Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ANGGARAN KAS

OLEH:

1. ELSI SIYANTI BARA (2010020023)


2. ELIS JULIYANTI MAUSALI (2010020005)
3. DIDAKTUS O.T PARUS (2110020045)
4. DIAN MONIKA BILISTOLEN (2010020043)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat, berkat,
dan bimbingannya Penulisi dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Anggaran Kas”

Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan juga
pembaca. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas kelompok yang diberikan
oleh dosen matakuliah Penganggaran.

Penulis sadar makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, Penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pihak manapun,guna demi perbaikan makalah di masa
mendatang.

Kupang, Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Anggaran Kas
2.2 Sumber Informasi Penyusunan Anggaran Kas6
2.3 Format Anggaran Kas9
2.4 Pola Penagihan Piutang Dagang dan Pembayaran Utang Dagang
2.2 Masalah Waktu Pembayaran
2.3 Saldo Kas Minimum, Pinjaman, dan Pembayaran Pinjaman7
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………19
3.1 Kesimpulan19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kas adalah aset yang lebih likuid dengan umur yang lebih pendek yang dapat digunakan
kapan saja untuk membayar biaya operasional suatu organisasi. Kas adalah salah satu asset
perusahaan, terdiri dari uang yang disimpan oleh bisnis atau di rekening bank, yang dapat
digunakan untuk operasi sehari-hari. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) menggambarkan kas
sebagai setiap alat pembayaran yang tersedia dan tidak dibebani biaya yang dapat digunakan
untuk mendanai kegiatan rutin perusahaan.
Anggaran kas diperlukan untuk administrasi karena memberikan perkiraan penerimaan dan
pengeluaran kas selama periode waktu tertentu. Dalam hal ini, tujuan utama anggaran kas adalah
untuk merancang rencana anggaran kas yang optimal, yaitu anggaran yang akan menyediakan
kas yang cukup dari waktu ke waktu dan dalam jumlah yang sesuai. Perusahaan akan menderita
jika arus kasnya berlebihan atau tidak mencukupi. Banyak kewajiban, termasuk gaji yang
terutang, bunga bank, dan lain-lain tidak akan dibayar karena keuangan yang tidak mencukupi.
Di sisi lain, kas yang berlebihan mengharuskan penggunaan modal kerja yang mahal dan
berharga, yang meningkatkan biaya tetap perusahaan.
Mengatur anggaran kas dapat membantu perusahaan mengetahui jika operasi perusahaan
sedang mengalami defisit kas atau surplus kas. Mengetahui adanya defisit kas dalam waktu yang
lama memungkinkan untuk merencanakan ke depan untuk menentukan sumber dana yang akan
digunakan untuk mengisi defisit tersebut. Kami masih memiliki cukup waktu untuk memilih
dana dengan biaya terendah karena kami memiliki lebih banyak dana alternatif dan lebih banyak
dana alternatif. Di sisi lain, mengetahui sebelumnya bahwa perusahaan akan memiliki surplus
kas yang besar memungkinkan perusahaan untuk merencanakan terlebih dahulu bagaimana
menggunakan surplus perusahaan secara efisien.
Laba bersih perusahaan tidak menjamin bahwa perusahaan memiliki cukup uang kas. Bisnis
membutuhkan uang tunai, bukan pendapatan bersih, untuk beroperasi, berinvestasi, dan melunasi
hutang. Oleh karena itu, anggaran kas sangat penting bagi petugas pengelola kas.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa konsep anggaran kas?
2. Apa sumber informasi penyusunan anggaran kas?
3. Bagaimana format anggaran kas?
4. Bagaimana pola penagihan piutang dagang dan pembayaran utang dagang?
5. Apa masalah waktu pembayaran?
6. Bagaimana saldo kas minimum, pinjaman, dan pembayaran pinjaman?

1.3 Tujuan
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, maka tujuannya sebagai berikut:
1. Menjelaskan konsep anggaran kas
2. Menjelaskan sumber informasi penyusunan anggaran kas
3. Menjelaskan format anggaran kas
4. Menjelaskan pola penagihan piutang dagang dan pembayaran utang dagang
5. Menjelaskan masalah waktu pembayaran
6. Menjelaskan saldo kas minimum, pinjaman, dan pembayaran pinjaman

1.4 Manfaat
1. Bagi lembaga
Dapat dijadikan sebagai pengetahuan untuk para mahasiswa dalam memperluas wawasan
mahasiswa mengenai Anggaran kas.
2. Bagi mahasiswa
Dapat dijadikan sebagai acuan dalam proses pembelajaran dan menambah
pengetahuanmahasiswa
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Anggaran Kas
Kas merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga kelancaran aktivitas perusahaan.
Jumlah kas yang ada kurang atau lebih dapat berakibat kurang baik pada perusahaan.
Kekurangan kas dapat mengakibatkan tidak terbayarnya berbagai kewajiban, seperti tidak
terbayarnya gaji karyawan, tidak terbayar nya hutang yang jatuh tempo, tidak dapat terbeli nya
bahan baku, dll. Jika terjadi kas menganggur akan mengakibatkan banyaknya kas yang tidak
dapat dimaksimalkan penggunaan nya.
Anggaran kas adalah estimasi terhadap posisi kasuntuk suatuperiode tertentu yang akan
datang. Hal ini penting karena berkaitandengan likuiditas perusahaan, juga akan diketahui
kapanperusahaan mengalami deficit dan kapan surplus.
Anggaran kas disusun oleh perusahaan agar pihak manajemen memperoleh informasi
tentang likuiditas perusahaan pada periode mendatang karena anggaran kas menyajikan
informasi tentang perkiraan jumlah penerimaan dan pengeluaran kas pada periode mendatang.
Anggaran kas juga memberikan informasi kepada manajemen tentang kemungkinan
adanya kekurangan uang kas (pengeluaran kas lebih besar daripada penerimaan kas) yang akan
dialami oleh perusahaan pada periode mendatang. Dengan demikian, manajemen dapat
merencanakan tindakan-tindakan yang mungkin akan diambil untuk menutupi kekurangan kas
tersebut. Selain itu, anggaran kas juga menyajikan tentang kemungkinan adanya kelebihan uang
kas (penerimaan kas lebih besar daripada pengeluaran kas) dalam satu periode anggaran.
Kelebihan kas ini harus dimanfaatkan oleh manajemen dengan menginvestasikannya ke
alternatif-alternatif tempat berinvestasi yang menguntungkan sebagai tempat untuk menyalurkan
kelebihan kas tersebut, misalnya membeli saham dan obligasi.

2.2 SUMBER INFORMASI PENYUSUNAN ANGGARAN KAS


Penyusunan anggaran kas memerlukan beberapa informasi yang diperoleh dari anggaran-
anggaran yang telah disusun sebelumnya dalam anggaran induk perusahaan Berikut ini adalah
anggaran-anggaran dan sumber informasi lainnya yang menyediakan informasi bagi keperluan
penyusunan anggaran kas.
1. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan menyediakan informasi tentang perkiraan nilai penjualan perusahaan
dalam suatu periode anggaran. Informasi tentang penjualan akan lebih berguna dalam
penyusunan anggaran kas jika perusahaan mampu membagi penjualannya menjadi
penjualan secara kredit dan tunai. Hal ini karena hanya penjualan secara tunai yang akan
dimasukkan ke bagian penerimaan kas, Penjualan secara kredit dapat dimasukkan ke
anggaran kas apabila perusahaan telah mampu menagih piutang pelanggannya.
2. Pola Penagihan Piutang
Pola penagihan piutang membantu perusahaan dalam memperkirakan penerimaan kas
dari penagihan piutang pelanggannya.
3. Anggaran Pembelian Bahan Baku
Anggaran pembelian bahan baku menyajikan informasi tentang nilai pembelian bahan
baku dalam satu periode anggaran. Hal penting yang harus diingat adalah hanya
pembelian bahan baku yang dilakukan secara tunai yang dimasukkan ke anggaran
kas.Pembelian secara kredit baru dimasukkan ke pengeluaran kas apabila perusahaan
telah melunasi utang dagangnya kepada pemasok.
4. Pola Pelunasan Utang Dagang
Untuk menentukan jumlah dan waktu utang dagang yang harus dibayarkan dan kepada
pemasoknya, perusahaan harus dapat memperkirakan pola penagihan alang dagangnya.
5. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Anggaran biaya tenaga kerja langsung menyajikan informasi tentang biaya tenaga kerja
langsung yang harus dikeluarkan dalam satu periode anggaran untuk menunjang proses
kegiatan produksi perusahaan. Blaya tenaga kerja langsung saja yang dibayarkan secara
tunai dalam satu periode anggaran yang dimasukkan ke anggaran kas. Biaya tenaga kerja
langsung dalam satu periode anggaran yang belum dibayarkan akan menjadi utang gaji
dalam periode tersebut, Utang gaji akan masuk ke anggaran kas jika telah dibayarkan
oleh perusahaan.
6. Anggaran Beban Operasi
Anggaran beban operasi menyajikan informasi tentang beban operasi untuk satu periode
anggaran. Beban operasi yang masuk ke anggaran kas hanya beban operasi yang
dibayarkan secara tunai. Beban operasi yang tidak melibatkan pengeluaran kas tidak
dimasukkan ke anggaran kas, misalnya beban depresiasi aset tetap dan beban amortisasi
aset tidak berwujud.
7. Kebijakan Pembayaran Beban operasi
Jumlah beban operasi yang dibayarkan secara tunal sering kali berbeda dengan jumlah
beban operasi yang diakui dalam laporan laba rugi. Hal ini terjadi karena perusahaan
menggunakan basis akrual dalam melakukan pencatatan akuntansinya. Beban dalam
akuntansi diakui saat terjadinya, tanpa memandang apakah sudah terjadi pengeluaran kas
atas beban atau belum.
Misalnya, perusahaan berencana menyewa sebuah ruangan pameran sejak tanggal 1 Juli
2006-30 Juni 2007. Biaya sewa selama satu tahun sebesar Rp60.000.000. Atas
pembayaran sewa tersebut, perusahaan akan memasukkannya ke beban operasi tahun
2006 sebesar Rp30.000.000 (mengakui adanya beban sewa sejak 1 Juli-31 Desember
2006). Untuk keperluan penyusunan anggaran kas tahun 2006, perusahaan memasukkan
seluruh pembayaran sewa ruangan pameran sebesar Rp60.000.000, yaitu sebesar uang
tunai yang dibayarkan ketika ingin menyewa.
8. Belanja Modal
Belanja modal adalah segala pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan yang
memberikan manfaat lebih dari satu tahun, misalnya pembelian mesin-mesin pabrik.
Belanja modal yang menggunakan kas perusahaan saja yang dimasukkan ke anggaran kas
9. Neraca Tahun Lalu
Neraca tahun lalu menyajikan informasi tentang piutang dagang dan seluruh utang yang
akan jatuh tempo pada periode anggaran mendatang. Piutang dagang yang jatuh tempo
akan menambah penerimaan kas, sedangkan utang dagang yang jatuh tempo akan
menambah pengeluaran kas.

2.3 FORMAT ANGGARAN KAS


Berikut ini adalah format anggaran kas yang dapat digunakan dalam penyusunan
anggaran kas perusahaan.
PT ABC
Anggaran Kas untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Januari 2006
Januari
Saldo Kas awal
Di tambah penerimaan kas:
Penjualan tunai
Penagihan piutang dagang pelanggan
Penerimaan dari pendapat bunga
Peminjaman uang dari bank
Penerbitan saham baru perusahaan
Saldo kas yang tersedia

Dikurangi pengeluaran kas untuk:


Pembelian bahan baku
Pelunasan utang dagang
Pembayaran gaji dan upah
Pembayaran beban operasi
Pembayaran beban overhead
Pembayaran pokok utang dan bunganya
Saldo kas minimum
Surplus atau defisit kas
Dikurangi pelunasan pinjaman
Ditambah penerimaan pinjaman
Ditambah saldo kass minimum
Saldo kas akhir
2.4 POLA PENAGIHAN PIUTANG DAGANG DAN PEMBAYARAN UTANG DAGANG
Penjualan secara kredit memberikan aktivitas tambahan bagi perusahaan, yaitu penagihan
piutang pelanggan. Salah satu indikator keberhasilan perusahaan adalah seberapa baik kinerja
dari manajemen piutang dagangnya. Semakin baik manajemen piutang dagang (misalnya, hanya
diberikan kepada pelanggan yang layak dan pelunasan piutag dagang oleh pelanggan selalu
dimonitor), maka semakin kecil kemungkinan adanya piutang pelanggan yang tidak tertagih.
Kas yang berasal dari penagihan piutang pelanggan dapat digunakan oleh perusahaan
untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan operasinya, misalnya membeli bahan baku dan
membayar gaji karyawan.
Jangka waktu yang diperlukan oleh setiap perusahaan untuk dapat menagih piutang
dagangnya tidaklah sama, bergantung pada jenis usaha dan karakteristik pelanggannya.
Perusahaan dengan manajemen piutang yang baik umumnya membuat jadwal penagihan piutang
untuk setiap pelanggannya setiap bulannya agar perusahaan dapat memperkirakan jumlah
piutang dagang yang dapat ditagih setiap bulannya. Kemudian, jumlah penagihan piutang
tersebut dimasukkan ke anggaran kas ke dalam kelompok penerimaan kas,
Seperti halnya penjualan secara kredit, pembelian barang dagang secara kredit (tidak
tunai) juga mengharuskan perusahaan menentukan waktu pembayaran (pola pembayaran)
utangnya kepada pemasok. Pola pembayaran utang dagang kepada pemasok akan menentukan
jumlah pengeluarakan kas dalam anggaran kas perusahaan.
Contoh 7.1 Pola Penagihan Piutang Dagang
Berdasarkan data-data berikut ini, hitunglah jumlah piutang dagang yag dapat ditagihan di
bulan Januari, Februari, dan Maret 2008.
1. Berikut ini adalah data tentang nilai penjualan aktual di tahun 2007 dan perkiraan nilai
penjualan di tahun 2008.
November 2007 Rp. 1.200.000
Desember 2007 Rp. 1.200.000
Januari 2008 Rp. 1.000.000
Februari 2008 Rp. 1.000.000
Maret 2008 Rp. 1.200.000

2. Persentase penjualan secara tunai setiap bulannya adalah 10%.


3. 5% dari total penjualan secara kredit setiap bulannya dilunasi pada bulan terjadinya
penjualan dan memperoleh potongan harga sebesar 5%.
4. 80% dari penjualan secara kredit pada suatu bulan dilunasi satu bulan setelah terjadinya
penjualan.
5. 13% dari penjualan secara kredit pada suatu bulan dilunasi 2 bulan setelah terjadinya
penjualan.
6. 2% dari penjualan kredit diperkirakan tidak dapat ditagih.
Langkah 1

Bulan Penjualan Potongan Piutang Bulan penagihan piutang


kredit Harga tidak januari februari Maret
tertagih
Noember
Desember
Januari
Februari
maret
total

Langkah 2

Masukan penjualan kredit setiap bulan pada kolom yang disediakan di format penagihan
piutang.Sebagai contoh ,penjualan kredit pada November 2007 sebesar Rp 1.080.000 (Rp
1.200.000 × 90%)

Hitung dan masukan juga penjualan kredit untuk bulan desember sampai maret 2008.

Bulan Penjualan Potongan Piutang Bulan Penagihan Piutang


kredit Harga Tidak Januari Februari Maret
Tertagih
Novembe 1.080.000
r
Desember 1.080.000
Januari 900.000
Februari 900.000
Maret 1.080.000
Total
Langkah 3

Hitunglah penerimaan kas dari penjualan kredit pada bulan terjadi penjualan. Hitung pula
potongan harga yang diberikan karena pelanggan yang melunasi piutangnya pada bulan
terjadinya penjualan memproleh potongan harga sebesar 5%.

Berikut ini adalah perhitungan yang dilakuakan untuk memperoleh penagihan piutang pada
bulan Januari tang berasal dari penjualan kredit bulan Januari.

Penjualan Kredit Bulan Januari Rp 900.000 (Rp 1.000.000 × 90%)


Penagih Piutang Bulan Januari:
Dari Penjualan Kredit Bulan Januari Rp 45.000(Rp 900.000 × 5%)
Potongan Harga Yang diberikan Rp (2.250) (Rp 45.000 × 5%)
Penagih Bersih dari Penjualan Kredit
Bulan Januari di bulan Januari Rp 42.750

Lakukan pula untuk penjualan bulan Februari dan Maret, kemudian, isilah table format
penagihan piutang seperti berikut ini.

Bulan Penjualan Potongan Piutang Bulan Penagihan Piutang


terjadinya kredit Harga Tidak Januari Februari Maret
penjualan Tertagih
Novembe 1.080.000
r
Desember 1.080.000
Januari 900.000 2.250 42.750
Februari 900.000 2.250 42.750
Maret 1.080.000 2.700 51.300
Total

Langkah 4
Hitunglah hasil penagihan penjualan pada suatu bulan yang ditagih pada bulan brikutnya.

Contoh:

Pola penagihan piutang dari penjualan kredit di suatu bulan adalah sebagai berikut.

1. 5% dari total penjualan secara kredit dilunasi setiap bulannya pada bulan terjadinya
penjualan dan memperoleh potongan harga sebesar 5%
2. 80% dari penjualan secara kredit pada suatu bualan dilunasi satu bulan setelah terjadinya
penjualan.
3. 13% dari penjualan secara kredit pada suatu bulan dilunasi dua bulan setelah terjadinya
penjualan.
4. 2% dari penjualan kredit diperkirakan tidak dapat ditagih.

Dengan memperhatikan pola penagihan tersebut, 80% dari penjualan kredit yang terjadi di
bulan Januari ditagih pada satu bulan setelah terjadinya penjualan atau di bulan Februari.
Presentase penjualan kredit di bulan Januari yang dapat ditagih di bulan Maret (2 bulan stelah
penjualan kredit terjadi) adalah 13%.

Berikut ini adalah perhitungan penjualan kredit yang terjadi di bulan Januari yang ditagih di
bulan Februari dan Maret.

Penjualan kredit Januari Rp 900.000 (90% × Rp 1.000.000)


Februari: 80% dari penjualan kredit Januari Rp 720.000 (80% × Rp 900.000)
Maret: 13% dari penjualan kredit Januari Rp 117.000 (13% × Rp 900.000)

Adapun perhitungan penjualan kredit bulan Februari yang ditagih di bulan Maret adalah
sebagai berikut.

Penjualan kredit Februari Rp 900.000 (90% × Rp 1.000.000)


Maret: 80% dari penjualan kredit Rp 720.000 (80% × Rp 900.000)

Dibawah ini adalah perhitungan penjualan bulan Desember yang ditagih di bulan Januari
dan Februari.
Penjualan kredit bualn Desember Rp 1.080..000 (90% × Rp 1.200.000)
Januari: 80% penjualan kredit bulan Desember Rp 720.000 (80% × Rp 900.000)
Februari: 13% penjualan kredit bulan Desember Rp 140.400 (13% × Rp 1.080.000)

Dibawah ini adalah perhitungan penjualan di bulan November yang ditagih di bulan
Januari.
Penjualan kredit bulan November Rp 1.080..000 (90% × Rp 1.200.000)
Januari: 13% penjualan kredit bulan November Rp 140.400 (13% × Rp 1.080.000)

Setelah melakukan perhitungan penagihan piutang, hasilnya dimasukan ke kolom yang telah
disediakan.
Bulan Penjualan Potongan Piutang Bulan Penagihan Piutang
terjadinya kredit Harga Tidak Januari Februari Maret
penjualan Tertagih
Novembe 1.080.000 140.400
r
Desember 1.080.000 864.000 140.400
Januari 900.000 2.250 42.750 720.000 117.000
Februari 900.000 2.250 42.750 720.000
Maret 1.080.000 2.700 51.300
Total

Langkah 5
Hitunglah piutang yang tidak tertagih untuk setiap bulannya, yaitu sbesar 2% dari
penjualan kredit setiap bulan.
Berikut ini adalah piutang yang tidak tertagih untuk penjualan kredit dari bulan Januari – Maret.
Januari 2% × Rp 900.000 = Rp 18.000
Februari 2% × Rp 900.000 = Rp 18.000
Maret 2% × Rp 1.080.000 = Rp 21.600
Masukan jumlah piutang tidak tertagih bulan Januari – Maret diatas ke kolom yang telah
disediakan.
Bulan Penjualan Potongan Piutang Bulan Penagihan Piutang
terjadinya kredit Harga Tidak Januari Februari Maret
penjualan Tertagih
Novembe 1.080.000 140.400
r
Desember 1.080.000 864.000 140.400
Januari 900.000 2.250 18.000 42.750 720.000 117.000
Februari 900.000 2.250 18.000 42.750 720.000
Maret 1.080.000 2.700 21.600 51.300
Total

Langkah 6

Lengkapi tabel penagihan piutang dengan menghitung total seluruh kolom yang tersedia.

Bulan Piutang Bulan Penagihan Piutang


Terjadinya Penjualan Potongan Tidak
Penjualan Kredit Harga Tertagih Januari Februari Maret

November 1.080.000 140.400

Desember 1.080.000 864.000 140.400

Januari 900.000 2.250 18.000 42.750 720.000 117.000

Februari 900.000 2.250 18.000 42.750 720.000

Maret 1.080.000 2.700 21.600 51.300

Total 7.200 57.600 1.047.150 903.150 888.300


2.5 Masalah Waktu Pembayaran

Anggaran beban operasi, anggaran tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya
overhead menyajikan biaya yang terjadi pada suatu periode anggaran. Sementara itu,
anggaran kas hanya menyajikan biaya-biaya yang dibayarkan secara tunai pada saat periode
anggaran. Dalam banyak kasus, suatu pengeluaran sudah terjadi dan dianggap sebagai beban
dalam suatu periode anggaran, tetapi sering kali belum dibayarkan secara tunai.

Berikut ini adalah contoh yang menyajikan perbedaan antara beban yang sudah terjadi,
tetapi belum dibayarkan secara tunai.

1. Upah tenaga kerja langsung dibayarkan mingguan setiap hari jumat. Tanggal 31
Januari jatuh pada hari kamis. Gaji mingguan tenaga kerja langsung baru
dibayarkan pada hari jumat tanggal 1 Februari. Beban gaji tenaga kerja langsung
yang telah terjadi pada minggu keempat bulan januari adalah sejak tanggal 28-31
Januari dan masuk ke anggaran laba rugi bulan januari. Anggaran kas bulan
Januari tidak memasukan beban gaji yang terjadi pada tanggal 28-31 Januari
kerena belum dibayarkan kepada pegawai.
2. Setiap tahun, perusahaan membeli polis asuransi untuk kendaraan kantor pada
tanggal 1 Januari. Setiap bulan (Januari-Desember), pada anggaran beban operasi
akan terdapat alokasi pembebanan beban asuransi pada pos beban operasi. Pada
anggaran kas akan terdapat pengeluaran kas untuk pembelian polis asuransi selama
1 tahun penuh. Pengeluaran polis asuransi tidak akan masuk ke anggaran kas bulan
Februari sampai Desember.
3. Pembayaran beban listrik pada bulan Januari akan dilakukan pada bulan Februari.
Beban listrik untuk bulan Januari diakui pada anggaran laba rugi pada bulan
Januari juga, tetapi anggaran kas mengakui pembayaran beban listrik bulan Januari
pada anggaran kas bulan Februari.

Contoh 7.2
Dari data-data yang ada di bawah ini, hitunglah kas yang dibayarkan untuk beban gaji,
beban sewa, dan komisi tenaga penjual untuk bulan April 2008.

Anggaran beban operasi sebagian untuk bulan April menyajikan data sebagai berikut:

Beban Gaji Rp 20.000.000

Beban Sewa Rp 1.000.000

Beban Komisi Rp 500.000

Neraca per 31 Maret 2008 menyajikan informasi tentang utang gaji dan utang komisi
sebesar Rp 700.000 dan Rp 200.000

Saldo utang gaji pada 30 April diperkirakan sebesar Rp 500.000 dan beban komisi
bulan April akan dibayarkan seluruhnya pada bulan Mei. Perusahaan membayar sewa
bangunan untuk jangka waktu sewa 1 April 2008- 31 Maret 2009 sebesar Rp 12.000.000 pada
tanggal 1 April 2008.

Langkah 1

Hitunglah pembayaran beban gaji secara tunai untuk bulan April 2007

Saldo utang gaji 1 April Rp 700.000

(+) Beban gaji bulan April Rp 20.000.000 (diakui sebagai utang gaji)

Utang gaji April Rp 20.700.000

(-) Saldo utang gaji 30 April Rp 500.000

Kas yang dibayarkan untuk beban gaji Rp 20.200.000

Langkah 2

Hitunglah pembayaran tunai beban komisi untuk bulan April 2007

Saldo utang komisi 1 April Rp 200.000

(+) Beban komisi bulan April Rp 500.000 (diakui sebagai utang komisi)

Utang komisi April Rp 700.000


(-) Saldo utang komisi 30 April Rp 500.000

Kas yang dibayarkan untuk beban gaji Rp 200.000

Saldo utang komisi per 30 April berasal dari beban komisi bulan April yang akan
dibayarkan seluruhnya secara tunai di bulan Mei. Jadi, pembayaran secara tunai beban komisi di
bulan April sebesar Rp 200.000 (lihat utang komisi per 31 Maret sebesar Rp 200.000).

Langkah 3

Perusahaan membayar sewa bangunan pada tanggal 1 April 2008 sebesar Rp 12.000.000.
Jangka waktu sewa dari 1 April 2007 – 31 Maret 2008. Pada anggaran kas bulan April 2007,
akan terdapat pengeluaran kas sebesar Rp 12.000.000. Untuk anggaran kas bulan-bulan
berikutnya sampai 31 Maret 2009 tidak ada pengeluaran kas untuk beban sewa. Pada anggaran
laba rugi bulanan sejak bulan April 2008 sampai bulan Maret 2009, akan terdapat beban sewa
bangunan sebesar Rp 1.000.000

2.6 Saldo Kas Minumum, Pinjaman, dan Pembayaran Pinjaman

Perusahaan harus memiliki saldo kas minimum setiap bulannya untuk berjaga-jaga
jika terdapat pengeluaran kas yang tidak direncanakan sebelumnya. Ketersediaan saldo kas
minimum juga dapat menghindari perusahaan dari kondisi kesulitan likuiditas, yaitu
perusahaan tidak mampu membayar seluruh tagihan yang datang karena ketiadaan kas.

Jika perkiraan pengeluaran kas lebih besar dari pada saldo kas yang dimiliki ditambah
dengan perkiraan penerimaan kas, maka manajeman harus segera memikirkan dan mencari
alternatif sumber pembiayaan untuk menutupi defisit tersebut. Sebaliknya, jika terdapat
suplus (penerimaan kas lebih besar dari pengeluaran kas), maka manajemen dapat
menggunakan surplus tersebut untuk membayar utang berikut bunganya atau
menginvestasikan ke dalam sekuritas dalam upaya memperoleh tambahan penghasilan.
BAB III
3.1 Kesimpulan
Anggaran kas merupakan estimasi terhadap posisi kasuntuk suatuperiode tertentu yang
akan datang. Hal ini penting karena berkaitandengan likuiditas perusahaan, juga akan diketahui
kapanperusahaan mengalami deficit dan kapan surplus. Anggaran kas disusun oleh perusahaan
agar pihak manajemen memperoleh informasi tentang likuiditas perusahaan pada periode
mendatang dan sumber informasi penyusunan anggaran kas sangat berguna dalam membuat
format anggaran kas lewat pola penagihan piutang dagang dan pembayaran utang dagang.
Anggaran kas juga tidak terlepas dari masalah. Masalah yang ada yaitu masalah waktu
pembayaran namun masalah ini akan terpecahkan jika perusahan membuat dan meihat dengan
baik kas minimum, pinjaman dan pembayaran pinjaman

Anda mungkin juga menyukai