ANGGARAN KAS
OLEH:
KUPANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat, berkat,
dan bimbingannya Penulisi dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Anggaran Kas”
Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan juga
pembaca. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas kelompok yang diberikan
oleh dosen matakuliah Penganggaran.
Penulis sadar makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, Penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pihak manapun,guna demi perbaikan makalah di masa
mendatang.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Anggaran Kas
2.2 Sumber Informasi Penyusunan Anggaran Kas6
2.3 Format Anggaran Kas9
2.4 Pola Penagihan Piutang Dagang dan Pembayaran Utang Dagang
2.2 Masalah Waktu Pembayaran
2.3 Saldo Kas Minimum, Pinjaman, dan Pembayaran Pinjaman7
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………19
3.1 Kesimpulan19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kas adalah aset yang lebih likuid dengan umur yang lebih pendek yang dapat digunakan
kapan saja untuk membayar biaya operasional suatu organisasi. Kas adalah salah satu asset
perusahaan, terdiri dari uang yang disimpan oleh bisnis atau di rekening bank, yang dapat
digunakan untuk operasi sehari-hari. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) menggambarkan kas
sebagai setiap alat pembayaran yang tersedia dan tidak dibebani biaya yang dapat digunakan
untuk mendanai kegiatan rutin perusahaan.
Anggaran kas diperlukan untuk administrasi karena memberikan perkiraan penerimaan dan
pengeluaran kas selama periode waktu tertentu. Dalam hal ini, tujuan utama anggaran kas adalah
untuk merancang rencana anggaran kas yang optimal, yaitu anggaran yang akan menyediakan
kas yang cukup dari waktu ke waktu dan dalam jumlah yang sesuai. Perusahaan akan menderita
jika arus kasnya berlebihan atau tidak mencukupi. Banyak kewajiban, termasuk gaji yang
terutang, bunga bank, dan lain-lain tidak akan dibayar karena keuangan yang tidak mencukupi.
Di sisi lain, kas yang berlebihan mengharuskan penggunaan modal kerja yang mahal dan
berharga, yang meningkatkan biaya tetap perusahaan.
Mengatur anggaran kas dapat membantu perusahaan mengetahui jika operasi perusahaan
sedang mengalami defisit kas atau surplus kas. Mengetahui adanya defisit kas dalam waktu yang
lama memungkinkan untuk merencanakan ke depan untuk menentukan sumber dana yang akan
digunakan untuk mengisi defisit tersebut. Kami masih memiliki cukup waktu untuk memilih
dana dengan biaya terendah karena kami memiliki lebih banyak dana alternatif dan lebih banyak
dana alternatif. Di sisi lain, mengetahui sebelumnya bahwa perusahaan akan memiliki surplus
kas yang besar memungkinkan perusahaan untuk merencanakan terlebih dahulu bagaimana
menggunakan surplus perusahaan secara efisien.
Laba bersih perusahaan tidak menjamin bahwa perusahaan memiliki cukup uang kas. Bisnis
membutuhkan uang tunai, bukan pendapatan bersih, untuk beroperasi, berinvestasi, dan melunasi
hutang. Oleh karena itu, anggaran kas sangat penting bagi petugas pengelola kas.
1.3 Tujuan
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, maka tujuannya sebagai berikut:
1. Menjelaskan konsep anggaran kas
2. Menjelaskan sumber informasi penyusunan anggaran kas
3. Menjelaskan format anggaran kas
4. Menjelaskan pola penagihan piutang dagang dan pembayaran utang dagang
5. Menjelaskan masalah waktu pembayaran
6. Menjelaskan saldo kas minimum, pinjaman, dan pembayaran pinjaman
1.4 Manfaat
1. Bagi lembaga
Dapat dijadikan sebagai pengetahuan untuk para mahasiswa dalam memperluas wawasan
mahasiswa mengenai Anggaran kas.
2. Bagi mahasiswa
Dapat dijadikan sebagai acuan dalam proses pembelajaran dan menambah
pengetahuanmahasiswa
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Anggaran Kas
Kas merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga kelancaran aktivitas perusahaan.
Jumlah kas yang ada kurang atau lebih dapat berakibat kurang baik pada perusahaan.
Kekurangan kas dapat mengakibatkan tidak terbayarnya berbagai kewajiban, seperti tidak
terbayarnya gaji karyawan, tidak terbayar nya hutang yang jatuh tempo, tidak dapat terbeli nya
bahan baku, dll. Jika terjadi kas menganggur akan mengakibatkan banyaknya kas yang tidak
dapat dimaksimalkan penggunaan nya.
Anggaran kas adalah estimasi terhadap posisi kasuntuk suatuperiode tertentu yang akan
datang. Hal ini penting karena berkaitandengan likuiditas perusahaan, juga akan diketahui
kapanperusahaan mengalami deficit dan kapan surplus.
Anggaran kas disusun oleh perusahaan agar pihak manajemen memperoleh informasi
tentang likuiditas perusahaan pada periode mendatang karena anggaran kas menyajikan
informasi tentang perkiraan jumlah penerimaan dan pengeluaran kas pada periode mendatang.
Anggaran kas juga memberikan informasi kepada manajemen tentang kemungkinan
adanya kekurangan uang kas (pengeluaran kas lebih besar daripada penerimaan kas) yang akan
dialami oleh perusahaan pada periode mendatang. Dengan demikian, manajemen dapat
merencanakan tindakan-tindakan yang mungkin akan diambil untuk menutupi kekurangan kas
tersebut. Selain itu, anggaran kas juga menyajikan tentang kemungkinan adanya kelebihan uang
kas (penerimaan kas lebih besar daripada pengeluaran kas) dalam satu periode anggaran.
Kelebihan kas ini harus dimanfaatkan oleh manajemen dengan menginvestasikannya ke
alternatif-alternatif tempat berinvestasi yang menguntungkan sebagai tempat untuk menyalurkan
kelebihan kas tersebut, misalnya membeli saham dan obligasi.
Langkah 2
Masukan penjualan kredit setiap bulan pada kolom yang disediakan di format penagihan
piutang.Sebagai contoh ,penjualan kredit pada November 2007 sebesar Rp 1.080.000 (Rp
1.200.000 × 90%)
Hitung dan masukan juga penjualan kredit untuk bulan desember sampai maret 2008.
Hitunglah penerimaan kas dari penjualan kredit pada bulan terjadi penjualan. Hitung pula
potongan harga yang diberikan karena pelanggan yang melunasi piutangnya pada bulan
terjadinya penjualan memproleh potongan harga sebesar 5%.
Berikut ini adalah perhitungan yang dilakuakan untuk memperoleh penagihan piutang pada
bulan Januari tang berasal dari penjualan kredit bulan Januari.
Lakukan pula untuk penjualan bulan Februari dan Maret, kemudian, isilah table format
penagihan piutang seperti berikut ini.
Langkah 4
Hitunglah hasil penagihan penjualan pada suatu bulan yang ditagih pada bulan brikutnya.
Contoh:
Pola penagihan piutang dari penjualan kredit di suatu bulan adalah sebagai berikut.
1. 5% dari total penjualan secara kredit dilunasi setiap bulannya pada bulan terjadinya
penjualan dan memperoleh potongan harga sebesar 5%
2. 80% dari penjualan secara kredit pada suatu bualan dilunasi satu bulan setelah terjadinya
penjualan.
3. 13% dari penjualan secara kredit pada suatu bulan dilunasi dua bulan setelah terjadinya
penjualan.
4. 2% dari penjualan kredit diperkirakan tidak dapat ditagih.
Dengan memperhatikan pola penagihan tersebut, 80% dari penjualan kredit yang terjadi di
bulan Januari ditagih pada satu bulan setelah terjadinya penjualan atau di bulan Februari.
Presentase penjualan kredit di bulan Januari yang dapat ditagih di bulan Maret (2 bulan stelah
penjualan kredit terjadi) adalah 13%.
Berikut ini adalah perhitungan penjualan kredit yang terjadi di bulan Januari yang ditagih di
bulan Februari dan Maret.
Adapun perhitungan penjualan kredit bulan Februari yang ditagih di bulan Maret adalah
sebagai berikut.
Dibawah ini adalah perhitungan penjualan bulan Desember yang ditagih di bulan Januari
dan Februari.
Penjualan kredit bualn Desember Rp 1.080..000 (90% × Rp 1.200.000)
Januari: 80% penjualan kredit bulan Desember Rp 720.000 (80% × Rp 900.000)
Februari: 13% penjualan kredit bulan Desember Rp 140.400 (13% × Rp 1.080.000)
Dibawah ini adalah perhitungan penjualan di bulan November yang ditagih di bulan
Januari.
Penjualan kredit bulan November Rp 1.080..000 (90% × Rp 1.200.000)
Januari: 13% penjualan kredit bulan November Rp 140.400 (13% × Rp 1.080.000)
Setelah melakukan perhitungan penagihan piutang, hasilnya dimasukan ke kolom yang telah
disediakan.
Bulan Penjualan Potongan Piutang Bulan Penagihan Piutang
terjadinya kredit Harga Tidak Januari Februari Maret
penjualan Tertagih
Novembe 1.080.000 140.400
r
Desember 1.080.000 864.000 140.400
Januari 900.000 2.250 42.750 720.000 117.000
Februari 900.000 2.250 42.750 720.000
Maret 1.080.000 2.700 51.300
Total
Langkah 5
Hitunglah piutang yang tidak tertagih untuk setiap bulannya, yaitu sbesar 2% dari
penjualan kredit setiap bulan.
Berikut ini adalah piutang yang tidak tertagih untuk penjualan kredit dari bulan Januari – Maret.
Januari 2% × Rp 900.000 = Rp 18.000
Februari 2% × Rp 900.000 = Rp 18.000
Maret 2% × Rp 1.080.000 = Rp 21.600
Masukan jumlah piutang tidak tertagih bulan Januari – Maret diatas ke kolom yang telah
disediakan.
Bulan Penjualan Potongan Piutang Bulan Penagihan Piutang
terjadinya kredit Harga Tidak Januari Februari Maret
penjualan Tertagih
Novembe 1.080.000 140.400
r
Desember 1.080.000 864.000 140.400
Januari 900.000 2.250 18.000 42.750 720.000 117.000
Februari 900.000 2.250 18.000 42.750 720.000
Maret 1.080.000 2.700 21.600 51.300
Total
Langkah 6
Lengkapi tabel penagihan piutang dengan menghitung total seluruh kolom yang tersedia.
Anggaran beban operasi, anggaran tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya
overhead menyajikan biaya yang terjadi pada suatu periode anggaran. Sementara itu,
anggaran kas hanya menyajikan biaya-biaya yang dibayarkan secara tunai pada saat periode
anggaran. Dalam banyak kasus, suatu pengeluaran sudah terjadi dan dianggap sebagai beban
dalam suatu periode anggaran, tetapi sering kali belum dibayarkan secara tunai.
Berikut ini adalah contoh yang menyajikan perbedaan antara beban yang sudah terjadi,
tetapi belum dibayarkan secara tunai.
1. Upah tenaga kerja langsung dibayarkan mingguan setiap hari jumat. Tanggal 31
Januari jatuh pada hari kamis. Gaji mingguan tenaga kerja langsung baru
dibayarkan pada hari jumat tanggal 1 Februari. Beban gaji tenaga kerja langsung
yang telah terjadi pada minggu keempat bulan januari adalah sejak tanggal 28-31
Januari dan masuk ke anggaran laba rugi bulan januari. Anggaran kas bulan
Januari tidak memasukan beban gaji yang terjadi pada tanggal 28-31 Januari
kerena belum dibayarkan kepada pegawai.
2. Setiap tahun, perusahaan membeli polis asuransi untuk kendaraan kantor pada
tanggal 1 Januari. Setiap bulan (Januari-Desember), pada anggaran beban operasi
akan terdapat alokasi pembebanan beban asuransi pada pos beban operasi. Pada
anggaran kas akan terdapat pengeluaran kas untuk pembelian polis asuransi selama
1 tahun penuh. Pengeluaran polis asuransi tidak akan masuk ke anggaran kas bulan
Februari sampai Desember.
3. Pembayaran beban listrik pada bulan Januari akan dilakukan pada bulan Februari.
Beban listrik untuk bulan Januari diakui pada anggaran laba rugi pada bulan
Januari juga, tetapi anggaran kas mengakui pembayaran beban listrik bulan Januari
pada anggaran kas bulan Februari.
Contoh 7.2
Dari data-data yang ada di bawah ini, hitunglah kas yang dibayarkan untuk beban gaji,
beban sewa, dan komisi tenaga penjual untuk bulan April 2008.
Anggaran beban operasi sebagian untuk bulan April menyajikan data sebagai berikut:
Neraca per 31 Maret 2008 menyajikan informasi tentang utang gaji dan utang komisi
sebesar Rp 700.000 dan Rp 200.000
Saldo utang gaji pada 30 April diperkirakan sebesar Rp 500.000 dan beban komisi
bulan April akan dibayarkan seluruhnya pada bulan Mei. Perusahaan membayar sewa
bangunan untuk jangka waktu sewa 1 April 2008- 31 Maret 2009 sebesar Rp 12.000.000 pada
tanggal 1 April 2008.
Langkah 1
Hitunglah pembayaran beban gaji secara tunai untuk bulan April 2007
(+) Beban gaji bulan April Rp 20.000.000 (diakui sebagai utang gaji)
Langkah 2
(+) Beban komisi bulan April Rp 500.000 (diakui sebagai utang komisi)
Saldo utang komisi per 30 April berasal dari beban komisi bulan April yang akan
dibayarkan seluruhnya secara tunai di bulan Mei. Jadi, pembayaran secara tunai beban komisi di
bulan April sebesar Rp 200.000 (lihat utang komisi per 31 Maret sebesar Rp 200.000).
Langkah 3
Perusahaan membayar sewa bangunan pada tanggal 1 April 2008 sebesar Rp 12.000.000.
Jangka waktu sewa dari 1 April 2007 – 31 Maret 2008. Pada anggaran kas bulan April 2007,
akan terdapat pengeluaran kas sebesar Rp 12.000.000. Untuk anggaran kas bulan-bulan
berikutnya sampai 31 Maret 2009 tidak ada pengeluaran kas untuk beban sewa. Pada anggaran
laba rugi bulanan sejak bulan April 2008 sampai bulan Maret 2009, akan terdapat beban sewa
bangunan sebesar Rp 1.000.000
Perusahaan harus memiliki saldo kas minimum setiap bulannya untuk berjaga-jaga
jika terdapat pengeluaran kas yang tidak direncanakan sebelumnya. Ketersediaan saldo kas
minimum juga dapat menghindari perusahaan dari kondisi kesulitan likuiditas, yaitu
perusahaan tidak mampu membayar seluruh tagihan yang datang karena ketiadaan kas.
Jika perkiraan pengeluaran kas lebih besar dari pada saldo kas yang dimiliki ditambah
dengan perkiraan penerimaan kas, maka manajeman harus segera memikirkan dan mencari
alternatif sumber pembiayaan untuk menutupi defisit tersebut. Sebaliknya, jika terdapat
suplus (penerimaan kas lebih besar dari pengeluaran kas), maka manajemen dapat
menggunakan surplus tersebut untuk membayar utang berikut bunganya atau
menginvestasikan ke dalam sekuritas dalam upaya memperoleh tambahan penghasilan.
BAB III
3.1 Kesimpulan
Anggaran kas merupakan estimasi terhadap posisi kasuntuk suatuperiode tertentu yang
akan datang. Hal ini penting karena berkaitandengan likuiditas perusahaan, juga akan diketahui
kapanperusahaan mengalami deficit dan kapan surplus. Anggaran kas disusun oleh perusahaan
agar pihak manajemen memperoleh informasi tentang likuiditas perusahaan pada periode
mendatang dan sumber informasi penyusunan anggaran kas sangat berguna dalam membuat
format anggaran kas lewat pola penagihan piutang dagang dan pembayaran utang dagang.
Anggaran kas juga tidak terlepas dari masalah. Masalah yang ada yaitu masalah waktu
pembayaran namun masalah ini akan terpecahkan jika perusahan membuat dan meihat dengan
baik kas minimum, pinjaman dan pembayaran pinjaman