Anda di halaman 1dari 37

ANGGARAN MODAL

Dosen Pengampu
Drs Sukardi Ikhsan, M.Si
Disusun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Penganggaran

Oleh :
1. Sri Mulyani

7211413234

2. Prihatini

72

3. Dian Novitasri

721141324

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, makalah yang berjudul Anggaran Modaal
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini khusus disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Penganggaran.
Dalam penyusuan makalah ini ada begitu banyak pihak yang terlibat baik
secara langsung maupun secara tidak langsung. Dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Sukardi Ikhsan, M.Si. selaku
Dosen Pengampu Mata Kuliah Penganggaran, orang tua kami yang telah
memberikan dorongan secara materiil maupun nonmateriil, dan seluruh pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan berbagai kritik dan saran yang
membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan makalah ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Semarang, 22 Mei 2016

Penulis

ii

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................2
BAB II KONSEP DASAR DAN TAHAP PENYUSUNAN
ANGGARAN MODAL...........................................................................................3
A. Pengertian Anggaran Modal dan Penganggaran Modal.................................3
B. Tujuan, Kegunaan, dan Fungsi Anggaran Modal...........................................3
C. Tahap Penyusunan Anggaran Modal..............................................................5
BAB III ANGGARAN MODAL KERJA DAN ANGGARN MODAL
INVESTASI.............................................................................................................7
A. Anggaran Modal Kerja untuk Perusahaan Dagang dan Jasa....................... 7
B. Anggaran Modal Investasi untuk Perusahaan Manufaktur....................... 20
BAB III PENUTUP................................................................................................34
A. Kesimpulan ...............................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................35

iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anggaran modal (capital budget) adalah suatu daftar tentang apa yang
dianggap manajemen merupakan proyek berharga untuk mendapatkan harta
modal baru bersama dengan taksiran biaya unuk proyek. Anggaran ini
menunjukan rencana perubahan aktiva tetap dalam tahun. Anggaran modal
biasanya terpisah dari anggaran operasi dan dalam banyak perusahaan ia
disiapkan pada waktu yang berlainan dan diselesaikan melalui komite
penentuan modal yang terpisah dari komite.
Anggaran

modal

berhubungan

dengan

keseluruhan

proses

perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana yang


jangka waktu pengambilan dananya lebih dari satu tahun. Anggaran barang
modal sering disebut juga dengan penggarapan barang modal atau anggaran
untuk pendapatan aktiva tetap. Istilah barang modal mengacu pada aktiva
tetap yang digunakan dalam produksi atau anggaran, berarti suatu rencana
yang merinci arus kas masuk dan arus kas keluar untuk jangka waktu
tertentu dimasa yang akan datang.
Melalui disusunnya beserta dilakukannya analisis yang komprehensif
anggaran modal maka hal tersebut dapat membantu para manajer membuat
keputusan mengenai investasi jangka panjang. Sebagai contoh, untuk
menghasilkan lini produk baru, suatu perusahaan perlu mengembangkan
kemampuan manufaktur dan membeli persediaan yang dibutuhkan untuk
membuat produk tersebut. Sehingga menjadikan investasi di zaman sekarang
dengan harapan akan menerima laba dan arus kas di masa datang, mungkin
selama sepuluh atau dua puluh tahun. Berdasarkan uraian tersebut diatas,
maka anggaran modal merupakan anggaran penting yang perlu disusun
dalam upaya menjaga kontinuitas perusahaan. Dengan demikian,

maka

diperlukan pengetahuan dan ketrampilan yang komprehensif mengenai

anggaran modal. Atas dasar inilah makalah ini akan befokus membahas
mengenai Anggaran Modal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka rumusan masalah
yang dapat ditarik adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep dasar anggaran modal?
2. Apa tujuan, kegunaan, dan fungsi anggaran modal ?
3. Bagaimana tahapan penyusunan anggaran modal?
4. Apa saja sumber dan pengugunan modal?
5. Bagaimana anggaran modal kerja untuk perusahaan dagang dan jasa?
6. Bagaimana anggaran modal investasi untuk perusahaan manufaktur?
7. Bagaimana
cara
mengambil
keputusan
investasi
yang
menguntungkan?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan, maka tujuan dari
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan. konsep dasar anggaran modal
2. Menjelaskan tujuan, kegunaan, dan fungsi anggaran modal
3. Menjelaskan tahapan penyusunan anggaran modal.
4. Menjelaskan sumber dan pengugunan modal.
5. Menjelaskan anggaran modal kerja untuk perusahaan dagang dan jasa
6. Menjelaskan anggaran modal investasi untuk perusahaan manufaktur
7. Menjelaskan
cara
mengambil
keputusan
investasi
yang
menguntungkan.

BAB II
KONSEP DASAR ANGGARAN MODAL DAN
TAHAP PENYUSUAN ANGGARAN MODAL
A. Pengertian Anggaran Modal dan Penganggaran Modal
2

Modal atau capital merujuk pada aktiva tetap yang digunakan


dalam operasi perusahaan. Sedangkan anggaran atau budget adalah suatu
rencana yang menjelaskan arus kas keluar dan arus kas masuk yang di
proyeksikan (diprediksi) selama periode tertentu dimasa yang akan datang.
Menurut Robert. N. Anthon (2001 : 81) anggaran modal adalah suatu
daftar tentang apa yang dianggap manajemen merupakan proyek yang
berharga untuk mendapatkan harta modal baru bersama-sama dengan
taksiran biaya untuk setiap proyek. Sedangkan penganggaran modal
menurut James C. Van Horne (2004:324) adalah proses mengidentifikasi,
menganalisa, dan memilih proyek investasi yang pengembaliannya (arus
kas) diharapkan lebih dari satu tahun.
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa, anggaran modal
adalah adalah suatu tinjauan umum tentang pengeluaran pengeluaran
terencana pada aktiva-aktiva tetap sedangkan penganggaran modal adalah
keseluruhan proses menganalisis proyek-proyek dan menentukan apakah
proyek-proyek tersebut harus dimasukkan dalam anggaran modal (capital
budget).
B. Tujuan, Kegunaan dan Fungsi Anggaran Modal
1. Tujuan Penyusunan Anggaran Modal
Tujuan disusunnya anggaran modal diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Pencapaian sasaran yang tepat dalam pengambilan keputusan
investasi dan pengeluaran pembelian barang modal
b. Peningkatan profesionalisme dan managerial skill setiap personil
organisasi dalam menganalisa setiap proyek investasi yang
diusulkan.
c. Peningkatan tingkat keuntungan dari kegiatan operasi perusahan
dan kegaiatn proyek investasi.
2. Kegunaan Penyusunan Anggaran Modal
Berikut adalah kegunaan disusunnya anggaran modal :
a. Memprediksi Modal Perusahaan yang akan digunakan
Dengan adanya rencana modal tentunya akan lebih mudah
dalam memprediksi beberapa modal yang akan digunakan dalam
kegiatan yang dilaksanakan perusahaan.
b. Memperkecil Resiko Pembengkakan Modal

Berapa resiko pembekakan modal akan diminimalisir jika


anggaran

modal

telah

dibuat,

tentunya

dengan

berbagai

pertimbangan bagi kegiatan perusahaan yang kurang efektif dan


dapat mengurangi banyak dana yang akan disesuaikan dengan
anggaran modal yang ada.
c. Sistematika Kinerja Perusahaan yang lebih efektif
Kinerja perusahaan tentunya lebih efektif dengan adanya
anggaran modal, karena kinerja yang akan dilaksanakan tidak asalasalan dan akan lebih terarah disesuaikan dengan modal yang
dianggarkan.
d. Memprediksi Keuntungan Perusahaan yang akan diperoleh
Jika anggaran modal dapat diketahui dalam melaksanakan
beberapa kegiatan perusahaan, maka dalam perhitunganpun akan
tampak beberapa prediksi keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan, karena sebuah perusahaan yang berorientasi pada
profit tentunya tidak mau jika modal yang dikeluarkan akan
berkurang tetapi tentunya menginginkan modal akan kembali
dengan suatu keuntungan yang pasti.
e. Efisiensi Tenaga Kerja
Diketahuinya anggaran modal yang diperlukan, maka akan
mempengaruhi pula berapa tenaga kerja yang dibutuhkan
perusahaan untuk menyelesaikan suatu proses kegiatan dalam
perusahaan. Sehingga resiko adanya tenaga kerja yang kurang
dibutuhkan akan diatasi.
f. Meminimalisir Timbulnya Utang
Setiap perusahaan tentunya tidak mengharapkan memiliki
banyak utang, walaupun sangatlah tidak mungkin sebuah
perusahaan melakukan transaksi utang piutang didalamnya. Namun
dengan adanya anggaran modal yang dibuat setidaknya akan lebih
mudah dipahami berapa besar modal yang telah ada sehingga dapat
mengendalikan pembengkakan dana yang dapat menimbulkan
utang.
3. Fungsi Penyusuanan Anggaran Modal
Fungsi penyusunan anggaran modal adalah sebagai berikut:
a. Fungsi Perencanaan

Menyediakan perencanaan yang efektif dari pengeluaran modal


atau dana (capital expenditure)
b. Fungsi Pelaksanaan
Menyediakan alat koordinasi antara capital expenditure yang
dihubungkan dengan:
- Kebutuhan pembelanjaan kas
- Penjualan potensial
- Keuntungan potensial
- Return on Invesment (ROI)
c. Fungsi Pengawasan
Menyediakan alat pengawasan baik untuk minor maupun mayor
additions.
C. Tahap-Tahap Penyusunan Anggaran Modal
1. Menentukan biaya proyek
2. Memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek, termasuk nilai
akhir aktiva.
3. Mengestimasi risiko dari aliran kas proyek harus i(memakai distribusi
probabilitas aliran kas).
4. Menentukan biaya modal (cost of capital) yg tepat untuk mendiskon
aliran kas proyek.
5. Memperkirakan nilai

aktiva

dari

aliran

kas

masuk

dengan

menggunakan nilai waktu uang.


6. Membandingkan nilai sekarang dari aliran kas yang diharapkan dengan
biayanya.

BAB III
ANGGARAN MODAL KERJA DAN ANGGARAN MODAL INVESTASI
A. Anggaran Modal Kerja untuk Perusahaan Dagang dan Jasa
a. Pengertian Modal Kerja
Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untukbelanja
operasi sehari-harinya, misalnya untuk memberikan persekot bahan
mentah, membayar upah buruh, gaji pegawai dan lain sebagainya.
Dimana dana yang telah dikeluarkan ini diharapkan akan dapat
kembali masuk dalam perusahaan pada waktu yang pendek melalui
hasil penjualan poduksinya.
Berikut disajikan tiga konsep dan definisi modal kerja yang umum
digunakan (Munawir) yaitu:
1. Konsep Kuantitatif
Konsep ini menitikberatkan pada kuantitas yang diperlukan
untuk mencukupi perusahaan dalam membiayai operasinya yang
bersifat rutin atau menunjukan jumlah dana (fund) yang bersedia
untuk tujuan operasi jangka pendek. Dalam konsep ini

menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancar


( GrossWorking Capital).
2. Konsep Kualitatif
Konsep ini menitikberatkan

pada

kualitas

modal

kerja.Dalam konsep ini pengertian modal kerja adalah kelebihan


aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek (Net Working
Capital), yaitu jumlah aktiva lancar yang berasal dari pinjaman
jangka panjang.
3. Konsep Fungsional
Konsep ini menitikberatkan fungsi dari dana yang dimiliki
dalam rangka menghasilkan pendapatan (laba) dari usaha pokok
perusahaan. Pada dasarnya dana-dana yang dimiliki oleh suatu
perusahaan akan digunakan untuk menghasilkan laba sesuai
dengan usaha-usaha pokok perusahaan, tetapi tidak semua dana
yang digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba
dimasa yang akan datang.
Berdasarkan konsep atau definisi modal kerja di atas, maka
secara umum dapat diambil pengertian modal kerja yaitu kekayaan
atau

aktiva

yang

diperlukan

oleh

perusahaan

untuk

menyelenggarakan kegiatan sehari-hari yang selalu berputar dalam


periode tertentu.
b. Perputaran modal kerja
Periode perputaran modal kerja dimulai saat dimana uang kas
diinvestasikan kedalam komponen-komponen modal kerja sampai saat
dimana kembali lagi menjadi uang kas.Makin pendek periode berarti
makin cepat perputarannya tergantung pada berapa lama periode
perputaran masing-masing komponen modal kerja tersebut. Perputaran
barang dagangan biasanya lebih pendek dari perputaran barang yang
mengalami proses produksi.
c. Penentuan besarnya kebutuhan modal kerja
Besar kecilnya kebutuhan modal kerja terutama tergantung kepada dua
faktor utama yaitu:
1. Periode perputaran modal atau periode terikatnya modal kerja
Adalah keseluruhan atau jumlah dari periode-periode yang
meliputi jangka waktu pemberian kredit beli, lama penyimpanan

bahan mentah di gudang, lamanya proses produksi, lamanya


barang jadi disimpan digudang, dan jangka penerimaan piutang.
2. Pengeluaran kas rata-rata setiap harinya
Merupakan sejumlah pengeluaran kas rata-rata tiap harinya
untuk keperluan pembelian bahan mentah, bahan pembantu,
pembayaran upah buruh, dan biaya-biaya lainnya.Dengan jumlah
pengeluaran setiap harinya yang tetap tetapi dengan makin
lamanya periode perputarannya, maka jumlah modal keja yang
dibutuhkan adalah semakin besar.Demikian pula dengan periode
perputaran

yang

tetap

dengan

makin

besarnya

jumlah

pengeluarannya kas setiap harinya kebutuhan modal kerjapun


semakin besar.Apabila perusahaan hanya menjalankan usaha satu
kali saja maka kebutuhan modal kerja cukup sebesar modal kerja
yang dikeluarkan selama satu periode perputaran saja.Tetapi
perusahaan didirikan tidak dimaksudkan untuk menjalankan usaha
satu kali saja, melainkan untuk seterusnya dan dimana setiap hari
ada aktivitas usaha. Bagi perusahaan yang disebutkan terakhir ini
dengan sendirinya kebutuhan modal kerjanya tidak cukup hanya
sebesar apa yang diperlukan selama satu periode perputaran saja,
melainkan sebesar jumlah pengeluaran setiap harinya dikalikan
dengan periode perputarannya modal kerja tersebut.
Contoh:
Periode perputaran :
Lama proses produksi
Lama barang disimpan di gudang
Lama jangka waktu penerimaan piutang
Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja

18 hari
7 hari
20 hari
45 hari

Pengeluaran setiap harinya:


Bahan mentah
Bahan pembantu
Biaya tenaga kerja
Jumlah pengeluaran setiap harinya

Rp. 100.000,Rp. 40.000,Rp. 75.000,RP. 215.000,-

Kebutuhan modal kerja bagi perusahaan yang menjalankan aktivitas usaha


setiap harinya dapat menjamin kontiniutas usahanya dibutuhkan modal
kerja sebesar Rp. 215.000,- x 45 = Rp. 9.675.000,-

d. Faktor Penentu Penyusunan Anggaran Modal Kerja


Kebutuhan modal kerja perusahaan terutama dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu:
1. Volume Penjualan
Volume penjualan merupakan faktor yang terpenting besar
maupun komponen modal kerja.Suatu perusahaan menanamkan
sebagian dari dananya dalam modal kerja.Karena modal kerja
diperlukan untuk menunjang kegiatan opersionalnya, yang
bertumpu pada penjualan.
2. Faktor Musiman
Beberapa perusahaan akan mengalami fluktuasi musiman
dalam permintaan barang dan jasa yang dihasilkan. Jika
perusahaan mengalami resesi penjualan maka kas menurun, karena
pelanggan akan lebih hati-hati dalam membeli barnga dan jasa.
Hal ini akan mengakibatkan penurunan modal kerja.
3. Perubahan Teknologi
Perkembangan teknologi terutama yang berkenaan dengan
harga produksi mempunyai pengaruh yang menentukan terhadap
kebutuhan modal kerja.
4. Kebijakan Perusahaan
Kebijakan perusahaan juga dapat mempengaruhi tingkat
modal

kerja.

Jika

kebijaksanaan

produksinya

mengalami

perubahan, kebutuhan akan persediaan akan bahan mungkin


berubah. Bilamana tingkat saldo kas dihubungkan dengan tingkat
5.
6.
7.
8.

penjualan, modal kerja keseluruha akan ikut terpengaruh.


Kondisi perekonomian secara umum
Kondisi Pasar
Keputusan operasi dan keuangan
Jumlah pembiayaan

Permintaan untuk jumlah yang besar akan meningkatkan biaya


modal perusahaan.
9. Sifat dan Tipe perusahaan
Sifat dari perusahaan jasa biasanya harus menginvestasikan
modal-modalnya sebagian besar pada aktiva tetap atau plan and
equipment yang diberikan untuk pelayanan atau jasanya kepada
masyarakat.
10. Tingkat Perputaran Perusahaan
Tingkat perputaran persediaan menunjukan berapa kali persediaan
tersebut diganti dalam arti dibeli dan dijual kembali.
e. Macam-macam Modal Kerja
1. Modal kerja permanen\
Modal kerja yang selalu ada dalam perusahaan supaya kegiatan
berfungsi dengan baik, terbagi menjadi 2 antara lain:
Modal Kerja Primer
Yaitu modal kerja minimum yang harus selalu ada di
perusahaan. Dalam perusahaan dagang berupa: kas, persediaan
barang dagang. Sedangkan dalam perusahaan jasa berupa kas,
perlengkapan service. Misal usaha salon: gunting, sisir, kantor
atau tempat usaha.
Modal Kerja Normal
Yaitu sejumlah modal kerja untuk kegiatan produksi pada
kapasitas normal.
Perusahaan dagang: persediaan barang dagang
Perusahaan jasa: alat-alat service
2. Modal Kerja Variable
Yaitu modal kerja yang berubah-ubah sesuai dengan keadaan dan
periode tertentu. Modal Kerja Variable terbagi menjadi 2 :
Modal Kerja Musiman
Yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah menurut
musim.
- Perusahaan dagang: Toko yang menyediakan payung saat
-

musim hujan
Perusahaan jasa: Pengusaha percetakan atau sablon akan
menyediakan bahan baku yang lebih banyak saat

kampanye
Modal Kerja Siklis
Yaitu modal kerja yang suatu saat akan berubah sesuai
permintaan produk dari konsumen.

10

Perusahaan dagang: Persediaan barang dagangan kue

kering, parcel dalam menjelang lebaran


Perusahaan jasa: Penjahit pada saat menjelang lebaran

permintaan lebih banyak


Modal Kerja Darurat
Yaitu modal kerja yang tidak terduga pada sebelumnya.
- Perusahaan dagang: Menyediakan perlengkapan darurat
-

ataupun P3
Perusahaan jasa: asuransi jika terjadi kebakaran, bencana

alam, kerusuhan, dan menyediakan perlengkapan P3


f. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Pada umumnya modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari dua
sumber:
1. Sumber Internal (Internal Sources)
Adalah modal kerja yang dihasilkan oleh perusahaan sendiri dari
aktivitas operasional yang terdiri dari laba yang ditahan, penjualan
aktiva tetap yang dilaksanakan oleh perusahaan, keuntungan
penjualan surat-surat berharga atau efek di atas harga normal.
2. Sumber Eksternal (Eksternal Sources)
Adalah modal kerja yang berasal dari luar aktivitas perusahaan.
Pihak-pihak luar sebagai sumber pemenuhan modal kerja adalah
supplier, bank, dan pasar modal. (Munawir)
Penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan bentuk maupun
penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan, tetapi
penggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti dengan berubahnya atau
turunnya jumlah modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan.
Penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya modal kerja
adalah sebagai berikut:
1) Pembayaran biaya atau ongkos operasi perusahaan
2) Kerugian yang diderita oleh perusahaan karena adanya penjualan
surat berharga/efek
3) Pembayaran hutang-hutang jangka panjang
4) Adanya pengambilan uang kas oleh pemilikperusahaan
5) Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka
panjang
6) Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk
tujuan tertentu dalam jangja panjang (Munawir,2004: 125-127)
11

Jumlah investasi modal kerja pada suatu perusahaan ditentukan oleh


berbagai faktor, yaitu:
1) Jenis produk yang dihasilkan
2) Jangka waktu proses lamanya produksi
3) Besarnya volume penjualan, bertambah besar volume penjualan
maka bertambah besar pula keperluan akan modal kerja
4) Kebijaksanaan dalam menentukan tingkat persediaan bahan baku
maupun barang jadi
5) Kebijakan kredit
6) Tingkat efisiensi pengelolaan aktiva lancar (Darwin Bangun, 1089:
66)
g. Faktor yang mempengaruhi modal kerja
Volume Penjualan
Politik Penjualan
Politik Penjualan Kredit
Politik Penjualan Persediaan Bersih
Penaruh Musim
Kemajuan Teknologi
h. Kegunaan Modal Kerja
Modal kerja harus cukup jumlahnya dalam arti harus mampu
membiayai pengeluaran atau operasi perusahaan atau operasi
perusahaan sehari-hari,karenadengan modal kerja yang cukup akan
menguntungkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis
atau efisien dan perusahaan tidak mengalami kesulitan keuangan,
modal kerja juga akan memberikan keuntungan lain, yaitu:
a) Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena
turunnya nilai dari aktiva lancar.
b) Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajibankewajiban tepat pada waktunya
c) Menjamin dimilikinya kredit sebanding perusahaan semakin besar
dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi
bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi
d) Memungkinkan untuk memiliki perusahaan untuk memberikan
syarat

kredit

yang

lebih

menguntungkan

kepada

para

langganannya. (Munawir, 2004: 117)

12

Contoh :
Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
UD BIMA SAKTI
Periode 2016
Sumber Dana

Jumlah

Penggunaan Dana

Jumlah

Laba Operasi

Rp

10.500.000

Cash Deviden

Rp

4.000.000

Persediaan
Akum Dep
Mesin
Akum Dep
Bangunan

Rp

2.520.000

Kas

Rp

4.500.000

Rp

Piutang

Rp

3.500.000

Rp

Rp

2.000.000

Tanah

Rp

5.000.000

Surat berharga
Asuransi dibayar
dimuka

Rp

2.600.000

Obligasi
Modal

Rp
Rp

1.700.000
2.500.000

Gedung
Peralatan

Rp
Rp

2.400.000

Hutang Dagang
Hutang Wesel
hutang pajak

Rp
Rp
Rp

(1.000.000)
2.220.000
2.000.000
13

Total Sumber

Rp

22.220.000

Total Penggunaan

Rp

22.220.000

14

i. Contoh Anggaran Modal Kerja


ANGGARAN MODAL KERJA
UD BIMA SAKTI
PERIODE 2015

15

Keterangan
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas
Piutang dagang
Persediaan barang
dagangan
Asuransi dibayar dimuka
Surat berharga
Jumlah aktiva lancer
Aktiva Tetap
Tanah
Toko
Gedung
Akum. Peny. Gedung
Peralatan
Akum. Peny. Peralatan
Jumlah aktiva tetap
Jumlah Aktiva
HUTANG DAN MODAL
Hutang lancer
Hutang dagang
Hutang wesel
Hutang pajak
Jumlah hutang lancer
Hutang Obligasi
Modal Saham
Hutang jangka pendek
Laba tidak dibagi
Jumlah Passiva

Tahun 2015
Semester 1
Semester 2

Tahun 2016
Semester 1
Semester 2

Rp
Rp

2,500,000
5,250,000

Rp
Rp

3,000,000
6,000,000

Rp
Rp

3,500,000
7,500,000

Rp
Rp

4,000,000
8,600,000

Rp

5,125,000

Rp

5,900,000

Rp

6,200,000

Rp

8,125,000

Rp
Rp
Rp

1,200,000
500,000
14,575,000

Rp
Rp
Rp

1,200,000
625,000
16,725,000

Rp
Rp
Rp

1,350,000
700,000
19,250,000

Rp
Rp
Rp

1,420,000
820,000
22,965,000

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

5,200,000
3,000,000
2,550,000
(120,000)
1,750,000
(80,000)
12,300,000
26,875,000

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

5,250,000
3,000,000
2,550,000
(120,000)
1,750,000
(80,000)
12,350,000
29,075,000

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

5,250,000
3,000,000
2,500,000
(120,000)
1,750,000
(80,000)
12,300,000
31,550,000

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

5,300,000
3,000,000
2,500,000
(120,000)
1,750,000
(80,000)
12,350,000
35,315,000

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

6,535,000
5,000,000
2,065,000
13,600,000
4,250,000
6,750,000
3,000,000
500,000
14,500,000
28,100,000

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

3,900,000
6,000,000
3,455,000
13,355,000
3,500,000
7,250,000
4,000,000
950,000
15,700,000
29,055,000

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

4,200,000
7,050,000
4,140,000
15,390,000
3,600,000
7,500,000
4,500,000
680,000
16,280,000
31,670,000

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

4,300,000
8,000,000
4,550,000
16,850,000
6,000,000
8,000,000
3,650,000
950,000
18,600,000
35,450,000

16

j. Perhitungan Modal Kerja Konsep Kuantitatif = Harta Lancar


Keterangan
Kas
Piutang dagang
Persediaan barang dagang
Asuransi dibayar dimuka
Surat berharga
Jumlah
modal
kerja
kuantitatif

Tahun 2016

Tahun 2017

semester 1
Rp
2,500,000
Rp
5,250,000
Rp
5,125,000
Rp
1,200,000
Rp
500,000

semester 2
Rp
3,000,000
Rp
6,000,000
Rp
5,900,000
Rp
1,200,000
Rp
625,000

semester 1
Rp
3,500,000
Rp
7,500,000
Rp
6,200,000
Rp
1,350,000
Rp
700,000

semester 2
Rp 4,000,000
Rp 8,600,000
Rp 8,125,000
Rp 1,420,000
Rp
820,000

Rp 14,575,000

Rp 16,725,000

Rp 19,250,000

Rp 22,965,000

k. Perhitungan Modal Kerja Konsep Kualitatif= aktiva lancar - utang dagang

Keterangan

Tahun 2016

Tahun 2017

semester 1

semester 2

semester 1

semester 2

Jumlah aktiva lancer

Rp 14,575,000

Rp 16,725,000

Rp 19,250,000

Rp 22,965,000

Jumlah utang lancer

Rp 13,600,000

Rp 13,355,000

Rp 15,390,000

Rp 16,850,000

Jumlah modal kerja kualitatif

Rp 975,000

Rp 3,370,000

Rp 3,860,000

Rp 6,115,000

l. Perhitungan Modal Kerja Konsep Fungsional

17

Keterangan
Kas
Piutang dagang
Piutang sebesar harga pokok
Penyusutan gedung
Penyusutan peralatan
Jumlah Modal Kerja Fungsional

Tahun 2014
Semester 1
Semester 2
Rp 2,500,000
Rp 3,000,000
Rp 5,250,000
Rp 6,000,000
Rp 4,700,000
Rp 4,672,000
Rp (120,000) Rp (120,000)
Rp (80,000)
Rp (80,000)
Rp12,250,000
Rp13,472,000

Tahun 2015
Semester 1
Semester 2
Rp 3,500,000
Rp 4,000,000
Rp 7,500,000
Rp 8,600,000
Rp 5,848,000
Rp 7,060,000
Rp (120,000) Rp (120,000)
Rp (80,000)
Rp (80,000)
Rp16,648,000
Rp19,460,000

18

B. ANGGARAN MODAL INVESTASI UNTUK PERUSAHAAN


MANUFAKTUR
a. Pengertian Modal Investasi
Modal investasi yaitu sejumlah dana yang dikeluarkan saat sekarang untuk
membeli aktiva riil (tanah, rumah, mobil) atau aktiva keuangan.
1. Modal Investasi Perusahaan Baru
Jika investasi mendirikan perusahaan baru sehingga memerlukan
bangunan perusahaan beserta aktiva tetap lainnya. Nilai investasi yang
di anggarkan dapat berupa pengeluaran antara lain sebagai berikut:
a) Biaya Awal
Yang termasuk dalam biaya awal yaitu biaya untuk dapat
beroperasi, administrasi, jasa konsultan perencanaan dan
sebagainya.
b) Biaya Pembangunan Gedung
Yaitu seluruh kas untuk pembangunan fisik gedung, selain itu juga
pembangunan jalan kompleks, jalan selokan dan pagar.
c) Biaya Pembelian Alat dan Perlengkapan
Yaitu Keseluruhan kas untuk membeli perlengkapan yang
dibutuhkan, selain itu juga memperhitungkan biaya pemasukan
(bea masuk dan pajak import serta angkutan sampai ke memasuli
fase produksi percobaan).
d) Biaya Tak Terduga (Contingences)
Merupakan biaya yang diperkirakan akan dikeluarkan untuk
mengimbangi ketidakpastian di masa yang akan datang.
e) Biaya Studi Kelayakan
Biaya untuk membayar berbagai kegiatan untuk studi kelayakan
sebelum investasi dilaksanakan.
f) Biaya Supervisi Pembangunan Pabrik
Dipergunakan untuk pengawasan atau supervise ketika pabrik
tersebut dibangun.
g) Biaya Overhead
Biaya tambahan atas perubahan yang mugkin akan terjadi saat
terjadi pendirian pabrik.
h) Nilai Tambah Pajak (Tax Value Added)
Biaya ini intuk membayar berbagai pajak dalam rangka
pembangunan gedung dan pengadaan sarana perlengkapan.Bisa
berupa pajak bumi dan bangunan, pajak barang mewah, pajak
pertambahan nilai dan lain-lain.
i) Pembelian Tanah
Biaya untuk membayar tanal, lokasi dari perusahaan.
19

Pengangaran modal investasi pada perusahaan manufaktur, dapat


mengikuti prosedur sebagai berikut:
1. Penyediaan rencana investasi
2. Penaksiran arus kas yang akan dihasilkan selam umur ekonomis
3.
4.
5.
6.

proyek investasi
Penentuan biaya modal proyek
Penilaian terhadap arus kas
Keputusan investasi berdasarkan kriteria tertentu
Pengendalian dan evaluasi secara berkeseimbungan terhadap
proyek investasi yang telah diterima.

Contoh dana awal yang dibutuhkan perusahaan Manufaktur yang baru didirikan:
PT ELANG JAYA
Dana Investasi Awal yang Dibutuhkan
Waktu Pembangunan Satu Tahun
No.
1

Elemen Investasi
Pengadaan Aktiva Berwujud
a. Tanah lokasi 30.000 m2 @Rp 550.000
Pengurukan @Rp 30.000
- Pemagaran (100+100) x Rp 900.000
Biaya sertifikat

Kebutuhan Dana
Rp
Rp
Rp
Rp

4,750,000,000
700,000,000
180,000,000
25,000,000

20

b.

c.

d.
e.
f.
2

Jumlah biaya tanah lokasi


Biaya Bangunan:
Bangunan pabrik
Bangunan gudang
Bangunan kantor
Bangunan perumahan
Jumlah biaya bangunan
Biaya pengadaan mesin, pabrik,
generator, dan mesin lainnya termasuk
biaya instalasi
Biaya pengadaan berbagai macam mesin
kantor
Pengadaan mebel untuk pabrik dan
kantor
Pengadaan kendaraan bermotor
Jumlah Total No. 1
Aktiva tak Berwujud
Biaya izin usaha (pendirian)
Biaya operasi percobaan
Biaya studi kelayakan
Biaya sewa
Jumlah Biaya Aktiva tak Berwujud
TOTAL

Rp

5,655,000,000

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

875,000,000
250,000,000
425,000,000
375,000,000
1,925,000,000

Rp

750,000,000

Rp

275,000,000

Rp
Rp
Rp

195,000,000
155,000,000
7,580,000,000

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

55,000,000
30,000,000
25,000,000
80,000,000
190,000,000
7,770,000,000

21

2. Modal Investasi Untuk Perusahaan Yang Sudah Berjalan


Apabila perusahaan manufaktur sudah berdiri dan berjalan beberapa
tahun maka di butuhkan anggaran modal investasi sebagai berikut:
a) Pengganti Aktiva Tetap
Dalam rangka menghasilkan produk yang selalu memenuhi selera
konsumen dan sekaligus untuk memenangkan persaingan maka
akan timbul suatu keputusan mengenai penggantian dari investasi
yang sudah ada. Dapat berupa penggantian mesin, perlengkapan
kantor maupun pabrik. Dalam penggantian aktiva tetap terhadap
dua alternative penggantian yaitu dengan cara membeli aktiva atau
dengan sewa (leasing).
Berikut adalah contoh anggaran penggantian mesin apabila
perusahaan membeli mesin baru menjual mesin lama 10 tahun:
PT. LINGGA JATI
Perhitungan Biaya Investasi Penggantian Mesin Baru
Tahun 2016 (Dalam Ribuan Rupiah)
Biaya Awal
Harga dari barang baru

Jumlah
875.000

Pendapatan awal
Penerimaan dari

Jumlah
86.750

penjualan mesin
lama
Penghematan pajak

Biaya tambahan:

14.250

dari kerugian
penjualan mesin
lama
Pengepakan dan

17.000

pengiriman
Instalasi
Inspeksi
Pajak dari penjualan

33.275
-

mesin lama
Total Biaya

925.275

Total pendapatan

101.000

Total biaya
Biaya bersih

925.275
825.275

22

b) Ekspansi atau perluasan


Dana penambahan modal untuk memperluas pemasaran produk
c) Diversifikasikan produk
Seluruh kas yang di keluarkan untuk membiayai penambahan jenis
dan macam produk baru

23

Berikut disediakan contoh mengenai anggaran penambahan modal :


PT. LINGGA JATI
ANGGARAN TAMBAHAN KAPITAL
TAHUN 2016
Kapital

Biaya

Budget

Tahunan

Budget tahun 2016

tahun

Tahunan

Januari

Kuartal 1

2016
Kuartal II

Gedung

1.750.000

1.750.000

Mesin-mesin

175.000

175.000

5.000

5.000

5.000

5.000

5.000

Kuartal III

Kuartal
IV

departemen 1

Alat-alat

24

reparasi
Generator

150.000

150.000

150.000
1.675.000

150.000
110.000

Voorshot

17.000

gedung
Kebutuhan kas

125.000

5.000

150.000
150.000

5.000

165.000

25

d) Penelitian dan pengembangan


Anggaran yang di buat untuk mengembangkan produk baik dari
segi kuantitas maupun kualitas. Mungkin dibutuhkan dana untuk
menambah alat-alat produksi. Contoh anggarannya:
PT MATAHARI INDAH
ANGGARAN TAMBAHAN DANA
UNTUK PENGEMBANGAN DAN PENELITIAN
Dimulai Tahun 2016
Keterangan

TAHUN 1

TAHUN II

TAHUN

TAHUN IV
16.750.000

Bahan

16.750.000

7.500.000

III
8.500.000

penelitian
Peralatan

21.250.000

penelitian
Biaya tenaga

27.500.000

15.530.000

17.650.000

16.750.000

ahli
Biaya tenaga

14.575.000

12.4500.000

14.850.000

13.500.000

pembantu
Biaya

8.500.000

6.750.000

9.500.000

8.560.000

88.575.000

42.230.000

50.500.000

55.560.000

transportasi
penelitian
Jumlah dana
yang
dibutuhkan

b. Sumber Dana Modal Investasi


Terdapat tiga sumber dana modal investasi yaitu:
1) Modal sendiri
Modal sendiri berasal dari pemilik perusahaan dan biasanya berupa
saham baik saham biasa maupun saham istimewa.
2) Pinjaman
Pinjaman untuk membiayai proyek dapat diperoleh dari Bank,
lembaga

keuangan

non

Bank

dan

produsen

mesin

dan

peralatan.Terdapat 2 jenis pinjaman, yaitu:


a) Pinjaman jangka pendek

26

Adalah pinjaman yang jangka waktu pengembaliannya kurang


dari satu tahun.Perusahaan biasanya jarang menggunakan
pinjaman jangka pendek.
b) Pinjaman jangka panjang
Yaitu pinjaman yang masa pengembaliannya lebih dari satu
tahun, misalnya sepuluh tahun bahkan lebih panjang lagi.
3) Sumber dana patungan perusahaan asing
Untuk pembiayaan proyek besar tidak jarang bank komersial asing
bersedia bekerja sama untuk memberikan pinjaman sindikasi yaitu
pinjaman bersama yang diawasi bersama.
Berikut contoh sumber dana dan jumlah dana yang dibutuhkan suatu
perusahaan.
PT MATAHARI INDAH
Anggaran Perolehan Dana
Tahun 2016

No
1
2

Sumber Dana
Modal Sendiri
Kredit bank pemerintah:
Jangka pendek
Jangka panjang
Kredit jangka panjang

Jumlah
Rp 1.500.000.000

Persentase
50%

Rp 300.000.000
Rp 400.000.000
US $ 1.500.000

15%
20%
15%

lembaga keuangan asing


100%

c. Jenis Usulan investasi


Jenis usulan investasi biasanya ikelompkkan ke dalam empat golongan
yaitu:
1) Usulan investasi penggantian (replacement)
Replacement dilakukan apabila suatu aktiva tetap sudah habis
umur ekonomisnya namun masih tetap digunakan maka hanya akan
menyebabkan

pemborosan.

Replacement

bertujuan

untuk

mempertahankan atau bahkan meningkatkan efisiensi sehingga biaya


operasi perusahaan akan lebih kecil (hemat).
Penggantian dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu:
a. Penggantian untuk kelangsungan usaha

27

Mencakup pengeluaran untuk menggantikan peralatan yang rusak


dimana peralatan tersebut digunakan untuk berproduksi.
b. Penggantian untuk menurunkan biaya
Mencakup pengeluaran untuk menggantikan peralatan yang masih
bisa diperbaiki, tapi peralatan tersebut dinilai telah using.
Tujuannya untuk menurunkan biaya tenaga kerja, biaya bahan
baku, dan biaya-biaya lainnya seperti gas, listrik dan air.
2) Usulan investasi perluasan (expansion)
Expansion dilakukan dengan menambah kapasitas produksi yang
sudah ada dengan cara menambah mesin-mesin yang digunakan atau
dengan membuka cabang baru.
Perluasan dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu:
a. Ekspansi atau produk yang sudah ada saat ini
Mencakup pengeluaran untuk meningkatkan kuantitas produk saat
ini atau untuk menambah outlet penjualan serta fasilitas distribusi.
b. Ekspansi produk / pasar baru
Meliputi pengeluaran untuk memproduksi produk baru atau untuk
meluaskan pasar kewilayah yang belum disentuh oleh perusahaan.
3) Usulan investasi pertumbuhan (growth)
Growth dilakukan dengan membuka lini produk baru.Untuk
produk baru, pengajuan rencana investasi biasanya berasal dari bagian
pemasaran. Misalnya: saat ini lini produk yang ada adalah lini produk
rokok dan ada rencana untuk membuka ini produk elektronik maka
usulan investasi ini disebut dengan usulan investasi pertumbuhan
(growth).
4) Usulan investasi lain-lain
Investasi bisa dilakukan karena adanya tuntutan dari pihak ekstern.
Misalnya: peraturan daerah, yang berupa pembelian alat, pembelian
polusi, dengan tujuan mengurangi polusi yang diakibatkan oleh operasi
pabrik perusahaan.
d. Pengambilan Keputusan dalam Investasi
Ada beberapa kriteria untuk menerima atau menolak investasi atau untuk
menguji kelayakan suatu investasi layak atau tidak untuk dilakukan yaitu
sebagai berikut:
a) Payback Period
Yaitu periode yang diberlakukan agar investasi pada proyek dapat
mengembalikan dana yang dikeluarkan.
28

Contoh:
Perusahaan XYZ tahun 2016 melakukan investasi sebesar

Rp.

550.000.000 untuk proyek X dan Y perhitungannya sebagai berikut:


Tahun
2007
2008
2009
2010
2011

Arus Kas proyek X


255.000.000
232.000.000
75.500.000
32.250.000
32.750.000

Arus Kas Proyek Y


110.000.000
160.000.000
260.000.000
285.000.000
310.000.000

Cara Menghitung Payback Period:


Proyek X :
Tahun

Arus Kas

Tingkat

Nilai Sekarang

Kumulatif

2007
2008
2009
2010
2011

proyek X
255.000.000
232.000.000
75.500.000
32.250.000
32.750.000
Total PV

Bunga
0,8696
0,7561
0,6575
0,5718
0,4972

(PV)
221.748.000
175.415.200
49.641.250
18.440.550
16.283.300
481.528.300

221.748.000
397.163.200
446.804.450
465.245.000
481.528.300

Investasi Awal

(500.000.000)

NPV

-18.471.700

Menghitung payback period proyek X:

=n+

x 1 tahun

=5+

x 1 tahun

= 5 + (-0,1422)

= 4,8578 atau 4 tahun 9 bulan 6 hari

29

Proyek Y
Tahun

Arus Kas

Tingkat

Nilai Sekarang

Kumulatif

2007
2008
2009
2010
2011

proyek Y
110.000.000
160.000.000
260.000.000
285.000.000
310.000.000
Total PV

Bunga
0,8696
0,7561
0,6575
0,5718
0,4972

(PV)
95.656.000
120.976.000
170.950.000
162.963.000
154.132.000
704.677.000

95.656.000
216.632.000
387.582.000
550.545.000
704.677.000

Investasi Awal

(500.000.000)

NPV

204.677.000

Menghitung Payback Period Proyek Y:

=n+

x 1th

=5+

x 1 tahun

= 5 + (0.2195)
= 5,2195 atau 5 tahun 2 bulan 5 hari
Jadi, payback Period yang dipilih paling baik yaitu terletak pada proyek X
karena proyek X lebih cepat payback periodnya dibandingkan dengan
proyek Y

b) Net Present Value (NPV)

30

Nilai sekarang bersih artinya nilai sekarang dari manfaat dikurangi


investasi dan biaya, yang apabila positif menyatakan bahwa proyek
diterima sedang apabila negatif proyek atau investasi perlu ditolak.
Contoh dari data yang sama:
NPV proyek X = -18.471.700
NPV proyek Y = 204.677.000
Jika kita memiliki uang sebanyak Rp 850.000.000,- maka usulan
proyek Y lebih baik karena jika dibandingkan proyek X, Proyek Y ini
NPV bernilai positif sedangkan pada proyek X NPV bernilai negative.
Jadi proyek yang harus dipilih adalah proyek Y.

c) Internal Rate of Return (IRR)


IRR adalah suatu tingkat diskonto yang menghasilkan NPV sama
dengan nol. Metode ini juga mempertimbangkan pengaruh waktu
terhadap uang.
No
1

Kriteria
Payback Period

Net Present Value

Proyek
X
Y
X
Y

Putusan
Dipilih
Ditolak
Ditolak
Diterima

31

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Modal kerja diperlukan untuk menunjang kegiatan operasionalnya yang
bertumpu pada penjualan. Perusahaan yang bekerja dengan penjualan yang
konstan akan bekerja dengan modal kerja yang relative konstan pula. Sedangkan
perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan akan membutuhkan modal kerja
yang meningkat. Bilamana tingkat penjualan menurun maka tingkat kebutuhan
modal kerja juga akan turun.
Selain itu Ada beberapa metode untuk menilai perlu tidaknya suatu
investasi atau memilih berbagai macam alternative investasi. Berikut ini empat
metode untuk menilai suatu usulan investasi: (1).Pay-back Period, (2) Net Present
Value (NPV), (3) Internal Rate of Return (IRR).
Dengan adanya anggaran modal, maka manfaat yang akan diperoleh
adalah antara lain: memprediksi modal perusahaan yang akan digunakan,
memperkecil resiko pembekakan modal, sistematika kinerja perusahaan yang
lebih efektif, memprediksi keuntungan perusahaan yang akan diperoleh, efisiensi
tenaga kerja, mempermudah menarik investor, dan meminimalisir timbulnya
utang.

32

DAFTAR PUSTAKA

Andriyanto,

Lilik.

2013.

Anggaran

https://goondrex.wordpress.com/2013/07/29/anggaran-modal/

Modal.
(diakses

tanggal 20 Mei 2016).


Anonim.

2014.

Penganggaran

Modal

(Capital

Budgeting).

http://fathriadwiu.blogspot.co.id/2014/10/penganggaran-modal-capitalbudgeting.html. ( diakses tanggal 20 Mei 2016)


Nisya, Firdha Khoirun dkk. 2015. Tugas Penganggaran Anggaran Modal.
Semarang. Univesitas Negeri Semarang

33

34

Anda mungkin juga menyukai