Anda di halaman 1dari 17

Makalah Penganggaran

“Anggaran Modal”

Disusun Oleh:

Kelompok 4

1. Adelia Rizky N.S (1862205)


2. Fanny Novarinta H. (1862188)
3. Rosi Dwi P. (1862191)
4. Miftahul Jannah (1862187)
5. Ukhibbatun Ukhtiyah (1862187)

PRODI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PGRI DEWANTARA
JOMBANG
2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan izin dan kekuatan kepada kami hingga dapat menyelesaikan
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Penganggaran dengan judul
“Anggaran Modal”
Tidak lupa juga kami sampaikan terimakasih kepada Bapak Sugeng
Suprapto, SE., M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Penganggaran yang telah
membimbing kami, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada temen-teman yang sudah memberikan bantuan
dan masukannya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini
dengan baik.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Untuk itu kami sangat mengharap kan kritik dan saran yang
sifatnya membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Jombang, 14 Mei 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pentingnya Anggaran Modal
2.2 Macam-macam Anggaran Modal
2.3 Peranan Anggaran Modal bagi Perusahaan (Cash flow, NPV, Profitabilitas
index, dan IRR)
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Di sebagian besar perusahaan, capitalbudgeting adalah salah satu sumber


utama keuntungan perusahaan tersebut. Karena dengan adanya capitalbudgeting
mereka dapat menghitung tingkat keuntungan yang akan mereka dapatkan pada
jangka panjangnya. Apalagi di era globalisasi ini anggaran merupakan elemen
penting dalam sistem pengendalian manajemen, karena anggaran adalah sebagai
alat perencanaan (planing), dan pengendalian (control) jangka pendek yang efektif
dalam organisasi (Anthony &Govindarajah 2005). Perencanaan dan pengendalian
anggaran yang baik akan membuat perusahaan bersaing dalam persaingan dunia
usaha yang dirasakan saat ini. Disamping itu anggaran tidak hanya sebagai alat
perencanaan keuangan dan pengendalian, tetapi juga sebagai koordinasi,
komunikasi dan evaluasi kerja dan motivasi serta sebagai alat untuk
mendelegasikan wewenang atasan kepada bawahan.

Penganggaran modal adalah istilah yang sering kita dengar pada saat
berhubungan dengan uang. Tapi seringkali istilah penganggaran modal disalah
tafsirkan sebagai alat untuk menghitung keuntungan saja, padahal penganggaran
modal (capitalbudgeting) bukan hanya sekedar itu saja. Maka dari itu kita harus
memahami betul pengertian dari penganggaran modal (capitalbudgeting) agar
penafsiran tidak hanya terbatas pada mencari keuntungan saja tetapi melakukan
keputusan investasi yang akan berdampak bagus pada jangka panjang maupun
jangka pendek bagi perusahaan. Di suatu perusahaan, seorang manajer keuangan
harus paham betul dengan capitalbudgeting ini sebab seorang manajerlah yang
akan memutuskan investasi atau penanam modal ini dapat diinvestasikan agar
berdampak baik pada perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pentingnya anggaran modal bagi sebuah perusahaan?
2. Apa saja macam-macam anggaran modal?
3. Bagaimana keseluruhan peranan anggaran modal bagi perusahaan? Baik
Cash flow, NPV, Profitabilitas index, dan IRR?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pentingnya anggaran modal bagi sebuah perusahaan.
2. Untuk mengetahui macam-macam anggaran modal.

4
3. Untuk mengetahui peranaan modal bagi perusahaan? Baik Cash flow,
NPV, Profitabilitas index, dan IRR.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Anggaran Modal

Penganggaran modal (capitalbudgeting) adalah sebuah proses pengambilan


keputusan oleh manajemen atas kegiatan yang akan memberikan tingkat pengembalian
investasi (returnoninvestment) lebih dari satu tahun . Penganggaran modal umumnya
melibatkan kegiatan pengambilan keputusan untuk pengadaan aset tetap yang
memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun. Penganggaran modal hanya
memfokuskan pada kegiatan-kegiatan yang memiliki jangka waktu pelaksanaan
lebih dari satu tahun.

Penganggaran modal sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka


panjang karena hal-hal berikut:

1. Jumlah dana yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan sangat besar.


Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, perusahaan tidak hanya menggunakan
dana dari kas internal perusahaan, tetapi juga menggunakan dana dari pihak
kreditur, misalnya bank.
Jika kegiatan yang akan dilaksanakan oleh perusahaan mengalami kegagalan,
maka perusahaan kemungkinan besar akan mengalami kesulitan dalam
melunasi segala utang yang terkait kegiatan tersebut. Jika perusahaan tidak
mampu melunasi utangnya, maka perusahaan kemungkinan besar akan
dilikuidasi (ditutup).
2. Kegiatan penganggaran modal memerlukan banyak sekali sumber daya yang ada
di perusahaan, tidak hanya uang, tetapi juga fasilitas dan sumber daya manusia.
Kegagalan dalam memilih dan menjalankan proyek yang tepat dapat membuat
perusahaan mengalami kerugian yang sangat besar sehingga akan dapat
berdampak buruk pada kondisi keuangan perusahaan.

5
3. Sebaliknya, jika kegiatan yang dijalankan oleh perusahaan dilaksanakan dengan
sukses, maka perusahaan akan memperoleh keuntungan yang besar di masa
mendatang. Kondisi ini dapat memperkuat posisi perusahaan dibandingkan
dengan pesaingnya.
Pentingnya Penganggaran Modal
a) Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangkawaktu panjang.
b) Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil
penjualan di waktu yang akan datang.
c) Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah
yang besar.
d) Kesalahan dalam pengambilan keputusan pengeluaran modal tersebut
akan berakibat panjang dan sulit diperbaiki.
e) Penganggaran modal yang efektif akan menaikkan ketepatan waktu
dan kualitas dari penambahan aktiva.
f) Pengeluaran modal sangatlah penting.

Beberapa alasan mengapa anggaran modal mempunyai arti yang sangat


penting bagi perusahaan, antara lain adalah :

a) Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jngka waktu yang panjang.
b) Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan
di masa yang akan datang.
c) Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut, biasanya meliputi jumlah yang
besar dan sulit untuk menjual kembali aktiva tetap yang telah dipakai.
d) Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal
tersebut akan mengakibatrkan kerugian besar dengan dampak antara lain :
biaya depresi yang berat, beban bunga modal pinjaman, biaya perunit yang
meningkat bilamana kapasitas mesin terlalu besar tetapi tidak dapat
dimanfaatkan secara optimal.

Oleh karena itu, keputusan tentang pemilihan investasi merupakan


keputusan yang paling penting diantara dengan berbagai keputusan yang harus
diambil oleh seorang manajer keuangan. Keputusan tersebut tidak saja
menentukan tingkat resiko yang harus ditanggung melainkan juga menetukan
tingkat keuntungan perusahaan untuk masa yang akan datang.

2.2 Macam-macam Anggaran Modal


1. Analisis Throughput : Analisis throughput adalah bentuk paling rumit dari
analisis penganggaran modal tetapi juga yang paling akurat dalam
membantu manajer memutuskan proyek mana yang akan dikejar. Dengan
metode ini, seluruh perusahaan dianggap sebagai sistem penghasil untung

6
tunggal. Throughput diukur sebagai jumlah material yang melewati sistem
itu.
2. Analisis DCF : Analisis ini adalah arus kas terdiskonto (DCF) melihat
arus kas keluar awal yang diperlukan untuk mendanai suatu proyek,
campuran arus kas masuk dalam bentuk pendapatan, dan arus keluar masa
depan lainnya dalam bentuk pemeliharaan dan biaya lainnya.
3. Analisis pengembalian: Analisis pengembalian adalah bentuk paling
sederhana dari analisis penganggaran modal tetapi juga yang paling tidak
akurat. Ini masih banyak digunakan karena cepat dan dapat memberi
manajer "belakang amplop" pemahaman tentang nilai sebenarnya dari
proyek yang diusulkan.

2.3 Peranan Anggaran Modal bagi Perusahaan (Cash flow, NPV,


Profitabilitas index, dan IRR)
CashFlow dan Metode Investasi
Initial Investment

Batasan investasi awal sangat relevan dengan sejumlah cashoutflow yang


dipertimbangkan ketika mengevaluasi prospektif penganggaran barang modal.
Investasi awal (initialinvesment) dilakukan pada nol waktu (time zero), yakni
waktu ketika anggaran dikeluarkan. Investasi awal diperhitungkan dengan
mengurangi semua cashinflow yang terjadi pada saat ‘time zero’ dengan
seluruh cashoutflow yang terjadi pada saat ‘time zero’. Rumusan dasar untuk
menentukan investasi awal adalah biaya pembelian aset baru ditambah biaya
instalasi dikurangi pajak penjualan aset lama. Format dasar
penentuan InitialInvesment yakni sebagai berikut:

“The basic Format forDeterminingInitial Investment

Installedcostofnewasset = Costofnewasset + instalationcosts – after-


taxproceedsfrom sale ofsoldassets”.

Dengan adanya initialinvesment tersebut akan mempengaruhi dan akan


merubah Net Working Capital (Modal Kerja Bersih, (NWC) dari suatu
perusahaan. Apabila sebuah perusahaan bermaksud membeli kapal dalam rangka
ekspansi maka baik level produksinya, atau tingkat kas, piutang, persediaan,
maupun hutang dagangnya akan meningkat. Perbedaan antara perubahan aset
lancar dengan perubahan hutang lancar merupakan perubahan Net Working
Capital. Secara umum apabila aset lancar meningkat lebih besar dibandingkan
hutang lancar akan menghasilkan peningkatan NWC, begitupun sebaliknya.

7
1) CashFlow

Salah satu hal penting didalam persoalan kebijakan investasi adalah


mengadakan estimasi dari pengeluaran uang yang akan diterima dari investasi
tersebut pada masa yang akan datang. Untuk mengevaluasi berbagai alternatif
penganggaran barang modal/investasi, perusahaan harus
menentukan cashflow yang sesuai, yakni data mengenai aliran kas bersih dari
suatu investasi.

Untuk keperluan penilaian suatu investasi yang dibiayai sepenuhnya oleh


modal sendiri aliran kas bersih (cashflow) adalah sebelum pembebanan
penyusutan dan diperhitungkan sesudah pajak. Namun apabila dibiayai dengan
modal pinjaman maka aliran kas bersih adalah sebelum dibebani penyusutan,
bunga dan diperhitungkan setelah pajak.

Selanjutnya pengertian arus kas “The netral net cash, as


opposedtoaccounting net income, thatflowsinto (oroutof) a
firmduringsomespecifiedperiod”.

Analisa cashflow perusahaan dapat dijadikan sebagai dasar penelitian untuk


melihat sejauh mana aktivitas usaha secara akumulatif dapat mengcover dana
yang diinvestasikan untuk menggerakkan kegiatan operasional perusahaan.

Setiap cashflow dari suatu proyek memiliki pola konvensional karena di


dalamnya terdapat 3 komponen dasar yakni (1) investasi awal, (2) Cashinflow dan
(3) terminal cashflow.
Menurut (Bambang Rijanto, 1995) setiap usul pengeluaran modal selalu
mengandung dua macam aliran kas (cashFlows), yaitu:

1. Aliran kas keluar neto (Net OutflowofCash) yaitu yang diperlukan untuk
investasi baru.
2. Aliran kas masuk neto tahunan (Net AnnualInflowofCash), yakni sebagai
hasil dari investasi baru tersebut, yang ini sering pula disebut “Net
CashProceeds” atau cukup dengan istilah “Proceeds”.

Arus kas untuk tujuan capitalbudgeting didefinisikan sebagai arus kas


sesudah pajak atas semua modal perusahaan. Secara aljabar, definisi tersebut sama
dengan laba sebelum bunga dan pajak, dikurangi pajak penghasilan jika
perusahaan mempunyai hutang, ditambah beban penyusutan non kas.
Rumusannya adalah sebagai berikut:

CashFlow = EBIT (1 – T) + Depresiasi

Dimana :

8
EBIT = Laba Sebelum Bunga dan pajak

T = Pajak penghasilan perusahaan

Depr = Beban Penyusutan

Rumusan tersebut berlaku untuk perusahaan yang tidak memiliki hutang. Apabila
perusahaan memiliki hutang maka rumusannya adalah :

CashFlow = NI + Depr + rD (1 – T)

Dimana:

NI = Net Income

rD = Interestexpense (biaya bunga bank)

Perkiraan cashflow merupakan hal yang sangat penting dalam


proses capitalbudgeting, yakni sebuah proses yang rumit dan kompleks yang
membutuhkan pemikiran dan perhitungan yang matang agar
estimasi cashflow yang diproyeksikan mampu mendekati perkiraan cashflow yang
dilaksanakan perusahaan. Dengan demikian, penilaian terhadap hasil
analisis capitalbudgeting akan memberikan penilaian yang akurat pada penentuan
keputusan investasi.

2) Net PresentValue

Secara eksplisit NPV memberikan pertimbangan dari nilai waktu uang,


dan merupakan teknik capitalbudgeting yang banyak digunakan. NPV adalah
jumlah presentvalue semua cashinflow yang dikumpulkan proyek (dengan
menggunakan discountrate suku bunga kredit yang dibayar investor) dikurangi
jumlah investasi (initialcashoutflow). Net PresentValue yaitu: “The Net
PresentValueisfoundbysubtracting a
project’sinitialinvestmentfromthepresentvalueofitscashinflowsdiscountedat a
rateequaltothefirm’scostofcapital”.

nNPV = Σ CFt /(1 + k)t – Io

t=1

Sebagai pedoman umum, rencana investasi akan menguntungkan apabila NPV


positif dan apabila NPV nol maka investasi tersebut berarti breakeven. Apabila
NPV suatu proyek negatif, berarti proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan.

9
Dimana:

CFt = Net CashFlow (Prodeeds) pada tahun ke – t

k = Tingkat Diskonto

t = Lama waktu atau periode berlangsungnya investasi

I0 = InitialOutlays (Nilai investasi awal)

Kelebihan metode NPV sebagai sarana penilaian terhadap kelayakan suatu


rencana investasi barang modal adalah penggunaan nilai waktu uang untuk
menghitung nilai sebenarnya cashflow yang diperoleh pada masa yang akan
datang. Dengan demikian, dapat diperoleh gambaran profitabilitas proyek yang
lebih mendekati realitas. Kelebihan lainnya adalah digunakannya discount faktor,
biasanya merupakan salah suku bunga kredit yang dipinjam investor untuk
membiayai proyek. Dengan demikian, penggunaan metode ini menjadi lebih
fleksibel karena dapat disesuaikan dengan discountfactor yang berubah-ubah dari
waktu ke waktu. Kriteria penerimaan atas investasi dengan metode ini adalah
diterima apabila NPV yang dihasilkan adalah positif, dan ditolak apabila nilai
NPV negatif. Kelemahan dari metode ini adalah perhitungan yang cukup rumit,
tidak semudah perhitungan paybackperiod. Untuk perhitungannya diperlukan
keahlian seorang financial analis sehingga penggunaannya terbatas.

Contoh :

Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan proyek B.


Kedua proyek tersebut merupakan proyek independen dan mutuallyexclusive.
Investasi dikeluarkan pada awal tahun pertama.

Diketahui discountrate 10%

Adapun aliran kas bersih dari masing-masing proyek sebagai berikut:

Tahun Proyek A Proyek B

0 -100.000 -100.000

1 50.000 10.000

2 40.000 30.000

3 30.000 40.000

4 20.000 50.000

5 10.000 20.000

10
Jawaban :

1. Proyek A Tahun 1 = 50.000 / (1+0,1)1 = 45.455


2. Proyek A Tahun 2 = 40.000 / (1+0,1)2 = 33.058
3. Proyek A Tahun 3 = 30.000 / (1+0,1)3 = 22.539
4. Proyek A Tahun 4 = 20.000 / (1+0,1)4 = 13.660
5. Proyek A Tahun 5 = 10.000 / (1+0,1)5 = 6.209

NPV Proyek A = (45.455 + 33.058 + 22.539 + 13.660 + 6.209) – 100.000 =


20.921

1. Proyek B Tahun 1 = 10.000 / (1+0,1)1 = 9.091


2. Proyek B Tahun 2 = 30.000 / (1+0,1)2 = 24.793
3. Proyek B Tahun 3 = 40.000 / (1+0,1)3 = 30.053
4. Proyek B Tahun 4 = 50.000 / (1+0,1)4 = 34.151
5. Proyek B Tahun 5 = 20.000 / (1+0,1)5 = 12.419

NPV Proyek B = (9.091 + 24.793 + 30.053 + 34.151 + 12.419) – 100.000 =


10.507

Tahun PV Proyek A PV Proyek B

0 – 100.000 – 100.000

1 45.455 9.091

2 33.058 24.793

3 22.539 30.053

4 13.660 34.151

5 6.209 12.419

NPV 20.921 10.507

Keputusan :

Proyek A, karena memiliki nilai lebih besar dibandingkan proyek B, walaupun


keduanya memiliki nilai NPV > 0

3) Profitability Index

11
Membagi nilai antara sekarang arus kas masuk yang akan datang diterima
diwaktu yang akan datang dengan arus kas keluar.

Rumus :

Profitability Index = PV. Proceed

PV.outlay

Jika PI > 1, investasi diterima

Jika PI < 1, investasi ditolak

4) Internal Rate of Return (IRR)

Metode ini mungkin merupakan metode yang paling banyak digunakan


sebagai salah satu teknik dalam mengevaluasi alternatif – alternatif investasi.
Definisi Internal Rate ofReturn adalah: “The Internal Rate ofReturn (IRR)
isthediscountratethatequatesthepresentvalueofcashinflowswiththeinitialinvestment
associatedwith a project”.

Dijelaskan bahwa IRR merupakan ratediscount dimana


nilai presentvalue dari cashinflow sama dengan nilai investasi awal suatu proyek.
Dengan kata lain IRR adalah ratediscount dimana NPV dari proyek tersebut =
Rp0. IRR juga menggambarkan persentase keuntungan yang sebenarnya akan
diperoleh dari investasi barang modal atau proyek yang direncanakan.

Kriteria penerimaan proyek investasi dengan menggunakan


metode Internal Rate ofReturnadalah apabila IRR yang dihasilkan lebih besar
dibandingkan costofcapital, sebaliknya apabila lebih kecil
dibandingkan costofcapitalproyek tersebut ditolak.
Pada dasarnya IRR dapat dicari dengan cara coba-coba (trialanderror). Pertama-
tama kita menghitung PV dari proceeds suatu investasi dengan menggunakan
tingkat bunga yang kita pilih menurut kehendak kita. Kemudian hasil perhitungan
itu dibandingkan dengan jumlah PV dari outlaysnya. Kalau PV dari proceedslebih
besar daripada PV dicari investasi atau outlaysnya, maka kita harus menggunakan
tingkat bunga yang lebih rendah. Cara demikian terus dilakukan sampai kita
menemukan tingkat bunga yang dapat menjadikan PV dari proceeds sama
besarnya dengan PV dari outlaysnya. Pada tingkat bunga inilah NPV dari usul
tersebut adalah nol atau mendekati nol.

Contoh

12
Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan proyek B.
Kedua proyek tersebut merupakan proyek independen dan mutuallyexclusive.
Investasi dikeluarkan pada awal tahun pertama.

Adapun aliran kas bersih dari masing-masing proyek sebagai berikut:

Tahun Proyek A Proyek B

0 -100.000 -100.000

1 50.000 10.000

2 40.000 30.000

3 30.000 40.000

4 20.000 50.000

5 10.000 20.000

Jawaban : (Untuk Proyek A, apabila : menggunakan discoutrate 20% dan


21%)

6. Menggunakan discountrate sebesar 20%

PV Cashflow A = (50.000/1.2) + (40.000/1.44) + (30.000/1.728) +


(20.000/2.0736) + (10000/2.4883) = 100.470

6. Menggunakan discountrate sebesar 21%

PV Cashflow A = (50.000/1.21) + (40.000/1.4641) + (30.000/1.7716) +


(20.000/2.1436) + (10000/2.5937) = 98.763

Jawaban : (Untuk Proyek A, apabila : menggunakan discoutrate 18% dan


23%)

1. Menggunakan discountrate sebesar 18%

PV Cashflow A = (50.000/1.18) + (40.000/1.3924) + (30.000/1.6430) +


(20.000/1.9387) + (10000/2.2877) = 104.047

1. Menggunakan discountrate sebesar 23%

PV Cashflow A = (50.000/1.23) + (40.000/1.5129) + (30.000/1.8608) +


(20.000/2.2888) + (10000/2.8153) = 95.502

13
1. Menggunakan Interpolasi untuk mencari presentvalue aliran kas sebesar
100.000 (diantara 95.502 dengan 104.047)

IRR proyek A = 18% + {(104.047 – 100.000)/(104.047 – 95.502)} {5%}

IRR proyek A = 18% + 2,368%

IRR proyek A = 20.368%

Contoh IRR Proyek A

Tahun PVIF(20%) PV Proyek A PVIF(21%) PV Proyek A

1 1,2 41.667 1,21 41.322

2 1,44 27.778 1,4641 27.321

3 1,728 17.361 1,7716 16.934

4 2,0736 9.645 2,1436 9.330

5 2,4883 4.019 2,5937 3.855

PV 100.470 98.762

Melalui interpolasi diperoleh IRR Proyek A = 20,275%

Jawaban :

1. Menggunakan discountrate sebesar 14%

PV Cashflow B = (10.000/1.14) + (30.000/1.2996) + (40.000/1.4815) +


(50.000/1.6889) + (20.000/1.9254) = 98.848

1. Menggunakan discountrate sebesar 13%

PV Cashflow B = (10.000/1.13) + (30.000/1.2769) + (40.000/1.4429) +


(50.000/1.6305) + (20000/1.8424) = 101.587

1. Menggunakan Interpolasi untuk mencari presentvalue aliran kas sebesar


100.000 (diantara 98.848 dengan 101.587)

IRR proyek B = 13% + {(101.587 – 100.000)/(101.587 – 98.848)} {1%}

IRR proyek B = 13% + 0.579%

IRR proyek B = 13.579%

14
Contoh (IRR à Proyek B)

Tahun PVIF(14%) PV Proyek B PVIF(13%) PV Proyek B

1 1,14 8.772 1,13 8.850

2 1,2996 23.084 1,2769 23.494

3 1,4815 27.000 1,4429 27.722

4 1,6889 29.605 1,6305 30.665

5 1,9254 10.387 1,8424 10.856

Proyek Yang dipilih :

Proyek A, karena memiliki tingkat rateofreturn lebih tinggi dibandingkan


dengan proyek B

Perbandingan Metode Capital Budgeting

Metode Proyek A Proyek B

PaybackPeriod 2 tahun 4 bulan 3 tahun 5 bulan

NPV 20.921 10.507

IRR 20,275% 13,579%

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, Penganggaran Modal (capitalbudgeting)
sangatlah penting dalam menentukan alur kas,investasi dan penanaman
saham. Dimana bila perhitungan atau keputusan untuk pengambilan
penganggaran modal tepat, maka keuntungan bagi perusahaan akan
meningkat sesuai dengan perhitungan. Dan sangatlah penting bagi manajer
keuangan untuk sangat hati-hati dalam mengambil keputusan dengan
keadaan keuangan suatu perusahaan.

15
3.2 Saran

Modal yang timbul dalam suatu perusahaan perlu dikelola dengan baik
agar pemanfaatannya dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Oleh
karenanya, menyusun angaran modal penting bagi perusahaan untuk
memanajemen utang dan piutang .

Penyusunan anggaran modal sebaiknya harus dilakukan dengan cermat


dan dibawah pengawasan yang ketat.Apabila langkah-langkah serta hal yang
harus diperhatikan dalam penyusunan anggaran hutang dan piutang diatas
telah terpenuhi dan dilakukan dengan baik, maka dalam pelaksanaannya,
anggaran hutang dan piutang dapat digunakan secara efektif serta efisien.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://goondrex.wordpress.com/2013/07/29/anggaran-modal/amp/

https://jurahmatialfajri.wordpress.com/2014/12/22/anggaran-modal-capital-budgeting/amp/

http://midah/akuntansi.blogspot.com/2014/12/makalah-penganggaran-modal.html?m=1

https://emyezlina.blogspot.com/2018/11/contoh-makalah-penganggaran-modal.html?m=1

https://wwwslideshare.net/mobile/otnayirt/ppt-anggaran-modal

17

Anda mungkin juga menyukai