Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENGANGGARAN BISNIS

“ANGGARAN KAS”
DOSEN PEMBIMBING: ROLAN MART SASONGKO

Disusun Oleh
1. Erlangga Mahendra

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha ESA, yang telah
memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Penganggaran Bisnis yang berjudul
“ANGGARAN KAS” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Rolan Mart Sasongko pada
Penganggaran Bisnis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang ANGGARAN KAS bagi para pembaca dan juga bagi penyusun.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rolan Mart Sasongko selaku dosen
Penganggaran Bisnis yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar
makalah tentang “ANGGARAN KAS” ini dapat memberikan manfaat terhadap
pembaca. Makalah ini berusaha kami susun selengkap-lengkapnya. Akan tetapi, kami
menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, karena keterbatasan dan
kekurangan pengetahuan serta minimnya pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi pembuatan makalah
berikutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan pembaca pada
umumnya. Amin.

Yogyakarta, 27 November 2023


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anggaran merupakan rencana kegiatan yang akan dijalankan oleh manajemen dalam
satu periode yang tertuang secara kuantitatif. Informasi dapat diperoleh dari anggaran
diantaranya jumlah produk dan harga jualnya untuk tahundepan. Anggaran membantu
manajemen dalam melakukan koordinasi dan penerapannya dalam upaya memperoleh tujuan
yang tertuang di dalam anggaran.Anggaran memberikan gambaran kepada manajemen
tentang sumber daya yangdibutuhkan oleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan yang
telah ditentukandalam anggaran. Kemudian, anggaran juga menjelaskan koordinasi antar
bagian dalam perusahaan sehingga tujuan bersama perusahaan tercapai.
Dengan menyusun anggaran kas dapat diketahui kapan perusahaan dalam keadaan
defisit kas atau surplus kas karena operasi perusahaan. Dengan mengetahui adanya
defisit kas jauh sebelumnya, maka dapatlah direncanakan sebelumnya penentuan
sumber dana yang akan digunakan untuk menutupi defisit tersebut. Karena masih
cukupnya waktu maka terdapat lebih banyak alternatif sumber dana, dan makin
banyaknya alternatif sumber dana berarti, kita dapat mengadakan pemilihan sumber
dana yang biayanya lebih rendah. Sebaliknya dengan mengetahui jauh sebelumnya
bahwa akan terdapat surplus kas yang besar, maka jauh sebelumnya sudah dapat
direncanakan bagaimana meggunakan kelebihan dana secara efisien.
Anggaran piutang merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah
perusahaan. Dikarenakan meningkatnya tingkat persaingan bisnis, mengingat
competitor yang semakin berani memberikan kredit dengan tujuan meningkatkan
penjualan maupun meningkatkan jumlah pasar sehingga eksistensi sebuah perusahaan
semakin baik.
Dengan menyusun anggaran kas dapat diketahui kapan perusahaan dalam keadaan
defisit kas atau surplus kas karena operasi perusahaan. Dengan mengetahui adanya defisit kas
jauh sebelumnya, maka dapatlah direncanakan sebelumnya penentuan sumber dana yang
akan digunakan untuk menutupi defisit tersebut. Karena masih cukupnya waktu maka
terdapat lebih banyak alternatif sumber dana, dan makin banyaknya alternatif sumber dana
berarti, kita dapat mengadakan pemilihan sumber dana yang biayanya lebih rendah.
Sebaliknya dengan mengetahui jauh sebelumnya bahwa akan terdapat surplus kas yang besar,
maka jauh sebelumnya sudah dapat direncanakan bagaimana meggunakan kelebihan dana
secara efisien.
Anggaran piutang merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah
perusahaan. Dikarenakan meningkatnya tingkat persaingan bisnis, mengingat competitor
yang semakin berani memberikan kredit dengan tujuan meningkatkan penjualan maupun
meningkatkan jumlah pasar sehingga eksistensi sebuah perusahaan semakin baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penganggaran kas?
2. Apa tujuan penyusunan anggaran kas?
3. Bagaimana pendekatan penyusunan anggaran kas?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran kas?
5. Bagaimana bentuk anggaran kas?
6. Bagaimana Teknik penyusunan anggaran kas?
7. Bagaimana Ilustrasi penyusunan anggaran kas?
8. Apa Pengertian anggaran Piutang?
9. Apa Bentuk dan manfaat anggaran Piutang?
10. Apa Pengaruh penjualan kredit terhadap arus kas?
11. Apa saja Faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran Piutang?
12. Bagaimana Teknik penyusunan anggaran Piutang?
13. Bagaimana Ilustrasi penyusunan anggaran Piutang?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian anggaran kas
2. Untuk mengetahui Tujuan penyusunan anggaran kas
3. Untuk mengetahui Pendekatan penyusunan anggaran kas
4. Untuk mengetahui Faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran kas
5. Untuk mengetahui Bentuk anggaran kas
6. Untuk mengetahui Teknik penyusunan anggaran kas
7. Untuk mengetahui Ilustrasi penyusunan anggaran kas
8. Untuk mengetahui Pengertian anggaran Piutang
9. Untuk mengetahui Bentuk dan manfaat anggaran Piutang
10. Untuk mengetahui Pengaruh penjualan kredit terhadap arus kas
11. Untuk mengetahui Faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran Piutang
12. Untuk mngetahui Teknik penyusunan anggaran Piutang
13. Untuk mengetahui Ilustrasi penyusunan anggaran Piutang
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Anggaran Kas.


Dalam buku Didit Herlianto (2015:21) terdapat beberapa pendapat tentang pengertian
anggaran kas:
1) Bambang Riyanto menyatakan bahwa anggaran kas (cash budget) adalah estimasi
terhadap posisi kas untuk periode tertentu yang akan datang.
2) Erich A. Helfert menyatakan bahwa anggaran kas adalah sarana perencanaan
bulan demi bulan atau minggu demi minggu yang sangat spesifik, biasanya
disusun oleh staf keuangan suatu perusahaan.
3) M. Nafarin menyatakan bahwa anggaran kas menunjukkan kebutuhan kas dalam
jangka pendek yang merupakan bagian dari financial planning perusahaan, yang
umumnya disusun menurut jangka waktu satu tahun bagi dalam investasi tertentu
seperti bulanan, kuartalan, dan enam bulanan.
Menurut Nafarin (2013:309) anggaran kas adalah anggaran yang menunjukkan
perubahan kas dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan
menunjukkan arus kas masuk sebagai sumber kas dan arus kas keluar sebagai arus kas
dibelanjakan (digunakan) sehingga tampak kelebihan atau kekurangan kas, dan saldo
kas selama periode tertentu dari suatu organisasi. Sedangakan Menurut Gunawan dan
Yunita (2017:295) anggaran kas menunjukkan aliran kas masuk, aliran kas keluar dan
posisi akhir pada setiap periode. Penyusunan anggaran kas merupakan cara yang
efektif untuk merencanakan dan mengendalikan arus kas. Taksiran kebutuhan kas, dan
penggunaan kelebihan kas secara efektif.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa anggaran kas adalah
gambaran atas seluruh rencana penerimaan dan pengeluaran uang tunai yang bertalian dengan
rencana keuangan perusahaan dan transaksi lainnya yang menyebabkan perubahan-perubahan
pada posisi kas atau menunjukkan aliran kas pada periode tertentu. Terdapat 3 sektor dalam
anggaran kas, yaitu:
1) Sektor penerimaan kas, yang pada umumnya berasal dari penjualan tunai barang
jadi yang diproduksi, penagihan piutang, penjualan aktiva tetap, penerimaan lain-
lain seperti penghasilan bunga, penghasilan sewa, penghasilan dividen dan lain
sebagainya.
2) Sektor pengeluaran kas, yang pada umumnya berupa pengeluaran untuk biaya-
biaya baik berupa biaya utama (operating) maupun biaya-biaya bukan utama (non
operating) seperti : pembelian tuani, pembayaran utang, pembayaran biaya
administrasi, biaya penjualan.
3) Sektor keuangan, yang disusun apabila perusahaan mengalami deficit yang
memerlukan pinjaman dan sebagaimana pelunasannya dilakukan. Sehingga dapat
dikatakan bahwa anggaran kas merupakan gambaran atas seluruh kegiatan
penerimaan atau pengeluaran uang yang berkaitan dengan rencana keuangan
perusahaan dan transaksi lainnya yang menyebabkan perubahan-perubahan posisi
kas yang menunjukkan aliran kas pada periode tertentu
B. Tujuan penyusunan anggaran kas
Menurut Didit Herlianto (2015:23) anggaran kas adalah anggaran yang merencanakan
secara lebih terperinci tentang kas beserta perubahan-perubahannya dari waktu ke waktu
selama periode yang datang, baik perubahan yang berupa penerimaan kas, maupun perubahan
yang berupa pengeluaran kas. Penyusunan anggaran kas bagi suatu perusahaan sangatlah
penting artinya bagi penjagaan likuiditasnya. Dengan menyusun anggaran kas akan dapat
diketahui kapan perusahaan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas karena operasi
perusahaan. Dengan mengetahui adanya defisit kas jauh sebelumnya, maka dapatlah
direncanakan sebelumnya penentuan sumber dana yang akan digunakan untuk menutupi
defisit tersebut. Karena masih banyaknya waktu maka terdapat lebih banyak alternatif sumber
dana, dan makin banyaknya alternatif sumber dana berarti, kita dapat mengadakan pemilihan
sumber dana yang biayanya paling rendah. Sebaliknya dengan mengetahui jauh sebelumnya
bahwa akan terdapat surplus kas yang besar, maka jauh sebelumnya sudah dapat
direncanakan bagaimana menggunakan kelebihan dana secara efisien.
Dengan kata lain tujuan utama penyusunan anggaran kas adalah untuk:
1) Memberikan taksiran posisi kas akhir setiap periode sebagai akibat dari operasional
perusahaan.
2) Mengetahui kelebihan atau kekurangan kas pada waktunya, sekaligus untuk
menentukan kebutuhan pembiayan atas kelebihan kas menganggur untuk investasi.
3) Menyelaraskan kas dengan total modal kerja, pendapatan penjualan, biaya, dan utang.
4) Dipakai sebagai alat pemantau posisi kas secara terus menerus.

Menurut Ellen Christina dalam buku Didit Herlianto (2015:24) cash budget sebagai alat
perencanaan perusahaan mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Menentukan posisi kas pada berbagai waktu dengan membandingkan uang kas masuk
dengan uang kas keluar
2. Memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit atau surplus
3. Mempersiapkan keputusan pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang, dimana
bila terjadi defisit, perusahaan perlu mencari dana temabahan baru dan sebaliknya bila
perusahaan mengalami surplus maka perusahaan harus memilih alternatif penggunaan
yang paling menguntungkan.
4. Sebagai dasar kebijakan pemberian kredit.
5. Sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan.
6. Sebagai dasar penilaian terhadap realisasi pengeluaran kas sebenarnya.

Anggaran kas yang dikelola dengan baik sangat diperlukan dalam perusahaan, karena
anggaran kas merupakan proyeksi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam periode
tertentu. Dalam hal ini anggaran kas memiliki tujuan pokok untuk merencanakan
penganggaran kas yang seoptimal mungkin, yaitu rencana untuk menyediakan kas yang
cukup baik dalam jumlah maupun waktunya. Oleh sebab itu maka arus kas masuk dan arus
kas keluar harus diupayakan seimbang, artinya tidak terjadi saldo kas yang berlebihan
maupun kekurangan. Saldo kas yang berlebihan dari kebutuhan akan mengorbankan kegiatan
operasional perusahaan, karena tertanam jumlah uang kas yang tidak produktif. Tetapi
sebaliknya saldo kas yang defisit, akan menyebabkan perusahaan tidak dapat berjalan dengan
baik dan akibat selanjutnya kegiatan perusahaan dapat terganggu karena kurangnya
pembiayaan. Dengan demikian diperlukan adanya penyusunan anggaran penerimaan dan
pengeluaran kas yang baik, sehingga menghasilkan jumlah saldo yang optimal agar dapat
menunjang aktivitas perusahaan. Jumlah kas yang optimal berarti dapat membiayai operasi
perusahaan sehari-hari dan kewajiban finansial perusahaan tetap siap pada saat ditagih.
C. Pendekatan penyusunan anggaran kas
Menurut M. Nafarin dalam buku Didit Herlianto (2015:25) terdapat dua pendekatan
dalam penyusunan anggaran kas, yaitu Pendekatan Kas Masuk dan Kas Keluar dan
Pendekatan Akunting Keuangan.
Dari keterangan di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pendekatan Kas Masuk dan Kas Keluar Metode ini didasarkan pada analisis naik dan
turun kas yang dianggarkan yang mencerminkan semua arus kas masuk dan arus kas keluar
dari anggaran penjualan, anggaran biaya atau beban dan anggaran tambahan produk modal.
Metode ini sering digunakan untuk anggaran kas jangka pendek sebagai bagian dari rencana
tahunan.
2. Pendekatan Akunting Keuangan Titik tolak dari pendekatan ini adalah laba bersih
diubah dari dasar akrual menjadi anggaran kas, artinya disesuaikan dengan perubahan
rekening penundaan rekening bukan kas, seperti : beban atau biaya terutang, beban atau biaya
bayar dimuka, depresiasi, penyusutan, penghapusan atau amortisasi. Metode ini lebik cocok
untuk anggaran kas jangka panjang. Metode ini dikatakan pendekatan akunting keuangan
karena cara penyusunan anggaran kas berdasarkan ikhtisar laba rugi dan neraca yang
dihasilkan akunting keuangan. Sedangkan menurut Ellen Christina, dkk dalam buku Didit
Herlianto (2015:25) ada dua pendekatan dalam menyusun anggaran kas, yaitu sebagai
berikut:
a. Anggaran Kas Jangka Pendek
b. Anggaran Kas Jangka Panjang
Dari keterangan di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Anggaran Kas Jangka Pendek Anggaran ini merupakan alat operasional pengendalian
kas sehari-hari. Jangka waktunya disesuaikan dengan anggaran tahunan. Anggaran ini juga
berfungsi sebagai alat pemberian otoritas kas keluar yang secara terus menerus disesuaikan
dengan arus kas masuk dan situasi keuangan pada umumnya.
2. Anggaran Kas Jangka Panjang Anggaran ini meliputi jangka waktu lima sampai
sepuluh tahun yang disesuaikan dengan perencanaan perusahaan yang telah disusun.
Anggaran ini juga berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan menambah dana dari
sumber-sumber internal dan sekaligus memperkirakan saldo kas pada akhir periode tahun
anggaran.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan dalam
penyusunan anggaran kas terkait dengan jangka waktu (periode) anggaran kas yang
diperlukan oleh perusahaan yaitu :
1. Anggaran kas jangka pendek yang merupakan alat operasional pengendalian kas sehari-
hari. Jangka waktunya disesuaikan dengan anggaran tahunan. Anggaran kas seperti ini
berfungsi sebagai alat pemberian otorisasi kas keluar secara terus menerus disesuaikan
dengan arus kas masuk dan situasi keuangan pada umumnya. Perusahaan dapat menyusun
anggaran kas jangka pendek, bisa mingguan, bulanan atau kuartalan untuk tujuan pemenuhan
kebutuhan kas.
2. Anggaran kas jangka panjang. Meliputi jangka waktu lima tahun sampai dengan jangka
waktu sepuluh tahun. Bilamana corporate plan, maka jangka waktu yang tercakup dalam
corporate plan tersebut. Kegunaan dari anggaran kas ini adalah untuk mengetahui
kemampuan perusahaan di dalam menambah dana dari sumber-sumber intern dan sekaligus
memperkirakan saldo akhir tahun dari tiap-tiap anggaran. Anggaran kas jangka panjang dapat
dipakai untuk pengambilan keputusan kebijaksanaan keuangan.
D. Faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran kas
Menurut Didit Herlianto (2015:26) Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam
penyusunan anggaran kas adalah penerimaan kas dan pengeluaran kas. Berikut akan
dijelaskan di bawah ini, yaitu :
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan kas, antara lain :
a) Anggaran penjualan, khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan jumlah (kuantitas)
barang yang akan dijual dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang. Semakin
besar jumlah penjualan akan memperbesar penerimaan kas.
b) Keadaan persaingan di pasar. Persaingan yang lebih keras akan memperkecil pula
penerimaan kas. Persaingan yang lebih lunak akan memungkinkan perusahaan memperbesar
pula penerimaan kas.
c) Posisi perusahaan dalam persaingan cukup kuat akan memperbesar penerimaan syarat
pembayaran (term of payment) yang ditawarkan perusahaan.
d) Kebijaksanaan perusahaan dalam penagihan piutang. Penagihan piutang yang lebih
aktif akan mempercepat penerimaan kas. Sedangkan sebaliknya, penagihan piutang yang
kurang aktif akan memperlambat penerimaan kas.
e) Anggaran perubahan aktiva tetap, khususnya rencana tentang pengurangan (penjualan)
aktiva tetap.
f) Rencana-rencana perusahaan tentang penerimaan-penerimaan kas dari sumber lain-lain
( nonoperating ), seperti misalnya penghasilan bunga, penghasilan sewa, penghasilan dividen,
dan sebagainya.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran kas, antara lain:
a) Anggaran pembelian bahan mentah, khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan
jumlah (kuantitas) bahan mentah yang akan dibeli dari waktu ke waktu selama periode yang
akan datang.
b) Keadaan persaingan para supplier bahan mentah di pasar persaingan yang lebih keras
akan memperkecil pengeluaran kas.
c) Posisi perusahaan terhadap pihak supplier bahan mentah. Bilamana posisi perusahaan
cukup kuat, maka perusahaan lebih dapat “memaksakan” pembelian secara kredit, sehingga
akan memperkecil pengeluaran kas.
d) Syarat pembayaran (term of payment) yang ditawarkan oleh supplier bahan mentah.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi
penyusunan anggaran kas ada 2 (dua) yaitu penerimaan kas dan pengeluaran kas
E. Bentuk Anggaran Kas
Bentuk anggaran kas bagi setiap perusahaan tidak mutlak sama, tetapi disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan masing-masing perusahaan. Tetapi terdapat suatu bentuk (format)
yang dinilai baik dan sistematis tentang penyusunan anggaran kas sekaligus laporan arus kas
suatu perusahaan.
Menurut Rusdianto dalam buku Didit Herlianto (2015: 28) format anggaran kas terbagi
menjadi tiga kelompok, yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas
pembiayaan.Berikut akan dijelaskan di bawah ini, yaitu :
1. Aktivitas operasi, adalah berbagai aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan upaya
perusahaan untuk menghasilkan produk sekaligus semua upaya yang berkaitan dengan
menjual produk tersebut. Karena itu didalam aktivitas tersebut tercakup beberapa aktivitas
utama, sebagai berikut :
a. Penjualan produk perusahaan
b. Penerimaan piutang dari aktivitas penjualan kredit
c. Pendapatan dari sumber diluar usaha utama
d. Pembayaran tenaga kerja
e. Pembelian bahan baku f. Pembayaran biaya-biaya overhead
g. Pembayaran biaya-biaya pemasaran
h. Pembayaran biaya-biaya administrasi dan umum
2. Aktivitas investasi, adalah berbagai aktivitas yang terkait dengan pembelian dan
penjualan harta perusahaan yang dapat menjadi sumber pendapatan perusahaan. Seperti
pembelian atau penjualan gedung, tanah, mesin, kendaraan, pembelian obligasi atau saham
perusahaan lain.
3. Aktivitas pembiayaan, adalah semua aktivitas yang berkaitan dengan upaya untuk
mendukung operasi perusahaan dengan menyediakan kebutuhan dana dari berbagai
sumbernya beserta konsekuensinya. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
bentuk anggaran kas terdiri dari aktivitas operasi, aktivitasi investasi, dan aktivitas
pembiayaan.
F. Teknik Penyusunan Anggaran Kas
Anggaran kas disusun berdasarkan anggaran-anggaran lain yang telah disusun terlebih
dahulu. Teknik penyusunan anggaran kas biasanya dilakukan dalam beberapa tahap, yang
secara garis besarnya sebagai berikut :
1. Menyusun estimasi penerimaan kas (cash inflow) menurut rencana operasional
perusahaan secara terperinci.
2. Menyusun estimasi pengeluaran kas (cash outflow) secara terperinci.
3. Menggabungkan kedua estimasi tersebut dalam bentuk arus kas (cash flow) sehingga
dapat diketahui adanya defisit atau surplus karena rencana perusahaan.
4. Jika terjadi defisit atau saldo akhir dalam arus kas lebih rendah daripada persediaan kas
yang ditetapkan perusahaan.
5. Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran adanya transaksi
finansial. Anggaan kas yang final ini merupakan gabungan dari transaksi operasional dan
transaksi finansial yang menggambarkan estimasi penerimaan dan pengeluaran kas secara
keseluruhan.
Menurut Bambang Riyanto dalam buku Didit Herlianto (2015:31) tahap-tahap dalam
penyusunan anggaran kas adalah sebagai berikut:
1. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran kas menurut rencana operasional
perusahaan,
2. Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber-
sumber dana lainnya, yang diperlukan untuk menutup defisit kas karena rencana operasinya
perusahaan. Juga disusun estimasi pembayaran bunga kredit tersebut beserta waktu
pembayarannya kembali.
3. Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran kas setelah
adanya transaksi finansial, dan anggaran kas yang final ini merupakan gabungan dari
transaksi operasioanl atau transaksi finansial yang menggambarkan estimasi penerimaan dan
pengeluaran kas secara keseluruhan. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
Teknik penyusunan anggaran kas yaitu menyusun estimasi penerimaan kas, pengeluaran kas,
menggabungkan kedua estimasi dalam bentuk arus kas, dan menyusun perkiraan kebutuhan
dana atau kredit dari bank.
G. Ilustrasi Penyusunan Anggaran Kas
Teknik penyusunan anggaran kas secara lengkap,yang antara lain memberikan beberapa
gambaran tentang beberapa hal sebagai berikut :transaksi operasi kas (operation
transaction),transaksi finansial kas (financial transaction),anggaran final.
Untuk oprasionalnya akan diberikan beberapa contoh kasus dan penyelesaiannya sebagai
berikut: Contoh Kasus 1. PT “OSA VALIA” mempunyai data penyusunan anggaran kas
selama bulan (Januari-Juni) tahun 2015 sebagai berikut:

Diketahui:
1. Saldo kas pada akhir bulan Desember 2014 sebesar Rp100.000
a. Persediaan besi kas (kas minimal) sebesar Rp50.000
b.Apabila posisi kas terjadi deficit bias ditutup dengan pinjaman bank. Pinjaman dari
bank diterima pada awal bulan dan pembayaran Bunga dilakukan pada akhir bulan.
Pembayaran dilakukan pada awal bulan berikutnya dengan bunga yang ditetapkan oleh bank
sebesar 1% per bulan.
Ditanya : Berdasarkan data PT”OSA VALIA” tersebut diatas susunlah:
a) Anggaran penerimaan dan pengeluaran kas selama Januari-Juni tahun 2015!
b) Skedul penerimaan dan pembayaran pinjaman bank berserta bunganya selama Januari-
Juni tahun 2015!
c) Anggaran kas final selama Januari-Juni tahun 2015!
Jawab :
Pemecahan Kasus 1
a) Menyusun anggaran penerimaan dan pengeluaran kas selama 6 bulan tahun 2015:
Teknik menyusun transaksi operasional kas dimulai dari mengelompokkan seluruh
aliran penerimaan kas dan seluruh aliran pengeluaran kas. Kemudian seluruh aliran
penerimaan kas dikurangi seluruh aliran pengeluaran kas, untuk lebih memudahkan
dalam menyusun transaksi operasional kas dibuat dalam bentuk tabel anggaran
penerimaan dan pengeluaran kas sebagai berikut:

b) Menyusun skedul penerimaan dan pembayaran pinjaman bank berserta bungannya


selama 6 bulan tahun 2015. Dari hasil penyusutan anggaran penerimaan dan peneluaran kas
selama 6 bulan tahun 2015, dapat diketahui bahwa pada bulan januari dan februari PT “OSA
VALIA” dalam keadaan deficit,sedankan pada bulan maret sampai dengan bulan juni dalam
kondisi surplus. Transaksi sebagai dasar dalam pebyusunan skedul penerimaan dan
pembayaran pinjaman bank berserta bunganya. untuk itu Ada beberpa langkah yang perlu
dilakukan dalam mengadakan transaksi finansial kas yaitu:
1. Menentukan besarnya pinjaman yang akan diminta dari bank: Besarnya defisit kas
pada bulan januari sebesar Rp400.000 dan bulan februari sebesar Rp300.000,maka perlu
ditentukan berapa besarnya pinjaman pada bulan januari dan bulan februari tahun 2015:
• Besarnya pinjaman pada bulan januari Xj = defisit kas + kas minimal – saldo awal thn +
besarnya bunga pinjaman
Xj = 400.000+50.000-(100.000+1%Xj)
Xj = 450.000-100.000-0,01Xj
Xj – 0,01Xj = 350.000 0,99Xj = 350.000
Xj = 353.536
Dengan pinjaman dari bank minimal sebesar Rp353.536, maka pada akhir bulan januari
saldo kas sebesar persediaaan besi kas Rp50.000
Perhitungannya sebagai berikut:
• Besarnya pinjaman pada bulan februari Xp = Defisit Kas + Kas minimal – Saldo kas
awal feb + Besarnya bunga pinjaman
Xp = 300.000 + 50.000 – (50.000 + 1% Xp)
Xp = 350.000 – 50.000 – 0,01 Xp Xp – 0,01
Xp = 300.000 0,99 Xp = 300.000
Xp = 303.030 = 303.031
Dengan pinjaman dari bank minimal sebesar Rp303.030, maka pada akhir bulan januari
saldo kas sebesar persediaaan besi kas Rp50.000 Perhitungannya sebagai berikut:

Namun karena pada bulan februari juga harus membayar bunga bulan sebelumnya, maka
besarnya pinjaman pada bulan februari adalah sebesar pinjaman minimal Rp 303.031
ditambah bulan januari Rp3.536,sehingga besar pinjaman menjadi sebesar Rp306.567 dan
pinjaman bulan februari sebesar Rp306.567 dimaksudkan untuk menjaga agar supaya
persediaaan besi kas tidak kurang dari Rp50.000
2. Menentukan kapan pinjaman diterima dan pinjaman dibayar ketentuan tentang kapan
pinjaman diterima dan pinjaman berserta bungannya dibayar, maka ditetapkan bahwa
pinjaman sebesar Rp 353.536 di terima pada awal bulan januari dan sebesar Rp306.567
diterima pada awal bulan februari. Pembayaran bunga sebesar Rp3.536 dibayarkan pada
akhir bulan januari dan sebesar Rp6.567 dibayarkan pada akhir bulan februari. Untuk
pembayaran kembali pinjaman, bisa dilakukan dengan mengangsur jika terjadi saldo kas
akhir bulan melebihi besarnya persediaan besi kas.
3. Menyusun skedul penerimaan dan pembayaran pinjaman bank berserta bungannya
Dengan diketahuinnya kapan pinjaman diterima dan pinjaman dibayar berserta bunganya,
maka akan dapat disusun skedul penerimaan dan pembayaran pinjaman bank berserta
bungannya sebagai berikut :
c) Anggaran kas final selama 6 bulan tahun 2015 Anggaran kas final menjadi tahap
terakhir dari penyusunan anggaran kas, dimana anggaran kas final merupakan
gabungan antara transaksi operasional kas dan transaksi finansial kas. Anggaran kas
final ini akan menunjukkan posisi saldo kas akhir bulan selalu dalam kondisi aman,
artinnya persediaan besi kas akan selalu terjaga sesuai dengan kebijakanyang telah
ditentukan oleh manajemen perusahaan. Anggaran kas final PT “OSA VALIA” selama
6 bulan tahun 2015 dapat disusun sebagai berikut :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan definisi-definisi dan pengertian anggaran kas dapat disimpulkan bahwa
anggaran kas adalah gambaran atas seluruhrencana penerimaan dan pengeluaran uang tunai
yang berkaitan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi lainnya yang
menyebabkan perubahan-perubahan pada posisi kas atau menunjukkan aliran kas pada
periode tertentu.
Anggaran kas memiliki tujuan pokok untuk merencanakan penganggaran kas yang
seoptimal mungkin, yaitu rencana untuk menyediakan kas yang cukup baik dalam jumlah
maupun waktunnya. Pendekatan dalam penyusunan anggaran kas yang diperlukan oleh
perusahaan yaitu ; anggaran kas jangka pendek dan anggaran kas jangka Panjang. Faktor-
faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran kas adalah faktor-faktor
yang mempengaruhi penerimaan kas dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran kas.

B. Saran
Walaupun kami sebagai penulis menginginkan kerapihan dan kesempurnaan ketika
menyusun makalah ini namun pada kenyatannya masih banyak sekali kekurangan-
kekurangan yang perlu diperbaiki ulang oleh penulis. Persoalan ini dikarenakan masih sangat
sedikitnya pengetahuan penulis. Maka dari itu penulis sangat berharap sekali bahwa para
pembaca selalu memberikan sebuah kritikan dan saran kepada penulis agar penulis bisa
menjadikan saran dan kritikan yang diberikan oleh para pembaca ini dijadikan sebagai bahan
evaluasi untuk selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Herlianto, Didit. Anggaran keuangan. Yogyakarta : Gosyen Publishing, 2011.

Anda mungkin juga menyukai