pelanggan baru pembayaran
dilakukan tunai. Untuk keadaaan spesifik akan dikenakan uang muka sebesar 30%
dari jumlah tagihan ditambah PPN 10%. Terdapat resiko dari penjualan
kredittidakakantertagihatau bahkan kredit macet. Kerugian yang timbul dari piutang
tak tertagih ini diakui sebagai cadangan kerugian piutang. Berdasarkan uraian diatas
untuk dapat mengetahui bagai mana prosedur pengelolaan piutang yang dikonversi
menjadi kas maka dilakukan analisis piutang dan di PT XYZ yang dimulai dari
terjadinya penjualan kredit, pencatatan akuntansi piutang sampai dengan penyisihan
dan penghapus bukuan piutang tak tertagih, selanjutnya menghitung budget piutang
perusahaan 1.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Anggaran Piutang?
2. Bagaimana kebijakan dari Anggaran Piutang?

C. Tujuan
Tujuan dari makalah yang berjudul Anggaran Piutang ini yaitu :

1. Untuk mengetahui pengertian dari Anggaran Piutang


2. Untuk mengetahui kebijakan terkait Anggaran Piutang1

1
Iswandir, I. 2017. “Analisis Piutang Usaha Dalam Penyusunan Anggaran Piutang PT
XYZ.” Mitra Manajemen 9(1): 75–86.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan manfaat anggaran piutang


Anggaran Piutang adalah anggaran yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang sejumlah piutang perusahaan beserta perubahan-perubahanya dari
waktu ke waktu selama periode yang akan datang. Anggaran piutang menunjukan
besarnya piutang dari transaksi-transaksi penjualan secara kredit yang dilakukan
perusahaan. Anggaran tersebut menerangkan mengenai jumlah piutang yang tertagih
dariwaktu ke waktu, serta menunjukanpula sisa piutang yang belum tertagih dari
waktu ke waktu selama periode yang akan datang. Pemberian piutang punya
konsekuensi terhadap risiko tidak tertagihnya piutang tersebut, terhadap kondisi ini,
perusahaan perlu juga menentukan cadangan piutang tak tertagih (Indah 2020)2.
Untuk meminimalisir terjadinya risiko piutang tak tertagih terlalu tinggi, perusahaan
perlu selektif dalam pemberian kredit kepada pelanggannya, dan dapat
mempertimbangkan hal-hal berikut yang dikenal dengan the five C’s principles (5 C)
dan 7 P, yaitu:

1. Character, Bagaimana sifat atau watak seseorang. Sifat dan watak


pelanggan benar-benar harus dapat dipercaya, jujur, berniat baik untuk
membayar utangnnya.
2. Capacity, Bagaimana kemampuan dan kesanggupan membayar
kreditnya. Dapat dilihat dari kekayaan yang dimilikinya (laporan
keuanggannya).
3. Capital, yaitu kondisi posisi keuangan calon debitur, lihat perbandingan
posisi utang dengan kekayaannya, berikut komposisi laporan laba
ruginya.

2
Indah, Mursalini; wahyu. 2020. Anggaran Perusahaan.
4. Condition, yaitu dinilai kondisi ekonomi, sosial, dan politik, budaya, dan
keamanan masa yang akan datang.
5. Collateral, yaitu adanya jaminan kredit yang diberikan, bisa dalam
bentuk garansi bank, ataupun jaminan tambahan lainnya

Selain 5 C tersebut, perlu juga dianalisis dengan 7 P, yaitu:

1. Personality, kepribadian, tingkah laku debitur (pimpinan


perusahaannya).
2. Party, golongan tertentu berdasarkan moral, dan loyalitasnya.
3. Purpose, apa yang menjadi tujuan debitur mengambil kredit ini.
4. Prospect, bagaimana proyeksi kondisi usaha debitur dimasa datang
mendatang, apa menguntungkan atau tidak.
5. Payment, bagaimana kesanggupan debitur dalam mengembalikan kredit
yang telah diambilnya.
6. Propability, kemampuan debitur dalam mencari laba.
7. Protection, bagaimana untuk menjaga agar kredit gagal bayar, debitur
dapat memberi jaminan perlindungan, seperti dalam bentuk asuransi.

B. Kebijakan Piutang
Berbagai langkah yang perlu dipersiapkan antara lain adalah sebagai berikut.

1. Membentuk unit kerja atau seksi yang khusus ditugaskan mengurusi


piutang. Tugas pokok dari unit kerja ini meliputi halhal sebagai berikut.
a. Mencari langganan potensial yang dapat diberikan kredit.
b. Menyeleksi para calon debitur.
c. Membukukan transaksi kredit yang terjadi.
d. Melakukan penagihan piutang
e. Membukukan mutasi kredit/piutang.
f. Menyusun dan mengklarifiksikanpiutang outstanding menurut
usianya masing-masing.
g. Membuat analisa dan evaluasi piutang sebagai salah satu bentuk
investasi.
h. Menyusun dan memperkirakan arus kas masuk dari piutang.
i. Membuat laporan tentang pengelolaan piutang bagi para
pengambil kebijakan piutang.
2. Menggariskan kebijakan piutang yang jelas untuk dapat digunakan
sebagai pedoman bagi unit kerja yang mengurusi piutang. Kebijakan ini
di antaranya meliputi hal-hal sebagai berikut.
a. Penentuan plafon kredit untuk berbagai jenis atau tingkatan
debitur/langganan.
b. Penentuan jangka waktu kredit.
c. Pedoman melakukan seleksi calon debitur berdasarkan 5C
(Character, Capacity, Capital, Condition, dan Collateral) atau 3R
(Return, Repairment, dan Risk Bearing Activity).
d. Penentuan jumlah piutang ragu-ragu maksimal yang dapat
dibenarkan sebagai dasar penentuan besarnya cadangan piutang
ragu-ragu.
e. Penentuan jumlah anggaran yang digunakan untuk
mengadministrasikan piutang.
3. Menentukan kriteria untuk mengukur efisiensi pengelolaan piutang.
Berbagai kriteria yang dapat digunakan sebagai indikator efisiensi
pengelolaan piutang adalah sebagai berikut.
a. Tingkat perputaran piutang (account receivable turnover), yang
rumusnya adalah:
Penjualan kredit neto ( setahun )
Piutangrata−rata ( awal dan akhir tahun )
b. Persentase piutang tak tertagih yang sebenarnya. Tingkat
persentase ini perlu dibandingkan dengan rata-rata piutang tak
tertagih untuk industry ataupun usaha lain yang sejenis.
c. Usia piutang rata-rata. Dari daftar piutang yang ada, dapat
dikelompokkan berapa persen dari piutang masih berada dalam
batas waktu piutang yang seharusnya, berapa persen satu bulan
terlambat/dua bulan terlambat, dan sebagainya.
d. Piutang sebagai salah satu bentuk investasi menimbulkan biaya
berupa: 1) Biaya modal; 2) Biaya administrasi piutang; dan 3)
Biaya yang berupa piutang tak tertagih.

C. Faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran piutang


Faktor-faktor yang perlu menjadi pertimbangan dalam penyusunan anggaran
piutang adalah:

1. Keadaan Persaingan Pasar. Persaingan pasar yang ketat akan memaksa


perusahaan melakukan transaksi penjualan secara kredit. Jika kondisi
perusahaan cukup kuat, dan tidak ada persaingan yang ketat, maka akan
memperkecil penjualan secara kredit.
2. Volume Barang yang dijual secara kredit. Apabila barang yang dijual
secara kredit lebih besar dari pada yang dijual secara tunai, maka jumlah
piutang yang dianggarkan akan besar pula.
3. Standart Kredit. Standart Kredit yang longgar, dapat memperbesar
piutang yang terjadi, maka dapat semakin besar pula risiko piutang yang
terjadi. Sebaliknya standar kredit yang ketat, akan dapat memperkecil
piutang yang terjadi.
4. Jangka waktu kredit. Semakin panjang jangka waktu kredit yang
diberikan, maka semakin besar pula piutang usaha yang akan terjadi,
demikian juga sebaliknya, semakin pendek jangka waktu kredit yang
diberikan, maka akan memperkecil piutang usaha yang terjadi.
5. Syarat pembayaran yang ditawarkan. Jika pemberian potongan penjualan
cukup menarik, maka akan dapat mendorong pembelian secara tunai, dan
dapat memperkecil juga piutang yang terjadi, dan demikian juga
sebaliknya.Pembatasan kredit, yaitu memberi batasan nominal kredit
yang diperbolehkan diberikan. Semakin tinggi batasan nominal kredit
yang diberikan, maka semakin besar piutang usaha akan terjadi, dan
sebaliknya, semakin rendah batasan nominal kredit yang diberikan, maka
semakin kecil piutang usaha terjadi. Akan tetapi, perlu juga diperhatikan,
jika pembatan kreditnya kecil, tetapi banyak pelanggan yang diberikan,
akan bisa menjadi besar juga piutang yang terjadi.
6. Kebijakan perusahaan dalam penagihan piutang. Kebijakan penagihan
piutang yang aktif akan memperkecil piutang, demikian sebaliknya,
kebijakan penagihan piutang yang tidak terlalu aktif, akan dapat
memperbesar jumlah piutang yang terjadi3.

D. Menyusun anggaran piutang


Penyusunan anggaran piutang dapat dilakukan dengan langkah langkah
sebagai berikut.

1. Menentukan besarnya jumlah penjualan tunai dan jumlah penjualan


kredit yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam jangka waktu satu
bulan atau triwulanan.
2. Menentukan besarnya bad debts atau besarnya piutang tak tertagih yang
harus dicadangkan. Besarnya bad debts yang harus dicadangkan biasanya
dinyatakan dalam persentase.
3. Mengetahui atau mengidentifikasi term of credit. Misalnya, dalam
penjualan kredit ditentukan bahwa besarnya piutang yang diterima pada
bulan tersebut sebesar 80%, kemudian 10% pada satu bulan berikutnya
dan 10% lagi pada dua bulan berikutnya.

Makin cepat perputaran piutang (receivable turnover) makin baik kondisi


keuangan perusahaan. Pertanyaannya, sampai sejauh mana besaran tingkat
perputaran piutang (receivable turnover) suatu perusahaan tersebut. Untuk dapat
mengetahuinya, perusahaan dapat menghitungnya dari penjualan bersih secara
kredit tersebut dibagi dengan rata-rata piutang. Sedang, Rata-rata pengumpulan
piutang (average collection periode of accounts receivable) didapat dengan 360
hari dibagi perputaran piutang. Atau, Rata-rata pengumpulan piutang itu dapat
juga dihitung piutang awal tahun ditambah dengan piutang akhir tahun lalu
dibagi dua.

3
Savitri, Enni. 2016. “Penganggaran Perusahaan II.” Buku: 145–55.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Anggaran piutang adalah anggaran yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang jumlah piutang perusahaan beserta perubahan perubahannya dari
waktu ke waktu selama periode yang akan datang. Oleh karena itu piutang dapat
memberikan tambahan keuntungan tetapi juga dapat mengakibatkan timbulnya
kerugian, maka perlu dibuat suatu kebijaksanaan yang jelas yang mengatur tentang
masalah itu. Beberapa manfaat yang dapat diberikan suatu oleh anggaran piutang,
yaitu sebagai berikut dapat memperkirakan posisi piutang pada berbagai waktu,
dapat mengetahui jumlah piutang yang sudah waktunya untuk ditagih,dapat
memperkirakan arus kas yang berasal dari penjualan kredit.

B. Saran
Dalam makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
yang terdapat dalam isi makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
saran dari pembaca agar makalah ini bisa sempurna. Semoga makalah ini
bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan bagi kita semua
DAFTAR PUSTAKA

Indah, Mursalini; wahyu. 2020. Anggaran Perusahaan.


Iswandir, I. 2017. “Analisis Piutang Usaha Dalam Penyusunan Anggaran Piutang PT
XYZ.” Mitra Manajemen 9(1): 75–86.
Savitri, Enni. 2016. “Penganggaran Perusahaan II.” Buku: 145–55.

Anda mungkin juga menyukai