Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Disusun Oleh:

1. Kiki Novianti 1944000002

2. Sindi Larasati Barus 1944000006

3. Rheka Yuniar Napitupulu 1944000028

Dosen Pengampu:

Erika Apulina Sembiring, S.Pd, M.Si

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS POTENSI UTAMA

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini tugas dari
mata kuliah ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Dimana penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi bagi pihak yang
membutuhkan dan sebagai salah satu Tugas dari mata kuliah Analisa Laporan Keuangan di
program studi Manajemen Universitas Potensi Utama Medan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Erika Apulina Sembiring, S.Pd, M.Si selaku
dosen mata kuliah Analisa Laporan Keuangan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
anggota kelompok yang telah bekerja sama dan membantu dalam mengumpulkan materi untuk
penulisa makalah ini.

Dengan segala kerendahan hati, penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan
keterbatasan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penyusunan mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dalam kesempurnaan Makalah ini, sehingga dapat diperbaiki
demi kesempurnaan isi makalah, kami ucapkan terima kasih.

Medan, 23 Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Rumusan Masalah

3. Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

1. Apa yang dimaksud dengan Proyeksi Laporan Keuangan?

2. Apa yang dimaksud dengan Proyeksi Arus Kas?

3.Apa yang dimaksud dengan Proyeksi Laporan Perubahan Modal?


4. Apa yang dimaksud dengan Proyeksi Laba Rugi?

5. Apa yang dimaksud dengan Proyeksi Necara?

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

SARAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Analisa laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta
rumus-rumus dan unsur-unsur yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi
keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai
perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.

Di era globalisasi saat ini, semakin banyak perusahaan-perusahaan yang berdiri di


Indonesia. Baik perusahaan sejenis maupun yang tidak sejenis. Setiap perusahaan pasti memiliki
rencana keuangan yang berbeda-beda. Saat ini semua perusahaan wajib membuat suatu laporan
yang berkaitan dengan perkembangan keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu.

Pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan


sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan yaitu
suatu media informasi yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk melaporkan keadaan dan
posisi keuangan perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan yaitu pihak internal dan
eksternal perusahaan yang bermanfaat bagi pihak tersebut dalam pengambilan keputusan secara
ekonomi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Proyeksi Laporan Keuangan?

2. Apa yang dimaksud dengan Proyeksi Arus Kas?

3. Apa yang dimaksud dengan Proyeksi Laporan Perubahan Modal?


4. Apa yang dimaksud dengan Proyeksi Laba Rugi?

5. Apa yang dimaksud dengan Proyeksi Neraca?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui penjelasan mengenai Proyeksi Laporan Keuangan

2. Untuk mengetahui penjelasan Proyeksi Arus Kas


3. Untuk mengetahui penjelasan Proyeksi Laporan Perubahan Modal

4. Untuk mengetahui penjelasan Proyeksi Laba Rugi

5. Untuk mengetahui Proyeksi Neraca


BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Proyeksi Laporan Keuangan

Proyeksi laporan keuangan merupakan bentuk dari perencanaan keuangan. Proyeksi akan
memudahkan perusahaan melihat apa yang terjadi beberapa tahun yang akan datang.
Perencanaan keuangan sendiri merupakan suatu penyusunan tindakan bagi perusahaan sebagai
pedoman aktivitas di masa mendatang.

Perusahaan-perusahaan yang berkecenderungan memandang kedepan, akan selalu


memikirkan apa yang mungkin dilakukan pada masa yang akan dating. Sehingga dalam
pelaksanaannya, perusahaan-perusahaan ini tinggal berpegang pada semua rencana yang telah
disusun sebelumnya.

Jenis Dimensi Proyeksi

- Waktu.
- Jangka pendek satu tahun atau kurang.
- Jangka panjang dua tahun atau lebih.
- Satuan proyeksi.
- Proyeksi untuk tiap unit atau bagian. Organisasi.
- Proyeksi untuk setiap spesifik poyek
- Proyeksi total perusahaan atau total proyek.

Dasar Proyeksi Keuangan

Proyeksi keuangan merupakan aktivitas manajerial yang umum. Manajer manganalisis


catatan perusahan yang lampau uantuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengarahui
kekayaan pemegang saham. Sebagai contoh, manajer mungkin merencakaan perubahan struktur
modal atau struktur portofolio investasinya. Perencanaan keuangan sendiri merupakan suatu
penyusunan tindakan bagi perusahaan bagi perusahaan sebagai pedoman pelaksanaan aktivitas di
masa mendatang. Perusahaan-perusahaan yang berkecenderungan memandang kedepan, akan
selalu memikirkan apa yang mungkin dilakukan pada masa yang akan dating. Sehingga dalam
pelaksanaanya, perusahaan-perusahaan ini tinggal berpegang pada semua rencana yang telah
disusun sebelumnya.

Dasar proyeksi keuangan tergantung dari macam perencanaan yang dibuat. Jika
perusahaan membuat proyeksi laporan keuangan untuk suatu periode tertentu, maka dasar
perencanannya yang terbaik adalah posisi laporan keuangan terakhir. Sedangkan jika perusahaan
akan membuat anggaran-anggaran kas maka dasar perencanaan yang baik adalah menilainya
dengan rencana penerimaan dan pengeluaran kas dalam periode yang direncanakan. Proyeksi
laporan keuangan hanyanlah sebagaian dari proses perencanaan perusahaan dengan mana
perusahaan menempatkan aktivitas perusahaan di masa depan yang berkaitan dengan lingkungan
ekonomi, persaingan, teknis dan social yang berkaitan. Ketika rencana-rencana bisnis
dikembangkan, hal ini biasanya distrukturkan disekitar sasaran dan tujuan spesifik yang
ditentukan secara bersama oleh organisasi dan subkelompoknya. Rencana-rencana ini biasanya
menyatakan strategi dan tindakan untuk mencapai hasil-hasil jangka pendek, jangka menengah,
jangka panjang. Proyeksi laporan keuangan akan memudahkan perusahaan untuk melihat
keadaan di tahun akan datang.

2. Pengertian Proyeksi Arus Kas

Proyeksi arus kas adalah perkiraan uang yang diharapkan mengalir masuk dan keluar dari
bisnis milikmu, termasuk semua pendapatan dan pengeluaran yang diproyeksikan selama periode
tertentu. Meskipun proyeksi arus kas biasanya mencakup periode 12 bulan, ternyata kamu dapat
menyesuaikan ini sesuai dengan keuangan yang ingin dilihat dengan memperpendek waktu
periode perkiraan, seperti sebulan atau bahkan seminggu.

Bisnis biasanya melacak arus kas (cash in dan cash out) setiap bulan. Penting untuk
mencatat arus masuk dan keluar uang tunai dalam bulan yang akan terjadi, sejak bulan ketika
kamu melakukan penjualan atau pertama kali mendapatkan tagihan.

Data-data yang didapatkan dari laporan arus kas:

 Kas dari aktivitas operasi dapat dibandingkan dengan laba bersih perusahaan untuk
menentukan kualitas laba. Jika kas dari aktivitas operasi lebih tinggi dari laba bersih, laba
dikatakan “berkualitas tinggi”.
 Laporan ini berguna bagi investor karena dengan anggapan bahwa cash is king,
memungkinkan investor untuk mengetahui arus masuk dan arus kas keluar perusahaan
secara keseluruhan dan memperoleh pemahaman umum tentang kinerjanya secara
keseluruhan.
 Jika perusahaan mendanai kerugian dari operasi atau membiayai investasi dengan
mengumpulkan uang (hutang atau ekuitas), maka laporan arus kas akan segera menjadi
jelas.

A. Tujuan dan Manfaat Proyeksi Arus Kas

Sementara itu, untuk tujuan dari laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai
penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode akuntansi. Selain bermanfaat bagi
perusahaan, laporan ini juga memiliki manfaat untuk investor, kreditor, dan lainnya.

Hal-hal yang dapat dinilai dari laporan proyeksi arus kas:

 Kemampuan Entitas dalam Mendapatkan Arus Kas

Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah memberikan informasi yang akan
memungkinkan untuk memprediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas di masa depan.
Dengan memeriksa hubungan antara pos-pos seperti:

1. Penjualan dan arus kas bersih dari kegiatan operasi

2. Arus kas bersih dari kegiatan operasi

3. Kenaikan atau penurunan kas

 Transaksi Investasi dan Pendanaan Kas

Dengan memeriksa beberapa kegiatan perusahaan, seperti:

1. Kegiatan investasi perusahaan (pembelian dan penjualan aktiva selain dari produknya)

2. Kegiatan pembiayaan (peminjaman dan pelunasan pinjaman, investasi oleh pemilik, dan
distribusi kepada pemilik)

 Kemampuan Entitas untuk Membayar Dividen dan Kewajiban


Secara sederhana, kas adalah hal yang penting. Jika perusahaan tidak mempunyai kas yang
cukup, maka gaji karyawan tidak dapat dibayar, hutang tidak dapat dilunasi, dividen tidak dapat
dibayar, dan peralatan tidak dapat dibeli. Laporan arus kas menunjukkan bagaimana kas
digunakan dan dari mana kas itu berasal. Karyawan, kreditor, pemegang saham, dan pelanggan
memiliki kepentingan dengan laporan ini karena menunjukkan arus kas yang terjadi dalam
perusahaan.

 Keterangan atas Perbedaan antara Angka Laba Bersih dan Kas Bersih

Angka laba bersih merupakan hal yang penting, karena memberikan informasi tentang
keberhasilan atau kegagalan sebuah perusahaan bisnis dari suatu periode ke periode lainnya.
Namun, beberapa orang telah menyatakan kritik atas laba bersih menurut dasar akrual karena
harus membuat estimasi untuk mendapatkan angka laba bersih sering diragukan.

Hal ini tidak akan terjadi dengan kas. Jadi, seperti digambarkan dalam cerita pembuka, para
pembaca laporan keuangan akan mendapatkan manfaat dengan mengetahui penyebab perbedaan
antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi. Kemudian mereka dapat menilai
reliabilitas angka laba itu.

B. Cara Menghitung Proyeksi Arus Kas

Dalam membuat arus kasnya seseorang perlu mengidentifikasi sumber-sumber dana yang
diterima dan masuk ke dalam kas bisnis atau usaha, jumlah dananya dalam periode tersebut, hasil
yang berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva
tetap dan penerimaan lainnya.

Ada dua cara untuk menghitung arus kas, yang pertama adalah dengan menggunakan rumus Kas
Masuk Bersih = Earning After Tax (EAT) + Penyusutan.

Untuk diketahui, Earning After Tax (EAT) merupakan laba bersih setelah pajak yang diperoleh
pada satu kurun waktu atau periode tertentu. Laba bersih setelah pajak didapatkan dari hasil
perhitungan total pendapatan atau penghasilan yang dikurangi total biaya dan pajak.

Kebutuhan cara menghitung arus kas dengan rumus pertama biasanya berlaku bagi bisnis atau
usaha dibiayai dengan modal sendiri tanpa pinjaman mau utang dari pihak lain. Dalam hal ini,
penyusutan ikut dihitung karena penyusutan tidak termasuk pengeluaran tunai dan penyusutan
dapat timbul pada saat aktiva tetap dibeli.

Sementara itu, langkah kedua adalah menyusun arus kas dengan menggunakan rumus Kas
Masuk Bersih = Earning after tax (EAT) + Penyusutan + Bunga (1-tax). Rumus ini berlaku untuk
bisnis atau usaha yang dibiayai dengan modal dari pinjaman pihak lain. Setelah menghitung arus
kas, maka dapat segera menentukan minimal uang, menyusun estimasi penerimaan dan
pengeluaran, menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi
defisit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak lain atau pihak ketiga. Lalu selanjutnya
menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi finansial
dan budget kas yang final.

C. Contoh Proyeksi Arus Kas

Indonesia Makmur

Periode berakhir 31 Desember 2020

Arus kas dari aktivitas operasi

Kas diterima dari pelanggan Rp1.500.000

Dikurangi:

Pembayaran kas untuk supplier Rp960.000

Pembayaran kas untuk beban operasi Rp350.000

Pembayaran kas untuk pajak penghasilan Rp 99.000

Rp1.409.000

Jumlah arus kas dari aktivitas operasi Rp 91.000

Arus kas dari aktivitas investasi

Kas dari penjualan aktiva tetap

Dikurangi:

Kas dibayar untuk pembelian aktiva tetap Rp 200.000


Jumlas arus kas untuk aktivitas investasi (Rp200.000)

Arus kas dari aktivitas pendanaan

Kas diterima dari penjualan saham Rp 100.000

Kas diterima dari penjualan investasi Rp 130.000

Dikurangi:

Kas dibayar untuk dividen Rp 50.000

Kas dibayar untuk bunga –

Kas dibayar untuk pelunasan hutang jangka panjang –

Rp 50.000

Jumlah arus kas dari aktivitas pendanaan Rp190.000

Kenaikan (Penurunan) Kas Rp 81.000

Kas pada awal periode Rp400.000

Kas pada akhir periode Rp481.000

3. Pengertian Proyeksi Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal adalah jenis laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan
atau pebisnis untuk mengetahui proyeksi atau gambaran terkait penurunan maupun peningkatan
aktiva bersih pada periode atau siklus akuntansi tertentu. Pada laporan ini bisa ditemukan
berbagai macam informasi seputar hal apa pun yang membuat modal dapat berubah, baik itu
bertambah ataupun berkurang. Bagi pemilik bisnis atau perusahaan, laporan perubahan modal
adalah laporan yang mampu menguak setiap detail perubahan pada modal bisnis. Umumnya,
laporan ini terdiri dari informasi mengenai modal awal bisnis, laba maupun rugi yang terjadi,
serta withdrawal atau prive pada bisnis di periode akuntansi tertentu.

A. Fungsi Laporan Perubahan Modal


 Menjadi berkas dokumentasi yang mencatat segala bentuk transaksi pembiayaan serta
investasi, sekaligus dana yang mampu dihasilkan oleh suatu perusahaan atau bisnis dalam
kurun waktu atau periode tertentu.

 Melengkapi informasi terkait perubahan modal pada perusahaan atau bisnis di kurun
waktu tertentu.

 Mendukung pelaporan finansial yang tercantum pula di dalamnya, yakni, neraca, laporan
keuangan, serta laporan untung rugi.

 Menyatakan terjadinya perubahan pada modal di suatu periode atau kurun waktu tertentu
dengan jumlah yang tertulis dengan jelas, akurat, dan tepat

 Sebagai acuan atau bahan evaluasi perusahaan dalam proses pengambilan keputusan
maupun strategi berbisnis di masa depan.

B. Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Modal

Setelah mengetahui pengertian laporan perubahan modal dan juga fungsinya pada bisnis,
kamu juga perlu memahami apa saja faktor yang memengaruhi informasi pada laporan tersebut.
Perlu dipahami jika adanya perubahan pada modal bisnis bukanlah suatu pertanda buruk dan tak
seharusnya dihindari.

 Bahkan, hampir semua perusahaan atau bisnis perlu mengalami perubahan pada kondisi
modalnya agar bisa terus menjalankan aktivitas operasionalnya dan menjadi lebih
produktif. Tentunya, ada banyak hal atau faktor yang mampu memengaruhi perubahan
modal pada sebuah bis Peningkatan modal kerja yang didapat dari pengeluaran atau
pemasukan modal saham, maupun tambahan investasi yang didapat dari pemilik
perusahaan atau investor.

 Pengurangan atau penurunan aktiva tetap dan diimbangi dengan penambahan aktiva
lancar yang disebabkan oleh penjualan dari aktiva tetap dengan menyesuaikan biaya
penyusutan atau proses depresiasi.

 Adanya penambahan utang berjangka panjang yang membuat aktiva lancar bertambah.

 Perusahaan atau bisnis mengalami kerugian sehingga perlu mengurangi modal kerjanya.
 Pembentukan dana maupun pemisahan antara aktiva lancar dengan tujuan berjangka
panjang tertentu yang mampu menyusutkan modal kerja.

 Terjadi pembelian aktiva atau aset tetap yang menurunkan modal kerja.

 Proses withdrawal  atau pengambilan uang maupun barang yang dilakukan oleh pihak
pemilik bisnis atau perusahaan untuk kebutuhan pribadi. 

4. Pengertian Proyeksi Laporan Laba Rugi

Proyeksi laba rugi adalah sebuah laporan keuangan. Laporan ini memuat informasi utama
seputar neraca keuangan, arus kas, perubahan dalam modal, serta laba rugi itu sendiri.
Ringkasnya, laporan ini yang akan memberitahu Anda apakah usaha Anda mendapat untung atau
justru sedang buntung. Tidak hanya itu, proyeksi laba rugi adalah laporan yang juga dapat
dimanfaatkan untuk melakukan pelaporan pajak. Misalnya usaha ternyata sedang merugi di
bulan tersebut, Anda bisa mempersiapkan beberapa solusi untuk memperbaiki penjualan di bulan
berikutnya dengan mengacu pada laporan tersebut.

A. Cara Menghitung Proyeksi Laba Rugi

1. Menghitung laba rugi 1 jenis produk

Perhitungan proyeksi ini digunakan jika Anda menjual satu jenis produk saja. Sebagai contoh
Anda menjual tote bag belanja seharga Rp35.000 per buah. Sementara modal produksi per tote
bag hanya Rp20.000 saja. Jadi, perhitungan laba rugi adalah sebagai berikut:

No. Uraian Jumlah (buah) Harga Total

1. Penjualan 100 Rp35.000 Rp3.500.000

2. Pembelian 80 Rp20.000 Rp1.600.000


3. Laba kotor (Rp3.500.000 – Rp1.600.000) Rp1.900.000

4. Biaya jual (10% x Total Pembelian) Rp160.000

5. Biaya administrasi (10% x Laba kotor) Rp190.000

6. Laba bersih (Laba kotor – biaya-biaya) Rp1.550.000

2. Menghitung laba rugi lebih dari 1 produk

Untuk Anda yang menjual lebih dari satu jenis produk, cara menghitung laba rugi sedikit
berbeda. Semisal Anda menjual tote bag belanja dengan tiga ukuran berbeda. 

 Tote bag ukuran S; harga produksi Rp20.000 dan harga jualnya Rp35.000

 Tote bag ukuran M; harga produksi Rp30.000 dan harga jualnya Rp50.000

 Tote bag ukuran L; harga produksi Rp40.000 dan harga jualnya Rp70.000

Dengan demikian, seperti ini hasil perhitungan laba rugi nya:

No. Uraian Jumlah (buah) Harga Total

1. Penjualan totebag S 50 Rp35.000 Rp1.750.000

2. Penjualan totebag M 50 Rp50.000 Rp2.500.000

3. Penjualan totebag L 50 Rp70.000 Rp3.500.000

4. Total penjualan Rp7.750.000

5. Pembelian totebag S 40 Rp20.000 Rp 800.000

6. Pembelian totebag M 40 Rp30.000 Rp1.200.000

7. Pembelian totebag L 40 Rp40.000 Rp1.600.000

8. Total pembelian Rp3.600.000

9. Laba kotor (Rp7.750.000 – Rp3.600.000) Rp4.150.000


10. Biaya jual (10% x Total Pembelian) Rp360.000

11. Biaya administrasi (10% x Laba kotor) Rp415.000

12. Laba bersih (Laba kotor – biaya-biaya) Rp3.375.000

B. Elemen Penting dalam Laporan Laba Rugi

Proyeksi laba rugi adalah perhitungan yang membutuhkan akurasi, ada beberapa elemen
yang harus Anda perhatikan di sini. Elemen yang informasinya harus dimasukkan dengan benar
untuk mendapat perhitungan yang benar pula.

1. Penjualan bersih

Penjualan atau pendapatan bersih ini mengacu pada perolehan dari operasional usaha Anda.
Untuk menghitungnya, Anda dapat mengurangi total pendapatan bersih dengan diskon, return,
serta biaya-biaya lainnya.

2. HPP

Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah nominal yang dibayarkan oleh usaha Anda untuk
memproduksi atau membeli stok barang yang hendak dijual kembali.

3. Laba kotor

Laba kotor ini dapat Anda peroleh dengan mengurangi total penjualan bersih dengan HPP. Laba
kotor sering dijadikan tolok ukur untuk menurunkan atau menaikkan HPP.

4. Biaya operasional

Jangan lupa juga untuk menyertakan biaya operasional. Biaya ini mencakup semua biaya yang
dibutuhkan dalam proses menjalan usaha. Bisa Anda buat dalam daftar/tabel untuk merinci
biaya-biaya tersebut.

5. Laba bersih

Laba bersih adalah nominal yang didapatkan dengan mengurangi laba kotor dengan biaya-biaya
lainnya.

5. Pengertian Proyeksi Neraca


Neraca keuangan adalah bagian dalam laporan finansial yang mencatat informasi terkait
aset, kewajiban pembayaran pada pihak terkait dalam operasional perusahaan, dan modal pada
waktu tertentu. Dari laporan ini Anda dapat mengetahui kondisi aset, kewajiban dan modal pada
bisnis Anda kedepannya. Semua jenis perusahan maupun bisnis perlu memiliki atau membuat
laporan neraca untuk dapat membantu pengelolaan keuangan dalam perusahaan tersebut.

Bentuk neraca terbagi menjadi dua, yaitu skontro (horizontal) dan stafel (vertikal). Nilai
modal pada neraca adalah nilai yang tercatat dalam laporan perubahan modal. Keseimbangan
yang didapat pada neraca karena di laporan tersebut terdiri dari pendapatan dan biaya yang
tercatat di laporan laba rugi.

A. Komponen dalam Laporan Neraca Keuangan Perusahaan

Dalam menyajikan neraca, ada format yang umumnya diikuti dimana sisi kiri adalah
laporan penyajian aset yang dimiliki sebuah perusahaan yaitu aset tetap dan lancar, sedangkan
sisi kanan menyajikan kewajiban dan modal.

Lebih jelasnya kita akan membahas lebih dalam mengenai komponen di atas:

1. Aset

Aktiva atau aset merujuk pada keseluruhan dari sumber daya yang Anda miliki.

Aset merupakan sebuah nilai kekayaan perusahaan yang digunakan untuk kebutuhan sekaligus
dukungan untuk operasional.

Berdasarkan jangka waktu pemakaiannya, aktiva terbagi menjadi dua jenis, yaitu aktiva lancar
dan aktiva tetap, berikut adalah penjelasannya:

 Asset Lancar

Aktiva lancar adalah aset yang memiliki umur kegunaan jangka pendek, dapat dikonversi
menjadi kas dalam jangka waktu maksimal satu tahun.

 Asset Tetap

Aset tetap adalah aset yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun. Ini juga berada di dalam
laporan keuangan neraca.
2. Kewajiban

Kewajiban adalah utang terhadap pihak lain yang harus dibayar, baik dalam jangka pendek
maupun panjang. Akun kewajiban biasanya meliputi, utang, pendapatan diterima di muka, serta
akrual (biaya yang jatuh tempo di kemudian hari). Kewajiban merupakan utang perusahaan
kepada kreditur dan pihak lainnya yang dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

 Kewajiban/Utang Lancar

Kewajiban atau utang lancar adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun.

Kewajiban lancar ini juga memiliki beberapa contoh diantaranya utang usaha/utang dagang, gaji
dan pajak yang harus dibayar dan wesel tagih yang jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun.

 Kewajiban/Utang Jangka Panjang

Sedangkan utang jangka panjang ini merupakan kewajiban yang jatuh temponya lebih dari satu
tahun. Salah satu contohnya adalah pinjaman jangka panjang dan obligasi yang jatuh temponya
lebih dari satu tahun.

B. Struktur Laporan Neraca Perusahaan

Aktiva = Kewajiban + Modal


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Anda mungkin juga menyukai