Anda di halaman 1dari 19

KETEPATAN MEMBUAT RENCANA KEUANGAN

Oleh :
Abd. Majid
Moh. Kurdi
Anisatul Fitriah
Isnaini

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami haturkan kehadiran Allah SWT, karena


berkat rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Ketepatan Membuat Rencana Keuangan” sesuai waktu
yang ditentukan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.
Dalam penyusunan makalah ini, kami berterimakasih kepada semua pihak karena
telah memberi banyak pengarahan, dukungan, saran dan bantuannya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu, perbaikan, teguran, dan kritik konstruktif sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga isi makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kepentingan aktifitas di lembaga pendidikan khususnya perguruan tinggi
pada masa kini dan masa yang akan datang.
Aamiin...

Makassar, 20 Maret 2024


Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
A. Pengertian Financial Planner (Perencanaan Keuangan)..........................................3
B. Bentuk Perencanaan Keuangan..............................................................................4
C. Langkah-langkah Perencanaan Keuangan..............................................................7
D. Manfaat Belajar Finansial Planner.........................................................................7
E. Arus Kas.................................................................................................................9
BAB III PENUTUP........................................................................................................15
A. Kesimpulan..........................................................................................................15
B. Saran....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses perencanaan merupakan bagian yang terpadu dari pekerjaan


manajer keuangan. Oleh karena liabilitas liabilitas jangka panjang dan dana
modal saham ditarik hanya sewaktu waktu saja dan dalam jumlah besar, maka
penting bagi perusahaan mempunyai taksiran kebutuhan seluruh dana untuk
tahun tahun yang akan datang. Jadi berguna sekali untuk menyelidiki ramalan
seluruh kebutuhan dana dari perusahaan.

Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen, berhasil atau


gagalnya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan bergantung pada perencanaan.
Perencanaan keuangan yang dibuat dengan baik dan selaras dengan strategi
yang telah ditetapkan akan dapat mengarahkan perusahaan dalam pencapaian
tujuannya secara efektif dan efisien. Perencanaan keuangan mencakup kegiatan
ramalan keuangan dan pengendalian keuangan. Ramalan keuangan dibuat untuk
meramalkan kebutuhan dana tambahan yang diperlukan perusahaan. Dengan
mengetahui berapa jumlah dana yang akan diperlukan perusahaan untuk operasi
periode mendatang, manajemen keuangan dapat memikirkan cara yang terbaik
untuk mendanai kebutuhan tersebut dan pada akhirnya menjadi dasar
pengendalian efektif keuangan.

Untuk itu setiap perusahaan diwajibkan menyusun laporan arus kas dan
menjadikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Laba bersih yang
dihasilkan suatu perusahaan belum menjamin bahwa perusahaan tersebut
memiliki uang kas yang cukup. Untuk menjalankan operasi, melakukan
investasi, dan membayar hutang, perusahaan benar-benar harus memiliki kas
bukan memiliki laba bersih. Karena itu, bagi investor sangat penting untuk
menganalisis sampai sejauh mana efesiensi perusahaan dalam mengelola
kasnya. Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi yang

1
relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu
periode.

Dengan dibuatnya laporan arus kas, setiap perusahaan dapat


memprediksi kemajuan perusahaan di setiap tahun berjalan dan perusahaan
tidak mengalami kerugian seta kebangkrutan. Dimana hal ini dapat dilihat dari
penyajian laporan arus kas yang disusun oleh bagian keuangan untuk
mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilakukan oleh perusahaan. Apabila
perusahaan telah melakukan hal tersebut, diharapkan perusahaan akan tetap
bertahan walaupun terkadang kondisi ekonomi tidak stabil keadaannya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud perencanaan keuangan?


2. Apa yang dimaksud arus kas?

C. Tujuan

1. Untuk mendeskripsikan perencanaan keuangan.


2. Untuk mendeskripsikan arus kas.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Financial Planner (Perencanaan Keuangan)


Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan
asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan
datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan adalah proses
penyusunan tujuan-tujuan perusahaan dan pemilihan tindakan-tindakan yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari operasi dan sumber


penghasilan perusahaan karena memberikan petunjuk yang mengarahkan,
mengkoordinasikan dan mengontrol kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan.

Dua aspek penting dalam proses perencanaan keuangan :

1. Perencanaan uang tunai, meliputi persiapan dari penyusunan budget kas


perusahaan.

2. Perencanaan laba, perencanaan laba perusahaan yang dibuat dalam bentuk


laporan keuangan proforma. Kedua hal tersebut tidak hanya berguna bagi
perencanaan keuangan intern tetapi juga dibutuhkan bagi pemberi
pinjaman baik sekarang maupun yang akan datang.

Perencanaan laba berpusat pada pembuatan laporan proforma. Laporan


proforma, merupakan proyeksi laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan
laporan rugi laba suatu perusahaan. Dua input yang diperlukan untuk menyusun
laporan proforma dengan menggunakan pendekatan yang sederhana yaitu : a)
laporan keuangan untuk tahun sebelumnya dan b) ramalan penjualan tahun yang
akan datang.

Perencanaan keuangan berhubungan dengan masa depan yang penuh


dengan ketidakpastian. Kepala bagian inancial harus selalu mengadakan
forecasting (peramalan dan pengiraan) terhadap masa yang akan inanc tersebut
dengan tepat, yang meliputi perencanaan inancial jangka panjang (long range

3
financial planning) dan perencanaan-perencanaan jangka pendek (short range
financial planning). Salah satu keuntungan yang diperoleh dari adanya
perencanaan inancial adalah dihindarkannya pemborosan-pemborosan yang
diakibatkan oleh adanya aktivitas yang sangat kompleks.1

B. Bentuk Perencanaan Keuangan


Bentuk-bentuk rencana keuangan dapat secara lengkap dapat diuraikan
sebagai berikut:

1. Neraca

Neraca merupakan laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta


modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Menurut Fress dan
Warren, neraca adalah: “Suatu daftar aktiva, kewajiban dan modal pemilik
perusahaan pada tanggal tertentu yang biasanya pada tanggal terahir suatu
bulan atau tahun”. Jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi
keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu
buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau
tahun kelender, sehingga neraca sering disebut balance sheet.

Kegunaan dari neraca menurut Kieso dan Weygandt adalah untuk:

a. Perhitungan tingkat pengembalian.


b. Pengevaluasian struktur modal perusahaan.
c. Penilaian likuiditas dan fleksibilitas dari keuangan tersebut.

Artinya bahwa untuk mengadakan pertimbangan tertentu atas resiko


perusahaan dan untuk menilai arus kas masa depan, seseorang harus
menganalisa neraca dan menentukan likuiditas perusahaan dan fleksibilitas
keuangan. Likuiditas menggambarkan jumlah waktu yang diperlukan untuk
berlalu sampai dari suatu harta direalisasikan atau sebaliknya dikonversi
menjadi uang kas dan sampai suatu hutang harus dibayarkan. Pada dasarnya
fleksibilitas keuangan adalah kemampuan suatu perusahaan untuk mengambil

1
http://abdulgofar855.blogspot.co.id/2014/02/perencanaan-keuangan_7119.html

4
tindakan efektif guna mengubah jumlah dan waktu arus kas sehingga ia dapat
tanggap terhadap kebutuhan dan peluang yang tidak terduga.2

Beberapa keterbatasan neraca menurut Smith dan Skousen, adalah sebagai


berikut:

a. Para pemakai ekstern acap kali ingin mengetahui nilai perusahaan, pada
dasarnya neraca tidak mencerminkan nilai berjalan dari suatu perusahaan,
akan tetapi sumber daya dan kewajiban perusahaan disajikan dengan nilai
historis berdasarkan transaksi dan kejadian dimasa lalu. Pengukuran biaya
historis menunjukkan nilai pasar yang ada pada tanggal terjadinya
transaksi dan kejadian-kejadian. Namun demikian, jika harta tertentu
ternyata berubah dengan tajam setelah tanggal perolehannya, maka
angka-angka neraca tidak relevan lagi untuk mengevaluasi nilai
perusahaan.
b. Suatu masalah yang berkaitan dengan neraca adalah kestabilan nilai
rupiah sebagai satuan standar pengukur akuntansi. Karena adanya
perubahan-perubahan harga umum dalam ekonomi, rupiah tidak
menunjukkan suatu daya beli yang konstan. Pada hal nilai-nilai historis
sumber daya dan kekayaan dinyatakan dalam neraca tidak disesuaikan
dengan perubahan-perubahan daya beli satuan pengukuran. Hasilnya
adalah suatu neraca yang mencerminkan harta, hutang dan kekayaan
dalam satuan daya beli tyang berbeda-beda.
c. Keterbatasan lainnya dari neraca juga berkaitan dengan kebutuhan
pembanding, dimana perusahaan-perusahaan tidak mengklasifikasikan
dan melaporkan pos-pos yang serupa secara sama. Sebagai contoh, nama
dan klasifikasi perkiraaan bervariasi, beberapa perusahaan membuat lebih
terperinci dari pada yang lain, dan beberapa perusahaan dengan transaksi
yang benar-benar sama ternyata melaporkan secara berbeda-beda.
Perbedaan tersebut mengakibatkan pembandingan sulit dilakukan dan
mengurangi nilai potensial analisa neraca.

5
d. Neraca juga dianggap memiliki beberapa kelemahan dalam bidang
lainnya, terutama akibat masalah pengukuran beberapa sumber daya dan
kewajiban tidak dilaporkan pada neraca.
2. Laporan Laba Rugi

Laporan rugi laba merupakan suatu laporan sistematis tentang pendapatan/


hasil usaha, beban, laba perusahaan atau rugi yang diperoleh oleh suatu
perusahaan selama periode tertentu. Menurut Keiso dan Waygandt, perhitungan
laba rugi adalah: “Laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan
untuk suatu periode waktu tertentu.” Pentingnya perhitungan laba rugi karena
beberapa alasan, alasan utamanya adalah bahwa laporan yang membantu mereka
dalam meramalkan jumlah, waktu dan ketidak pastian dari arus kas masa depan.
Ramalan yang akurat akan arus kas masa depan membantu investor untuk
menilai ekonomi perusahaan dan kreditur sehingga dapat menentukan
profitabilitas dari pembayaran kembali sahamnya terhadap perusahaan.

Perhitungan laba rugi membantu pemakai laporan keuangan untuk meramalkan


arus kas masa depan dalam beberapa cara yang berbeda.

a. Investor dan kreditor dapat menggunakan informasi pada perhitungan laba


rugi untuk mengevaluasi prestasi masa lalu perusahaan. Keberhasilan pada
masa yang akan datang kecenderungan penting dapat ditentukan. Artinya
jika suatu korelasi antara prestsi masa lalu dan masa depan dapat
diasumsikan, maka prediksi atas arus kas masa depan dapat dibuat dengan
kenyakinan tertentu.
b. Perhitungan laba rugi membantu pemakai menentukan resiko (tingkat
ketidakpastian) dari tidak mencapai arus kas tertentu. Informasi mengenai
berbagai komponen laba pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian
menyoroti hubungan di antara berbagai komponen ini. Komponen ini
memungkinkan seseorang, misalnya untuk menilai secara lebih baik
perubahan dalam permintaan akan produk suatu perusahaan terhadap
penetapan beban.3
B. Langkah-langkah Perencanaan Keuangan

6
Langkah-langkah dalam penyusunan rencana keuangan meliputi :

1. Merencanakan keuangan adalah merumuskan (formulasi) terhadap tujuan


jangka panjang, dapat berupa tujuan untuk dapat tumbuh menjadi
perusahaan yang bertingkat nasional atau internasional.
2. Formulasi dari politik keuangan perusahan. Formulasi ini akan menjadi
pedoman bagi segala kegiatan bisnisnya, dan dalam hal perencanaan
keuangan ini sangat diperlukan. Oleh karena dalam hal ini sangat diperlukan
adanya forecasting guna memperkirakan perubahan-perubahan terhadap
factor-faktor yang terdapat dalam formulasi rencana keuangan dari bisnis
itu.
3. Pembentukan prosedur. Dimaksud untuk menciptakan koordinasi yang baik
dari setiap aktivitas yang saling berhubungan, sehingga tidak terjadi
bertabrakan, saling lempar tanggung jawab.
4. Mengusahakan adanya fleksibilitas. Keadaan ekonomi saat ini berada dalam
keadaan dinamis dan selalu meningkat. Oleh karena itu manajemen harus
selalu mempersiapkan adanya flesibilitas (keluwesan) di dalam rencana-
rencana, terutama recana jangka pendeknya. Vareabel budged adalah salah
satu bentuk yang tepat untuk diterapkan.4

C. Manfaat Belajar Finansial Planner


1. Kenaikan Pengeluaran dan Pendapatan Tidak Seimbang
Inflasi atau kenaikan harga barang-barang menyebabkan daya beli
berkurang. Meskipun kalau dihitung-hitung kenaikan UMR per-tahunnya bisa
melebihi angka inflasi yang ditetapkan Pemerintah, kamingnya yang dihadapi
adalah inflasi personal yang nilainya bisa lebih besar dari angka inflasi umum.
Financial planning memberi tau kita masalah ini dan juga memberikan
solusinya.

7
2. Agar tidak mudah di tipu

Dengan belajar financial planning, literasi tentang produk keuangan akan


makin bertambah sehingga paling tidak ketika kita menggunakan suatu produk
keuangan, kita sudah mengetahui dengan pasti return dan segala risiko yang
akan dihadapi.

3. Agar tahu pilihan produk investasi

Produk investasi yang ada di Indonesia semakin bertambah setiap tahun,


baik dalam bentuk real asset maupun financial asset. Disinilah kita dituntut
untuk belajar mengetahui produk-produk investasi tersebut melalui ilmu
financial planning. Dengan demikian, kita akan memiliki lebih banyak
alternatif produk investasi, tidak lagi terbatas pada tabungan dan deposito.

4. Umur produktif manusia terbatas

Selama hidupnya, manusia pasti membutuhkan biaya. Nah, untuk bisa


memiliki passive income saat pensiun, tentu butuh modal yang tidak sedikit.
Dalam ilmu financial planning-lah, masalah ini menjadi salah satu tujuan
keuangan yang wajib dipenuhi untuk memastikan kita bisa menjalani masa tua
dengan tenang.

5. Lebih sadar dengan kondisi keuangan

Alasan lain kenapa butuh belajar financial planning adalah agar kita bisa
lebih peduli dengan keuangan sendiri. Karena kita dituntut untuk punya
financial habit yang baik. Contohnya, membuat anggaran pengeluaran,
mencatat setiap pengeluaran bulanan, membedakan antara kebutuhan dan
keinginan, membatasi penggunaan utang konsumtif, dll. Meskipun terlihat
sederhana, ternyata tidak semua orang bisa mempraktikkannya dengan benar
dalam kehidupan sehari-hari.5

D. Arus Kas

8
1. Pengertian Arus Kas
Arus Kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.
Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro. Setara kas
(cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka
pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu
tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.
Kas merupakan alat pertukaran yang diakui oleh masyarakat umum,
dan oleh sebab itu merupakan dasar yang kuat untuk dipakai sebagai alat
pengukur kegiatan ekonomi di dalam perusahaan. Dengan demikian kas
meliputi uang tunai dan alat-alat pembayaran yang diterima oleh umum,
baik yang ada di perusahaan maupun yang disimpan di Bank.
Kas adalah mata uang dan surat-surat berharga yang mempunyai
sifat seperti uang tunai yang dimiliki oleh perusahaan baik yang terdapat
dalam perusahaan maupun di Bank. Sedangkan Harahap mendefinisikan
kas sebagai pos atau aset yang paling lancar dan paling diminati semua
orang, paling mudah dicuri dan dimanipulasi.
Menurut Soemarso Kas terdiri dari saldo kas dan rekening giro.
Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid
dan yang dengan cepat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa
menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.
Laporan aliran (arus) uang kas (cash flow statement) adalah laporan
yang disusun guna menunjukkan perubahan bertambah atau berkurangnya
uang kas selama suatu periode dan memberikan gambaran sebab-sebab dari
perubahan tersebut. Perubahan- perubahan atas kas disebabkan oleh adanya
arus penerimaan dan arus pengeluaran (penggunaan) uang kas dalam suatu
periode.
Laporan arus kas (Statement of Cash Flow) menjelaskan perubahan
pada kas atau setara kas (cash equivalent) dalam periode tertentu. Setara
kas adalah investasi jangka pendek yang amat likuid yang bisa segera
ditukat dengan kas. Untuk dapat dikatakan setara kas, suatu unsur haruslah
dapat segera ditukar dengan kas ketika diperlukan dan sangat dekat dengan
masa jatuh temponya sehingga kecil risiko terjadinya perubahan nilai akibat

9
perubahan tingkat suku bunga.

2. Tujuan Laporan Arus Kas

Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang


relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan
selama suatu periode. Untuk tujuan ini, laporan arus kas melaporkan (1) kas
yang mempengaruhi operasi selama suatu periode, (2) transaksi
pembiayaan, dan (4) kenaikan atau penurunan bersih kas selama satu
periode.
Laporan arus kas (Statement of cash flow) melaporkan arus kas
masuk dan arus kas keluar yang utama dari suatu perusahaan selama satu
periode. Laporan ini menyediakan informasi yang berguna mengenai
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dan operasi,
mempertahankan dan memperluas kapasitas operasinya, memenuhi
kewajiaban keuangannya, dan membayar dividen.
Laporan arus kas menawarkan ringkasan satu halaman tentang hasil

dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan perusahaan selama satu


periode. Laporan arus kas adalah alat yang sempurna untuk menganalisis
apakah rencana operasi, investasi, serta pendanaan perusahaan konsisten
dan dapat dijalankan.

3. Isi dan Format Laporan Arus Kas


Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu
dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
a. Aktivitas Operasi
Meliputi pengaruh kas dari transaksi yang digunakan untuk
menentukan laba bersih. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi
adalah:
1) Penerimaan kas dari penjualan dan jasa
2) Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain
3) Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa

10
4) Pembayaran kas kepada karyawan
5) Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi
sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi
lainnya
6) Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak
penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasi secara khusus sebagai
bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi.
7) Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk
tujuan transaksi usaha dan perdagangan.

b. Aktivitas Investasi
Meliputi penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan
sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus
kas masa depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas
investasi adalah:
1) Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud,
dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan
yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri.
2) Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan,
aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain.
3) Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain.
4) Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta
pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan).
5) Pembayaran kas sehubungan dengan future contracts, forward
contracts, option contracs, dan swap contracts kecuali apabila
kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan pedagangan (dealing or
trading), atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai
aktivitas pendanaan.
c. Aktivitas Pendanaan
Melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik. Beberapa
contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah:
1) Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya.

2) Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau

11
menebus saham perusahaan.
3) Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan
pinjaman lainnya.
4) Pelunasan pinjaman
5) Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lessee) untuk
mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna
usaha pembiayaan (finance lease).
4. Sifat dan Keterbatasan Laporan Arus Kas
Informasi arus kas dapat digunakan sebagai alat ramal dividen
mendatang sehingga informasi yang disajikan oleh laporan ini akan lebih
relevan bagi para investor dan para kreditor dalam penilaian mereka atas
prestasi perusahaan. Salah satu kesulitan dalam penyajian informasi arus
kas untuk tujuan evaluasi dan peramalan adalah banyaknya penerimaan dan
pengeluaran kas dalam suatu jangka pendek atau dalam periode satu tahun,
juga tidak berlaku dengan cara yang dapat diramalkan atau dengan cara
yang dapat menggambarkan arus kas sepanjang waktu.
5. Manfaat Laporan Arus Kas
Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang
lain, arus kas dapat memberikan manfaat kepada para pemakai. Manfaat
laporan arus kas menurut Kieso adalah:

a. Likuiditas adalah kemampuan relatif untuk merubah aktiva kedalam


kas, kadang-kadang menunjukkan sebagai aktiva yang dekat dengan
kas dan juga menunjukkan hubungan antara hutang jangka pendek dan
kas atau pos yang mendekati kas.
b. Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk kas untuk
maksud apapun yang diperlukan oleh bisnis, khususnya untuk
membayar hutang ketika jatuh tempo.
c. Fleksibilitas keuangan adalah kemampuan dari suatu perusahaan untuk
memperoleh kas untuk jangka pendek agar dapat memenuhi kewajiban
tak terduga untuk mengambil kesempatan yang tersedia untuk
memperoleh keuntungan.
Laporan arus kas berguna bagi manajer dalam mengevaluasi

12
operasi masa lalu dan dalam merencanakan aktivitas investasi serta
pendanaan dimasa depan. Laporan ini juga berguna bagi para investor,
kreditor, dan pihak-pihak lainnya dalam menilai potensi laba
perusahaan. Selain itu, laporan ini juga menyediakan dasar untuk
menilai kemampuan perusahaan membayar utangnya yang jatuh tempo.
Laporan arus kas termasuk laporan yang semakin dibutuhkan
karena laporan ini berguna untuk melihat kemampuan perusahaan
memberikan informasi tentang kualitas likuiditas perusahaan, menarik
kas dari kegiatan operasionalnya, dari mana kas atau dana diperoleh
untuk membiayai investasi dan operasional perusahaan, melihat
struktur pengelolaan kasnya serta mengetahui besaran arus kas masuk
dan keluar perusahaan.
6. Isi dan Bentuk Laporan Arus Kas
Untuk menyajikan Laporan Arus Kas menurut Skousen & Smith
dapat digunakan dua metode yaitu:
a. Metode Langsung (Direct Method)
Metode ini merupakan suatu pendekatan untuk menghitung dan
melaporkan aliran kas dari aktivitas-aktivitas operasi secara lengkap dan
baru dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan investasi dan pembiayaan.
b. Metode Tidak Langsung (Indirect Method)
Dalam metode ini penyajiannya dimulai dari laba rugi bersih dan
selanjutnya disesuaikan dengan menambah atau mengurangi perubahan
dalam pos-pos yang mempengaruhi kegiatan operasional seperti
penyusutan, naik turun pos aktiva dan utang lancar.
Dalam metode ini laba bersih disesuaikan dengan menghilangkan:
1) Pengaruh transaksi yang masih belum direalisasi dari arus kas masuk
dan keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah persediaan
defferal income, arus kas masuk dan keluar.
2) Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan
pembiayaan yang tidak mempengaruhi seperti: Penyusutan, amortisasi,
laba rugi dari penjualan aktiva tetap dan operasi yang dihentikan dan
laba rugi pembatalan utang.

13
Kedua metode ini memberikan hasil perhitungan jumlah arus kas bersih
yang sama yang diberikan atau digunakan oleh kebanyakan perusahaan
karena relatif lebih mudah untuk diterapkan dan untuk merekonsiliasi
perbedaan antara laba laba bersih dan arus kas bersih yang diberikan oleh
operasi. Metode Langsung dihargai oleh banyak pemakai laporan keuangan
karena melaporkan secara langsung sumber arus kas masuk dan keluar kas
tanpa penyesuaian secara potensial mengacaukan terhadap laba bersih.
IAI menyarankan pada perusahaan-perusahaan di Indonesia menyajikan
laporan arus kas dengan menggunakan metode langsung karena metode ini
menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa
mendatang yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung. Pada
kenyataannya perusahaan-perusahaan di Indonesia lebih banyak
menggunakan metode tidak langsung.6

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan


asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan
datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan adalah proses
penyusunan tujuan-tujuan perusahaan dan pemilihan tindakan-tindakan yang
akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan Arus
Kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Kas terdiri atas saldo
kas (cash on hand) dan rekening giro. Setara kas (cash equivalent) adalah
investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat
dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan
nilai yang signifikan.

B. Saran

Demikianlah makalah yang dapat kami susun, kami menyadari masih


banyak kekurangan dan kesempurnaan sebagaimana yang kami harapkan pula,
namun sebagai wujud pertanggung jawaban semaksimal mungkin telah kami
laksanakan untuk mengerjakan makalah yang berjudul Ketepatan Membuat
Rencana Keuangan, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan dari para pembaca sebagai sarana perbaikan makalah
kami selanjutnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://abdulgofar855.blogspot.co.id/2014/02/perencanaan-keuangan_7119.html
http://abdulgofar855.blogspot.co.id/2014/02/perencanaan-keuangan_7119.html

http://sangid-com.blogspot.co.id/2013/12/makalah-manajemen-keuangan-
lanjutan.html
http://sangid-com.blogspot.co.id/2013/12/makalah-manajemen-keuangan-
lanjutan.html
http://www.tandapagar.com/kenapa-belajar-financial-planning-itu-penting/

Rif’an Qodrie, Analisis Kemampuan Laba Dan Arus Kas Dalam Memprediksi
Arus Kas Masa Depan, Unversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
2010.

16

Anda mungkin juga menyukai