Oleh :
Abd. Majid
Moh. Kurdi
Anisatul Fitriah
Isnaini
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
A. Pengertian Financial Planner (Perencanaan Keuangan)..........................................3
B. Bentuk Perencanaan Keuangan..............................................................................4
C. Langkah-langkah Perencanaan Keuangan..............................................................7
D. Manfaat Belajar Finansial Planner.........................................................................7
E. Arus Kas.................................................................................................................9
BAB III PENUTUP........................................................................................................15
A. Kesimpulan..........................................................................................................15
B. Saran....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk itu setiap perusahaan diwajibkan menyusun laporan arus kas dan
menjadikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Laba bersih yang
dihasilkan suatu perusahaan belum menjamin bahwa perusahaan tersebut
memiliki uang kas yang cukup. Untuk menjalankan operasi, melakukan
investasi, dan membayar hutang, perusahaan benar-benar harus memiliki kas
bukan memiliki laba bersih. Karena itu, bagi investor sangat penting untuk
menganalisis sampai sejauh mana efesiensi perusahaan dalam mengelola
kasnya. Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi yang
1
relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu
periode.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
financial planning) dan perencanaan-perencanaan jangka pendek (short range
financial planning). Salah satu keuntungan yang diperoleh dari adanya
perencanaan inancial adalah dihindarkannya pemborosan-pemborosan yang
diakibatkan oleh adanya aktivitas yang sangat kompleks.1
1. Neraca
1
http://abdulgofar855.blogspot.co.id/2014/02/perencanaan-keuangan_7119.html
4
tindakan efektif guna mengubah jumlah dan waktu arus kas sehingga ia dapat
tanggap terhadap kebutuhan dan peluang yang tidak terduga.2
a. Para pemakai ekstern acap kali ingin mengetahui nilai perusahaan, pada
dasarnya neraca tidak mencerminkan nilai berjalan dari suatu perusahaan,
akan tetapi sumber daya dan kewajiban perusahaan disajikan dengan nilai
historis berdasarkan transaksi dan kejadian dimasa lalu. Pengukuran biaya
historis menunjukkan nilai pasar yang ada pada tanggal terjadinya
transaksi dan kejadian-kejadian. Namun demikian, jika harta tertentu
ternyata berubah dengan tajam setelah tanggal perolehannya, maka
angka-angka neraca tidak relevan lagi untuk mengevaluasi nilai
perusahaan.
b. Suatu masalah yang berkaitan dengan neraca adalah kestabilan nilai
rupiah sebagai satuan standar pengukur akuntansi. Karena adanya
perubahan-perubahan harga umum dalam ekonomi, rupiah tidak
menunjukkan suatu daya beli yang konstan. Pada hal nilai-nilai historis
sumber daya dan kekayaan dinyatakan dalam neraca tidak disesuaikan
dengan perubahan-perubahan daya beli satuan pengukuran. Hasilnya
adalah suatu neraca yang mencerminkan harta, hutang dan kekayaan
dalam satuan daya beli tyang berbeda-beda.
c. Keterbatasan lainnya dari neraca juga berkaitan dengan kebutuhan
pembanding, dimana perusahaan-perusahaan tidak mengklasifikasikan
dan melaporkan pos-pos yang serupa secara sama. Sebagai contoh, nama
dan klasifikasi perkiraaan bervariasi, beberapa perusahaan membuat lebih
terperinci dari pada yang lain, dan beberapa perusahaan dengan transaksi
yang benar-benar sama ternyata melaporkan secara berbeda-beda.
Perbedaan tersebut mengakibatkan pembandingan sulit dilakukan dan
mengurangi nilai potensial analisa neraca.
5
d. Neraca juga dianggap memiliki beberapa kelemahan dalam bidang
lainnya, terutama akibat masalah pengukuran beberapa sumber daya dan
kewajiban tidak dilaporkan pada neraca.
2. Laporan Laba Rugi
6
Langkah-langkah dalam penyusunan rencana keuangan meliputi :
7
2. Agar tidak mudah di tipu
Alasan lain kenapa butuh belajar financial planning adalah agar kita bisa
lebih peduli dengan keuangan sendiri. Karena kita dituntut untuk punya
financial habit yang baik. Contohnya, membuat anggaran pengeluaran,
mencatat setiap pengeluaran bulanan, membedakan antara kebutuhan dan
keinginan, membatasi penggunaan utang konsumtif, dll. Meskipun terlihat
sederhana, ternyata tidak semua orang bisa mempraktikkannya dengan benar
dalam kehidupan sehari-hari.5
D. Arus Kas
8
1. Pengertian Arus Kas
Arus Kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.
Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro. Setara kas
(cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka
pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu
tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.
Kas merupakan alat pertukaran yang diakui oleh masyarakat umum,
dan oleh sebab itu merupakan dasar yang kuat untuk dipakai sebagai alat
pengukur kegiatan ekonomi di dalam perusahaan. Dengan demikian kas
meliputi uang tunai dan alat-alat pembayaran yang diterima oleh umum,
baik yang ada di perusahaan maupun yang disimpan di Bank.
Kas adalah mata uang dan surat-surat berharga yang mempunyai
sifat seperti uang tunai yang dimiliki oleh perusahaan baik yang terdapat
dalam perusahaan maupun di Bank. Sedangkan Harahap mendefinisikan
kas sebagai pos atau aset yang paling lancar dan paling diminati semua
orang, paling mudah dicuri dan dimanipulasi.
Menurut Soemarso Kas terdiri dari saldo kas dan rekening giro.
Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid
dan yang dengan cepat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa
menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.
Laporan aliran (arus) uang kas (cash flow statement) adalah laporan
yang disusun guna menunjukkan perubahan bertambah atau berkurangnya
uang kas selama suatu periode dan memberikan gambaran sebab-sebab dari
perubahan tersebut. Perubahan- perubahan atas kas disebabkan oleh adanya
arus penerimaan dan arus pengeluaran (penggunaan) uang kas dalam suatu
periode.
Laporan arus kas (Statement of Cash Flow) menjelaskan perubahan
pada kas atau setara kas (cash equivalent) dalam periode tertentu. Setara
kas adalah investasi jangka pendek yang amat likuid yang bisa segera
ditukat dengan kas. Untuk dapat dikatakan setara kas, suatu unsur haruslah
dapat segera ditukar dengan kas ketika diperlukan dan sangat dekat dengan
masa jatuh temponya sehingga kecil risiko terjadinya perubahan nilai akibat
9
perubahan tingkat suku bunga.
10
4) Pembayaran kas kepada karyawan
5) Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi
sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi
lainnya
6) Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak
penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasi secara khusus sebagai
bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi.
7) Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk
tujuan transaksi usaha dan perdagangan.
b. Aktivitas Investasi
Meliputi penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan
sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus
kas masa depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas
investasi adalah:
1) Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud,
dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan
yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri.
2) Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan,
aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain.
3) Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain.
4) Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta
pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan).
5) Pembayaran kas sehubungan dengan future contracts, forward
contracts, option contracs, dan swap contracts kecuali apabila
kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan pedagangan (dealing or
trading), atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai
aktivitas pendanaan.
c. Aktivitas Pendanaan
Melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik. Beberapa
contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah:
1) Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya.
11
menebus saham perusahaan.
3) Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan
pinjaman lainnya.
4) Pelunasan pinjaman
5) Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lessee) untuk
mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna
usaha pembiayaan (finance lease).
4. Sifat dan Keterbatasan Laporan Arus Kas
Informasi arus kas dapat digunakan sebagai alat ramal dividen
mendatang sehingga informasi yang disajikan oleh laporan ini akan lebih
relevan bagi para investor dan para kreditor dalam penilaian mereka atas
prestasi perusahaan. Salah satu kesulitan dalam penyajian informasi arus
kas untuk tujuan evaluasi dan peramalan adalah banyaknya penerimaan dan
pengeluaran kas dalam suatu jangka pendek atau dalam periode satu tahun,
juga tidak berlaku dengan cara yang dapat diramalkan atau dengan cara
yang dapat menggambarkan arus kas sepanjang waktu.
5. Manfaat Laporan Arus Kas
Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang
lain, arus kas dapat memberikan manfaat kepada para pemakai. Manfaat
laporan arus kas menurut Kieso adalah:
12
operasi masa lalu dan dalam merencanakan aktivitas investasi serta
pendanaan dimasa depan. Laporan ini juga berguna bagi para investor,
kreditor, dan pihak-pihak lainnya dalam menilai potensi laba
perusahaan. Selain itu, laporan ini juga menyediakan dasar untuk
menilai kemampuan perusahaan membayar utangnya yang jatuh tempo.
Laporan arus kas termasuk laporan yang semakin dibutuhkan
karena laporan ini berguna untuk melihat kemampuan perusahaan
memberikan informasi tentang kualitas likuiditas perusahaan, menarik
kas dari kegiatan operasionalnya, dari mana kas atau dana diperoleh
untuk membiayai investasi dan operasional perusahaan, melihat
struktur pengelolaan kasnya serta mengetahui besaran arus kas masuk
dan keluar perusahaan.
6. Isi dan Bentuk Laporan Arus Kas
Untuk menyajikan Laporan Arus Kas menurut Skousen & Smith
dapat digunakan dua metode yaitu:
a. Metode Langsung (Direct Method)
Metode ini merupakan suatu pendekatan untuk menghitung dan
melaporkan aliran kas dari aktivitas-aktivitas operasi secara lengkap dan
baru dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan investasi dan pembiayaan.
b. Metode Tidak Langsung (Indirect Method)
Dalam metode ini penyajiannya dimulai dari laba rugi bersih dan
selanjutnya disesuaikan dengan menambah atau mengurangi perubahan
dalam pos-pos yang mempengaruhi kegiatan operasional seperti
penyusutan, naik turun pos aktiva dan utang lancar.
Dalam metode ini laba bersih disesuaikan dengan menghilangkan:
1) Pengaruh transaksi yang masih belum direalisasi dari arus kas masuk
dan keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah persediaan
defferal income, arus kas masuk dan keluar.
2) Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan
pembiayaan yang tidak mempengaruhi seperti: Penyusutan, amortisasi,
laba rugi dari penjualan aktiva tetap dan operasi yang dihentikan dan
laba rugi pembatalan utang.
13
Kedua metode ini memberikan hasil perhitungan jumlah arus kas bersih
yang sama yang diberikan atau digunakan oleh kebanyakan perusahaan
karena relatif lebih mudah untuk diterapkan dan untuk merekonsiliasi
perbedaan antara laba laba bersih dan arus kas bersih yang diberikan oleh
operasi. Metode Langsung dihargai oleh banyak pemakai laporan keuangan
karena melaporkan secara langsung sumber arus kas masuk dan keluar kas
tanpa penyesuaian secara potensial mengacaukan terhadap laba bersih.
IAI menyarankan pada perusahaan-perusahaan di Indonesia menyajikan
laporan arus kas dengan menggunakan metode langsung karena metode ini
menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa
mendatang yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung. Pada
kenyataannya perusahaan-perusahaan di Indonesia lebih banyak
menggunakan metode tidak langsung.6
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
http://abdulgofar855.blogspot.co.id/2014/02/perencanaan-keuangan_7119.html
http://abdulgofar855.blogspot.co.id/2014/02/perencanaan-keuangan_7119.html
http://sangid-com.blogspot.co.id/2013/12/makalah-manajemen-keuangan-
lanjutan.html
http://sangid-com.blogspot.co.id/2013/12/makalah-manajemen-keuangan-
lanjutan.html
http://www.tandapagar.com/kenapa-belajar-financial-planning-itu-penting/
Rif’an Qodrie, Analisis Kemampuan Laba Dan Arus Kas Dalam Memprediksi
Arus Kas Masa Depan, Unversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
2010.
16